Prosedur Penyusunan Anggaran kas

menghindarkan dari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu. Penyusunan anggaran menjadi motivasi kerja manajer serta pegawainya dalam mencapai tujuan perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin.

2.1.1.3 Prosedur Penyusunan Anggaran kas

Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalamrangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba proft planing. Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang. Menurut Bambang Riyanto tahap-tahap dalam penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut: “1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan, transaksi-transaksi disini merupakan operasi operation transaction pada tahun ini dapat diketahui adanya defisitsurplus karena rencana operasi perusahaan. 2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yang operasi perusahaan juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayaran kembali, transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi finansial financial transactions 3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial, dan anggaran kas yang final merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas secara keseluruhan. ” 2001:90 Dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa apabila di dalam menyusun transaksi operasi terjadi defisit maka untuk menutup defisit tersebut diperlukan suatu transaksi keuangan. Salah satu yang harus diperhatikan dalam penyusunan anggaran kas menurut Mulyadi adalah dengan memperhatikan prosedur penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut. “1. Anggaran kas disusun dalam satuan keuangan. 2. Melibatkan Manajemen. 3. Disetujui oleh otoritas. 4. Anggaran kas disusun berorientasi pada tujuan perusahaan. 5. Adanya komunikasi antar unit terikat. 6. Anggaran kas disusun secara wajar dan realistis. 7. Anggaran kas disusun secara flexibel .” 2001:489 Dari karakteristik penyusunan anggaran kas diatas dapat dijelaskan bahwa : 1. Satuan yang digunakan untuk menyatakan anggaran, anggaran berisikan kuantifikasi keuangan rencana kerja untuk mencapai sasaran jangka pendek perusahaan. Disamping rencana kerja yang dicantumkan dalam anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan, rencana kerja tersebut juga dinyatakan dalam satuan lain di dalam anggaran. 2. Komitmen Manajemen, proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran yang setiap manajer dalam jenjang organisasi diberi peran tertentu untuk melaksanakan kegiatan dalam pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam anggaran. Untuk memungkinkan para manajerpara manajer melaksanakan peran meraka, setiap manajer memerlukan alokasi sumber daya sumber daya manusia, modal, uang. Alokasi sumber daya ke tangan para manajer diukur dengan satuan moneter standar. 3. Disetujuiolehotoritas, anggaran merupakan rencana aktivitas yang akan menjadi pedoman untuk melaksanakan serangkaian aktivitas tertentu di masa yang akan datang. Sekali anggaran ditetapkan, pencapaian sasaran anggaran hanya dapat dilakukan melalui serangkaian aktivitas yang telah ditetapkan sebelumnya dalam anggaran. Dengan demikian, proses penyusunan anggaran kas memerlukan berbagai tahap berikut : a. Penetapan sasaran oleh manajer atas. b. Pengajuan usulan aktivitas dan taksiran sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas tersebut oleh manajer bawah. c. Penelaahan oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan oleh manajer bawah. d. Persetujuan oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan oleh manajer bawah. Penelaahan memerlukan kemampuan manajer atas dalam memahami aktivitas yang seharusnya dilaksanakan oleh manajer bawah dalam mencapai sasaran anggaran. 4. Penyusunan anggaran kas berorientasi pada tujuan perusahaan, karena penyusunan anggaran kas berisi komitmen manajer menyusun anggaran kas, maka anggaran merupakan tolak ukur terbaik kinerja manajer agar mencapai tujuan perusahaan. 5. Adanya komunikasi antar unit, penyusunan anggaran kas berupa berbagai aktivitas yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran perusahaan. Dalam penyusunan anggaran kas tersebut dibutuhkan komunikasi antar unit agartidak terjadi kesalahan dalam penyusunan anggaran kas. 6. Penyusunan anggaran kas harus disusun secara wajar dan realistis. Apabila penyusunan anggaran kas disusun secara wajar dan realistis maka dapat menjamin tidak terdapatnya tindakan penyimpangan dalam pengelolaan kas. 7. Penyusunan anggaran kas disusun secara flexibel , hal ini di karenakan agar tidak terdapat salah paham dalam menggunakan informasi yang terdapat pada anggaran kas.

2.1.2 Internal Audit