Strategi Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
                                                                                63 3.
Mengubah kebiasaan guru memberikan penilaian yang sama terhadap siswa regular dan siswa ABK, sehingga penilaian disesuaikan dengan karakteristik
ABK. 4.
Melakukan analisis hasil penilaian dan tindak lanjut kegiatan sesuai dengan kemampuan ABK.
5. Prinsip  pembelajaran  secara  umum  perlu  ditambah,  yaitu  dengan:  prinsip
kasih  sayang,  prinsip  kebermaknaan  bagi  hidup  anak  meaningfull,  prinsip perbaikan berkelanjutan, prinsip menghargai perbedaan.
6. Perlu pemahaman bagi guru tentang: pengelolaan kelas dengan ABK di kelas
reguler,  aturan  penilaian  untuk  ABK  dan  kegiatan  tindak  lanjut  atau ketuntasan belajar ABK.
Sebagaimana  yang  diungkapkan  oleh  Sagala  2005:88  bahwa  pengetahuan bukanlah  seperangkat  fakta-fakta  konsep  atau  kaidah  yang  siap  untuk  diambil
kemudian  diingat  lebih  dari  itu  siswa  harus  mengkonstruksi  pengetahuan  dan memberi  makna  melalui  pengalaman  nyata.  Hal  ini  sesuai  dengan  paham
konstruktivisme yaitu suatu paham dalam pembelajaran yang mengharuskan siswa belajar dengan cara membangun pengetahuannya.
Sebagaimana  yang  diungkapkan  oleh  Sagala  2005:88  bahwa  pengetahuan bukanlah  seperangkat  fakta-fakta,  konsep  atau  kaidah  yang  siap  untuk  diambil
kemudian  diingat.  Lebih  dari  itu,  siswa  harus  mengkonstruksi  pengetahuan  dan memberi  makna  melalui  pengalaman  nyata.  Hal  ini  sesuai  dengan  paham
konstruksivisme  yaitu  suatu  paham  dalam  pembelajaran  yang  mengharuskan siswa belajar dengan cara membangun pengetahuannya.
64 Banyak para ahli  yang mengemukakan pendapatnya mengenai belajar. Robert M
Gagne Sagala, 2005:17 menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan  yang terjadi setelah belajar secara terus-menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses
pertumbuhan  saja.  Belajar  terjadi  apabila  situasi  stimulus  bersama  dengan  isi ingatan  mempengaruhi  siswa  sedemikian  rupa  sehingga  perbuatannya  berubah
dari  waktu  sebelum  ke  waktu  setelah  ia  mengalami  situasi  tadi.  Teori  James  L. Mursell  Sagala,  2005:13  mengemukakan  belajar  adalah  upaya  yang  dilakukan
dengan  mengalami  sendiri,  menjelajahi,  menelusuri  dan  memperoleh  sendiri. Sedangkan  menurut  Gage  Sagala,  2005:13  belajar  adalah  sebagai  suatu  proses
dimana  suatu  organisme  berubah  perilakunya  sebagai  akibat  dari  pengalaman. Dari  beberapa  pendapat  para  ahli  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  belajar
merupakan  suatu  proses  psikologis  yang  terjadi  pada  diri  seseorang  yang menyebabkan  terjadinya  perubahan  yang  relatif  tetap.  Perubahan  itu  tidak  hanya
berupa penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga keterampilan dan tingkah laku. Hasil  belajar  adalah  kemampuan
–kemampuan  yang  dimiliki  siswa  setelah  ia menerima pengalaman belajarnya Sudjana, 2001:22.
Model mengajar dapat dipahami sebagai kerangka konseptual yang mendeskripsi-
kan  dan  melukiskan  prosedur  yang  sistematis  dalam  mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan
berfungsi  sebagai  pedoman  bagi  perencanaan  pengajaran  bagi  para  guru  dalam melaksanakan  aktivitas  pembelajaran  Sagala,  2005:176.  Model  pembelajaran
menurut teori Soekamto Trianto, 2007:5 adalah suatu kerangka konseptual yang melukiskan  prosedur  yang  sistematis  dalam  mengorganisasikan  pengalaman
65 belajar untuk  mencapai  tujuan tertentu dan berfungsi  sebagai pedoman bagi  para
pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
                