Teknologi pembuatan vaksin Uraian Materi

LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN: BIOTEKNOLOGI MODERN KELOMPOK KOMPETENSI J Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Biologi SMA 9 Gambar 1.1 Produksi antibodi monoclonal sumber: Biology, Campbell

2. Teknologi pembuatan vaksin

Vaksin berasal dari kata vaccinus yang berarti berasal dari sapi. Sejarah vaksinasi dapat dikatakan dimulai sejak 1796 ketika seorang dokter desa melakukan vaksinasi menggunakan virus cacar sapi untuk memberi kekebalan pada manusia terhadap infeksi cacar smallpox. Kemudian setelah pengetahuan tentang penyakit infeksi berkembang pada akhir abad 19, maka perkembangan vaksin pun mulai meramaikan dunia kesehatan dalam memerangi penyakit infeksi. Sejak masa tersebut berbagai macam vaksin dibuat dan dikembangkan, seperti vaksin terhadap rabies, anthrax, penyakit-penyakit enterobakteria. Pembuatan vaksin biasanya memerlukan organisme hidup seperti toksin bakteri atau immune sera dalam jumlah besar. Pertumbuhan bakteri biasanya dilakukan pada media cair dalam bejana fermentor. Media ditetapkan secara kimia dan kondisi pembiakan diatur dengan tepat, seperti temperatur, pH, oksigen dan sebagainya. Untuk pembuatan vaksin virus, pertumbuhan dapat dilakukan dalam PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN: BIOTEKNOLOGI MODERN KELOMPOK KOMPETENSI J 10 host atau biakan sel hidup. Vaksin smallpox dapat dibiakkan pada dermis anak sapi domba, kerbau atau yang lain. Vaksin influenza dan yellow fever dapat dibiakkan pada fertile h en’s eggs. Beberapa virus dapat ditumbuhkan pada biakan sel. Biasanya sel disiapkan dari monkey kidney, chick embryo atau human diploid cells. Inaktivasi atau detoksifikasi vaksin bakteri dapat dilakukan dengan pemanasan atau desinfektan, misalnya formalin untuk inaktivasi Bordetella pertusis sebagai whooping-cough vaccine, dapat juga untuk detoksifikasi toksin Corynebacterium diphtheriae dan Clostridium tetani sebagai vaksin diphtheria dan tetanus. Phenol juga digunakan inaktivasi Vibrio cholerae dan Salmonella typhi sebagai vaksin kholera dan tifoid. Produksi vaksin memiliki beberapa tahapan. Proses pembuatan vaksin memiliki langkah-langkah berikut: a. Pemilihan antigen - ini melibatkan membuat persiapan antigen - mengembangkan mikroorganisme b. Pemurnian - antigen terisolasi dimurnikan c. Inaktivasi mokroorganisme - organisme dinonaktifkan dengan menggunakan larutan tertentu, pasteurisasipemanasan, inaktivasi dengan pH rendah dan sinar ultraviolet d. Formulasi - antigen dimurnikan dikombinasikan dengan ajuvan, stabilisator dan pengawet untuk membentuk persiapan akhir vaksin. LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN: BIOTEKNOLOGI MODERN KELOMPOK KOMPETENSI J Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Biologi SMA 11 Gambar 1.2. Contoh pengembangan vaksin sumber: https:kalgenlab.files.wordpress.com201409produksi-vaksin-001.jpg , diunduh 1232016

3. Teknologi Rekayasa Genetika