Metode analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketahanan

Keterangan : LRI = Likelihood Ratio Index ln L = nilai maksimum dari log- Likelihood function tanpa restriksimelibatkan semua parameter termasuk variabel bebas ln Lo = nilai maksimum dari log-Likelihood function dengan retriksi tanpa melibatkan variabel bebas nilai koefisien dari semua parameterβi= 0 Signifikansi dari tiap variabel independen terhadap variabel dependennya dapat dilihat dari statistik uji LR dan uji Wald.Dalam pengujian serentak, uji signifikansi model dapat menggunakan Likelihood-Ratio test.Likelihood-Ratio test digunakan untuk mengetahui pengaruh semua varibel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. LR = -2 [ln Lo – ln L] Keterangan: LR = Likelihood Ratio ln L = nilai maksimum dari log- Likelihood function tanpa restriksi melibatkan semua parameter termasuk variabel bebas ln Lo = nilai maksimum dari log- s dengan retriksi tanpa melibatkanvariabel bebas atau nilai koefisien d ari semua parameter βi= 0 Untuk menguji pengaruh semua variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan hipotesis sebagai berikut: H o = β1 = β2 = β3 =…. = βi = 0 H 1 = salah satu βi ≠ 0 LR dibandingkan dengan Chi Square tabel χ2. Jika LR hitung Chi Square tabel χ2 pada taraf α = 10 berarti Ho ditolak atau variabel independen yang diuji secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Untuk menguji masing-masing variabel independen yang terdapat dalam model dapat dilakukan dengan melakukan uji Wald dengan cara membagi nilai dugaan peubah dengan simpangan bakunya. Uji Wald digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji Wald didapat dengan membandingkan estimasi maximum likelihood dari parameter β1, β2,…βi dengan estimasi dari standar error Darnah, 2011. Perbandingan ini dapat dibandingkan dengan distribusi normal. Dalam kasus ini, uji statistiknya adalah : Wald = � ��� Dimana SEβ adalah standar error dari estimasi maximum likelihood. Hipotesis yang diuji adalah: H : βi = 0 dengan i = 1,2,3,….,k, berarti variabel independen ke-i tidak berpengaruh terhadap variabel dependen H 1 : βi ≠ 0, dengan i = 1, 2, …, k, berarti variabel independen ke-i berpengaruh terhadap variabel dependen W hitung Wald = [βSE] 2 = Z Nilai dari uji Wald, W hitung dibandingkan dengan Chi Square tabel χ2. Jika W hitung Chi Square tabel χ2 pada taraf α = 10 maka tolak Ho dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang diuji secara individu berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. H : d = 0 H 1 : d 0 Uji hipotesis manfaat program MKRPL dalam meningkatkan ketahanan pangan adalah jika koefisien dummy variabel keanggotaan d bernilai positif dan signifikan. Dalam penelitian ini, terdapat empat kategori tingkat ketahanan pangan sehingga terdapat tiga konstanta dan satu yang berperan sebagai pembandingnya yakni rawan pangan. Rumah tangga yang rentan pangan sebagai konstanta 2, rumah tangga yang kurang pangan sebagai konstanta 3, dan untuk rumah tangga yang tahan pangan sebagai konstanta 4.

3. Manfaat program MKRPL dalam meningkatkan ketahanan pangan

Manfaat dari program MKRPL adalah untuk mengurangi pengeluaran konsumsi pangan, meningkatkan konsumsi energi rumah tangga, dan untuk memberdayakan pekarangan kosong. Untuk menganalisis manfaat MKRPL dalam meningkatkan ketahanan pangan digunakan hasil regresi Ordinal Logit dari dummy keanggotaan. Hipotesis hasil dari dummy tersebut harus bernilai positif dan signifikan untuk melihat bahwa program MKRPL ini bermanfaat dalam ketahanan pangan. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Provinsi Lampung merupakan penghubung utama lalu lintas Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, dan sebaliknya. Provinsi Lampung memiliki 12 kabupaten dan 2 kota. Provinsi Lampung berada antara 3 o 45’ dan 6 o Lintang Selatan serta 105 o 45’ dan 103 o 48’ Bujur Timur.

A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

Ibu kota Kabupaten Lampung Selatan adalah kalianda. Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 ’ sampai dengan 105,45’ Bujur Timur dan 5,15’ sampai dengan 6’ Lintang Selatan. Daerah kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia merupakan daerah dengan iklim tropis. Berdasarkan Badan Pusat Statistika 2012 penduduk di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2011 berjumlah 912.490 jiwa, yang terdiri dari 480.347 jiwa penduduk berjenis kelamin laki-laki 52,64 dan 432.143 jiwa berjenis kelamin perempuan 47,35. Kabupaten Lampung Selatan memiliki daerah daratan kurang lebih 2.007,01 km 2 . Dari luas secara keseluruhan Kabupaten Lampung Selatan, 44.271 ha digunakan sebagai lahan sawah dan sisanya yaitu 156.430 ha digunakan sebagai lahan bukan sawah. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur - Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pesawaran - Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Sunda - Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah tropis, dengan curah hujan rata-rata 161,7 mmbulan dan rata-rata jumlah hari hujan 15 haribulan. Temperaturnya berselang antara 21,3 o C sampai 33,0 o C. Dalam bidang pertanian Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu daerah produksi padi dan jagung di Provinsi Lampung. Tanaman lain yang di produksi di Kabupaten Lampung Selatan antara lain adalah ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, dan kacang kedelai. Produksi tanaman pangan di Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Produksi dan luas lahan ditingkat petani berbagai komoditas tanaman pangan di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2011 Jenis tanaman Luas lahan ha Produksi ton Padi 81.801 406.142 Jagung 116.632 599.598 Ubi kayu 6.751 154.696 Ubi jalar 341 3.375 Kacang tanah 463 3.019 kedelai 1.714 1.975 Kacang hijau 297 275 Sumber : BPS Propinsi Lampung, 2012 Tabel 4 menunjukkan bahwa luas lahan dan produksi terbesar di Kabupaten Lampung Selatan adalah jagung yaitu sebesar 116.632 ha dan 599.598 ton.

Dokumen yang terkait

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI UNTUK MENGATASI KERAWANAN PANGAN RUMAH TANGGA

0 17 26

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI DESA ABUNG JAYO KECAMATAN ABUNG SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA

7 22 65

Evaluasi Dampak Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (Krpl) Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Oleh Yayasan Gerakan Peduli Lingkungan (Ygpl) Di Pondok Pekayon Indah-Pekayon Jaya Bekasi

2 53 277

Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

0 3 6

Analisis Pemahaman Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Masyarakat Kota Malang

0 3 6

KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA DI LOKASI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL)KABUPATEN BENGKULU TENGAH DAN BENGKULU SELATAN

0 0 8

DAMPAK PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) TERHADAP PENINGKATAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) DAN PANGSA PENGELUARAN PANGAN DI DESA WAY ISEM KECAMATAN SUNGKAI BARAT KABUPATEN LAMPUNG UTARA

0 0 7

ANALISIS PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KETAHANAN PANGAN SERTA KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI KOTA SURAKARTA)

0 0 16

PELAKSANAAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DALAM RANGKAKETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA :Studi pada Kelompok Wanita Pelaksana Program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kota Mataram JURNAL

0 0 10

ARTIKEL ILMIAH PERANAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DALAM KETERSEDIAAN PANGAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP EKONOMI RUMAH TANGGA DI KOTA MATARAM

0 0 9