Macam Proses Pengambilan Lignin 1. Ekstraksi
Pengambilan lignin dari batang rumput gajah dengan proses ekstraksi
Program Study Teknik K imia Fakultas Teknologi I ndustri U PN “Veteran” jawa Timur
14
Hemiselulosa berfungsi sebagai pendukung dinding sel dan berlaku sebagai perekat antar sel tunggal yang terdapat didalam batang pisang dan
tanaman lainnya. Hemiselulosa memiliki sifat non-kristalin, berat molekul yang rendah dan rantai yang bercabang. Struktur non bercabang juga akan
menyebabkan hemiselulosa lebih reaktif terhadap alkali dan hidrolisis asam dibandingkan dengan selulosa, sehingga komponen ini memiliki DP Derajat
polimer yang rendah mengakibatkan bahan kimia pemasak mudah memutuskan dan melarutkannya dalam larutan.
Pada ekstraksi dengan basa pada suhu tertentu terjadi reaksi hilangnya hemiselulosa,polosa dan zat ekstraktif lainnya. Lignin yang berikatan dengan
hemiselulosa berupa xilan,manan,glukopiranosa ataupun glukomanan terputus melalui ikatan alfa aril eter.
Sumber : Vivi, 2010
II.3. Macam Proses Pengambilan Lignin II.3.1. Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak
substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Atau dapat diartikan ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu zat berdasarkan
perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik. Ekstraksi merupakan salah satu
metode pemisahan suatu zat berdasarkan atas penggunaan pelarut yang tepat. Pelarut yang digunakan dapat berupa pelarut organic atau anorganik.
Jika zat organic yang akan dihasilkan maka pelarut yang digunakan juga zat organic begitu pula sebaliknya untuk anorganik. Apabila pemilihan pelarut
tidak sesuai maka hasil yang diperoleh sedikit atau bahkan tidak diperoleh sama sekali karena pelarutnya tidak tepat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengambilan lignin dari batang rumput gajah dengan proses ekstraksi
Program Study Teknik K imia Fakultas Teknologi I ndustri U PN “Veteran” jawa Timur
15
Salah satu metode pemisahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi padat-cair dengan menggunakan sohxhlet. Ekstraksi dengan
alat soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya
pendingin balik kondensor. Harper 1979.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah:
1. Jenis pelarut Jenis pelarut mempengaruhi senyawa yang tersekstrak, jumlah solute yang
terekstrak dan kecepatan ekstraksi. 2. Temperatur
Secara umum, kenaikan temperatur akan meningkatkan jumlah zat terlarut ke dalam pelarut. Temperatur pada proses ekstraksi memang terbatas
hingga suhu titik didih pelarut yang digunakan, KOH mempunyai titik didih 115
o
C. Heradewi.2007 3. Volume pelarut dan bahan baku
Jika volume pelarut bahan baku besar maka akan memperbesar pula jumlah senyawa yang terlarut. Akibatnya laju ekstraksi akan semakin
meningkat. Dengan volume 300 ml. Indah Ashofa, 2005 4. Ukuran partikel
Laju ekstraksi juga meningkat apabila ukuran partikel bahan baku semakin kecil. Dalam arti lain, rendemen ekstrak akan semakin besar bila ukuran
partikel semakin kecil. Ukuran bahan tersebut berkisar 100-200 mesh Agra, 1970
5. Konsentrasi pelarut. Dengan penambahan pelarut basa KOH lebih dari 10 menyebabkan
rendemen dan tingkat kemurnian isolate lignin semakin kecil karena adanya degradasi komponen non lignin dan reaksi kondensasi yang
berlebihan. Heradewi.2007
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengambilan lignin dari batang rumput gajah dengan proses ekstraksi
Program Study Teknik K imia Fakultas Teknologi I ndustri U PN “Veteran” jawa Timur
16
6. Waktu ekstraksi Bila waktu terlalu lama maka bahan baku yang terlarut semakin
bertambah besar. Range : 2-5 jam. http:majarimagazine.om200903ekstraksi
Ada dua macam ekstraksi yaitu:
1. Ekstraksi padat – cair
Ekstraksi padat – cair adalah suatu metode pemisahan campuran terlarut yang terdapat dalam sampel padat misal: bahan alam, daun,
rimpang , kayu dan sebagainya, dengan menggunakan pelarut organic. Contoh pemisahan minyak dari biji kemiri, kedelai, kelapa dan
sebagainya. 2.
Ekstraksi cair – cair Ekstraksi cair-cair merupakan metode pemisahan suatu zat
dalam dua pelarut yang tidak saling larut menjadi dua senyawa penyusunnya berdasakan pada perbedaan kelarutan. Ekstraksi ini sangat
berguna untuk pemisahan secara cepat dengan menggunakan alat corong pisah atau berupa alat” counter current craig. Prinsip ekstraksi
cair-cair corong pisahmerupakan pemisahan komponen kimia di antara 2 fase pelarut yang tidak saling bercampur di mana sebagian komponen
larut pada fase pertama dan fase kedua ,lalu kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok,lalu didiamkan sampai terjadi
pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan fase cair,dan komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut sesuai dengan tingkat
kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap. http:robbaniryo.comilmu-kimiaekstraksi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengambilan lignin dari batang rumput gajah dengan proses ekstraksi
Program Study Teknik K imia Fakultas Teknologi I ndustri U PN “Veteran” jawa Timur
17
Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah:
KOH Kalium Hidroksida Pottasium adalah nama umum yang digunakan untuk kalium
hidroksida yang termasuk golongan basa kuat Kirk-Othmer, 1967. Kalium Hidroksida biasanya digunakan untuk mengolah bahan – bahan non kayu,
seperti :alang-alang,tebu bagase dan jenis rumput – rumputan lainnya. Degradasi selulosa oleh larutan KOH terjadi pada temperatur diatas 100
o
C semakin tinggi temperatur maka jumlah selulosa yang hilang semakin
banyak. Akan tetapi apabila ekstraksi dilakukan sampai suhu 180 C atau
diatasnya maka lignin akan terdegradasi menjadi partikel partikel yang sangat kecil. Dan bila waktu terlalu lama maka bahan baku yang terlarut
semakin bertambah besar Sumber:
http:www.e-dukasi.netindex.php?mod=scriptcmd=larutanKOH