Instalasi Dan Troubleshooting Koneksi Jaringan Speedy

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman millenium seperti sekarang ini, kebutuhan telekomunikasi bukan lagi hanya menyangkut kebutuhan voice tetapi telah beralih ke kebutuhan komunikasi data yang serba praktis dan cepat, untuk itu diperlukan suatu teknologi yang mampu mentransmisi sinyal sebesar 2 Mbps.

Perkembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia sedang menuju ke suatu jaringan multimedia bidang lebar. Hal ini disebabkan oleh tuntutan akan tersediannya pelayanan telekomunikasi yang berkualitas dan berkapasitas besar. Dengan alasan tersebut, maka implementasi Jaringan Digital tidak bisa dihindarkan. Masalah utama pada jaringan telekomunikasi adalah tersedianya media informasi yang berkapasitas tinggi. Secara umum dapat diterima bahwa serat optik adalah solusinya.

Keberadaan layanan akses internet TELKOM Speedy memiliki dampak yang besar bagi dunia pendidikan, terutama pendidikan di perguruan tinggi. Hampir setiap hari internet menjadi media belajar bagi mahasiswa untuk memperoleh informasi yang berguna bagi kegiatan belajarnya di kampus seperti pendapat dari Utami Munandar (1999) yang mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, maka semakin baik prestasi anak. Termasuk juga sejauh mana keluarga mampu menyediakan fasilitas tertentu untuk anak (televisi, internet, dan buku bacaan).


(2)

Layanan TELKOM Speedy bukanlah hal asing bagi masyarakat yang diakui sebagai provider layanan internet, namun dalam kepenggunaanya masih sering ditemui kendala-kendala yang bersifat teknis. Maka dari itu, praktikan memilih judul instalasi dan troubleshooting koneksi Speedy di wilayah PT TELKOM Rajawali, Bandung Barat.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang timbul dari penulisan ini adalah :

1. Tidak semua jaringan telepon bisa dipasang speedy karena speedy berbasis kabel tembaga murni (mulai dari MDF sampai pesawat telepon).

2. Pengetahuan masyarakat luas mengenai pengoptimalan penggunaan komputer dan layanan internet cepat masih kurang, baik instalasi, konfigurasi maupun troubleshootingnya.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Adapun maksud dari penulisan ini adalah agar dapat memberikan informasi mengenai akses internet cepat dengan menggunakan layanan SPEEDY Access Broadband yang berbasis teknologi ADSL.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :

a. Meningkatkan kualitas layanan Speedy Broadband Access dengan mengoptimalkan jaringan kabel tembaga yang sudah ada.


(3)

b. Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menggunakan komputer dan layanan internet cepat.

1.4 Batasan Masalah

Mengingat begitu kompleksnya permasalahan telekomunikasi, penulis hanya membatasi pembahasan seputar layanan SPEEDY Broadband Access dan teknologi ADSL.

1.5 Metode Penelitian

Penulisan dilakukan dengan studi literatur mulai dari pengumpulan data, analisa hingga pengambilan kesimpulan. semuanya mengacu kepada konsep-konsep dan referensi yang sudah ada. Secara garis besar langkah yang ditempuh dalam penulisan meliputi :

1.5.1 Pengamatan Lapangan (Observasi)

Penulis terjun ke lapangan secara langsung untuk melakukan pengamatan terhadap objek penelitian pada bidang yang penulis ikuti selama pelaksanaan kerja praktek.

1.5.2 Wawancara

Penulis melakukan wawancara dan diskusi dengan pihak-pihak yang terkait dalam bidang yang penulis geluti untuk memperoleh data dan informasi.

1.5.3 Studi Literatur

Penulis membaca beberapa sumber pustaka baik buku maupun melalui internet yang terkait dengan Broadband Access.


(4)

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini penulis membahas tentang latar belakang, maksud dan tujuan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini penulis membahas mengenai Tinjauan Pustaka, yang didalamnya terdapat profil instansi yang berisi sejarah singkat TELKOM, logo instansi, dan struktur organisasi. dengan landasan teori yang membahas teknologi ADSL.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang masalah seputar SPEEDY Broadband Access. Mulai pengenalan teknologi ADSL, instalasi dan troubleshooting. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari laporan yang telah dibuat dan juga saran – saran khususnya untuk layanan SPEEDY Broadband Access di TELKOM dan juga mengenai kegiatan – kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek itu sendiri.


(5)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Instansi

2.1.1 Sejarah Singkat Telkom

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT Telkom adalah suatu badan usaha yang memiliki sejarah panjang. Berawal dari Post en Telegraafdienst yaitu sebuah perusahaan swasta yang menyelengarakan jasa-jasa pos dan telekomunikasi yang didirikan Staatsblad No.52 tahun 1884. Penyelenggaraan telekomunikasi swasta ini berlangsung sampai tahun 1906 dan sejak itudiambil alih oleh pemerintah Belanda dengan berdasarkan Staatsblad No.395 tahun 1906. Sejak itu berdirilah Post Telegraaf en Telefoondienst atau disebut PTT Dienst yang pada tahun 1927 ditetapkan sebagai perusahaan negara pemerintah Hindia Belanda

PTT berlangsung hingga dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No. 19 tahun 1960 yang menetapkan jawatan PTT untuk tetapmenjadi perusahaan negara. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 240 tahun 1961 Perusahaan Jawatan PTT berubah menjadi perusahaan negara (PN) Pos dan Telekomunikasi (Postel). Dalam perkembangannya pemerintah membagi perusahaan tersebut menjadi dua Perusahaan Negara yang berdiri sendiri, yakni berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 29


(6)

tahun1965 dibentuk PN Pos dan Giro dan dengan Peraturan Pemerintah No. 30tahun 1965 didirikan PN Telekomunikasi.

Kemajuan teknologi dan jasa telekomunikasi mendorong pemerintah untuk meningkatkan bentuk perusahaan PN Telekomunikasi menjadi Perusahaan Umum (PERUM), yang berdasarkan PP No.36 tahun 1974 resmi berdiri Perusahaan Umum Telekomunikasi yang populer dengan sebutan PERUMTEL. Dalam Peraturan tersebut, PERUMTEL dinyatakan sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi untuk umum, baik untuk hubungan dalam negeri maupun luar negeri.

Pada saat itu, hubungan telekomunikasi luar negeri juga diselenggarakan oleh PT Indonesian Satellindo Corporation (INDOSAT) yang pada masa itu berstatus perusahaan asing, bagian dari American Cable & Radio Corporation, sebuah perusahaan dinegara bagian Delaware, Amerika Serikat. Pada tahun 1980 seluruh saham PT INDOSAT dibeli oleh pemerintah Republik Indonesia dan selanjutnya dikeluarkan PP No.53 tahun 1980, yang isinya perubahan atas PP No. 22 tahun 1974. Maka berdasarkan PP No. 53 tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri dan INDOSAT sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi luar negeri. Namun saat ini INDOSAT telah dijual oleh pemerintah RI kepada perusahaan telekomunikasi asal Singapura yaitu SingTel (Singapore Telecom).

Pada tahun 1991, PERUMTEL berubah menjadi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berdasarkan PP No. 25 tahun 1991, berbentuk Perusahaan Perseroan (PERSERO) yang populer dengan nama


(7)

sebutan TELKOM. Perubahan dilingkungan TELKOM juga berlangsung seperti perubahan bentuk perusahaan mulai dari jawatan, perusahaan umum, perusahaan perseroan (PERSERO) sampai perusahaan publik.

Pada 1995 perubahan besar-besaran dilakukan di lingkungan TELKOM yang meliputi (1) restrukturisasi internal ; (2) kerjasama operasi ; (3) Initial public Offering (IPO). Resktrukturisasi internal dimaksudkan untuk menjadikan pengelolaan perusahaan menjadi efisien dan efektif, karena terjadi pemisahan antara bidang usaha utama, bidang usaha terkait dan bidang usaha penunjang. hasil restrukturisasi, sejak 1 juli 1995 organisasi TELKOM terdiri dari tujuh divisi regional dan satu divisi network yang keduanya mengelola bidang usaha utama. Antara lain:

- Divisi Regional Sumatera, terdiri dari: Aceh, Sumatera Utara, Medan, Lampung, Sumatera Barat, Riau Daratan, Riau Kepulauan, Sumatera Bagian Selatan.

− Divisi Regional Jakarta − Divisi Regional Jawa Barat − Divisi Regional Jawa Tengah − Divisi Regional Jawa Timur − Divisi Regional Kalimantan − Divisi Regional Indonesia Timur


(8)

2.1.2 Logo Instansi

Pelayanan PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk tercantum pada gambar logo dibawah ini.

Filosofi identitas PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Expertise

Makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru PT Telkom Tbk yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment)

- Empowering

Makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.

- Assured

Makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat

Progressive

Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.


(9)

- Heart

Simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.

2.1.3 Struktur Organisasi Instansi

Berikut adalah struktur organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Access Bandung Barat. Dalam susunannya menggambarkan posisi job yang dipimpin oleh seorang SO / Kepala Kantor.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Struktur Jaringan

Jaringan merupakan suatu media yang digunakan untuk menyalurkan informasi yang dirubah menjadi getaran listrik, terbuat dari bahan yang memiliki daya hantar listrik yang baik misalnya : tembaga (Cu) dan besi (Fe). Adapun jaringan terdiri dari beberapa jenis, antara lain : jaringan lokal dan junction.


(10)

1) Jaringan Lokal

Pada jaringan lokal terdapat jaringan langganan yang menghubungkan sejumlah pesawat telepon ke sentral telepon. Bentuknya dapat kita lihat pada gambar dibawah ini :

keterangan :

- MDF (Main Distribution Frame)

MDF biasanya sering disebut RPU (Rangka Pembagi Utama) biasanya berlokasi dalam satu bangunan dengan sentral telepon. MDF terdiri dari beberapa terminal akhir dari kabel, dari sentral dan sebagai awal terminasi dari kabel primer.

RK (Rumah Kabel)

RK sering disebut dengan CCP (Croee Connection Point) merupakan terminal sekunder. RK juga disebut sebagai titik hubung yang fleksibel antara kabel primer dan kabel sekunder. Disampin itu RK mempunyai fungsi sebagai titik inspeksi dalam rangka pemeliharaan.

DP (Distribution Point)

DP sering disebut juga KP (Kotak Pembagi), merupakan terminal kabel yang berkapasitas 10 pair atau 20 pair, namun ada juga yang lebih. Bersamaan dengan permintaan bandwidth yang besar perlu ditambahkan peralatan yang dinamakan HDSL (High bit rate Digital Line Subscriber)


(11)

dipasang pada jaringan eksisting. HDSL dipakai sebagai solusi untuk permintaan layanan dengan bit rate (2 Mbps) pada jaringan lokal kabel metalik.

2) Junction (Sistem Transmisi antar Sentral Telepon)

Sistem transmisi merupakan subsistem dari suatu sistem telekomunikasi. Ada tiga subsistem utama yang membentuk sistem telekomunikasi yaitu subsistem terminal, subsistem switching (sentral), dan subsistem transmisi. Secara umum konfigurasi dari system telekomunikasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Subsistem terminal dapat berupa : pesawat telepon, pesawat teleprinter, terminal komputer, dll.

Fungsi dari peralatan terminal adalah untuk mengubah informasi yang akan dikirim menjadi sinyal-sinyal listrik dengan karakteristik tertentu. Proses ini terjadi pada sisi pengirim. Pada sisi penerima sinyal-sinyal listrik tersebut akan diubah kembali menjadi bentuk aslinya.

2.2.2 Kabel Tembaga

Kabel tembaga merupakan media transmisi yang masih digunakan untuk layanan internet cepat (2 Mbps), meskipun saat ini kabel Serat Kaca (Fiber Optic) sudah memberikan keunggulan yang lebih baik dari kabel tembaga. Berikut adalah macam-macam kabel tembaga :


(12)

1) Kabel Tanah Tanam Langsung (KTTL)

Kabel tanah tanam langsung adalah kabel tembaga dengan kapasitas 200 pair dengan tembaga penghantar berdiameter 0,6 mm, berisolasi polyethylene, berisi petrojelly, memakai elektris pita aluminium, berperisai pita baja dan berselubung polyethene.

2) Kabel Duct

Kabel duct adalah kabel tembaga yang dimasukkan dalam pipa. Kabel tembaga mempunyai kapasitas 200 pair-1600 pair dengan penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm berisolasi polyethene busa kulit, berisi petrojelly, memakai pelindung elektris pita aluminium dan berselubung polyethene.

Gambar 2.5 Kabel Tanah Tanam Langsung


(13)

3) Kabel Udara

Kabel udara adalah kabel yang konstruksinya dibuat khusus untuk dipasang di atas tanah.

2.2.3 Dasar Teknologi x-DSL Jenis jaringan akses

a) Berdasarkan media transmisi : − Berbasis Tembaga

− Berbasis Optik − Berbasis Radio b) Berdasarkan bandwidth :

− Sistem Narrowband yang menyediakan layanan voice dan data dengan kecepatan rendah (≤ 64 Kbps).

− Sistem Wideband yang menyediakan layanan voice dan data dengan kecepatan sedang (64 Kbps s.d 2048 Kbps)

− Sistem Broadband yang menyediakan layanan voice dan data dengan kecepatan tinggi (≥ 2,048 Mbps).


(14)

Kondisi Jaringan Lokal saat ini :

− Jumlah jaringan akses tembaga saat ini sangat besar, karena pada umumnya digunakan sebagai media transmisi layanan voice (misal ; layanan POTS/telepon rumah), jika dilihat dari aspek ekonomi sangat menguntungkan untuk dioptimalkan.Bandwidth masih terbatas < 4 kHz hanya untuk informasi suara dengan jarak 5 s.d 10 km

− Berdasarkan pengamatan hanya ± 30 % yang memenuhi syarat untuk menyalurkan layanan Multimedia.

− Teknologi x-DSL adalah salah satu cara untuk mengoptimalkan jaringan kabel tembaga yang sudah ada.

2.2.4 Pengertian Teknologi x-DSL

DSL adalah teknologi akses yang menggunakan kabel tembaga yang sudah ada (existsting) untuk layanan broadband dan x-DSL adalah singkatan untuk berbagai jenis layanan DSL atau Digital Subscriber Line. Simbol “x” berarti tipe / jenis teknologi ; HDSL, ADSL, IDSL, VDSLdan lain sebagainya.


(15)

x-DSL mampu membawa informasi suara dan data (termasuk gambar dan video) dengan kecepatan tinggi sekaligus menyediakan bandwidth frekuensi secara dedicated (no-share bandwidth).

Bandwitdh frekuensi dengan tipe teknologi x-DSL tertentu dibagi menjadi dua macam :

− Band frekuensi rendah (0 s/d 4 KHz) untuk menyalurkan suara (voice)

− Band frekuensi tinggi (38 KHz s/d 1,1 MHz) untuk menyalurkan Bila ditinjau dari aspek layanan dan operasional :

− x-DSL mempunyai bit rate yang sangan tinggi

− x-DSL dapat melayani akses multimedia secara simultan − x-DSL menggunakan aplikasi Mode IP

− x-DSL memanfaatkan jaringan tembaga yang sudah ada (saluran telepon rumah yang telah terpasang)

− x-DSL mudah dipasang dan langsung dipakai. Kelebihan x-DSL :

− Menggunakan infrastruktur (kabel pair) eksisting.

− Layanan dapat seketika diberikan kepada setiap pelanggan yang telah mempunyai sambungan telepon baik perumahan maupun bisnis/perkantoran.

− Tidak perlu meng-upgrade sentral seperti layanan ISDN, karena trafik DSL tidak masuk ke sentral.

− Layanan baru yang diberikan tidak mengganggu layanan telepon eksisting (ADSL).


(16)

− Mampu memberikan kanal akses digital kecepatan tinggi secara dedicated untuk setiap pelanggan (128 Kbps s/d 8 Mbps).

2.2.5 Keluarga x-DSL

Teknologi x-DSL tentunya bermacam-macam mulai dari yang paling rendah hinggan yang tertinggi, berikut ini penjelasan dari beberapa teknologi x-DSL.

1. HDSL (High Bit-rate Digital Subscribe Line)

HDSL (High Bit-Rate Digital Subscriber Line) merupakan teknologi aplikasi pada jaringan lokal tembaga untuk menyalurkan layanan E1 (2Mbps). Kapasitas kabel yang digunakan adalah 2 pair kabel dan aplikasi ini juga dapat diintegrasikan dengan perangkat lain untuk menghasilkan layanan yang lebih kecil dari 2 Mbps.

Karakteristik dasar kabel HDSL : − Berbasis kabel tembaga 2 pair

− Bt rate per pair 1.168 Kbps menggunakan rek E1/2.048 Mbps − Bit rate per pair 784 Kbps menggunakan rek T1/1.544 Mbps − Berbasis kabel tembaga 3 pair


(17)

− Bit rate per pair 784 Kbps menggunakan rek E1/2.048 Mbps − Berbasis kabel tembaga 1 pair

Disebut sebagai SHDSL (Single Pair HDSL), menggunakan rek E1/2.048 Mbps, SHDSL/ SDSL dan G.SHDSL adalah merupakan varian dari HDSL. Perbedaan HDSL dengan SHDSL/SDSL adalah HDSL, jika disambungkan ke telepon pelanggan menggunakan multiflex, sedangkan SHSDSL/SDSL dapat langsung tersambung ke telepon pelanggan.

Karakteristik HDSL :

− Kecepatan akses data : 1,5 Mbps atau 2 Mbps − Jumlah pair kabel : 2 atau 3 pair kabel

− Transmission rate : simetrik. − Kode saluran : 2B1Q

− Interface : G.703, V.35, X-21, dll. − Jangkauan HDSL :

− 4 km : untuk kabel berdiameter 0.4 mm − 6 km : untuk kabel berdiameter 0.6 mm − 8 km : untuk kabel berdiameter 0.8 mm 2. SDSL ( symetric digital subscriber line)

− Kecepatan akses data : 2 Mbps − Jumlah pair kabel : 1 pair kabel

− Transmission rate : simetrik (Downstream=Upstream=2 Mbps)


(18)

3. IDSL (ISDN Digital Subscriber Line)

IDSL (ISDN Digital Subscriber Line) adalah perangkat aktif di jaringan akses pelanggan yang dipergunakan untuk mendukung implementasi layanan Multimedia pada jaringan yang mempunyai fasilitas ISDN (Integrated Service Digital Network)

Karakteristik IDSL :

− Menggunakan 1 pair kabel.

− Kecepatan transmisi : simetrik 128 Kbps & 1984 Kbps − frekuensi Band : 10 KHz – 50 KHz

− Line Code : 2B1Q

− Memerlukan call set-up untuk membangun hubungan. − Aplikasi : untuk komunikasi data & voice

4. VDSL (Very High Bit rate Digital Subscriber Line)

VDSL (Very High Bit rate Digital Subscriber Line) adalah perangkat aktif di jaringan akses pelanggan yang dipergunakan untuk mendukung implementasi layanan multimedia pada jaringan broadband dengan menggunakan satu pair kabel tembaga.

− Merupakan generasi baru dari HDSL maupun ADSL.

− Kapasitas transmisi VDSL jauh lebih besar dari pada ADSL maupun HDSL (bandwidth antara 10 s/d 30 MHz) dengan besarnya bandwidth frekuensi yang disalurkan jarak jangkauannya relatif lebih pendek.

− Disamping Transmisi Symetrik VDSL juga Asymetrik sebagai option.


(19)

− Aplikasi ini digunakan untuk menyalurkan layanan broadband.

− Bit rate untuk symetrical transmission 13 Mb/s dan 26 Mb/s sedangkan untuk asymetrical transmission downstream/upstream 52 Mbps/6,4 Mbps, 26 Mbps/3,2Mbps dan 13 Mbps/1,6 Mbps tergantung dari kondisi loop (kabel) dan noise.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan VSDSL adalah :

− Menggunakan kabel tembaga eksisting atau kabel tembaga baru. − Menghemat Investasi penggelaran jaringan baru.

− Cepat dalam proses instalasi.

− Mendukung transmisi data berkecapatan tinggi hingga 52 Mb/s untuk downstream dan 6,4Mb/s arah upstream.

− Dapat disambungkan ke jaringan telekomunikasi yang ada, misal; jaringan optik diterminasi di tingkat Distribution Area untuk selanjut di sambungkan ke end user menggunakan teknologi VDSL.

Jenis layanan yang dapat di-support oleh VDSL meliputi : − Video On Demand (VOD).

− Permainan (games) − Interactive education

− Penyaluran berita-berita elektronik.

− Disamping itu ada pelanggan-pelanggan tertentu yang menginginkan dua buah “setup boxes” untuk mendapatkan layanan-layanan dari sentral telepon dan layanan dari perusahaan TV kabel.


(20)

Karakteristik VDSL :

− Kecepatan akses : sd. 52 Mbps − Jumlah pair kabel : 1 pair kabel. − Kode Saluran : CAP/QAM

− Simetrik dan atau Asimetrik (tergantung vendor)

− Mode asimetrik 52 Mbps/6,4 Mbps, 26 Mbps/3,2Mbps dan 13 Mbps/1,6 Mbps (downstream/up-stream)

− Mode simetrik sd. 25 Mb/s (upstream =downstream)

− Merupakan pengembangan dari HDSL dan ADSL. Hanya digunakan untuk jarak pendek.

− VDSL dapat digunakan bersama-sama dengan FTTC (OAN). 5. ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line)

ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line): teknologi akses, yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair. ADSL dapat mensupport pengiriman data dari 1,5 sampai 9 Mbps saat menerima data atau lebih dikenal dengan downstream rate dan dari 16 sampai 640 Kbps saat mengirim data atau lebih dikenal dengan upstream rate. ADSL membutuhkan modem khusus ADSL. ADSL sangat populer dewasa ini di hampir seluruh belahan dunia yang juga lebih dikenal sebagai jenis dari teknologi internet Broadband.

Teknologi ADSL sendiri menggunakan skema modulasi yang cukup rumit untuk memasukkan data ke dalam kabel tembaga. Sering dikenal dengan sebutan last-mile technology karena teknologi ini hanya


(21)

digunakan untuk koneksi dari Sentral Telepon ke perumahan dan perkantoran, bukan di antara sentral-sentral telepon.

Disebut asimetrik karena rate / kecepatan transmisi dari sentral ke pelanggan (dowstream) tidak sama dengan rate transmisi dari arah pelanggan ke sentral (upstream)

− Aplikasi ini digunakan untuk menyalurkan layanan broadband . − Bit rate downstream ± 8 Mb/s, upstream ± 640 kb/s,

Keuntungan layanan ADSL : − Simultan

ADSL memberikan kemampuan Internet dan Voice/Fax secara simultan. Ini berarti anda dapat Surfing internet dan menggunakan Telepon atau Fax pada saat bersamaan. Ini akan memberikan kepuasan bagi Anda untuk menikmati High-Speed Internet Access tanpa kehilangan kontak telepon dengan relasi Anda.

Stabil

Kecepatan koneksi lebih stabil karena masing-masing pemakai ADSL mempunyai jalur tersendiri hingga ke peralatan multiplexer di sisi Telkom. Kecepatan tidak terpengaruh oleh pertambahan jumlah pelanggan yang akses bersamaan.

Optimal

Berbagai aplikasi multimedia masa depan, akan dapat dinikmati dengan kualitas serta kenyamanan yang optimal. Anda bisa mulai menjelajahi dunia Internet masa depan, Internet 3D - yang padat dengan animasi-video-musik.


(22)

Tersedia

Dapat menggunakan saluran telepon yang ada (akses tembaga) yang telah disediakan oleh pihak TELKOM.

Cepat dalam proses instalasi

Memberikan kemudahan dan proses cepat dalam instalasi maupun konfigurasi sehingga layanan ADSL dapat langsung dinikmati setelah pelanggan melakukan registrasi untuk berlangganan Speedy


(23)

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Speedy

Speedy adalah salah satu produk PT TELKOM yang merupakan layananan akses internet broadband kecepatan tinggi berbasis akses kabel tembaga yang menggunakan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Layanan ini memberikan jaminan kecepatan sesuai dengan paket layanan yang digunakan pelanggan dengan pilihan kecepatan akses mulai dari 384 kbps hingga 3 Mbps per line.

Kecepatan downstream yang ditawarkan oleh Speedy saat digunakan untuk akses internet lebih besar daripada upstream, hal ini dikarenakan Speedy merupakan paket internet ADSL sehingga sangat sesuai untuk keperluan browsing yang cenderung lebih banyak melakukan aktivitas downstream. Selain itu, dengan layanan Speedy kita dapat menikmati internet kecepatan tinggi dan tetap bisa menggunakan saluran telepon rumah tanpa terganggu. Hal ini dikarenakan adanya perangkat splitter yang bisa memisahkan antara data dan gelombang suara selama 24 jam.

Speedy memiliki paket layanan yang dibedakan berdasarkan ukuran downstream dan upstreamnya sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Berikut adalah beberapa pilihan paket Speedy yang tercantum pada Tabel 3.1 berikut ini :


(24)

3.2 Perangkat Pendukung Speedy

Sebagai penyedia layanan akses interner kecepatan tinggi, Speedy memerlukan perangkat pendukung yang harus dipanuhi dari pihak pelanggan dan PT TELKOM.

3.2.1 Customer Premises Equipment

CPE adalah kependekan dari Customer Premises Equipment. Yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Perangkat yang berada disisi pelanggan. CPE untuk layanan Speedy Broadband Access terdiri dari beberapa komponen yang harus disediakan pelanggan, yaitu :

1) Saluran Telepon Eksisting (telepon rumah)

Saluran telepon merupakan syarat wajib untuk dapat menikmati layanan TELKOM Speedy, karena koneksi internet dilakukan lewat kabel telepon. Apabila customer belum memiliki telepon rumah maka harus menghubungi pihak TELKOM sebagai penyedia jaringan PSTN untuk dilakukan pasang baru telepon.


(25)

2) Komputer

Komputer didefinisikan sebagai perangkat yang digunakan untuk mengolah data inputan menjadi outputan berupa informasi. Berdasarkan definisi tersebut, komponen utama komputer secara garis besar terdiri dari perangkat input perangkat pemroses, perangkat penyimpanan, dan perangkat output.

3) Modem

Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik.

Modem yang digunakan untuk layanan Speedy adalah jenis ADSL yang sesuai dengan teknologi ADSL yang diterapkan pada Speedy. Modem ADSL terdiri dari dua tipe yaitu Bridge dan Router.

Gambar 3.1 Komputer


(26)

4) Splitter

Splitter merupakan perangkat yang berfungsi memisahkan sinyal untuk voice telepon dan data. Sinyal voice telepon berada pada frekuensi 0 – 4 Khz, sedangkan sinyal data dibawa pada frekuensi 26 KHz – 1,1 Mhz. Splitter terdir dari 3 buah port RJ-11 dimana ketiga port tersebut dihubungkan ke roset, telepon, dan modem.

5) Konektor

Konektor adalah komponen yang berfungsi menghubungkan antar perangkat. Pada umumnya terdapat 3 buah konektor yang digunakan Speedy antara lain kabel konektor RJ-11 untuk menghubungkan splitter dengan 3 komponen lain (modem, telepon, dan roset), kabel UTP RJ-45 untuk menghubungkan modem dengan CPU melalui LAN card, serta kabel dengan konektor USB untuk menghubungkan modem dengan CPU (sebagai alternatif jika CPU tidak memiliki LAN card).

Gambar 3.3 Splitter


(27)

3.2.2 Digital Subscriber Line Access Multiplexer

DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) dipergunakan oleh TELKOM dalam memberikan layanan ke pelanggan dengan kombinasi sambungan DSL dengan teknologi backbone jaringan dengan Asyncrhonous Transfer Mode (ATM) sehingga mampu mengolah sinyal digital agar dapat mengoptimalkan bandwidth twisted pair untuk melewatkan data dengan kecepatan tinggi. DSLAM dilengkapi dengan POTS Splitter untuk memisahkan alokasi kanal data dan suara. DSLAM terdiri dari:

a) Splitter – low pass filter untuk melewatkan band suara dan high pass filter untuk melewatkan band ADSL.

b) Modul-modul pelanggan dapat berupa modul ADSL, SDSL, VDSL dll. Untuk layanan speedy digunakan modul ADSL.

Fungsi DSLAM antara lain: 1. Sebagai filter suara dan data

2. sebagai modulator dan demodulator DSL 3. Sebagai multiplexer


(28)

3.3 Instalasi Modem ADSL

Modem ADSL berfungsi melakukan modulasi dan demodulasi dari sinyal carrier (ADSL) ke sinyal digital (yang dikenali komputer). Berikut Gambar 3.6 adalah skema instalasi modem ADSL Speedy dengan memparalelkan dengan telepon tetap atau POTS:

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan proses instalasi modem ADSL adalah sebagai berikut:

1. Konektor

Khususnya untuk UTP, perlu diperhatikan apakah menggunakan Cross over atau Straight. Jenis UTP yang harus digunakan dapat diketahui dari spesifikasi modem dalam buku manual produk modem yang digunakan. 2. LAN LED

Menunjukkan koneksi modem ke PC. Jika sudah terhubung ke PC maka lampu ini akan blinking (kedap kedip) dan selanjutnya akan nyala permanen. 3. Power LED

Lampu yang menunjukkan bahwa modem terhubung ke catu daya. Gambar 3.6 Alur Koneksi Speedy


(29)

4. Link LED

Lampu yang menunjukkan koneksi ADSL (Link/WAN/DSL/Line/ACT). Jika lampu ini blinking berarti modem masih dalam proses sinkronisasi. Setelah sinkron, lampu tidak blinking lagi (nyala permanent). Ada beberapa merk modem menambah satu lampu lagi yang diberi label “SYNC“ (Synchronization) untuk menunjukkan proses sinkronisasi sinyal ADSL pada modem.

5. TCP/IP LED

Beberapa modem menyertakan lampu ini untuk menunjukkan bahwa modem telah terhubung ke internet dan siap browsing. Lampu ini juga biasa diberi label “ACT“ atau “PPPoA/PPPoE“. Lampu ini akan menyala setelah proses setup modem selesai dan customer terhubung ke ISP.

3.3.1 Konfigurasi Modem ADSL

Setelah komponen pendukung Speedy tersedia, maka langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi modem ADSL. Disini penulis memaparkan cara konfigurasi modem ADSL Aztech, berikut langkah-langkahnya :


(30)

1. Buka web browser dan ketikkan 192.168.1.1 pada kolom alamat url. 2. Masukkan username modem dan password modem yaitu untuk

modem Aztech (default) username: admin, password: admin.

3. Masukkan usename dan password yang didapatkan setelah melakukan registrasi kepenggunaan internet dari ISP lalu tekan Connect.

Gambar 3.8 Memasukkan username dan password admin


(31)

4. Setelah terkoneksi maka akan tampil keterangan tentang koneksi modem anda dengan ISP. Lalu lakukan penyimpanan setting modem dengan klik menu yang ada disebelah kiri.

5. Untuk memastikan bahwa modem sudah terkoneksi internet, klik menu Advance dan lakukan ping.

Gambar 3.11 Test ping modem Gambar 3.10 Keterangan Koneksi


(32)

3.3.2 Konfigurasi PC

Setelah melakukan konfigurasi pada modem, kemudian dilanjutkan installasi Dial Up koneksi ADSL menggunakan Windows Xp berikut ini adalah langkah-langkahnya :

1. Klik Start, klik Setting, klik Control Panel - Network Connection.

2. Klik Create a New Connection pada menu kiri layar, setelah muncul tampilan dibawah ini klik Next.

Gambar 3.12 Network Connection


(33)

3. Klik Connect ti the Internet, klik Next.

4. Klik Setup my connection manually, klik Next.

Gambar 3.15 Setup my connection manually


(34)

5. Klik Connect using dial-up modem, klik Next.

6. Klik modem ADSL yang sesuai, klik Next.

7. Isi username: 15xxxxxxxxxx@telkom.net dan Password: ******* 8. Confirm password: xxxxxxxx

9. Kemudian beri tanda pada pilihan "Add a shortcut to the desktop screen".

10. Klik Finish.

3.4 Troubleshooting Modem ADSL Speedy

Troubleshooting merupakan hal biasa dalam sebuah rangkaian peralatan teknologi. Hal ini dikarenakan banyak faktor, yaitu faktor dari dalam seperti perangkat Speedy atau faktor dari luar seperti pengaruh geografis dari suatu wilayah yang menyebabkan jaringan backbone terganggu.

Dalam hal ini, pengaruh gangguan dari luar pada jaringan Speedy merupakan murni dibawah kendali dari pihak TELKOM. Sementara faktor gangguan dari dalam tidak sepenuhnya dikendalikan oleh TELKOM. Gangguan


(35)

dari dalam di harapkan mampu ditangani oleh customer jasa internet Speedy sendiri sebelum melaporkan pada pihak TELKOM jika memang dari customer tidak mampu melakukan troubleshooting dengan usaha semampunya.

3.4.1 Analisis Awal

Berikut adalah analisis awal dalam melakukan troubleshooting yang menyebabkan terjadinya gangguan pada koneksi Speedy.

1. CPE (Modem, PC, Intalasi)

2. Jaringan lokal yang digunakan sebagai saluran xDSL. 3. Network Element (DSLAM, BRAS, RADIUS) 4. Penyedia layanan seperti ISP, Server DNS

Poin 1 merupakan salah satu analisis awal pada troubleshooting yang terjadi dan dimungkinkan dari customer mampu menganinya sendiri tanpa harus memanggil teknisi. Sementara pada poin 2, 3, dan 4, jika terjadi gangguan pada perangkat tersebut maka merupakan kendali penuh dari pihak TELKOM.

3.4.2 Indikator Masalah Pada Modem

Pada tabel 3.2 berikut ini dapat dilihat indikasi berfungsi atau tidaknya sebuah modem

LED STATUS KETERANGAN

Power Hidup

Mati

Modem berfungsi (ON) Modem tidak berfungsi (OFF) LAN / Ethernet Hidup

Berkedip

Modem sudah tersambung dengan komputer


(36)

Mati komputer

Modem tidak terhubung dengan komputer

WAN /DSL Hidup Berkedip

Mati

Modem sudah tersambung ke DSLAM Modem melakukan sinkronisasi dengan DSLAM

Modem tidak terhubung dengan DSLAM

Data / PPP Mati Berkedip

Tidak terjadi transfer data\ Terjadi transfer / receive data Tabel 3.2 Indikator modem

3.4.3 Indikator Masalah Pada Komputer Lokal

Pada tabel 3.3 berikut ini dapat dilihat indikasi masalah yang terjadi pada komputer lokal dan perbaikannya.

No Indikasi Masalah Penyebab Langkah Perbaikan 1 LED Ethernet mati Kabel UTP

terputus.

Lakukan pengecekan pd kabel UTP,

apakah sudah menggunakan kabel

yang benar (Cross/Straight) atau

memang terputus. Ganti kabel. 2 Icon LAN pada

“Network

Connection” tidak

Driver ethernet terhapus atau ethernet card

Lakukan pengecekan pada Device Manager:


(37)

muncul rusak →Hardware→DeviceManager →Network Adapter.

Apakah Ethernet Card sudah terinstal, atau mengalami masalah (ada tanda seru/silang). Jika mengalami masalah, maka re-Install driver Ethernat Card nya. Jika tetap tidak berhasil, maka ganti Ethernet Card-nya.

3 Setelah melakukan perintah DOS : C> ipconfig

tidak mendapatkan IP Address lokal

1. IP Address

(TCP/IP) belum dibebaskan

2. Modem

tidak mempunyai fasilitas DHCP Server

Bebaskan IP address (TCP/IP) :

Start → Control Panel → Network Connection → Local Area Connection → TCP/IP → Properties → Klik pada

checkbox IP

AddressAutomatically → OK Jika modem tidak punya fasiltas

DHCP server, lakukan


(38)

pilihannya

“Use the following IP address”.

fasilitas Isikan IP address yang satu kelas jaringan dengan modem. Contoh:

jika IP modem 192.168.1.1 maka

IP addres komputer 192.168.1.2 atau 192.168.1.3 atau 192.168.1.4 dst

4 Akses ke modem melalui web based tidak bisa

Proxies server belum

dibebaskan

Bebaskan Proxies server: Start → Control Panel → Internet Options → Connection → LAN Setting → Klik pada kotak “Automatically Detect Settings “ → Kosongkan kotak “Proxies Server”

5 Komputer lokal OK, Modem telah dikonfigurasi dan sudah

mendapatkan IP WAN tetapi tidak

DNS Server belum

dikonfigurasi

Konfigurasi, apakah DNS “Automatically” atau tidak (tergantung vendor). Jika DNS tidak “Automatically” maka lakukan dengan langkah berikut :Start → Control Panel


(39)

bisa browsing internet

→ NetworkConnections → Double klik pada Local Area Connection → TCP/IP→ Properties → Klik pada “Use the following DNS server addresses → isikan DNS TELKOM 202.134.0.155. Jika DNS “Automatically”, maka kosongkan address DNS server.

6 Setting komputer lokal dan modem sudah OK, IP address WAN sudah diperoleh, tetapi Browsing Internet Lambat

Komputer terinfeksi virus

Bersihkan komputer dengan antivirus dan gunakan antivirus terbaru yang terupdate.

Tabel 3.3 Indikator masalah pada modem

Selain dari tabel diatas masih ada permasalahan lain yang terdapat pada layanan Speedy yang sulit dianalisis, sehingga dapt mempengaruhi kecepatan akses :

1. Konfigurasi PC yang buruk : hardware conflicts, under-powered PC, unoptimized network setting, corrupted Win9X installation, etc


(40)

2. Packet loss : TCP retransmission, slowing down, and data lost 3. Overloading of an ISP gateway :

- Up link bandwidth ISP tak ada yang memadai - Location of ISP (ISP peering partner)

4. Web Servers connectivity

5. Server yang tidak comply dengan ADSL speed 6. Peak hour versus off-peak

7. current load of the server

8. peak hour: morning, lunch, late-evening Hop counts and latency

9. Jumlah hop (routers) antara user and tujuan menimbulkan kemungkinan koneksi yang buruk dan packet loss.

10. Masalah Routing 11. Bit rate aplikasi :

− Bit rate MP3, wav, wma sekitar 50 kbps − Bit rate CD quality 200-250 kbps − Bit rate Uncompressed video 472 Mbps

− Bit rate MPEG4: 64 kbps for medium resolution video conferencing

− Bit rate Email: 9,6 – 56 kbps dengan bit rate file transfer: 56 kbps-1,5 Mbps

3.4.4 Uji Coba Bandwith

Uji coba bandwith dilakukan setelah semua perangkat terpasang dengan baik dan sudah tersambung ke jaringan internet dan tujuan untuk


(41)

mengetahui apakah paket data yang dikirimkan ISP ke modem kita sesuai dengan paket Speedy yang digunakan. Namun dalam kenyataannya, tidak ada paket data yang hingga mencapai standart pesanan bandwith. Sebagai contoh jika user berlangganan dengan paket Speedy paket Socialia sebesar 384 Kbps , maka rata-rata paket data yang mampu diterima kurang lebih 256 Kbps.

Untuk melakukan uji coba bandwith, bisa dilakukan via online melalui website http://speedtest.biznetnetworks.com/ atau melalui situs web yang melayani bandwidth test. Berikut adalah langkah test bandwidth melalui speedtest.biznetwork.com:

1. Masukkan alamat URL http://speedtest.biznetnetworks.com/ pada browser, baik itu Mozilla Firefox maupun Google Chrome dengan ketentuan Flash Player versi 9.x keatas sudah terinstall pada sistem. Setelah masuk pada halaman awal speedtest.biznetwork.com tekan tombol Begin untuk memulai.


(42)

2. Tunggu beberapa saat selama aplikasi melakukan test bertahap, test ping, test downstream dan test upstream. Kemudian setelah selesai maka akan tampil hasilnya seperti pada gambar berikut


(43)

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil instalasi dan troubleshooting koneksi jaringan Speedy di PT TELKOM Divisi Access Rajawali Bandung Barat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Speedy merupakan layanan akses internet cepat dengan berbasis teknologi ADSL yang sangat baik untuk akses browsing internet yang lebih mengutamakan kinerja downstream yang cepat.

2. Instalasi Speedy bisa dilakukan secara pribadi oleh pengguna Speedy karena relatif cukup sederhana dan mudah.

3. Troubleshooting yang boleh dilakukan oleh pengguna layanan Speedy hanya untuk masalah yang terjadi pada modem atau PC client saja. Namun jika pelanggan tidak mampu, pelanggan bisa menghubungi 147 melalui telepon atau kantor TELKOM terdekat selama jam kerja. 4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa tujuan yang belum maksimal. Berikut adalah beberapa saran untuk memaksimalkan tujuan diantaranya :

1. PT TELKOM hendaknya lebih mengutamakan kualitas layanan Speedy ketimbang promosi, karena selama ini belum semua jaringan kabel tembaga yang sudah ada belum optimal untuk digunakan layanan Speedy. Alhasil kualitas akses Speedy di beberapa tempat khususnya di Bandung Barat belum sesuai harapan para pelanggan.


(44)

2. Bagi unit maintenance Speedy, perlu adanya petugas dikantor yang melayani pengaduan gangguan online 24 jam, agar pelanggan bisa melapor pada malam hari.

3. Bagi pelanggan yang tidak mampu melakukan troubleshooting baik pada modem maupun komputer client, lebih baik menghubungi petugas layanan Speedy dan jangan melakukan troubleshooting sendiri yang bisa beresiko.


(45)

KONEKSI JARINGAN SPEEDY

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Angga Perdana Putra 10106011

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(46)

___. ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line).

(sumber:http://telkom.tk/wiki/ADSL). Di akses online tanggal 22 Juni2010. ___. DSLAM. (sumber: http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?

view=article&catid=10%3Ajaringan&id=434%3Adslam-digital-subscriber-line-access-multiplexer&option=com_content&Itemid=15).

Diakses online tanggal 25 Oktober 2010.

Purbo, Onno W. 2006. Buku Pegangan Pengguna ADSL dan Speedy. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.


(47)

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk DIVA Bandung Barat sekaligus merampung penyusunan laporan kegiatan ini yang berjudul “INSTALASI DAN TROUBLESHOOTING KONEKSI JARINGAN SPEEDY”. Sholawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada segenap umat manusia termasuk penulis didalamnya, Insya Allah, amin.

Kerja praktek / praktek kerja lapangan merupakan salah satu matakuliah yang diambil oleh penulis dalam rangka menyelesaikan studi program Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia. Melalui kegiatan kerja praktek di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Access Bandung Barat dari tanggal 6 Juli sampai dengan 6 Agustus 2010 ini penulis mendapatkan berbagai ilmu dan informasi mengenai internet broadband Speedy yang menjadi objek pembahasan pada penulisan laporan ini. Selain itu, penulis memperoleh pengetahuan praktis dunia kerja yang pada dasarnya merupakan pengaplikasian dari teori – teori yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan kerja praktek hingga mampu menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :


(48)

sehingga selama kegiatan praktek kerja lapangan ini berjalan dengan baik. 2. Adik saya selalu memberikan semangat agar terus berusaha.

3. Bapak Edi Suhardi selaku Kepala Staf Jaringan di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Lembong, Bandung

4. Bapak Engkos Kosriyadi selaku SO PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Access Bandung Barat.

5. Bapak Ade Kosasih selaku Kepala Staf MDF PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Acces Bandung Barat.

6. Staf dan seluruh karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Access bandung Barat.

7. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UNIKOM.

8. Teman-teman seperjuangan yang juga mengikuti kerja praktek bersama di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Access Bandung Barat.

Penulis memahami bahwa laporan yang telah disusun ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang mampu membuat laporan ini lebih bermanfaat kedepannya.

ii

Bandung, Juli 2010


(49)

INSTALASI DAN TROUBLESHOOTING

KONEKSI JARINGAN SPEEDY

Angga Perdana Putra

10106011

Pembimbing Kerja Praktek I

Ade Kosasih NIK.612090

Pembimbing Kerja Praktek II

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP.41277006008

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP.41277006008


(1)

44 2. Bagi unit maintenance Speedy, perlu adanya petugas dikantor yang

melayani pengaduan gangguan online 24 jam, agar pelanggan bisa melapor pada malam hari.

3. Bagi pelanggan yang tidak mampu melakukan troubleshooting baik pada modem maupun komputer client, lebih baik menghubungi petugas layanan Speedy dan jangan melakukan troubleshooting sendiri yang bisa beresiko.


(2)

INSTALASI DAN TROUBLESHOOTING

KONEKSI JARINGAN SPEEDY

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Angga Perdana Putra 10106011

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

DAFTAR PUSTAKA

___. ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line).

(sumber:http://telkom.tk/wiki/ADSL). Di akses online tanggal 22 Juni2010. ___. DSLAM. (sumber: http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?

view=article&catid=10%3Ajaringan&id=434%3Adslam-digital-subscriber-line-access-multiplexer&option=com_content&Itemid=15).

Diakses online tanggal 25 Oktober 2010.

Purbo, Onno W. 2006. Buku Pegangan Pengguna ADSL dan Speedy. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk DIVA Bandung Barat sekaligus merampung penyusunan laporan kegiatan ini yang berjudul “INSTALASI DAN TROUBLESHOOTING KONEKSI JARINGAN SPEEDY”. Sholawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada segenap umat manusia termasuk penulis didalamnya, Insya Allah, amin.

Kerja praktek / praktek kerja lapangan merupakan salah satu matakuliah yang diambil oleh penulis dalam rangka menyelesaikan studi program Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia. Melalui kegiatan kerja praktek di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Access Bandung Barat dari tanggal 6 Juli sampai dengan 6 Agustus 2010 ini penulis mendapatkan berbagai ilmu dan informasi mengenai internet broadband Speedy yang menjadi objek pembahasan pada penulisan laporan ini. Selain itu, penulis memperoleh pengetahuan praktis dunia kerja yang pada dasarnya merupakan pengaplikasian dari teori – teori yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan kerja praktek hingga mampu menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :


(5)

1. Kedua orang tua tercinta, yang senantiasa memberikan doa dan motivasi sehingga selama kegiatan praktek kerja lapangan ini berjalan dengan baik. 2. Adik saya selalu memberikan semangat agar terus berusaha.

3. Bapak Edi Suhardi selaku Kepala Staf Jaringan di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Lembong, Bandung

4. Bapak Engkos Kosriyadi selaku SO PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Access Bandung Barat.

5. Bapak Ade Kosasih selaku Kepala Staf MDF PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Acces Bandung Barat.

6. Staf dan seluruh karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Access bandung Barat.

7. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UNIKOM.

8. Teman-teman seperjuangan yang juga mengikuti kerja praktek bersama di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Access Bandung Barat.

Penulis memahami bahwa laporan yang telah disusun ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang mampu membuat laporan ini lebih bermanfaat kedepannya.

Bandung, Juli 2010


(6)

LEMBAR PENGESAHAHAN

INSTALASI DAN TROUBLESHOOTING

KONEKSI JARINGAN SPEEDY

Angga Perdana Putra

10106011

Pembimbing Kerja Praktek I

Ade Kosasih NIK.612090

Pembimbing Kerja Praktek II

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP.41277006008

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP.41277006008