BAB III METODOLOGI
1. TEMPAT PENELITIA
Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Fisika Modern Universitas Sanata Dharma Kampus III Paingan Maguwoharjo Depok Sleman.
2. ALAT
a. Laser Helium Neon digunakan sebagai sumber cahaya.
b. Kisi Difraksi yang digunakan adalah
mm 80
dan mm
600 .
c. Spektrometer digunakan untuk mengetahui sudut.
d. Sensor cahaya digunakan sebagai alat pendeteksi cahaya.
e. Vernier LabPro
adalah suatu alat yang serbaguna untuk mengumpulkan data dalam berbagai cara di dalam ruang atau di luar ruang. Vernier LabPo
dapat digunakan bersama komputer atau kalkulator grafik TI atau sistem operasi Palm
TM
atau sebagai pengunci data. Vernier LabPro dapat digunakan diberbagai jenis sensor diantaranya sensor cahaya. Untuk
menggunakan vernier LabPro dalam komputer, dibutuhkan suatu software yaitu Logger Pro.
f. Komputer digunakan sebagai alat bantu pencatat dan penampil data.
12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. RANGKAIAN PERCOBAAN
Cahaya laser He-Ne dilewatkan kisi difraksi akan mengalami peristiwa interferensi dan difraksi. Cahaya yang dihasilkan dari peristiwa interferensi dan
difraksi kemudian dideteki oleh sensor cahaya. Cahaya yang dideteksi oleh sensor cahaya kemudian akan diolah oleh vernier LabPro. Data dari vernier
LabPro kemudian dicatat dan ditampilkan di komputer. Jika laser dan kisi difraksi dilihat dari atas akan tampak seperti pada Gambar 4. Sedangkan laser
dan kisi difraksi bila dilhat dari samping akan tampak seperti pada Gambar 5.
KI SI
Sensor Cahaya
Laser He-Ne
Vernier La b Pro
Piringan Spektrometer
KOMPUTER
Gambar 4. Set up eksperimen laser dan kisi difraksi yang tampak dari atas
Vernier La b Pro
KOMPUTER
Laser He-Ne
Piringan Spektrometer
Sensor Cahaya
Diputar dengan
motor dari
recorder
Gambar 5. Set up eksperimen laser dan kisi difraksi yang tampak dari samping
Kisi Difra ksi
4. PRINSIP KERJA
Cahaya laser He-Ne yang dilewatkan kisi difraksi akan mengalami peristiwa interferensi dan difraksi. Cahaya yang dihasilkan dari peristiwa
interferensi dan difraksi kemudian di deteksi oleh sensor cahaya. Intensitas cahaya hasil dari peristiwa interferensi dan difraksi tergantung dari besarya
sudut. Pada umumnya untuk mendapatkan distribusi intensitas cahaya dngan cara memutar sensor cahaya. Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan
distribusi intensitas cahaya dengan cara memutar laser dan kisi difraksi. Kisi difraksi diletakkan di tengah-tengah dari piringan spektrometer. Kemudian
piringan spektrometer tersebut diputar dengan motor dari recorder. Laser dan kisi difraksi diputar dengan perjalanan 180°, dengan selang waktu tertentu.
Pengukuran dimulai dari sudut -90° sampai 90°. Pengaktifan software Logger Pro
dan pemutaran piringan spektrometer dilakukan bersamaan. Di layar komputer akan tertampil grafik hubungan intensitas cahaya terhadap waktu.
Untuk mendapatkan grafik hubungan intensitas cahaya terhadap sudut, maka data waktu diubah ke dalam sudut.
Cara mengubah waktu ke dalam sudut sebagai berikut: Misalkan: Selang waktu yang dibutuhkan selama perputaran 180° adalah
. t
∆ Waktu pada saat t
Sudut perputaran yang dilakukan adalah 180° Untuk menunjukkan sudut
θ pada saat t menggunakan persamaan berikut:
180 ×
∆ =
t t
θ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN