Siklus kegiatan penelitian Sugiono, 2006:93 ini dimulai dari pemilihan suatu
proyek penelitian, membuat catatan mengenai data, dan menganalisis data yang dikumpulkan. Proses ini dilakukan beberapa kali tergantung ruang lingkup
penelitian yang makin lama makin menyempit sejalan pertanyaan-pertanyaan yang muncul, kemudian sampai pada tahap penulisan laporan akhir. Penelitian ini
diharapkan dapat mengungkapkan fenomena-fenomena yang muncul dari manajemen pembelajaran pada siswa berkebutuhan khusus di SMPN 9 dan SMPN
10 Metro.
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini juga dilakukan dengan mengikuti 12 dua belas prinsip yang
dikemukakan oleh Spradley 1980:321 sebagai berikut : 1 menentukan situasi sosial penelitian, 2 melakukan observasi bersifat partisipatif, 3 membuat
catatan lapangan, 4 melakukan observasi bersifat deskriptif, 5 melakukan analisis kawasan, 6 melakukan observasi terfokus, 7 melakukan analisis
taksonomi, 8 melakukan observasi terseleksi, 9 melakukan analisis komponensial, 10 melakukan analisis tema, 11 menentukan tema budaya, dan
12 menulis laporan hasil penelitian. Berdasarkan tahapan tersebut, ada beberapa langkah yang dapat dipadukan karena
langkah tersebut tidak terpisah secara nyata. Karenanya, langkah-langkah tersebut adalah : 1 menentukan situasi sosial, 2 melakukan observasi bersifat deskriptif,
3 membuat catatan lapangan, 4 melakukan analisis lokasi, 5 melakukan analisis terfokus, 6 melakukan analisis taksonomi, 7 melakukan analisis
terseleksi, 8 melakukan analisis komponensial, 9 melakukan analisis tema dan 10 menulis laporan penelitian.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada SMPN 9 dan SMPN 10 Metro, sebagai lembaga
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi di Kota Metro. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan bulan Agustus 2014.
3.4 Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti menjadi tolak ukur keberhasilan terhadap beberapa kasus.
Peneliti bertindak sebagai instrumen utama dalam pengumpul data. Hal ini juga dikemukakan oleh Sugiyono 2006: 305 bahwa instrumen utama dalam
penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, akan tetapi ketika fokus penelitian menjadi lebih jelas, maka akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana,
yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke
lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan.
Linchon dan Guba dalam Sugiyono 2006:306 menyatakan bahwa Instrumen dari
pilihan yang natural adalah manusia. Kita harus melihat bahwa bentuk lain dari instrumentasi mungkin dipergunakan di tahap yang berikutnya dari suatu
pemeriksaan, tapi manusia adalah arus utama awal dan lanjutan. Tetapi kalau instrumen manusia telah dipergunakan secara ekstensif di langkah lebih awal dari
pemeriksaan, maka satu instrumen dapat dihaluskan pada data instrument yang telah memiliki hasil.
Kehadiran peneliti di lapangan diharapkan dapat bekerja sama dengan subyek
penelitian. Peneliti diharapkan mampu berinteraksi dengan subyek secara wajar di lapangan, menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada. Hubungan baik
antara peneliti dengan subyek sebelum dan selama di lapangan merupakan kunci utama keberhasilan dalam pengumpulan data.