Komunikasi Dalam Tulisan pada kaos

KOMUNIKASI BISNIS
KOMUNIKASI DALAM TULISAN

Yopi Ofiza
161000462201005
Pembimbing : Wahyu Indah Mursalini, SE, MM

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
DESEMBER, 2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat nikmatnya dan atas
kehendak-Nya lah makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk melengkapi nilai mata kuliah Komunikasi Bisnis
semester III tahun ajaran 2017/2018.
Penulis menyadari, bahwa sebagai mahasiswa yang ilmu pengetahuannya
belum seberapa sehingga makalah ini masih memiliki kekurangan, maka dari itu
diharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih
baik.
Harapan Penulis, mudah-mudahan makalah yang sederhana ini banyak

memiliki manfaat yang baik dan sesuai yang diharapkan.
Solok, 2 Desember 2017
Penulis

Yopi Ofiza
161000462201005

Komunikasi Dalam Tulisan | 1

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I

PENDAHULUAN

1


1.1. Latar Belakang

1

1.2 Rumusan Masalah

1

1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II

PEMBAHASAN

3

2.1 Definisi Komunikasi Dalam Tulisan

3

2.2 Bentuk Komunikasi Dalam Tulisan


4

2.3 Prinsip-prinsip Komunikasi Dalam Tulisan

7

2.4 Hambatan Dalam Komunikasi Dalam Tulisan 10
2.5 Cara Mengatasi Hambatan
BAB III

PENUTUP

14

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

13


14

14

DAFTAR PUSTAKA 15

Komunikasi Dalam Tulisan | 2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain di mana saja berada. Pentingnya
komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri, begitu juga bagi sebuah
organisasi. Koordinasi dan perubahan tidak dapat dilakukan tanpa adanya
komunikasi, seorang pekerja mungkin tidak tahu apa yang dilakukan rekan
kerjanya, supervisor tidak memberikan instruksi sehingga koordinasi pekerjaan
tidak mungkin terjadi.
Johannes Gutenberg dikenal keberhasilannya menemukan mesin cetak yang
mampu merevolusi denyut kehidupan yang tadinya begitu lamban dan lambat

selama berabad-abad menjadi amat dinamis. Kehadiran percetakan itu dalam
perjalanannya juga memunculkan cara baru orang berkomunikasi, dari
komunikasi lisan dan tatap muka, menjadi komunikasi massa dengan medianya
buku dan surat kabar. Arus globalisasi yang semakin cepat membuat
perkembangan di berbagai bidang teknologi juga berkembang secara signifikan.
Salah satu bidang teknologi yang dapat dikatakan berkembang cukup pesat ialah
teknologi komunikasi.
Komunikasi secara umum merupakan suatu proses penyampaian – penerimaan
pesan antar dua orang atau lebih. Pesan yang disampaikan dapat berupa
komunikasi lisan, komunikasi tulisan, komunikasi verbal, komunikasi non verbal.
Komunikasi tulisan suatu proses penyampaian pesan komunikasi dengan
menggunakan kata-kata dalam bentuk tulisan yang memilki makna tertentu. Jadi
dapat dikatakan bahwa komunikasi tulisan adalah kegiatan komunikasi yang
menggunakan sarana tulisan yang dapat menggambarkan atau mewakili
komunikasi lisan termasuk kedalamnya adalah menulis dan membaca.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :

Komunikasi Dalam Tulisan | 1


1.

Definisi dari komunikasi tulisan ?

2.

Bentuk – bentuk dari komunikasi tulisan ?

3.

Prinsip – prinsip dari komunikasi tulisan ?

4.

Hambatan yang terjadi pada komunikasi ?

5.

Cara mengatasi hambatan dalam komunikasi?


1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa itu komunikasi tulisan beserta bentuk-bentuknya.
2. Mengetahui prinsip-prinsip dari komunikasi tulisan.
3. Mengetahui hambatan yang terjadi pada komunikasi dan cara mengatasinya.

Komunikasi Dalam Tulisan | 2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Komunikasi Tulisan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari
satu orang ke orang yang lain. Pengertian dari tulisan itu sendiri adalah
serangkaian huruf atau simbol (abjad) yang disusun menjadi kata-kata agar
menghasilkan suatu makna yang dapat dimengerti. Sehingga dapat dikatakan
pengertian komunikasi tulisan adalah suatu proses penyampaian pesan
komunikasi dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk tulisan yang memilki
makna tertentu..
Menurut Luhur Wicaksono (2016) menjelaskan definisi komunikasi tulisan
yaitu merupakan kata-kata atau lambang-lambang abstrak yang dibuat

sekelompok orang tertentu yang sepakat dengan memberikan makna-makna
tertentu juga terhadap lambang-lambang tersebut.
Komunikasi mengalamai revolusi, yang telah disederhanakan oleh Bell dalam
Zetti Finali dkk (2017) yaitu revolusi dalam hal berbicara, ditemukannya tulisan,
penemuan percetakan, dan dalam hal hubungan jarak jauh (telekomunikasi). Hal
tersebut menunjukkan bahwa komunikasi mengalami perkembangan dan menjadi
hal yang signifikan saat berada dalam arus globalisasi seperti saat ini
Pengertian umum komunikasi yang dijelaskan Sudjana dan Rivai dalam Zetti
Finali dkk (2017) dalam tiga kategori pokok dengan beberapa istilah khasnya
sebagai berikut :
1) Encode atau penyandi, yaitu komunikator yang mempunyai informasi atau
pesan tertentu yang disajikan dalam bentuk sandi atau code, seperti bahasa
lisan, tulisan, dan tulisan dalam lambang verbal, atau lambang visual.
2) Sign atau signal, yaitu pesan, berita, atau pernyataan yang ditujukan
kepada dan diterima oleh seseorang atau kelompok orang penerima. Pesan
itu dapat dilukiskan dalam bentuk gerak tangan, mimik, kata-kata lisan
atau tulisan, rumusan, gambar, foto, grafik, peta, diagram, dan lain-lain.

Komunikasi Dalam Tulisan | 3


3) Decoders, yaitu komunikan yang menerima pesan. Makna decoders adalah
pemecah sandi agar dapat dimengerti maknanya. Hal tersebut dapat
dikatakan bahwa suatu hal penting dalam komunikasi jika penerima
informasi mampu berfikir yang sama dengan pengirim informasi.
Melalui komunikasi tulisan mempunyai beberapa keuntungan. Seperti kita
mempunyai cukup waktu untuk memikirkan dan merancang pesan yang ingin
disampaikan. Kemudian isi pesan yang disampaikan dapat memuat informasi
yang sangat kompleks dan memerlukan uraian yang sangat detail. Lalu pesan
yang disampaikan dapat didokumentasikan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
rujukan pada masa mendatang. Dan dapat disebarkan seluas-luasnya, seperti pada
zaman sekarang melalui surat kabar atau internet.
2.2 Bentuk – Bentuk Komunikasi Tulisan
Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat
dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi
dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu. Contoh- contoh
komunikasi tulisan ini antara lain:
1) Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang
bersifat komplek.
2)


Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam
suatu daftar.

3)

Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau
kalimat.

4)

Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada
banyak orang.

Bentuk komunikasi yang dilakukan pada bentuk tradisional telah mengalami
pergeseran akibat penerapan teknologi. Bentuk komunikasi dilandasi oleh nilainilai dan cara berinteraksi yang dibangun karena penerapan teknologi ini akan
membangun sebuah budaya pada generasi melek teknologi seperti tabel yang
disajikan oleh Deddy Mulyana dalam Anggi Mayasari Violita Utami dkk (2015)
sebagai berikut :

Komunikasi Dalam Tulisan | 4


Tingkat
Antar Pesona

Bentuk Tradisional
Tatap muka, surat

Kelompok

Tatap muka

Organisasiona

Tatap

l

pertemuan

Penerapan Teknologi
Telepon, hubungan kelompok
pribadi,

surat

elektronik,

voicegram
Konferensi

telepon,

telekomunikasi komputer
Konferensi telepon, surat

muka,

memo, elektronik, manajemen dengan
bantuan

komputer,

informasi, faksimil
Videotape, video
Publik

Surat

kabar,

majalah, kabel,

buku, televisi, radio, film

tv

videoteks,

satelit

sistim
disk,

tv

langsung,

teleteks,

sistem

informasi digital.
Hais Dama (2014) mengemukakan sifat komunikasi tulisan ini adalah
memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi yang baik, sehingga tujuan
penyampaian pesan utamanya pesan bisnis dapat tercapai, misalnya saja :
1) Membuat dan mengirim surat pengantar barang
2) Membuat dan mengirim surat teguran atau peringatan
3) Membuat surat permintaan barang
4) Surat pemesanan barang
5) Surat penawaran barang
Komunikasi bisnis yang efektif sangat bergantung pada keterampilan
seseorang dalam mengirim atau menerima pesan. Secara umum untuk
meyampaikan pesan-pesan bisnis seseorang dapat menggunakan tulisan atau lisan.
Contoh lain dari komunikasi tulisan salah satunya adalah iklan, seperti yang
dijelaskan oleh Dunn dan Barban dalam H.Hanafi Murtani dkk (2013) adalah
bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan
membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan persuasif kepada
konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersil maupun pribadi yang
berkepentingan
Komunikasi Dalam Tulisan | 5

Sebagai bentuk komunikasi, periklanan merupakan pesan yang disampaikan
kepada konsumen untuk menarik perhatian, memberi informasi, menghibur dan
dimaksudkan untuk menimbulkan respon. Sunarto dalam H.Hanafi Murtani dkk
(2013) menggolongkan tujuan periklanan sebagai : (1) iklan informatif, (2) iklan
persuasif, dan (3) iklan pengingat. Sedangkan menurut Jefkins dalam H.Hanafi
Murtani dkk (2013) iklan dapat digolongkan menjadi 6 kategori, yaitu : (1) iklan
konsumen, (2) iklan bisnis, (3) iklan perdagangan, (4) iklan eceran, (5) iklan
rekruitmen, dan (6) iklan politik.
Media cetak juga merupakan salah satu contoh komunikasi dalam bentuk
tulisan. Neim Postman dalam Abdul Malik (2013) mengungkapkan bahwa
masyarakat yang berbasis pada media cetak cenderung untuk mengedepankan
rasionalitas, keseriusan dan koherensi antara cara berpikir dengan isi dari wacana
publik. Membaca akan membentuk pemikiran kritis berdasarkan logika dan
kejelasan. Oleh karenanya, masyarakat yang berbasiskan media cetak sebagai
perangkat utama dalam komunikasi pribadi dan publik akan menjadikan
masyarakat itu sebagai masyarakat yang rasional. Hal ini diamini oleh Einsten
yang menyatakan bahwa pembangunan media cetak telah memainkan peran yang
penting dalam memunculkan pemikiran ilmiah.
Abdul Malik (2013) juga menjelaskan kehadiran percetakan setidaknya telah
memunculkan cara baru orang berkomunikasi, dari komunikasi lisan dan tatap
muka, menjadi komunikasi massa, dengan medianya buku dan surat kabar. John
Vivian (2008:40) seperti yang dikutip oleh Abdul Malik (2013) menulis,
kehadiran buku, terutama membawa dampak yang begitu besar bagi masyarakat,
antara lain : (1) kemajuan ilmiah, (2) reformasi sosial, dan (3) literasi.
Berdasarkan tingkat partisipasi dari para pelaku yang terlibat, Muhammad
dalam Nurul Hayati (2014) menjelaskan bahwa proses komunikasi tulisan dapat
dibagi dalam dua jenis :
1) Komunikasi satu arah (one way communication)
Adalah suatu bentuk proses komunikasi dimana yang aktif terlibat
hanyalah pihak sumber. Pihak penerima pesan bersifat pasif dalam arti
hanya menerima saja semua pesan yang disampaikan sumber tanpa

Komunikasi Dalam Tulisan | 6

memberikan umpan balik berupa tanggapan, reaksi, atau pendapat atas
pesan-pesan yang diterimanya seperti penyampaian pesan melalui media
massa (TV, surat kabar, majalah, dll).
2) Komunikasi dua arah (two way communication)
Sumber dan penerima pesan masing-masing terlibat aktif dalam
penyampaian pesan dan umpan balik.
2.3 Prinsip – Prinsip Komunikasi Tulisan
Terdapat prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam komunikasi tulisan
disebut dengan Prinsip 7 C yaitu:
1) Completeness (Lengkap)
Pesan – pesan yang digunakan dalam suatu perusahaan akan disebut
lengkap, bila mengandung semua fakta- fakta yang diinginkan oleh
pembicara. Karena itu pesan harus menjawab semua pertanyaan,
memberikan informasi tambahan yang dibutuhkan dan periksa kembali
apakah telah mencakup 5W+1H(who, what , when, where, when, why, dan
how). Hal ini khususnya diperlukan pada saat anda menjawab surat
pengumuman atau pemberitahuan misalnya surat pemesanan barang.
2) Conciseness (Ringkas)
Conciseness adalah suatu pesan bukan mengorbankan beberapa kata
sehingga menjadi tidak lengkap dan kurang sopan tetapi hilangkan kata –
kata yang kurang penting dan hindarkan pengulangan kata-kata.
3) Consideration (Pertimbangan)
Berarti anda harus benar – benar menyiapkan apa yang akan ditulis dan
coba memahami orang / pihak lain, apa masalahnya, keinginannya dan
lain-lain.

4) Concerteness (Konkrit)
Penulisan yang konkrit berarti spesifik, mengandung kepastian yang
gamblang (jelas), hindari kekaburan dan penulisan secara umum. Untuk itu

Komunikasi Dalam Tulisan | 7

sebaiknya anda menggunakan fakta – fakta / data yang spesifik/ jelas dan
lebih baik menggunkan kalimat aktif.
5) Clarity (Jelas)
Pesan yang disampaikan harus benar – benar jelas dan dapat dimengerti
oleh pembaca sehingga perlu diperhatikan pemilihan kata – kata yang
sering digunakan, hindari kata- kata asing dan susunan kalimat dan
paragraf yang beraturan.
6) Courtesy (Sopan)
Sopan disini bukan berarti menggunakan kata – kata maaf, silahkan,
terimakasih, tetapi yang dimagsud adalah jangan menyinggung perasaan
pembaca, jawablah surat langganan segera, bijaksana dan untuk tidak
menyakiti hati langganan janganlah terlalu berterusterang kepada masalah
yang dihadapi langganan.
7) Correectness (Benar)
Yang dimaksud benar adalah menggunakan bahasa yang sesuai dengan
level pengetahuan langganan dan gunakan kata akurat, grafik gambar yang
menunjang.
Ada beberapa prinsip dalam komunikasi yang dikemukakan oleh Nurul Hayati
(2014) yakni :
1) Komunikasi adalah suatu proses
Maksudnya adalah bahwa komunikasi merupakan suatu seri kegiatan yang
terus menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu
berubah-ubah. Komunikasi juga bukanlah suatu barang yang dapat
ditangkap dengan tangan untuk diteliti. Maka komunikasi sebenarnya
adalah sesuatu yang abstrak, yang di dalamnya memberi nilai yang dapat
dimaknai tanpa muncul atau menghasilkan dalam bentuk yang kongkrit.
2) Komunikasi sebagai suatu sistem
Maksudnya adalah komunikasi itu terdiri dari komponen-komponen yang
saling berkaitan. Antara satu komponen dengan komponen lainnya saling
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Bila terdapat gangguan dalam

Komunikasi Dalam Tulisan | 8

sebuah komponen tersebut, maka akan mempengaruhi pula proses
komunikasi secara keseluruhan.
3) Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi
Merupakan saling tukar menukar informasi. Misalnya seseorang berbicara
kepada temannya mengenai sesuatu, kemudian temannya yang mendengar
memberikan reaksi atau komentar terhadap apa yang sedang dibicarakan
itu dan begitu selanjutnya berlangsung secara teratur.
4) Komunikasi dapat terjadi disengaja atau tidak sengaja
Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai
maksud tertentu dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan.
Komunikasi tidak disengaja juga dapat terjadi, misalnya dalam situasi
kelas yang hening tiba-tiba seorang murid berdiri maju ke depan
mengambil kapur untuk menghisap tinta penanya. Gerakan murid yang
tidak sengaja sebagai pesan itu diterima murid-murid lainnya sebagai
pesan karena tiba-tiba temannya yang lain memperhatikan geraknya yang
menimbulkan bermacam-macam interpretasi bagi mereka.
Bovee dan Thill dalam Hais Dama (2014) mengemukakan proses komunikasi
terdiri atas :
1) Pengirim mempunyai suatu idea atau gagasan
2) Pengirim mengubah ide menjadi gagasan
3) Pengirim menyampaikan pesan
4) Penerima menerima pesan
5) Penerima menafsirkan pesan
6) Penerima memberikan tanggapan dan mengirim umpan balik
Unsur komunikasi yang dijelaskan oleh Laswell dalam H.Hanafi Murtani dkk
(2013) menyatakan bahwa komunikasi meliputi 5 (lima) unsur yaitu :
1) Komunikator (Communicator, source, sender)
Adalah pengiklan ataupun produsen yang ingin mengiklankan produk
marketnya kepada konsumen ataupun sasaran yang dituju.
2) Pesan (Message)

Komunikasi Dalam Tulisan | 9

Adalah pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen yang dikemas
dalam bentuk iklan dan dibuat sangat manarik sehingga dapat menarik
minat konsumen.
3) Media (Channel)
Adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan daro komunikator
kepada komunikan, dalam hal ini bisa media cetak atau media elektronik.
4) Komunikan (Receiver)
Adalah komunikan yang menerima pesan dari konsumen. Dalam iklan
mereka adalah konsumen yang dituju oleh para produsen iklan.
5) Efek/Umpan Balik (Feedback)
Adalah seperangkat reaksi atau tanggapan komunikan setelah menerima
pesan dari komunikator.
H.Hanafi Murtani dkk (2013) menjelaskan suatu iklan dapat dikatakan
efektif, apabila tujuan dari periklanan tersebut dapat tercapai atau terlaksana.
Kriteria dalam menilai efektivitas, yaitu : (1) kegunaan, (2) ketepatan dan
objektivitas, (3) ruang lingkup, (4) efektivitas biaya, (5) akuntabilitas, dan (6)
ketepatan waktu.
2.4 Hambatan Komunikasi
Selalu ada hambatan disetiap melakukan komunikasi. Namun hambatan yang
muncul merupakan kunci kesuksesan dalam berinteraksi mengingat setiap
interaksi dilakukan lebih dari satu orang atau dua arah. Berikut ini adalah macam
-macam hambatan komunikasi, yaitu :
1) Hambatan dari Proses Komunikasi yaitu hambatan yang timbul dari ketidak
jelasan informasi yang akan disampaikan.
2)

Hambatan Fisik yaitu hambatan yang terjadi akibat ada gangguan cuaca,
gangguan sinyal, dsb

3)

Hambatan Semantik yaitu hambatan yang terjadi akibat pemahaman yang
sedikit mengenai bahasa dan istilah-istilah asing yang digunakan dalam
informasi atau pesan

Komunikasi Dalam Tulisan | 10

4)

Hambatan Psikologis yaitu hambatan yang berasal dari gangguan kondisi
kejiwaaan dari si pengirim pesan atau penerima pesan sehingga
mengakibatkan informasi tersebut mengalami perubahan

5)

Hambatan Manusiawi yaitu hambatan yang terjadi akibat tingkat emosi
manusia yang tidak menentu dalam menyikapi informasi atau pesan

6)

Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan
spesialisasi yaitu hambatan yang timbul akibat komunikasi dengan atasan
atau bawahan mengalami kendala seperti tingkat pemahaman terhadap
suatu informasi yang berbeda yang mengakibatkan sebuah hambatan.

7)

Hambatan-hambatan Antar Pribadi yaitu hambatan yang timbul antar
pribadi didalam sebuah organisasi, biasanya hambatan ini muncul karena
adanya salah paham antar pribadi yang menyangkut masalah tugas dan
wewenang dari orang yang ada dalam organisasi.

Faktor-faktor penghambat dalam proses komunikasi dapat dikelompokkan
dalam empat kelompok yang dijabarkan oleh Hais Dama (2014) yaitu :
1) Masalah dalam mengembangkan pesan
Sumber masalah penting dalam mengembangkan pesan adalah dalam
memformulasikan pesan, antaranya adalah munculnya keragu-raguan
tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau masih asing
dalam audien, adanya pertentangan emosional, sulit mengekspresikan idea
atau gagasan, dll.
2) Masalah dalam menyampaikan pesan
Masalah yang paling jelas disini adalah faktor fisik. Atau biasanya juga
terjadi apabila dua pesan yang disampaikan memiliki pemahaman yang
saling berlawanan atau bermakna ganda.
3) Masalah dalam menerima pesan
Masalah yang muncul dalam menerima pesan antara lain adanya masalah
penglihatan, penerangan yang kurang memadai, dll.
4) Masalah dalam menafsirkan pesan
Perbedaan penafsiran terjadi dilatarbelakangi oleh :
(1) Perbedaan latar belakang

Komunikasi Dalam Tulisan | 11

(2) Perbedaan penafsiran data
(3) Perbedaan reaksi emosional
Sedangkan menurut Cangara dalam Nurul Hayati (2014) menjelaskan
gangguan atau hambatan komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan atas 7
(tujuh) macam yakni : gangguan teknis, gangguan semantik, gangguan
psikologis rintangan fisik atau organik, rintangan status, rintangan kerangka
berpikir, dan rintangan budaya.
Gangguan teknik dapat berupa gangguan-gangguan dari faktor pendukung
komunikasi yang bersifat teknis, misalnya terganggunya sinyal ketika
berkomunikasi. Gangguan semantik berhubungan dengan pemahaman
semantik (arti kata) dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Gangguan
psikologis misalnya gangguan psikologis yang disebabkan oleh tekanantekanan

pikiran

pada

pihak-pihak

yang

berkomunikasi

juga

akan

mempengaruhi efektifitas proses komunikasi. Rintangan fisik atau organik,
misalnya pada seseorang yang berkebutuhan khusus tentunya memerlukan
pemahaman bahasa komunikasi yang sangat baik bagi pihak yang
berkomunikasi dengannya. Rintangan status dapat menjadi penyebab
ketidaknyamanan berkomunikasi antara pihak-pihak yang berkomunikasi yang
memiliki perbedaan status soail. Rintangan kerangka berpikir juga akan
menghambat proses komunikasi, sehingga diperlukan kesamaan kerangka
berpikir bagi pihak-pihak yang berkomunikasi dalam memahami pesan atau
informasi yang sedang disampaikan. Rintangan budaya, maksudnya suatu
pesan atau informasi dalam komunikasi kemungkinan akan dipahami secara
berbeda oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang budaya yang
berbeda.

2.5 Cara Mengatasi Hambatan
Dari berbagai hambatan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa proses
komunikasi itu tidak mudah dan memerlukan jalan yang sangat panjang untuk

Komunikasi Dalam Tulisan | 12

mencapai suatu tujuan tertentu dalam berkomunikasi dan dalam aktivitas
lainnya.Tetapi hambatan tersebut bukanlah menjadi satu-satunya penghambat
dalam berkomunikasi. Untuk memecahkan masalah hambatan tersebut diatas
berikut ini diurakian cara mengatasi hambatan komunikasi :
1) Memerikan umpan balik atau Feed Back yaitu memberikan kesempatan
pada seseorang untuk menyampaikan informasi dan gagasannya sehingga
tercipta komunikasi 2 (dua) arah
2) Mengenai si penerima berita yaitu mengenali latar belakang , pendidikan
serta kondisi penerima pesan agar pesan yang disampaikan dapat diterima
dengan baik dan mudah dimengerti oleh si penerima pesan.
3) Susunlah secara terperinci apa, dan kapan informasi tersebut harus
disampaikan dan kepada siapa informasi tersebut akan disampaikan.
Cara mengatasi hambatan dalam proses komunikasi tulisan adalah dengan
membangun komunikasi yang baik seperti yang dikemukakan oleh Hais Dama
(2014) yaitu memerlukan beberapa persyaratan antara lain :
1) Kesamaan persespsi
2) Ketepatan (sasaran audien/penerima)
3) Kredibilitas (menyangkut karakteristik penerima pesan)
4) Pengendalian (keika ada reaksi dari penerima pesan)
5) Keharmonisan (hubungan yang baik dengan penerima pesan)
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai permasalahan/hambatan
yang dihadapi dalam komunikasi. Olehnya itu perlu memperhatikan :
1) Membuat suatu pesan secara hati-hati
2) Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3) Mempermudah upaya umpan balik antara pengirim dan penerima

Komunikasi Dalam Tulisan | 13

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi tulisan adalah suatu proses penyampaian pesan komunikasi
dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk tulisan yang memilki makna
tertentu. Komunikasi tulisan meliputi memo, surat, fakta, e-mail, pesan instan,
majalah organisasional, pengumuman yang ditempel di papan bulletin, atau sarana
– sarana lain yang disampaikan melalui tulisan atau simbol. Komunukasi tulisan
juga memiliki 7 prinsip dasar ,yaitu completeness (lengkap), conciseness
(ringkas), consideration (pertimbangan), concerteness (konkrit), clarity (jelas),
courtesy (sopan), correctness (benar). Melalui komunikasi tulisan mempunyai
beberapa keuntungan. Seperti kita mempunyai cukup waktu untuk memikirkan
dan merancang pesan yang ingin disampaikan. Kemudianisi pesan yang
disampaikan dapat memuat informasi yang sangat kompleks dan memerlukan
uraian yang sangat detail. Lalu pesan yang disampaikan dapat didokumentasikan,
sehingga dapat dimanfaatkan untuk rujukan pada masa mendatang. Dan dapat
disebarkan seluas-luasnya, seperti pada zaman sekarang melalui surat kabar atau
internet.
3.2 Saran
Dalam berkomunikasi secara tulisan, sebaiknya dipersiapkan dengan sebaik
mungkin, mulai dari ide, cara penulisan sampai pengiriman sehingga si penerima
pesan dapat mengetahui dan memahami maksud yang kita sampaikan, sehingga si
penerima tidak mengalami kesalahpahaman dalam menanggapi pesan yang kita
sampaikan dan mendapatkan respon atau feedback yang baik dari si penerima
pesan.

Komunikasi Dalam Tulisan | 14

DAFTAR PUSTAKA
Dama, H. (2013, November 7). Efektivitas Komunikasi dan Negosiasi Dalam
Bisnis. Dipetik Desember 1, 2017, dari repository.ung.ac.id:
http://repository.ung.ac.id/hasilriset/show/1/298/efektivitaskomunikasi-dan-negosiasi-dalam-bisnis.html
Finali, Z., & Fitriyah, C. Z. (2017). Representasi Teknologi Komunikasi Dalam
Interaksi Sosial. Widyagogik , Vol. 4 No. 2 januari-Juli .
Hayati, N. (2014). Komunikasi Dalam Organisasi Perpustakaan. Jurnal Ilmu
Perpustakaan & Kearsipan Khizanah Al-Hikmah , Vol. 2 No.1 Hlm. 4959.
Malik, A. (2013). Revolusi Gutenberg. Makna Penemuan Mesin Cetak bagi
Kemajuan Peradaban Manusia : Dari Tradisi Lisan ke tulisan , 1-5.
Murtani, H., H.Sugijono, Baqyumi, Muryadi, J., Meliala, M., Wagiyo, et al.
(2013). Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi. Wacana , Volume XII No. 3.
Utami, A. M., Lestari, M. T., & Putra, A. (2015). Pergeseran Budaya Komunikasi
Pada Era Media Baru. Studi Etnografi Virtual Penggunaan LINE oleh
Digital Natives , Vol. 2 No. 3 Page 4042.
Wicaksono, L. (2016). Bahasa Dalam Komunikasi Pembelajaran. Jurnal
Pembelajaran Prospektif I (2) , 9-19.

Komunikasi Dalam Tulisan | 15