sedangkan hasil interferensi kedua gelombang akan minimum bila 1
cos
2 1
2
− =
δ ,
kalau π
δ 1
2 +
= n 14
dimana n adalah bilangan bulat positif atau negatif.
C. Difraksi Cahaya
Difraksi merupakan peristiwa pelenturan gelombang cahaya setelah melewati celah sempit. Menurut Huygens, semua titik pada muka gelombang
dapat dianggap sebagai sumber gelombang cahaya yang baru, sehingga di celah terdapat sederetan titik gelombang cahaya. Setiap titik gelombang cahaya pada
celah akan saling mempengaruhi satu sama lain. Jika ada celah tunggal dengan lebar celah b, dan setiap titik gelombang cahaya terdifraksi membentuk sudut
θ seperti dalam gambar 2.
Celah
A B
C D
Gelombang cahaya datang
b
E F
G θ
θ
Gelombang cahaya terdifraksi pada sudut
θ
Gambar 2. Difraksi pada celah tunggal yang
panjang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bila titik gelombang cahaya A sampai titik gelombang cahaya E yang terdifraksi membentuk sudut
θ, maka beda sudut fase antar kedua gelombang cahaya tersebut adalah [Halliday, 1988]:
λ θ
π λ
π ϕ
sin 2
2
2 1
b EF
r k
kr kr
= =
∆ =
− =
15 Gelombang cahaya yang terdifraksi mempunyai amplitudo resultan A
R
sebesar [Sutrisno, 1979]:
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
=
λ θ
π λ
θ π
sin sin
sin b
b A
A
R
16
Karena intensitas cahaya sebanding dengan kuadrat amplitudo, maka intensitas cahaya dari gelombang cahaya yang terdifraksi pada celah tunggal adalah [Alonso
dan Finn, 1992]:
2 2
sin sin
sin ⎟
⎟ ⎟
⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎜ ⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
=
λ θ
π λ
θ π
b b
I I
17
dengan .
2
A I
= D.
KISI DIFRAKSI
Kisi difraksi tersusun atas kumpulan celah yang berjumlah N, lebar celah b dan jarak antar celah a yang dapat dilihat pada gambar 3. Sehingga cahaya
sumber yang melewati kisi difraksi akan mengalami dua peristiwa yaitu
interferensi dan difraksi.
θ Celah
a
b
Dengan demikian, distribusi intensitas cahaya yang dihasilkan kisi difraksi pada sudut
θ dapat dituliskan sebagai berikut [Alonso dan Finn, 1992]:
2 2
sin sin
sin sin
sin sin
sin ⎥
⎥ ⎥
⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
=
λ θ
π λ
θ π
λ θ
π λ
θ π
θ
b b
a a
N I
I 18
Pada kisi difraksi, sesuai dengan persamaan 18 terjadinya interferensi maksimum pada sudut
θ mengikuti persamaan berikut[Alonso dan Finn, 1992]: ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ =
a n
λ θ
sin ,...
3 ,
2 ,
1 ,
± ±
± =
n 19
Gambar 3. Gelombang cahaya dalam
kisi difraksi
Sedangkan terjadinya interferensi minimum pada sudut θ mengikuti persamaan
berikut:
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
+ =
a n
λ θ
2 1
sin
,... 3
, 2
, 1
, ±
± ±
= n
20 dimana n merupakan orde bilangan.
BAB III METODOLOGI