Bab 10.
Eksekusi Jarak Jauh
Salah satu dasar mekanisme jaringan komputer adalah dapat melakukan perintah komputer secara jarak jauh. Pengguna dapat menjalankan aplikasi programnya pada komputer yang
letaknya terpisah secara jauh. Salah satu aplikasi yang dapat melakukan aksi jarak jauh adalah TELNET.
10.1. TELNET
Telnet merupakan protokol standar dengan STD nomer 8. Dijelaskan pada RFC 854 – TELNET protocol spesification dan RFC 855 – TELNET options Spesifications.
TELNET memberikan interface pada suatu program di salah satu host TELNET client untuk mengakses sumber daya yang berada pada host yang lainnya TELNET server
sehingga client akan merasakan melakukan kegiatan seperti pada hostnya sendiri. Terlihat seperti pada
Gambar 10.1
.
Gambar 10.1 TELNET – melakukan login jarak jauh dengan TELNET
Sebagai contoh, seorang pengguna menggunakan sebuah workstation pada LAN melakukan akses ke suatu host yang juga terhubung pada LAN sehingga merasa seperti menggunakan
terminal pada host. Kebanyakan telnet tidak memberikan fasilitas grafik interface.
10.2. Remote Execution Command protocol REXEC dan RSH
Remote EXEcution Command Daemon REXECD adalah merupakan server yang memperbolehkan menjalankan suatu perintah yang dikirimkan oleh suatu host melalui
jaringan TCPIP, client menggunakan aplikasi REXEC atau menggunakan Remote Shell Protocol RSH untuk mentransfer suatu kegiatan dari host satu ke host yang lainnya.
REXECD merupakan server atau daemon. Dimana tugasnya menangani perintah dari host lainnya, kemudian meneruskan perintah tersebut ke virtual machine untuk dilakukan action
perintah. Daemon memberikan login secara otomatis apabila nama user dan password setelah dimasukkan.
REXEC menggunakan TCP port 512, sedangkan RSH menggunakan Tcp 514. Dijelaskan seperti pada
Gambar 10.2
Gambar 10.2 Prinsip REXEC dan REXECD
10.3. Secure Shell SSH
Pada dunia komputer, secure shell atau SSH adalah protokol standar yang membentuk jalur yang aman pada komunikasi antar komputer. SSH menggunakan teknik enkripsi public key
pada sistem authentikasi pengguna untuk mengakses komputer yang lain. SSH memberikan sistem enkripsi pada jalur yang digunakan, sehingga memberikan tingkat keamanan data yang
tinggi. SSH biasa digunakan untuk melakukan remote login dan menjalankan perintah pada
komputer remote, tetapi SSH juga dapat digunakan sebagai tunnel jaringan, melakukan penerusan pada port TCP, dan koneksi X11. Selain itu dapat juga digunakan untuk
mentransfer suatu file dengan protokol SFTP atau SCP. SSH server bekerja pada port 22.
Gambar 10.3 Contoh penggunaan SSH
10.3.1.
Sejarah SSH
Pada tahun 1995, Tatu Ylonen, peneliti dari Helsinki University of Technology, Finlandia, mendesign suatu protokol keamanan yang bisa mengamankan dari teknik password sniffing.
Keberhasilan SSH menggantikan protokol rlogin, TELNET, dan rsh. Dimana protokol- protokol tersebut tidak memberikan fasilitas keamanan authentikasi dan kerahasiaan data.
Ylonen mempublikasikan protokol ini secara freeware pada juli 1995. Pada Desember 1995, Ylonen mendirikan SSH Communications Security yang digunakan
untuk memasarkan dan mendevelop SSH, dan SSH berkembang menjadi protokol proprietary. Pada 1996, SSH-1 mengalami revisi menjadi SSH-2 dengan menggunakan algoritma yang
lebih aman. Pada tahun 1999, beberapa komunitas menginginkan adanya versi SSH yang berbasis open
source, sehingga dibentuk yang namanya OpenSSH.
10.3.2.
Penggunaan SSH
SSH banyak digunakan untuk : -
Dengan SSH client yang digunakan untuk pengontrolan server secara jarak jauh. -
Dengan kombinasi SFTP dapat melakukan transfer file -
Dengan kombinasi rsync dapat digunakan sebagai mirror, backup -
Dengan kombinasi SCP digunakan untuk aplikasi rcp dengan kemampuan keamanan data
- Penerus Port atau tunneling
10.4. Virtual Network Computing VNC