Materi PLPG Modul Penjaskes

(1)

MODUL

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

(PLPG)

WORKSHOP SSP

PENJASKES

Oleh :

Drs. Agus Margono, M.Kes. Drs. Agus Mukholid, M.Pd.

PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON 113

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013


(2)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT., atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penyusunan modul ini dapat terlaksana dengan baik. Penulisan modul ini dapat terlaksana dengan baik berkat kerja keras tim penulis dan partisipasi dari berbagai pihak. Berkenaan dengan itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sekaligus selaku Ketua Panitia Sertifikasi Guru Rayon 113 yang telah mempercayakan penulisan materi ini.

2. Dekan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sekaligus selaku Ketua Pelaksana Panitia Sertifikasi Guru Rayon 113 yang telah mempercayakan penulisan materi ini.

3. Rekan-rekan Panitia Sertifikasi Guru atas kebersamaannya sehingga dalam waktu singkat mampu menyiapkan berbagai hal berkenaan dengan penyiapan PLPG, khususnya penulisan modul.

4. Semua pihak yang telah memberikan berbagai jenis bantuan

Semoga segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan menjadi amal baik dan dilimpahi rahmat oleh Allah SWT. Akhirnya, semoga buku ajar ini dapat memberikan manfaat pada kita, khususnya bagi peserta Pendidikan dan Latihan Profesi Guru dalam meningkatkan kompetensinya.

Surakarta, Mei 2013.

Penulis

Tim PLPG Jurusan POK FKIP UNS


(3)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Sistem Pembelajaran ... 1

B. Proses Pelatihan ... 3

BAB II PENGEMBANGAN RPP ... 6

A. PENGERTIAN RPP ... 6

B. LANDASAN PENGEMBANGAN RPP ... 6

C. KOMPONEN RPP ... 7

D. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN RPP ... 7

BAB III PENJELASAN KOMPONEN RPP ... 9

BAB IV INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN ... 15

BAB VINSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ... 17

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Monitoring dan Evaluasi Proses PLPG ... 20

Lampiran 2: Model RPP 1 ... 27

Lampiran 3: Model RPP 2 ... 40


(4)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sistem Pembelajaran

Prinsip-prinsip pembelajaran yang perlu mendapat perhatian khusus dalam program PLPG, antara lain adalah:

1. Keaktifan peserta

Proses pembelajaran diarahkan pada upaya untuk mengaktifkan peserta, bukan dalam arti fisik melainkan dalam keseluruhan perilaku belajar. Keaktifan ini dapat diwujudkan antara lain melalui pemberian kesempatan menyatakan gagasan, mencari informasi dari berbagai sumber dan melaksanakan tugas-tugas yang merupakan aplikasi dari konsep-konsep yang telah dipelajari.

2. Higher order thinking

Pengembangan sistim pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher order thinking), meliputi berfikir kritis, kreatif, logis, reflektif, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 3. Dampak pengiring

Di samping diarahkan pada pencapaian dampak instruksional (instructional effects), proses pembelajaran diharapkan mengakomodasi upaya pencapaian dampak pengiring (nurturant effects). Upaya ini akan membantu pengembangan sikap dan kepribadian peserta sebagai guru. 4. Pemanfaatan teknologi informasi

Keterampilan memanfaatkan multi media dan teknologi informasi perlu dikembangkan dalam semua perkuliahan, baik untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan maupun sebagai media pembelajaran.

5. Pembelajaran Kontekstual

Dalam melaksanakan pembelajaran, konsep-konsep diperoleh melalui pengalaman dan kenyataan yang ada di lingkungan sehari-hari. Pengenalan lapangan dalam bidang pembelajaran dilakukan sejak awal, tidak hanya


(5)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 2 menjelang akhir program, melalui DISKUSI-DISKUSI, hingga pelaksanan PEER-TEACHING. Kegiatan dirancang dan dilaksanakan sebagai tugas perkuliahan.

6. Penggunaan strategi dan model pembelajaran yang bervariasi dalam mengaktifkan peserta.

7. Belajar dengan berbuat

Prinsip learning by doing tidak hanya diperlukan dalam pembentukan keterampilan, melainkan juga pada pembentukan pengetahuan dan sikap. Dengan prinsip ini, pengetahuan dan sikap terbentuk melalui pengalaman dalam menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang ditugaskan termasuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi di lapangan. Proses pembelajaran dalam PLPG lebih menekankan kepada partisipasi aktif mahasiswa melalui model pembelajaran workshop atau lokakarya dengan bimbingan atau asuhan dosen dan guru pamong.

Tahapan dan suasana pembelajaran dalam PLPG untuk tahap workshop SSP dapat di contohkan sebagai berikut:

Workshop SSP adalah suatu pembelajaran dalam PLPG berbentuk lokakarya yang bertujuan untuk menyiapkan peserta Program PLPG agar mampu mengemas materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogy), sehingga peserta dinyatakan siap untuk melaksanakan tugas PEER-TEACHING, yang ditandai dengan kesiapan: 1) RPP, 2) bahan ajar, 3) media pembelajaran, dan 4) pendukung pembelajaran lainnya, serta 5) kemampuan menampilkan kinerja calon guru profesional.


(6)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 3

B. Proses Pelatihan

1. Pleno 1

a. Workshop SSP diawali dengan pleno yang diikuti oleh seluruh peserta PLPG yang dibuka dan diarahkan oleh INSTRUKTUR.

b. Pleno 1 bertujuan untuk: 1) membekali peserta tentang hakikat, tujuan, dan ruang lingkup Program PLPG, 2) sistem pembelajaran dalam PLPG, 3) PEER-TEACHING, 4) sistem evaluasi.


(7)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 4 c. Selanjutnya INSTRUKTUR memimpin brain storming untuk menelaah kurikulum, sistem pembelajaran dan evaluasi sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan peserta, hingga peserta workshop dapat menemukan tema dan materi pembelajaran yang akan diajarkan.

d. Waktu: disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Diskusi Kelompok

a. Hasil pleno 1 selanjutnya dibahas dalam diskusi kelompok, antara lain untuk 1) sinkronisasi Standar Kopetensi (SK) dan Kopetensi Dasar (KD), memilih pendekatan, strategi dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Diskusi kelompok difasilitasi oleh INSTRUKTUR.

b. Jika dalam diskusi kelompok ini teridentifikasi peserta kurang dan atau mengalami kekeliruan konseptual materi, maka INSTRUKTUR melakukan pendalaman dan atau pelurusan konseptual.

c. Hasil dari diskusi kelompok adalah kesiapan peserta dengan tema dan atau materi pembelajaran, pendekatan dan metode pembelajaran, rancangan bahan ajar, serta media pembelajaran yang akan digunakan untuk pengembangan RPP, bahan ajar, dan media pembelajaran, serta alat evaluasi.

d. Waktu: disesuaikan dengan kebutuhan.

3. Kerja Kelompok/Mandiri

Dalam tahap ini peserta secara kelompok dan atau mandiri menyusun: a. RPP.

b. Bahan ajar.

c. Media pembelajaran. d. Instrumen evaluasi.


(8)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 5

4. Pleno 2

Hasil dari kerja kelompok dan atau mandiri selanjutnya dibawa ke dalam pleno tahap 2. Pleno 2 ini bertujuan untuk:

a. Memaparkan hasil kerja kelompok dan atau mandiri.

b. Mendapatkan feed back dari INSTRUKTUR dan teman sejawat.

5. Revisi

Jika dari pleno 2 dinyatakan RPP dan kelengkapannya harus direvisi maka peserta diberikan kesempatan untuk merevisi.

6. Persetujuan RPP

Jika RPP dan kelengkapannya dinyatakan benar OLEH INSTRUKTUR, MAKA layak digunakan untuk PEER-TEACHING.


(9)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 6

BAB II

PENGEMBANGAN RPP (Permendiknas No. 41, Th. 2007)

A. PENGERTIAN RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

B. LANDASAN PENGEMBANGAN RPP

1. PP No.19/2005 tentang SNP pasal 20: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

2. Permendiknas No.41/2007 tentang Standar Proses:

 Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

 RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.

 Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis


(10)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 7

ALUR RPP

SK dan KD

SILABUS

RPP

C. KOMPONEN RPP

Adapun komponen RPP meliputi: Identitas Mata Pelajaran, Alokasi Waktu, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar, Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian Hasil Belajar dan Sumber Belajar

D. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN RPP

1. Mengisi kolom identitas

2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan

3. Menentukan SK, KD, dan Indikator yang akan digunakan ( terdapat pada silabus yang telah disusun)

4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan. (Lebih rinci dari KD dan


(11)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 8 tujuan pembelajaran, karena indikator sudah sangat rinci sehingga tidak dapat dijabarkan lagi.)

5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/

pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok/pembelajaran

6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan

7. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir.

8. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan

9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dll.

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian.

– RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.

– Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan

– Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu ataubeberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.


(12)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 9

BAB III

PENJELASAN KOMPONEN RPP

Identitas Mata Pelajaran

Sedangkan identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran, dan jumlah pertemuan:

A. Standar Kompetensi

Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

B. Kompetensi Dasar

Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

C. Indikator pencapaian kompetensi

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan

D. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan


(13)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 10

E. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus

Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

F. Metode Pembelajaran/Model Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam kegiatan pembelajaran harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan dalam setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan:

a. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b. Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,


(14)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 11 menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Dalam Kegiatan Eksplorasi, guru:

• Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

• Menggunakan beragam model pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar;

• Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik dan antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

• Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

• Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan

Dalam Kegiatan Elaborasi, guru:

• Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

• Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

• Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

• Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;


(15)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 12 • Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar;

• Menfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

• Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan variasi; kerja individual maupun kelompok;

• Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;

• Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Dalam Kegiatan Konfirmasi, guru:

• Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar;

• Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;

• Membantu menyelesaikan masalah;

• Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;

• Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

• Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.


(16)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 13

H. Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.

I. Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

36

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : …

Kelas/Semester : …

Pertemuan Ke- : …

Alokasi Waktu : …

Standar Kompetensi : …

Kompetensi Dasar : …

Indikator : …

I. Tujuan Pembelajaran : …

II. Materi Ajar : …

V. Penilaian: …

III. Metode Pembelajaran : …

VI. Sumber Belajar : … IV. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah : Pertemuan pertama,

A. Kegiatan Awal : …

B. Kegiatan Inti : (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi)

C. Kegiatan Akhir : …

Pertemuan kedua, dst.

Guru Mata Pelajaran Mengetahui


(17)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 14 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : ... Mata Pelajaran : ... Kelas/Semester : ...

Alokasi Waktu : ... x 35 e it … perte ua

A. Standar Kompetensi B. Kompetensi Dasar

C Indikator pencapaian kompetensi D Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Dst D. Materi Pembelajaran E. Model/Metode Pembelajaran F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 Pertemuan 2 dst G. Sumber Belajar H. Penilaian :

37 Contoh format :

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian


(18)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 15

BAB IV

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Petunjuk:

Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.

1 =Sangat tidak baik 2 = Tidak Baik 3 = Kurang baik

4 = Baik

5 = Sangat baik

No Aspek yang dinilai Skor

1. Kejelasan perumusan tujuan pebelajaran (tidak menimbulkan penafsiran ganda dan

mengandung perilaku hasil belajar)

1 2 3 4 5

2. Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan

dan karakteristik peserta didik) 1 2 3 4 5

3. Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu)

1 2 3 4 5

4. Pemilihan sumber/media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik)

1 2 3 4 5

5. Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup)

1 2 3 4 5

6. Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah terccermin strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap)

1 2 3 4 5

7. Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran


(19)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 16 8. Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman

penskoran) 1 2 3 4 5

Skor Total ...

(Max 40)

Surakarta,.... ...


(20)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 17

BAB V

INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Petunjuk:

Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.

1 =Sangat tidak baik 2 = Tidak Baik 3 = Kurang baik

4 = Baik

5 = Sangat baik

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I PRAPEMBELAJARAN

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 1 2 3 4 5

2. Melakukan apersiasi 1 2 3 4 5

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaa materi pembelajaran

3. Menunjukan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4 5 4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan 1 2 3 4 5

5. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan

hieraki belajar 1 2 3 4 5

6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4 5

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 1 2 3 4 5 8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 3 4 5


(21)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 18 10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat konteksual 1 2 3 4 5 11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif 1 2 3 4 5

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan 1 2 3 4 5

C. Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran

13. Mengunakan media secara efektif dan efisien 1 2 3 4 5

14. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4 5

15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 3 4 5

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran 1 2 3 4 5

17. Menunjukan sikap terbuka terhadap respons siswa 1 2 3 4 5 18. Menumbuhkan keceriaan dan atuisme siswa dalam

belajar 1 2 3 4 5

E. Penilaian proses dan hasil belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4 5 20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

(tujuan) 1 2 3 4 5

F. Penggunaan bahasa

21. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik,

dan benar 1 2 3 4 5

22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4 5

III. PENUTUP


(22)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 19 melibatkan siswa

24. Melaksanakan tidak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian

remidi/pengayaan

1 2 3 4 5

Total Skor ...

(Max 120)


(23)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 20

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Monitoring dan Evaluasi Proses

PLPG

KOMPON EN

ASPEK AKTIVITAS/U

RAIAN NO SOAL DOKUMEN PENDUKUNG PERSIAPA N Standar kompeten si mata kuliah Instruktur mengkomunikasi kan secara umum standar kompetensi yang harus dikuasi oleh peserta.

3 Standar Kompetensi per materi ajar.

Silabi Instruktur mengkomunikasi kan dan membagikan kotrak tatap muka kepada peserta.

2 Silabi tiap-tiap SK.

SAT Instruktur mempersiapkan SAT

1 SAT

Handout Instruktur

mengembangkan Handout.

Handout materi ajar.

Tata tertib DIKLAT Instruktur bersama peserta membahas dan menyepakati tata tertib workshop.

4 Pedoman Tata tertib workshop


(24)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 21 peserta workshop mencoba mengenali karakteristik peserta workshop, berkenaan dengan jumlah, status tugas, latar pendidikan dll. Kelengka pan administr asi Instruktur mengidentifikasi kelengkapan administrative workshop. Tanda peserta Penampil an Instruktur Instruktur mengenakan baju yang rapi dan sopan, dan tampil dengan menarik/simpati k. Instrumen pengamatan performance Instruktur PROSES PERKULIA HAN Kegiatan tatap muka Untuk workshop, jumlah pertemuan tatap muka adalah 24 kali pertemuan @ 50 menit, sudah termasuk pertemuan untuk evaluasi.

19, 22 Instrumen Monev Workshop

Waktu Hadir sebelum workshop


(25)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 22 dimulai atau

sekurang-kurangnya tepat waktu

Metode pembelaj aran

Instruktur menggunakan paling sedikit tiga metode pembelajaran yaitu ceramah, tanya jawab dan tugas. Sangat dianjurkan untukmenggunak an lebih dari metode tersebut, misalnya diskusi, simulasi, dll.

10, 11, 12,

Media workshop

Workshop menggunakan paling sedikit satu media pembelajaran yaitu OHP. Sangat

dianjurkan untuk menggunakan media lain seperti LCD, pemutaran film, gambar-gambar dll.


(26)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 23 Sumber

belajar

Workshop menggunakan paling sedikit 3 buku sumber yang relevan.

15

Workshop juga harus melibatkan sumber belajar lain seperti jurnal, majalah, surat kabar, internet, nara sumber (pakar, praktisi) dll.

16

Sangat diajurkan untuk

menggunakan sumber belajar berbentuk lingkungan (sekolah,

masyarakat dll.) Interaksi/

komunik asi dalam workshop

Dosen

menggunakan model interaksi dua arah dan multi arah.

12

Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

8


(27)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 24 komunikasi

verbal, intonasi suara harus jelas dan bervariasi. Menggunakan paralinguistik (body language), mimik muka yang sesuai. 8 Tugas-tugas Ada tugas individual dan tugas kelompok yang harus dikerjakan mahasiswa,baik sebagai tugas mandiri maupun terstruktur. 17 Penguasa an materi Instruktur menguasai materi ajar yang diampunya. 6, 10 Iklim pembelaj aran Tercipta suasana kelas yang hangat, ramah dan menyenangkan. 13 Peserta berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.


(28)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 25

n menyusun dan

menggunakan instrumen penilaian yang valid dan reliabel. Pelaksan

aan evaluasi

Kegiatan evaluasi dilaksanakan sesuai dengan kontrak

workshop, baik waktu maupun jenisnya.

21

Jenis evaluasi

Pelaksanaan evaluasi dilakukan melalui tes dan/atau non tes, berkenaan dengan proses maupun hasil. Koreksi

dan feedback

Instruktur memeriksa dan mengembalikan berkas hasil evaluasi kepada mahasiswa segera setelah pelaksanaan evaluasi.

18


(29)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 26 lanjut melakukan

upaya-upaya tindak lanjut atas dasar hasil evaluasi, misalnya remedial, pengayaan, baik secara individu maupun

kelompok. Out comes Dampak

workshop terhadap sikap dan kinerja peserta.

Pengaruh terhadap rasa bangga, dan percaya diri

23

Pengalaman, dan wawasan yang diperoleh


(30)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 27

Lampiran 2: Model RPP 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (R P P)

ATLETIK LARI JARAK PENDEK

Disusun oleh: SUGENG HARYADI NoPes. 11030422010285

PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON 113 UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012


(31)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 28

MODEL RPP PENJAS

Identitas Mata Pelajaran:

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester ` : X / 1

Alokasi Waktu

Waktu Pelaksanaan : Jum’at, 15 Juli 2011

Waktu Pertemuan : 1 kali pertemuan

Waktu Pelajaran : 1 X 50 menit

Standar Kompetensi

1. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

Kompetensi Dasar

1.3. Mempraktikkan keterampilan atletik dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri**).

Indikator

1. Melakukan teknik start jongkok 2. Melakukan teknik berlari

3. Melakukan teknik memasuki garis finish.

4. Menyebutkan bentuk-bentuk teknik start jongkok, teknik lari dan teknik memasuki garis finish.

5. Menumbuhkan dan membina nilai-nilai disiplin, semangat, sportivitas, percaya diri dan kejujuran.


(32)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 29

Psikomotor :

1. Siswa dapat melakukan teknik start jongkok dengan koordinasi yang baik dan benar.

2. Siswa dapat melakukan teknik berlari dengan koordinasi yang baik dan benar.

3. Siswa dapat melakukan teknik memasuki garis finish dengan koordinasi yang baik dan benar.

Kognitif

4. Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk teknik start jongkok, teknik lari dan teknik memasuki garis finish yang baik dan benar.

Afektif

5. Dapat menumbuhkan dan membina nilai-nilai disiplin, semangat, sportivitas, percaya diri dan kejujuran pada siswa.

Materi Pembelajaran

Atletik (Lari jarak pendek)

1. Teknik dasar start jongkok. 2. Teknik berlari

3. Teknik memasuki garis finish

Metode Pembelajaran 1. Intruksi Verbal 2. Peragaan 3. Pengayaan


(33)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 30

Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan & Gambar Alokasi

waktu

Metode

1. Kegiatan Awal Persiapan Guru

 Guru Menyiapkan peralatan/ media pembelajaran, setting/ letak alat, dsb

 Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan utk mengelaborasi respon siswa.

Kegiatan Pendahuluan

Guru mempersilahkan siswa untuk berbaris, dibuat 3 atau 2 bersap dengan penuh disiplin.

Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilanjutkan dengan presensi, siswa melakukan kegiatan dengan tertib dan penuh ketekunan.

Guru memberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan pembelajaran siswa, siswa mendengarkan dengan penuh perhatian.

 Guru memberikan pemanasan dalam bentuk permainan, siswa dibuat 2 bersap saling

membelakangi, guru

&

@@@@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@@@ Ket:

& : guru @ : siswa

<---@$--- <---@$--- <---@$--- <---@$--- <---@$--- <---@$--- Ket :

@ / $ : siswa

(15’) 5’ 10’ Instruksi Verbal Instruksi Verbal Peragaan Komando


(34)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 31 memberikan istilah kepada

siswa seperti julukan dan masing-masing barisan berbeda nama, siswa melakukan kegiatan dengan disiplin, tertib dan jujur.

 Guru memberi aba-aba jika salah satu nama disebutkan

maka barisan yang

membelakangi mengejar nama yang disebut oleh guru. Siswa melakukan dengan disiplin dan sungguh-sungguh.

---: arah lari

2. Kegiatan Inti/Materi

a. Guru menjelasan cara melakukan latihan teknik start jongkok,

 setelah aba-aba ”bersedia” terdengar langsung persiapan dari garis start diukur 1 setengah telapak kaki, badan dibagi seimbang pada lutut belakang dan tangan. Jarak antara tempurung kanan telapak kaki kiri 1 kepal telapak tangan. Lengan direntangkan selebar bahu, dan tangan berada dibelakang garis. Jari dan ibu jari membentuk huruf V bahu didorong kedepan. Semua kegiatan dilakukan dengan teliti,

(30’)

10’ Intruksi Verbal

Peragaan

Pengayaa n

Resiproca l (Saling menilai sesama teman)


(35)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 32 tekun dan sungguh-sungguh.

 Dalam posisi ”siap” bokong diangkat sehingga membentuk sudut, berat badan ditopang oleh kaki dan tangan

 Saat bunyi ”ya” kaki yang depan diluruskan dengan kuat dan lutut kaki yang dibelakang digerakan kedepan.

 Siswa melakukan langkah-langkah start jongkok. Semua kegiatan dilakukan dengan teliti, tekun dan sungguh-sungguh.

b. Guru menjelasan cara berlari yang benar, seperti berlari dengan langkah panjang dengan frekuensi lambat dan cepat, memperhatikan ayunan lengan dan koordinasi langkah kaki.

 Siswa melakukan langkah-langkah teknik berlari. Semua kegiatan dilakukan dengan teliti, tekun dan sungguh-sungguh.

c. Guru menjelaskan cara melewati garis finish tanpa merubah

10’ 10' Intruksi Verbal Peragaan Pengayaa n Resiproca l (Saling menilai sesama teman) Intruksi Verbal Peragaan Pengayaa n Resiproca l (Saling menilai sesama teman)


(36)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 33 kecepatan dan posisi tubuh,

dengan membusungkan dada, menundukkan kepala kedepan.

 Siswa melakukan langkah-langkah teknik melewati garis finish. Semua kegiatan dilakukan dengan teliti, tekun , sungguh-sungguh dan penuh percaya diri.

3. Kegiatan Akhir

 Siswa dibariskan 3 bersap dan melakukan pendinginan (colling down), siswa melakukan dengan disiplin, teliti dan penuh tanggungjawab.

 Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang telah dipelajari kepada siswa. Siswa mendengarkan dengan tekun dan berusaha menjawab dengan penuh keeranian dan percaya diri.

 Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilakukan dengan tekun, sungguh-sungguh dan penuh toleransi.

&

@@@@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@@@ Ket:

& : guru @ : siswa

(5’)

Intruksi Verbal


(37)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 34

Alat dan Sumber Belajar 1. Alat Pembelajaran :

 Tali pembatas/kapur

 Bendera start

 Peluit

 Bilah / kayu

 Balok Start

2. Sumber Pembelajaran :

 Media cetak

o Buku pegangan guru dan siswa SMA Kelas X, Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Jakarta: Erlangga.

o Lembar Kerja Siswa (LKS), Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan

Penilaian

Indikator Kompetensi

Penilaian Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

1. Melakukan teknik start jongkok

2. Melakukan teknik berlari

3. Melakukan teknik memasuki garis finish.

4. Mengetahui bentuk-bentuk teknik start jongkok, teknik lari dan teknik memasuki garis finish.

Non Tes Non tes Tes Ketrampilan Tes Ketrampilan Tes Ketrampilan

Soal, Tanya jawab

1. Peragakan gerakan teknik start jongkok yang benar! 2. Peragakan gerakan teknik

berlari yang benar!

3.Peragakan gerakan teknik memasuki garis finish yang baik!

4.Sebutkan gerakan/teknik yang ada pada lomba lari jarak pendek!


(38)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 35 5. Menumbuhkan dan membina

nilai-nilai disiplin, semangat, sportivitas, percaya diri dan kejujuran.

Perbuatan apa saja yang tumbuh pada siswa!

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1. Praktik 1. Teknik start jongkok yang benar:

 Kaki menumpu pada balok start, badan seimbang antara tangan dan lutut, tangan selebar bahu menumpu dengan jari membentuk huruf V, pandangan ke depan.

 Kaki menumpu pada balok start, badan seimbang antara tangan dan lutut, tangan tidak selebar bahu menumpu dengan jari membentuk huruf V, pandangan ke depan.

Kaki menumpu pada balok start, badan tidak seimbang antara tangan dan lutut, tangan tidak selebar bahu menumpu dengan jari membentuk huruf V, pandangan ke depan.

Kaki menumpu pada balok start, badan tidak seimbang antara tangan dan lutut, tangan tidak selebar bahu menumpu dengan jari membentuk huruf V, pandangan tidak ke depan

.

4 (100)

3 (75)

2 (50)


(39)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 36

2. Teknik gerakan berlari jarak pendek yang benar

 Berlari dengan langkah panjang, dengan frekuensi cepat, memperhatikan ayunan lengan, dan ada koordinasi langkah kaki.

 Berlari dengan langkah panjang, dengan frekuensi cepat, tidak memperhatikan ayunan lengan, dan ada koordinasi langkah kaki.

 Berlari dengan langkah panjang, dengan frekuensi cepat, tidak memperhatikan ayunan lengan, dan tidak ada koordinasi langkah kaki.

Berlari dengan langkah tidak panjang, dengan frekuensi cepat, tidak memperhatikan ayunan lengan, dan tidak ada koordinasi langkah kaki.

3. Teknik melewati garis finish yang benar

 Berlari tanpa merubah kecepatan, tangan mengayun dengan cepat, dada membusung, kepala menunduk kedepan.

 Berlari tanpa merubah kecepatan, tangan mengayun tidak cepat, dada membusung, kepala menunduk kedepan

 Berlari tanpa merubah kecepatan, tangan mengayun tidak cepat, dada tidak membusung, kepala menunduk kedepan

 Berlari tanpa merubah kecepatan, tangan mengayun tidak cepat, dada tidak membusung, kepala tidak menunduk kedepan

4 (100)

3 (75)

2 (50)

1 (25)

4 (100)

3 (75)

2 (50)


(40)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 37 2. Pengetahuan Menyebutkan gerakan-gerakan teknik

dalam lari jarak pendek:

 Siswa menyebutkan gerakan teknik start jongkok, gerakan teknik saat berlari, gerakan teknik saat memasuki garis finish.

 Siswa hanya menyebutkan gerakan teknik start jongkok dan gerakan teknik saat berlari.

 Siswa hanya menyebutkan gerakan teknik start jongkok

 Siswa menyebutkan tetapi salah

4 (100)

3 (75)

2 (50)

1 (25)

3. Sikap Menumbuhkan sikap dan membina nilai-nilai pada siswa:

 Siswa menunjukkan sikap disiplin, semangat, sportivitas dan percaya diri.

 Siswa hanya menunjukkan sikap disiplin, semangat, dan sportivitas

 Siswa hanya menunjukkan sikap disiplin, dan semangat

 Siswa hanya menunjukkan sikap disiplin saja.

4 (100)

3 (75)

2 (50)


(41)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 38

LEMBAR PENILAIAN

No Nama Siswa Performan Produk

Jumlah

Skor Nilai Praktik Pengetahuan Sikap

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Dst.

Model Rubrik Penilaian

Tes Gerak Dasar Jalan, Lari dan Lompat

Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak

1 2 3 4

Teknik dasar start dan lari jarak pendek

1. teknik start jongkok 2. teknik berlari

3. teknik memasuki garis finish

JUMLAH


(42)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 39

Rubrik Penilaian

Tes Observasi Prilaku Gerak Jalan, Lari, Lompat

Rubrik Penilaian

Tes Tertulis/Lisan Konsep Gerak Jalan, Lari, Lompat

Mengetahui Istruktur PLPG

Waluyo, S.Pd., M.Or. NIP.197206171998021001

Surakarta, 15 Juli 2011 Peserta PLPG

Sugeng Haryadi

NoPes. 11030422010285

Perilaku Yang Diharapkan Cek (√ )

1. 2. 3.

JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 2

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban

1 2 3 4

1.Jelaskan macam-macam teknik start jongkok,

2. Jelaskan teknik lari

3. Jelaskan teknik memasuki garis finish yang baik dan benar.


(43)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 40

Lampiran 3: Model RPP 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

Identitas Mata Pelajaran:

Nama Sekolah : SD NEGERI 02 SIRANGKANG

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : V /1

Alokasi Waktu

Waktu Pelaksanaan :

Waktu Pertemuan : 1 kali pertemuan Waktu Pelajaran : 2 kali 35 menit

Standar Kompetensi

2. Mempraktikkan latihan dasar kebugaran jasmani dan nilai nilai yang terkandung didalamnya.

Kompetensi Dasar

2.2. Mempraktekan aktivitas untuk kecepatan dan kualitas gerak yang meningkat, serta nilai kerja keras, disiplin ,kerja sama, dan kejujuran.

Indikator

6. Melakukan tekhnik pemberian tongkat estafet dari bawah. 7. Melakukan tekhnik pemberian tongkat estafet dari atas.

8. Melakukan tekhnik penerimaan tongkat estafet dengan cara visual ( melihat ).

9. Melakukan tekhnik penerimaan tongkat estafet dengan cara non visual (tidak melihat)


(44)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 41 10.Menumbuhkan dan membina nilai-nilai disiplin, semangat, sportivitas,

percaya diri dan kejujuran.

Tujuan Pembelajaran Psikomotor :

6. Siswa dapat melakukan teknik pemberian tongkat estafet dari bawah. 7. Siswa dapat melakukan teknik pemberi tongkat estafet dari atas.

8. Siswa dapat melakukan teknik menerima tongkat estafet dengan cara visual ( melihat ).

9. Siswa dapat melakukan teknik menerima tongkat estafet dengan cara non visual ( tidak melihat )

Kognitif

10. Siswa dapat menyebutkan cara cara pemberian tongkat estafet dengan benar.

11. Siswa dapat menyebutkan cara cara menerima tongkat estafet dengan benar.

Afektif

12. Dapat menumbuhkan dan membina nilai-nilai disiplin, semangat, sportivitas, percaya diri, kerja sama, dan kejujuran pada siswa.

Materi Pembelajaran

Atletik (Lari Estafet)

4. Teknik pemberi tongkat estafet dari atas. 5. Teknik pemberi tongkat estafet dari bawah.

6. Teknik menerima tongkat dengan cara visual ( melihat ).


(45)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 42

Metode Pembelajaran 5. Intruksi Verbal 6. Peragaan 7. Pengayaan

8. Resiprocal (Saling menilai sesama teman)

Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan & Gambar Alokasi

waktu

Metode

4. Kegiatan Awal Persiapan Guru

 Guru Menyiapkan peralatan/ media pembelajaran, setting/ letak alat, dsb

 Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan utk mengelaborasi respon siswa.

Kegiatan Pendahuluan

Guru mempersilahkan siswa untuk berbaris, dibuat 3 atau 2 bersap dengan penuh disiplin.

Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilanjutkan dengan presensi, siswa melakukan kegiatan dengan tertib dan penuh ketekunan.

Guru memberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan tujuan

&

@@@@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@@@

Ket: & : guru @ : siswa

(15’) 5’

10’

Instruksi Verbal


(46)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 43 pembelajaran siswa, siswa

mendengarkan dengan penuh perhatian.

 Guru memberikan pemanasan dalam bentuk permainan, siswa dibagi dua A dan B masing masing bagian dibuat 4 sap dan saling berhadapan antara kelompok A dan B, dengan jarak 10 m. Kelompok A anak ter depan membawa bola,

 Guru memberi aba-aba, siswa kelompok A yang membawa bola lari ke arah kelompok B memberikan bola kepada siswa kelompok B yang terdepan, siswa kelompok B yang menerima bola lari ke kelompok A dan memberikan bola, siswa yang baru saja memberi bola baris di belakang dan seterusnya.

A & B 10 m @ @ @ @ ... @ @ @ @ @ @ @ @ ... @ @ @ @ @ @ @ @ ... @ @ @ @ @ @ @ @ ... @ @ @ @ Ket :

& : guru @ : siswa ... : arah lari

Verbal

Peragaan

Komando

5. Kegiatan Inti/Materi

Latihan menerima tongkat estafet dengan cara visual ( melihat )

d. Guru menjelasan cara melakukan latihan teknik pemberian tongkat estafet dari bawah.

Siswa dibagi beberapa kelompok,

(30’)

10’ Intruksi Verbal

Peragaan

Pengayaa n


(47)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 44 setiap kelompok 4 siswa dan

berbaris berbanjar jarak antar siswa satu lengan.

i. Siswa paling belakang membawa tongkat dengan tangan kiri. ii. Siswa di depanya mempersiapkan

tangan kanan kesamping belakang, dengan ibu jari membuka lebar dan keempat jari rapat, pandangan ke arah ujung tangan.

Setelah ada aba-aba dari guru tongkat diberikan pada teman yang didepannya dengan gerakan mengayun, sambil memberi aba

aba “ Siap”, “ Ya” ( sa,at tongkat

tepat ditangkap teman didepannya), siswa yang menerima tongkat dengan menggunakan tangan kanan.

- setelah menerima tongkat, tongkat dipindah ketangan kiri dan diberikan pada teman didepannya dengan aba aba yang sama, dan seterusnya sampai teman keempat. Setelah itu balik kanan.

- Setelah siswa balik kanan latihan dimulai lagi, seperti tadi dimulai dari siswa yang paling belakang.

- Latihan pemberi dan penerima

10’

10'

l (Saling menilai sesama teman) Intruksi Verbal Peragaan Pengayaa n Resiproca l (Saling menilai sesama teman) Intruksi Verbal Peragaan


(48)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 45 tongkat estafet dilakukan ber ulang

ulang, sehingga siswa mampu melakukan dengan benar.

Latihan menerima tongkat estafet dengan cara tidak melihat ( non visual ).

Siswa dibagi beberapa regu setiap regu 4 siswa, dengan membentuk barisan berbamjar.

-Siwa paling belakang membawa tongkat.

-Siswa didepannya siap menerima tongkat dengan tangan kanan, pandangan ke depan, dengan tidak melihat sipemberi tongkat.

-Guru memberi aba aba, siswa yang paling belakang dan membawa tongkat memberikan tongkat pada siswa didepannya dengan memberi aba aba “ Siap” diteruskan “Ya”’

pada sa,at aba aba “Ya” siwa tepat

siswa didepannya menerima tongkat kemudian tongka dipindah ke tangan kiri, kemudian diberikan kepada siswa didepannya lagi dengan aba aba dan gerakan yang sama, sampai pada siswa yang ke empat.

-Guru memberi perintah balik kanan, dan latihan teknik pemberi dan penerima tongkat estafet

Pengayaa n

Resiproca l (Saling menilai sesama teman)


(49)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 46 dilakukan lagi dan ber ulang ulang

sampai siswa mampu melakukan dengan benar.

-Guru memerintahkan latihan dilanjutkan dengan jarak antar siswa semakin jauh 3- 6 langkah -Bila siswa sudah bisa

mempraktekan gerak dan teknik pemberian dan penerimaan dengan benar, dilanjutkan dengan posisi lari dengan jarak tertentu.

 Semua kegiatan harus dilakukan dengan sungguh sungguh, disiplin, kerja sama dan kejujuran.

6. Kegiatan Akhir

- Siswa dibariskan 3 bersap dan melakukan pendinginan (colling down), siswa melakukan dengan disiplin, teliti dan penuh tanggungjawab.

- Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang telah dipelajari kepada siswa. Siswa mendengarkan dengan tekun dan berusaha menjawab dengan penuh keberanian dan percaya diri. - Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilakukan dengan tekun, sungguh-sungguh dan penuh toleransi. & @@@@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@@@ @@@@@@@@@@@@ Ket: & : guru @ : siswa

(5’)

Intruksi Verbal


(50)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 47

Alat dan Sumber Belajar 3. Alat Pembelajaran :

 Tali pembatas/kapur

 Bendera start

 Peluit

 Bilah / kayu

 Tongkat estafet

 Bola kecil

4. Sumber Pembelajaran :

 Media cetak

o Buku pegangan guru dan siswa Sd Kls.V, Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan, Jakarta: Erlangga.

o Lembar Kerja Siswa (LKS), Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan

Penilaian

Indikator Kompetensi

Penilaian Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

6. Melakukan teknik memberi tongkat estafet dari bawah.

7. Melakukan teknik memberi tongkat estafafet dari atas

8. Melakukan teknik memberi tongkat estafet dengan cara visual (melihat)

9. Melakukan teknik memberi tongkat estafet dengan cara non visual (tidak

Non tes Non tes Tes Ketrampilan Tes Ketrampilan Tes Ketrampilan

Soal, Tanya jawab

6. Peragakan gerakan teknik start jongkok yang benar! 7. Peragakan gerakan teknik

berlari yang benar!

8.Peragakan gerakan teknik memasuki garis finish yang baik!

9.Sebutkan gerakan/teknik yang ada pada lomba lari jarak pendek!


(51)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 48 melihat)

10.Menumbuhkan dan membina nilai-nilai disiplin, semangat, sportivitas, percaya diri dan kejujuran.

Perbuatan

10. Amatilah nilai-nilai sikap apa saja yang tumbuh pada siswa!

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1. Praktik 1. Teknik pemberian tongkat estafet yang benar:

 Tongkat dipegang tangan kiri sa,at memberikan tongkat estafet boleh dari bawah/atas tangan sambil mengayun, dengan posisi lari

 Tongkat dipegang tangan kiri sa,at memberikan tongkat estafet boleh dari bawah/atas tangan sambil mengayun, dengan posisi lari ( kurang serius)

 Tongkat dipegang tangan kiri sa,at memberikan tongkat estafet boleh dari bawah/atas tangan tidak mengayun mengayun, dengan posisi lari

 Tongkat dipegang tangan kiri sa,at memberikan tongkat estafet boleh dari bawah/atas tangan tidak mengayun mengayun, dengan posisi berhenti tidak lari.

.

4 (100)

3 (75)

2 (50)


(52)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 49

2. Teknik menerima tongkat estafet yang benar

 Dengan posisi berlari boleh melihat atau tidak melihat, ibu jari membuka dan ke empat jari rapat.

 Dengan posisi berlari boleh melihat atau tidak melihat, ibu jari membuka dan ke empat jari rapat (kurang semangat)

 Dengan posisi berhenti tidak lari boleh melihat atau tidak melihat, ibu jari membuka dan ke empat jari rapat

 Dengan posisi berhenti tidak lari boleh melihat atau tidak melihat, ibu jari membuka dan ke empat jari rapat (kurang semangat)

4 (100)

3 (75)

2 (50)

1 (25)

2. Pengetahuan Menyebutkan gerakan-gerakan teknik dalam memberi dan menerima tongkat estafet.

 Siswa menyebutkan gerakan teknik memberi tongkat estafet dengan cara dari bawah dan dari atas, serta dapat menyebut gerakan menerima tongkat estafet secara visual dan non visual.

 Siswa hanya menyebutkan gerakan teknik memberi tongkat estafet dari bawah dan dari atas serta dapat menyebut gerakan menerima tongkat estafet secara visual.

 Siswa hanya menyebutkan gerakan teknik memberi tongkat estafet dari bawah dan dari atas.

 Siswa menyebutkan gerakan teknik memberi tongkat estafet dari bawah.

4 (100)

3 (75)

2 (50)


(53)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 50 3. Sikap Menumbuhkan sikap dan membina nilai-nilai

pada siswa:

 Siswa menunjukkan sikap disiplin, semangat, sportivitas dan percaya diri.

 Siswa hanya menunjukkan sikap disiplin, semangat, dan sportivitas

 Siswa hanya menunjukkan sikap disiplin, dan semangat

 Siswa hanya menunjukkan sikap disiplin saja.

4 (100)

3 (75)

2 (50)

1 (25)

LEMBAR PENILAIAN

No Nama Siswa Performan Produk

Jumlah

Skor Nilai Praktik Pengetahuan Sikap

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Dst.


(54)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 51

Model Rubrik Penilaian (1)

Tes Gerak Dasar Jalan, Lari dan Lompat

Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak

1 2 3 4

Teknik menerima dan memberi tongkat estafet

1. Melakukan teknik memberi tongkat estafet dari bawah.

2. Melakukan teknik memberi tongkat estafafet dari atas 3. Melakukan teknik memberi tongkat estafet dengan

cara visual (melihat)

4. Melakukan teknik memberi tongkat estafet dengan cara non visual (tidak melihat)

JUMLAH


(55)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 52

Rubrik Penilaian

Tes Tertulis/Lisan Konsep Gerak Memberi dan Menerima ongkat Estafet

Mengetahui

Kepala SD Neg 02 Sirangkang

ROKHANI, S.Pd

NIP.19650714 198806 1 002

Sirangkang : Guru Penjaskes

UMARYANI,A.Ma.Pd.Or NIP.19620706 198201 1 005

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban

1 2 3 4

1. Jelaskan teknik memberi tongkat estafet dari bawah. 2. Jelaskan teknik memberi tongkat estafafet dari atas 3. Jelaskan teknik memberi tongkat estafet dengan cara

visual (melihat)

4. Jelaskan teknik memberi tongkat estafet dengan cara non visual (tidak melihat)


(56)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 53

Lampiran 4: Model RPP 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP/MTs : ...

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII (Tujuh )/1 (satu)

Standar Kompetensi : Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar : Mempraktikan teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar dengan baik, dan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri,

keberanian, menghargai lawan bersedia berbagi tempat dan peralatan **)

Indikator : 1. Melakukan pasing atas dan pasing bawah dalam permainan bola voli

2. Bermain bola voli dengan peraturan yang

dimodifikasi

Alokasi Waktu : 4 x 2 x 40 menit (4 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat melakukan pasing atas dan pasing bawah dalam permainan bola voli


(57)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 54 b. Siswa dapat bermain bola voli dengan baik menggunakan peraturan yang

dimodifikasi

B. Materi Pembelajaran Permainan bola voli

- Pasing atas dan pasing bawah dalam permainan bola voli - Bermain bola voli menggunakan peraturan yang dimodifikasi

C. Metode Pembelajaran - Inclusive (cakupan) - Demonstrasi - Belajar tuntas

- Resiprocal (timbal-balik)

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan 1 dan 2

- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan

- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran - Pasing atas dan pasing bawah secara berpasangan dan kelompok

- Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

2. Pertemuan 3 dan 4

- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan

- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran - Pasing atas dan pasing bawah secara berpasangan dan kelompok

- Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar


(58)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 55

E. Sumber Belajar

- Ruang terbuka yang datar dan aman - Bola

- Net - Tiang - Buku teks - Buku referensi

D. Penilaian

1. Teknik penilaian:

- Tes unjuk kerja (psikomotor):

Lakukan teknik dasar pasing atas dan pasing bawah

Keterangan:

Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai = --- X 50 Jumlah skor maksimal

- Pengamatan sikap (afeksi):

Mainkan permainan bola voli dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.

Keterangan:

Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah

disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku


(59)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 56 Jumlah skor yang diperoleh

Nilai = --- X 30 Jumlah skor maksimal

- Kuis/embedded test (kognisi):

Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan bola voli

Keterangan:

Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai = --- X 20 Jumlah skor maksimal

- Nilai akhir yang diperoleh siswa =


(60)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 57 2. Rubrik Penilaian

RUBRIK PENILAIAN

UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLI

Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak

1 2 3 4

1. Posisi awal tangan untuk melakukan pasing atas, di depan atas dahi dengan jari-jari direnggangkan

2. Posisi awal kaki untuk melakukan pasing atas dibuka selebar bahu dan kedua lutut direndahkan

3. Gerakan lengan melakukan pasing atas mendorong bola ke depan atas diikuti tumit, lutut dan pinggul naik

4. Posisi awal lengan untuk melakukan pasing bawah lurus dan rapat

5. Posisi awal kaki untuk melakukan pasing bawah dibuka selebar bahu dan kedua lutut direndahkan

6. Gerakan lengan melakukan pasing bawah mendorong bola ke depan atas diikuti tumit, lutut dan pinggul naik

JUMLAH JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 24

RUBRIK PENILAIAN

PERILAKU DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )

1. Bekerja sama dengan teman satu tim untuk membangun serangan

2. Mentaati peraturan


(61)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 58 4. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain

JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4

RUBRIK PENILAIAN

PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban

1 2 3 4

1. Bagaimana posisi kaki dan tungkai kamu saat melakukan pasing atas?

2. Di mana perkenaan bola yang benar pada tangan, saat melakukan pasing bawah?

3. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan pasing atas?

JUMLAH JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12

MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN

KEPALA SEKOLAH


(62)

MODUL

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

(PLPG)

MODEL, MEDIA, DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

GURU PENJASORKES

Oleh :

Agus Kristiyanto

Hanik Liskustyawati

Budhi Satyawan

PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON 113

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013


(63)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadlirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmatNYa jualah, maka Modul Workshop Model, Media, dan Evaluasi Pembelajaran Guru Penjasorkes ini dapat tersusun.

Apresiasi yang tinggi disampaikan kepada Pimpinan Rayon 113, terutama pengelola PLPG yang telah memberikan kewenangan yang lebih luas untuk mengembangkan Modul ini dengan basis Program Studi. Materi dalam modul ini akan dideskripsikan dalam 3 (tiga) bagian. Ketiga bagian di awali dengan evaluasi, media, kemudian baru metode atau lebih tepatnya gaya mengajar penjasorkes. Nomor bagian bukan merupakan suatu urutan, artinya bagian yang pertama tidak harus diberikan awal atau bagian yang ketiga tidak harus yang bagian akhir. Ketiga bagian dalam modul ini, kendatipun disajikan dalam tiga bagian berbeda namun tetap merupakan satu kesatuan.

Secara substansial, modul ini sekadar “pemancing” untuk mengantarkan peserta PLPG pada sebuah proses pengkajian kelompok dalam rangka mengembangkan model, media, dan evaluasi yang berprinsip PAIKEM, yaitu: pembelajran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan dalam mencapai tujuan pembelajaran penjasorkes.

Penulis, Agus Kristiyanto

Hanik L Budhi Satyawan


(64)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAGIAN 1MODEL/ GAYA PEMBELAJARAN DALAM PENJASORKES ... 1

BAGIAN 2MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENJASORKES... 15

BAGIAN 3 KONSEP DASAR EVALUASI ... 37

A. Pengertian Evaluasi Dalam Pengajaran. ... 37

B. Hubungan Antara Pengajaran dan Evaluasi ... 40

D. Fungsi Evaluasi Dalam Proses Belajar Mengajar ... 43

E. Manfaat Evaluasi ... 46

F. Program Evaluasi ... 47

G. PENENTUAN NILAI ... 52

SUMBER BACAAN ... 54


(65)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 1

BAGIAN 1

MODEL/ GAYA PEMBELAJARAN DALAM PENJASORKES

A. PENDAHULUAN

Ada satu kalimat motivasi ampuh dari Mario Teguh, “tugas kita bukanlah untuk menyelesaikan tugas besar, tapi menyelesaikan tugas biasa dengan kesungguhan yang besar”. Apakah sebenarnya tugas guru penjas yang memerlukan kesungguhan besar tersebut? Jawabannya adalah : guru penjas bertugas menjadi fasilitator agar para siswanya dapat menjadi insan terdidik penjas. Kharakteristik insan yang terdidik dalam penjas, telah diformulasikan oleh Physical Education Outcome Commitee of The National Association of Physical Education and Sport (NASPE), meliputi: (1) telah mempelajari berbagai macam keterampilan yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas jasmani, (2) segar atau bugar secara jasmaniah, (3) berpartisipasi secara teratur dalam aktivitas jasmani, (4) mengetahui implikasi dan manfaat dari keterlibatannya dalam aktivitas jasmani, dan (5) menghargai aktivitas jasmani dan sumbangannya kepada gaya hidup yang sehat.

Renungan kecil kiranya perlu dilakukan sebelum kita mencoba untuk melakukan sebuah rencana perubahan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Renungan kecil merupakan refleksi untuk mengupayakan sebuah pembelajaran yang bermakna dan menarik bagi siswa, guru, dan pencapaian tujuan pendidikan secara umum. Menyajikan sebuah pembelajaran yang bermakna dan menarik merupakan tuntutan moral dari tugas-tugas profesional guru penjas. Kemenarikan dan kebermaknaan suatu matapelajaran sebenarnya bergantung pada dua persoalan sederhana, yaitu (1) kharakteristik mata pelajaran, dan (2) cara mengajar guru. Ditinjau dari persoalan kharakteristik mata pelajaran, penjas memiliki indikator yang jelas sebagai matapelajaran yang menarik. Penjas merupakan matapelajaran unik yang mengembangkan potensi lengkap individu melalui medium aktivitas fisik yang sangat menarik. Dengan demikian, jika matapelajaran penjas menjadi sesuatu yang sama sekali


(66)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 2

tidak menarik, maka dapat kita ”vonis” bahwa penyebabnya terletak pada persoalan cara mengajar guru penjas.

Kemampuan untuk memahami dan menerapkan metode yang diperlukan untuk mengajar Pendidikan Jasmani, merupakan kemampuan integrasi dari berbagai pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu setiap Guru Penjas dituntut secara intensif terlibat dalam pengalaman-pengalaman belajar dan berlatih secara terus menerus. Artinya, setiap Guru Penjas memiliki kewajiban untuk selalu belajar dari pengalaman-pengalaman pribadi maupun orang lain yang ditunjang oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pembelajaran. Itulah hakikat orientasi pengembangan kompetensi guru penjas.

Kompetensi utama Guru Pendidikan Jasmani dapat dikelompokkan ke dalam kompetensi umum dan kompetensi yang bersifat khusus. Salah satu kompetensi khusus yang sangat vital untuk dibentuk dan ditingkatkan adalah berupa kemampuan guru dalam memahami dan menerapkan berbagai metode yang diperlukan untuk mengajar Pendidikan Jasmani (Pola Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Pendidikan Jasmani Jenjang S1, 2003).

Para Guru Pendidikan Jasmani pada umumnya memiliki kecenderungan menggunakan cara yang sama untuk mengajar Pendidikan Jasmani. Hal tersebut bukan sekadar menjadikan kesan mengajar Pendidikan Jasmani sebagai aktivitas rutin yang membosankan, tetapi juga menjauhkan dari praktek pembelajaran yang bersifat kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, inovasi dan pengembangan kreativitas dalam pembelajaran pendidikan jasmani merupakan sebuah tantangan besar bagi setiap guru Pendidikan Jasmani. Inovasi dan kreativitas tersebut merupakan kata kunci untuk menjadikan praktek pembelajaran sebagai sesuatu yang menarik dan memiliki manfaat dalam pencapaian tujuan pendidikan dalam arti yang sebenarnya. Apa sebenarnya maksud inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran Penjas tersebut ?

Inovasi memang biasanya selalu terpaut dengan aspek kreativitas. Namun dalam konteks pembelajaran Pendidikan Jasmani, kreativitas lebih


(67)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 3

mengarah pada persoalan ide-ide original guru dalam mengembangkan solusi menghadapi keterbatasan dan kendala di lapangan. Guru yang kreatif adalah guru yang mampu mengelola pembelajaran, walau dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada. Kreativitas guru juga tampak dari kemampuannya dalam melakukan modifikasi peralatan, lapangan, atau aturan-aturan permainan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keterbatasan para siswanya.

B. ELABORASI JOYFUL LEARNING (PAIKEM) PENJASORKES

Dewasa ini, para praktisi pendidikan banyak yang berkonsentrasi mengupayakan proses pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan siswa. Terdapat banyak model pembelajaran yang mungkin bisa diadopsi oleh para guru penjas agar pembelajaran yang dikelola lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Salah satu bentuk pembelajaran tersebut berkonsep pada Joyful Learning atau belajar yang menyenangkan. Disain atau rancangan pembelajaran tersebut kemudian dielaborasi konsepnya menjadi konsep PAIKEM ( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).

Konsep PAIKEM dalam pembelajaran penjas sebenarnya merupakan pemaknaan tiap guru dalam mengembangkan suatu pembelajaran

yang inovatif. Setiap guru memiliki semacam ”hak prerogratif” agar

pembelajaran yang dikelolanya menjadi sebuah pengalaman yang menarik dan bermakna bagi siswa-siswanya. Artinya, bahwa PAIKEM dalam pembelajaran penjas bukan merupakan persoalan mengatur bentuk pembelajaran, melainkan sebuah ruh atau nafas pembelajaran penjas. Bentuknya boleh bervariasi yang bergantung pada daya kreasi guru, yang penting ruh pembelajaran hasil kreasi guru tersebut mengandung unsur Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

Unsur Aktif terkait dengan rancangan pembelajaran yang lebih mengedepankan pada proporsi aktivitas yang lebih banyak kepada siswa. Pemahaman tentang sebuah makna dan pengalaman belajar ditempuh oleh siswa melalui aktivitas dengan waktu berpartisipasi secara optimal.


(68)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 4

Unsur Inovatif sebenarnya bukan berkonotasi sebagai sesuatu yang luar biasa, tetapi dipahami sebagai: ”sesuatu pekerjaan yang biasa, tetapi dilakukan dengan cara yang tidak biasa”. Guru melakukan sesuatu yang biasa dilakukan, namun dengan cara yang tidak biasa dilakukan. Inovasi pembelajaran Penjas bukan merupakan sesuatu yang revolusioner, tetapi pembelajaran yang selalu terbuka secara fleksibel untuk menerima perubahan-perubahan pada komponen-komponen inti pembelajaran, seperti: komponen siswa, guru, serta tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Unsur Kreatif lebih mengarah pada persoalan ide-ide original guru dalam mengembangkan solusi menghadapi keterbatasan dan kendala di lapangan. Guru yang kreatif adalah guru yang mampu mengelola pembelajaran, walau dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada. Kreativitas guru juga tampak dari kemampuannya dalam melakukan modifikasi peralatan, lapangan, atau aturan-aturan permainan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keterbatasan para siswanya.

Unsur Efektif terkait dengan persoalan kemampuan rancangan proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran apa pun bukan merupakan sesuatu yang berguna jika tidak efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran penjas yang efektif mengandung aktivitas yang bermakna untuk mengantarkan seluruh siswa menjadi insan yang terdidik secara penjas.

Unsur Menyenangkan sebagaimana telah dijelaskan di depan, lebih tergantung pada merancang cara mengajar guru. Guru adalah manager, leader, dan decision maker atau pengambil keputusan. Guru yang bijaksana akan mengambil keputusan untuk mengembangkan cara mengajar yang menyenangkan bagi para siswanya. Iklim atau suasana pembelajaran yang menyenangkan akan meningkatkan partisipasi dan hasil pembelajaran penjas.

Selanjutnya, PAIKEM dalam pembelajaran penjas tersebut harus juga mensertakan berbagai komponen yang bervariasi yang meliputi : (1) multimedia, (2) multimetode, (3) praktik dan bekerja dalam tim, (4) memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar, (5)


(69)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 5

kombinasi di dalam dan di luar kelas, dan (6) pengembangan multiaspek dalam belajar yang meliputi: logika, etika, dan sebagainya.

C. INOVASI PEMBELAJARAN DAN PENCAPAIAN TUJUAN PENJAS

Inovasi pembelajaran Pendidikan Jasmani kendatipun merupakan sebuah keharusan, namun dalam aplikasinya harus tetap mengarah pada upaya pencapaian tujuan Pendidikan Jasmani. Jika inovasi merupakan sebuah cara, maka cara tersebut tetap berorientasi pada pencapaian tujuan Pendidikan Jasmani. Antara upaya inovatif dan pencapaian tujuan terjadi sebuah ikatan yang kuat dan jelas. Inovasi dalam pembelajaran Penjas justru diharapkan mempertegas dan memperkuat arah menuju pencapaian tujuan Pendidikan Jasmani tersebut. Formulasi dan tujuan Pendidikan Jasmani yang relevan perlu lebih digali dan dipahami oleh guru, untuk mempertegas pengembangan inovasi pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian tujuan. Berbagai definisi dan tujuan Pendidikan Jasmani yang masih relevan dengan situasi kekinian, dapat disajikan sebagai berikut.

Nixon dan Jewett (1980) berpendapat bahwa Pendidikan Jasmani adalah satu fase dari proses pendidikan keseluruhan yang menggunakan kemampuan gerak individu secara sukarela, tetapi bermakna langsung terhadap perkembangan mental, emosional, dan sosial. Konsekwensinya, pendidikan jasmani harus dirancang secara khusus untuk memberikan pengaruh yang baik terhadap jasmani, emosi, sosial, dan intelektual.

Frost (1975) berpendapat bahwa Pendidikan Jasmani adalah bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang memberikan sumbangan terhadap perkembangan individu melalui media aktivitas jasmani dan gerak siswa. Semua urutan pengalaman belajarnya dirancang dengan hati-hati untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan, perkembangan, dan perilaku setiap siswa.

Masih banyak ahli memberikan definisi dan formulasi tujuan Pendidikan Jasmani, namun semuanya mengarah pada sebuah pengertian bahwa perilaku fisik dan gerak yang ditunjukkan dalam pembelajaran

Pendidikan Jasmani sebenarnya sekadar merupakan “alat” untuk


(70)

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 6

mental-kognitif, dan sosial. Sudahkah pembelajaran Penjas yang selama ini kita rancang telah mengarah pada pencapaian tujuan tersebut ? Jika jawabnya belum, maka inovasi pembelajaran merupakan pilihan untuk lebih memperbaiki keadaan, yakni memfasilitasi para siswa agar menjadi seorang yang terdidik dalam Pendidikan Jasmani.

Karakteristik seseorang yang terdidik dalam Pendidikan Jasmani diuraikan oleh Physical Education Outcomes Committee of The National Association of Physical Education and Sport (NASPE) sebagaimana telah dikutip Arma Abdullah dalam Harsuki (2003), memiliki ciri-ciri: (1) Telah mempelajari berbagai macam keterampilan yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas jasmani, (2) segar atau bugar secara jasmaniah, (3) berpartisipasi secara teratur dalam aktivitas jasmani, (4) mengetahui implikasi dan manfaat dari keterlibatannya dalam aktivitas jasmani, dan (5) menghargai aktivitas jasmani dan sumbangannya kepada gaya hidup yang sehat.

Struktur belajar dalam pendidikan jasmani berkaitan dengan bagaimana siswa belajar mencapai tujuan pendidikan melalui medium aktivitas fisik. Perilaku unit terbentuk karena proses belajar mengakomodasikan respons psikologis dan fisiologis. Terdapatnya segi-segi keunikan tersebut memberi konsekuensi pemilihan alternatif gaya mengajar (teaching style). Terkait dengan gaya mengajar tersebut, Mosston (1991) beranggapan bahwa mengajar pendidikan jasmani adalah serangkaian usaha yang berhubungan dan berkesinambungan antara peran yang dimainkan oleh guru maupun siswa. Untuk menjembatani pokok bahasan dan belajar, diperlukan spektrum gaya mengajar, yakni suatu rancangan operasional tentang alternatif gaya mengajar pendidikan jasmani.

Pilihan spektrum gaya mengajar sebagaimana desain dalam Model Mosston, menyangkut kemampuan mahasiswa dalam merancang peran guru dan siswa yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Hal ini akan berimplikasi bagi kualitas pembelajaran pendidikan jasmani yang dikelola. Melalui kemampuan memilih spektrum gaya mengajar yang sesuai, proses pembelajaran pendidikan jasmani akan menjadi suatu aktivitas yang bermakna bagi guru maupun siswa.


(1)

pelajaran Pendidikan jasmani (penjas) maka siswa yang memperoleh nilai penjasnya rendah akan menganggap bahwa penjas bukan bidangnya, dirinya tidak cocok untuk mengikuti penjas. Demikian juga siswa yang terjaring pada kelompok yang memenuhi syarat untuk mengikuti program penjas pada tingkatan berikutnya semakin sedikit.

Pendidikan jasmani disekolah merupakan program wajib diikuti untuk semua siswa, semua tingkat kemampuan, yang berminat maupun yang tidak berminat. Program penjas berusaha menyediakan dan memberikan berbagai pengalaman gerak untuk membentuk fondasi gerak yang kokoh yang pada akhirnya diharapkan dapat berdampak terhadap pemilihan gaya hidup yang aktif dan sehat, sekarang dan dimasa mendatang.

Penentuan nilai sebaiknya tidak boleh berubah-ubah pada setiap mid semester, semester kecuali materinya sudah berubah atau sudah dikembangkan. Perubahan penampilan seseorang tidak mempengaruhi nilai orang lain, tetapi mempengaruhi nilai dirinya sendiri. Konsistensi standar penilaian ini akan memberikan gambaran tentang perkembangan belajar siswa dari setiap periodenya.

Penentuan nilai hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip penilaian diantaranya: 1) berdasarkan hasil asesmen yang komprehensif, 2) proses pemberian nilai memperhatikan orientasi penedekatan penilaian yang digunakan, 3) kegiatan penialaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses belajar mengajar, 4) bersifat komparabel (penilaian harus dilakukan secara adil jangan sampai terjadi penganakemasan), 5) sistem penilaian yang digunakan harus jelas.


(2)

SUMBER BACAAN

Rusli Lutan, Mulyana, Nidaul Hidayah, Sagitarius. 2007. Modul Evaluasi Pendidikan Jasmani. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia. Adang Suherman. 2000. Assesmen Belajar Dalam Pendidikan Jasmani.

Diklusepora


(3)

LAMPIRAN

Daftar kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam perumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kata Kerja Operasional

Standar kompetensi Kompetensi Dasar

Mendefinisikan ' Menunjukkan

Menerapkan Membaca

Mengkoristruksikan Menghitung

Mengidentifikasikan Menggambarkan

Mengenal Melafalkan

Menyelesaik Mengucapkan

Menyusun Membedakan

Mengidenti fikasikan Menafsirkan

Menerapkan Menceriterakan Menggunakan Menentukan Menyusun Menyimpulkan Mendemonstrasikan Menterjemahkan Merumuskan Menyelesaikan Menganalisis Mensintesis Mengevaluasi Keterangan :

1. Satu kata kerja tertentu (misal mengidentifikasikan) dapat dipakai pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Perbedaannya adalah pada Standar Kompetensi cakupannya lebih luas dari Kompetensi Dasar.

2. Satu butir Standar Kompetensi dapat dipecah menjadi 3 sampai 6 butir atau lebih Kompetensi Dasar.

3. Satu butir Kompetensi Dasar nantinya harus dapat dipecah menjadi minimal 2 butir indikator.


(4)

Contoh Daftar Kata Kerja Operasional Untuk Ranah Psikomotor

Peniruan Manipulasi Artikulasi Pengalamiahan

Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Mengalihkan Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mempertajam

Menggabungkan Merancang Memutar Membentuk

Melamar Memilah Mengirim Memadankan

Merigatur Melatih Memindahkan Menggunakan

Mengumpulkan Memperbaiki Mendorong Memulai

Merimbang Mengidentifikasikan Menarik Menyetir

Memperkecil Mengisi Memproduksi Menjeniskan

Membangun Menempatkan Mencampur Menempel

Mengubah Membuat Mengoperasikan Mensketsa

Membersihkan Memanipulasi Mengemas Melonggarkan

Memposisikan Mereparasi Membungkus Menimbang

Mengkonstruksikan Mencampur

Contoh Daftar Kata Kerja Operasional Untuk Ranah Afektif

Menerima Menanggapi Menilai Mengelola Menghayati

Memilih Menjawab Mengasumsika Menganut Mengubah

Mempertanyakan Membantu Meyakini Mengubah Berbuat sesuai

Mengikuti Mengajukan Melengkapi Menata Mempengaruhi

Member! Mengompromik Meyakinkan Mengklasifikasika Mendengarkan Menganut Menyenangi Memprakarsai Mengombinasika Mengkualifika Mematuhi Menyambut Mcngimani Mempertahankan Melayani

Meminati Mendukung Mengundang Membangun Menunjukkan

Menyetujui Menggabungk Membentuk Membuktikan Menampilkan Memperjelas Memadukan Memecahkan Melaporkan Mengusulkan Mengelola

Memilih Menekankan Menegosiasikan Mengatakan Menyumbang Merembuk Memilah


(5)

Contoh Daftar Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilaian

Mengutip Me^nperkirakan Menugaskan Menganalisis Mengabstraksi Membandingkan Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Mengaudit Mengatur Menyimpulkan Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan Memecah Menganimasi Menilai Menggambar Mmencirikan Menerapkan Menegaskan Mengumpulkan Mengarahkan Membilang Merinci Menyesuaikan Mendeteksi Mengkategorikan Mengkritik Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi Mendiagnosis Mengkode Menimbang Mendaftar Membandingkan Memodifikasi Menyeleksi Mengombinasikan Memutuskan Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi Memerinci Menyusun Memisahkan Member! label Mengkontraskan Menghitung Menominasikan Mengarang Memprediksi Member! indek Mengubah Membangun Mendiagramkan Membangun Memperjelas Memasangkan Mempertahankan Membiasakan Mengorelasikan Menanggulangi Menugaskan Menamai Menguraikan Mencegah Merasionalkan Menghubungkan Menafsirkan Menandai Menjalin Mengambarkan Menguji Menciptakan Mempertahankan Membaca Membedakan Menggunakan Mencerahkan Mengkreasikan Merinci

Menyadari Mendiskusikan Menilai Menjelajah Mengoreksi Mengukur Menghafal Menggali Melatih Membagankan Merancang Merangkum Meniru Mencontohkan Menggali Menyimpulkan Merencanakan Membuktikan Mencatat Menerangkan Mengemukakan Menemukan Mendikte Mendukung Mengulang Mengemukakan Mengadaptasi Menelaah Meningkatkan Memvalidasi Mereproduksi Mempolakan Menyelidiki Memaksimalkan Memperjelas Mengetes Meninjau Mcmperluas Mengopcrasikan Mcmcrintahkan Mem fusil has! Memilih Memilih Menyimpulkan Mempersoalkan Mcngcdit Membentuk Memproyeksi Menyatakan Meramalkan Mengkonsepkan Mengaitkan Merumuskan

Mempelajari Merangkum Melaksanakan Memilih Menggeneralisasi Mentabulasi Menjabarkan Meramalkan Mengukur Menggabungkan

Member! Kode Memproduksi Melatih Memadukan

Menulis Memproses Mentransfer Membatasi

Mengaitkan Mereparasi

Menyusun Menampilkan

Mensimulasikan Menyiapkan

Memecahkan Memproduksi

Melakukan Merangkum


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir Ateng. 1992. Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani, Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti P2LPTK.

Agus Kristiyanto, 1997. “Spektrum Gaya Mengajar Pendidikan Jasmani”. Jurnal Dwijawarta. Edisi April-Juni: hal. 40-44.

______________, dkk, 1998. Akuntabilitas PPL Pendidikan Jasmani. Penelitian Kelompok – Surakarta: FKIP UNS.

______________, 2000. Kompetensi Umpan Balik Mahasiswa Praktikan PPL Pendidikan Jasmani. Penelitian Kelompok. Surakarta: FKIP UNS.

Arif S. Sadiman. 2008. Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Atwi Suparman. 1997. Desain Instruksional,PAU-PPAI Universitas Terbuka, Jakarta.

Aussie. 1996. Modified Sport. Aquality Junior Sport Approach. Belconen: ACT Australian Sport Commusion.

Azhar Arsyad. 1997. Media Pengajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yudhi Munadi. 2008. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

Mosston, Muska, 1991. Teaching Physical Education. Columbus L Bell and Howell Companies.

Nixon, J.E. & Jewett, A.E., 1980. An Introduction to Physical Education. Philadelphia: Saunders College Publishers.

Rusli Lutan, 2000. Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta: Proyek Penataran Guru SLTP Depdiknas RI.

Siedentop, D., 1990. Physical Education: Introductory Analysis. Dubuque: W.Mc. Brown.