Tabel 4.48 Hasil Pengujian Asumsi Autokorelasi
Dari hasil tabel 4.53 diatas nilai Durbin-Watson d menunjukkan angka 2,277. Untuk menunjukan tidak ada autokorelasi adalah dengan dU d 4-dU yaitu dimana
nilai dU sebesar 1,551 tabel Durbin-Watson, n=14, k=2. Sedangkan nilai 4 - dU = 2,449. Sehingga dapat dihasilkan 1,551 2,277 2,449. Maka dapat dipastikan
tidak terjadi autokorelasi. Karena keempat asumsi regresi terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
estimasi model regresi penyusunan anggaran kas dan internal audit terhadap pengendalian intern kas memenuhi syarat BLUE Best Linear Unbias Estimation
sehingga layak untuk dilanjutkan pada pengujian regresi dan hipotesis.
4.4.2 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksi dan menguji perubahan yang terjadi pada pengendalian intern kas yang dapat diterangkan atau
dijelaskan oleh perubahan kedua variabel independen penyusunan anggaran kas dan internal audit.
Bentuk model persamaan regresi yang akan diuji diformulasikan sebagai berikut.
Y =
+
1
X
1
+
2
X
2
+
Dimana: Y
= Pengendalian Intern Kas X
1
= Penyusunan Anggaran Kas X
2
= Internal Audit
= Konstanta i
= Koefisien Regresi Variabel X
1
ii = Koefisien Regresi Variabel X
2
= Pengaruh Faktor Lain
Berdasarkan hasil pengolahan data penyusunan anggaran kas dan internal audit terhadap pengendalian intern kas di peroleh hasil regresi berganda sebagai berikut:
Tabel 4.49 Hasil Regressi Penyusunan anggaran kas
X
1
dan Internal audit X
2
Terhadap Pengendalian intern kas Y
Coefficients
a
-1.440 1.002
-1.437 .179
.904 .388
.428 2.327
.040 .703
.218 .592
3.223 .008
Constant X1
X2 Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y a.
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti yang telah diuraikan pada tabel 4.49 maka dapat dibentuk persamaan regresi linier berganda variabel penyusunan
anggaran kas dan internal audit terhadap pengendalian intern kas sebagai berikut:
Y = -1,440 + 0,904 X
1
+ 0,703 X
2
Model regresi berganda yang diperoleh diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta pada persamaan regresi berganda yang diperoleh sebesar -1,440
berarti apabila semua variabel independen Penyusunan Anggaran Kas dan Internal Audit tidak berubah atau dianggap konstan bernilai 0, maka
pengendalian intern kas akan bernilai sebesar -1,440. Dengan kata lain apabila penyusunan anggaran kas dan internal audit tidak diterapkan di perusahaan maka
efek yang terjadi pada pengendalian intern kas negatif atau tidak baik. 2. Koefisien regresi penyusunan anggaran kas bertanda positif sebesar 0,904,
artinya apabila penyusunan anggaran kas mengalami peningkatan sedangkan variabel internal audit tidak mengalami perubahan bernilai 0, maka
pengendalian intern kas akan meningkat. 3. Koefisien regresi internal audit bertanda positif sebesar 0,703 artinya apabila
internal audit mengalami peningkatan sedangkan penyusunan anggaran kas tidak mengalami perubahan bernilai 0, maka pengendalian intern kas akan
meningkat. Pada model regresi diatas, dapat dilihat koefisien regresi dari kedua variabel
independen bernilai positif. Hal ini menunjukan bahwa adanya hubungan yang berbanding lurus antara penyusunan anggaran kas dan internal audit yang dapat
mempengaruhi pengendalian intern kas. Dapat disimpulkan bahwa apabila penyusunan anggaran kas baik maka diprediksikan akan meningkatkan pengendalian
intern kas pada PT.INTI PERSERO. Hal ini pula terdapat pada internal audit,
apabila internal audit dilaksanakan dengan baik maka akan berpengaruh dalam meningkatkan pengendalian intern kas yang baik dan sesuai pada tujuan pada
PT.INTI PERSERO.
4.4.3 Analisis Korelasi Berganda