Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 86
melakukan gerak sesuai dengan keinginan dan tingkat penguasaan kemampuan dan perbedaan individu siswa juga berkurang dan bahkan
menjadi hilang samasekali. Untuk mengatasi kebosanan dalam pembelajaran atletik dengan pendekatan teknik ini, dapat diupayakan
dengan pengenalan dan pengayaan teknik-teknik dasar gerak melalui model pembelajaran yang menarik.
D. Modifikasi Pembelajaran Atletik
Modifikasi dalam pembelajaran atletik ditekankan pada aspek bermain, karena bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan disukai oleh
semua orang termasuk siswa di semua jenjang pendidikan. Pembelajaran dengan bermain yang tertata dengan baik, baik model dan atmosfer
pembelajarannya dapat memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan siswa secara menyeluruh multilateral.
Tujuan modifikasi pembelajaran atletik adalah untuk sedini mungkin memperkenalkan pola-pola gerak dasar dominant atletik dengan cara yang
sederhana, menarik, dan menyenangkan, sehingga keterlibatan siswa dalam pembelajaran atletik menjadi lebih optimal dan lebih aktif. Partisipasi optimal,
aktif, dan leluasa siswa dalam proses pembelajaran atletik dengan didasari pemahaman yang benar mengenai aktivitas gerak yang dilakukannya inilah
yang merupakan tujuan utama dari modifikasi pembelajaran atletik. Modifikasi pembelajaran atletik memiliki manfaat untukmemnberikan
pengalaman belajar sevariatif dan semenarik mungkin, sehingga dapat membantu siswa untuk lebih mengerti dan mencintai atletik. Pada gilirannya,
merubah pandangan siswa terhadap atletik dari atletik yang monoton dan membosankan menjadi atletik yang variatif dan menyenangkan, sehingga
pelajaran atletik menjadi idola dan sangat dinantikan semua siswa melebihi pelajaran permainan yang selama ini menjadi primadona bagi para siswa.
Beberapa hal yang dapat dimodifikasi dalam pembelajaran atletik, meliputi; prasaranalapangannya, saranaperalatannya, dan peraturannya.,
serta jumlah siswa dalam kelompok belajar. Tujuan modifikasi ini disesuaikan dengan kondisi sekolah, jenjang pendidikan, keadaan dan jumlah
siswa, dan materi yang akan diajarkan kepada siswa. Dalam merencanakan
Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 87
modifikasi pembelajaran atletik perlu dipertimbangkan model pembelajaran, strategi penyampaian materi, dan tingkat kesulitan tugas ajar yang berbeda
beda untuk setiap karakteristik kelompok usia dan jenjang pendidikan meskipun materi ajarnya sama. Misalnnya; untuk materi pembelajaran lompat
jauh untuk siswa kelas VII SMP strategipendekatan pembelajaran dan tingkat kesulitan tugas ajarnya tidak bisa disamakan dengan materi lompat jauh untuk
siswa kelas XI SMA, karena karakteristik perkembangan baik psikomotor, kognitif, dan afektif, serta permebangan social-emosional kedua jenjang
pendidikan ini juga berbeda. Unsur penting dalam perencanaan modifikasi pembelajaran atletik adalah pentahapan dan pengembangan sekuensi tugas
gerak atletik. Melalui serangkaian proses modifikasi pembelajaran atletik maka perbendaharaan gerak dasar dominant atletik semakin lengkap, yang
pada gilirannya akan menuju kepada teknik gerak dari setiap materi ajar atletik yang diinginkan, baik teknik jalan, lari, lompat, maupun lempar.
E. Pembelajaran Pola Gerak Dasar Dominan Dalam Atletik.