ANALISIS TAPAK DATA DAN ANALISIS

SEIN SEIN HASNI FAUZIAH | 104.11.013 48 SEBUAH RANCANGAN BAGI KAUM WERDHA DOSEN PEMBIMBING : DHINI DEWIYANTI TANTARTO, IR., M.T.  Cahaya Matahari Orientasi Kawasan terhadap adalah mengarah keutara. Sehingga tidak mempengaruhi bukaan yang nantinya akan banyak mengarah keutara dan keselatan karena sisi negatif dari cahaya matahari terhadap arsitektur tropis adalah dari sisi barat dan timur.

4.3 ANALISIS LINGKUNGAN  Lahan

Tanah yang ada disekitar kawasan yang dipilih cukup stabil dan cukup landai. Selain itu juga tanahnya cukup padat dan merupakan bagian dari tanah gembur yang sangat cocok untuk dimanfaatkan menjadi tempat bercocok tanam.  Aktivitas Masyarakat Akivitas Masyarakat yang ada dikawasan secara keseluruhan masih mengandalkan sektor perkebunan untuk dapat membiayai hidup. Selain itu terlihat juga kualitas SDM yang kurang dan sebagian masih dibawah standar.  Kondisi Sekitar Kondisi sekitar adalah merupakan Kawasan Bandung Utarayang berfungsi melindungi kelestarian lingkungan hidup. Sehingga banyak SITE Gambar 4.10 Peta Orientasi Matahari SEIN SEIN HASNI FAUZIAH | 104.11.013 49 SEBUAH RANCANGAN BAGI KAUM WERDHA DOSEN PEMBIMBING : DHINI DEWIYANTI TANTARTO, IR., M.T. terdiri dari Pohon-Pohon pada Kawasan Bandung Utara yang harus tetap dipertahankan.  Fasilitas Eksisiting Kawasan tidak memiliki fasilitas pendukung. Untuk itu perlunya fasilitas pendukung yang baik, aman, nyaman dan rapi. Perencanaanya didapat dengan cara membangun yang baru.

4.4 PROGRAM RUANG

Kebutuhan ruang yang dibutuhkan dalam perancangan kawasan. Pembagian menurut derajat kepentingannya dan indikator pengguna terhadap setiap ruang yang ada. Ruang yang dibutuhkan meliputi kebutuhan dari bangunan utama, kelompok hunian, kelompok penunjang, kelompok pelayanan, dan ruang luar. Luas area adalah 29700 m 2 dan KDB di kawasan sebesar 30. Sehingga Luas Lantai Dasar maksimal 9009 m 2 . SEIN SEIN HASNI FAUZIAH | 104.11.013 50 SEBUAH RANCANGAN BAGI KAUM WERDHA DOSEN PEMBIMBING : DHINI DEWIYANTI TANTARTO, IR., M.T.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5.1 KONSEP DASAR

Konsep dasar perancangan dari Dago Aged Village adalah bagaimana menghadirkan rancangan bagi Kaum Werdha yang menciptakan rasa tenang, hening, tentram, dan terang. Ini dapat dirasakan oleh hati, lingkup fisik, dan lingkup sosial yang berasal dari lingkungan yang alami maupun diciptakan oleh manula itu sendiri. Menciptakan Panti Werdha yang aman dan nyaman, pada akhirnya para manula pun akan ikut serta merawat dan bekerja sama untuk berkebun . Dan munculnya peduli sosial dengan lingkungan sekitar. Rasa tenang, tentram, aman, dan nyaman pada akhirnya akan muncul oleh beberapa unsur elemen theurapeutic. Elemen theurapeutic itu sendiri diantaranya elemen air, tanaman, material bangunan lansekap, dan hewan dan binatang peliharaan. ELEMEN AIR TANAMAN HEWAN DANATAU BINATANG PELIHARAAN MATERIAL BANGUNAN DAN LANSEKAP SUARA PERCIKAN AIR DAMPAKNYA : kesan damai, kesan sejuknya BENINGNYA DAMPAKNYA: kesan bersih, alami, dllll SUARA DAMPAKNYA: mengurangi rasa stres, relaksasi MEMBELAI DAMPAKNYA : saluran perhatian KAYU DAMPAKNYA: menciptakan lingkungan yang hangat BATU DAMPAKNYA: terapi melatih jalan - Suara daun yang tertiup angin memberikan efek psikologis yang menenangkan. - Mawar dapat menghilangkan ketegangan, depresi, kesedihan, dan kelelahan mental. - Melati dapat meningkatkan semangat, meredakan ketegangan, kelelahan, depresi, dan kekhawatiran. - Krisan bermanfaat untuk mengatasi stres, alergi, dan kecemasan berlebihan karena aromanya bersifat menenangkan. Gambar 5.1 Analisis Elemen Theurapeutic Sumber : Data Pribadi SEIN SEIN HASNI FAUZIAH | 104.11.013 51 SEBUAH RANCANGAN BAGI KAUM WERDHA DOSEN PEMBIMBING : DHINI DEWIYANTI TANTARTO, IR., M.T. 5.2 RENCANA TAPAK 5.2.1 Konsep Pencapaian Pada rancangan Panti Werdha yang mengutamakan kenyamanan dan keamanan ini konsep aksesibilitas dibedakan menjadi dua yaitu pencapaian oleh pedestrian dan kendaraan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya cross-circulation. Entrance pejalan kaki dan kendaraan tidak akan saling memotong agar kenyamanan dan keamanan tetap terjaga dengan baik. Selain itu pada area dalamnya sehubungan dengan tidak adanya kendaraan yang masuk maka hanya untuk pejalan kaki dan orang yang bersepeda saja, tidak lupa memikirkan jarak lelah orang untuk berjalan maka setiap jarak 15 meter selalu ada area untuk beristirahat.

5.2.2 Sirkulasi dan Parkir

Sirkulasi pengunjung diarahkan untuk menuju kearah bagunan utama yaitu pengelola yang terdapat drop off, sepanjang perjalanan dari entrance menuju drop off disuguhi oleh pemandangan taman disebelah kanan dan terdapat median jalan berupa kolam air mancur. Setelah memasuki bangunan pengelola, pengunjung disuguhi oleh ruang terbuka dan terdapat gedung serbaguna yang bisa dipakai untuk berbagai macam acara. Kawasan ini bersumbu pada taman burung yang berupa sangkar burung yang cukup besar. Untuk menuju unit-unit huniannya pun tidak terlalu jauh, serta setiap jarak 15m terdapat area berhenti untuk beristirahat. Gambar 5.2 Alur Pencapaian Dari Luar Tapak Ke Dalam Bangunan Sumber : Data Pribadi