Automatic Gain Control Dasar 1. Dasar

P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i | 121 Penguat Gambar

a. Tujuan Pembelajaran

Peserta harus dapat:  Mendiskripsikan fungsi dari rangkaian pengaturan penguatan otomatis  Mendiskripsikan prinsip kerja pengaturan penguatan otomatis terkunci  Mendiskripsikan prinsip kerja pengaturan penguatan otomatis tertunda  Mendiskripsikan tugas penguat gambar.  Mendiskripsikan prinsip kerja pengaturan kontras.  Mendiskripsikan prinsip kerja penguat gambar.

b. Uraian Materi

A. Automatic Gain Control Dasar 1. Dasar

Pengaturan penguatan otomatis Automatic Gain Control AGC mengontrol secara otomatis penguatan pada tingkat penala dan IF gambar dari pesawat penerima televisi, sehingga didapatkan tingkatan sinyal gambar yang relatip tetap pada keluaran demodulator gambar. Bias AGC adalah tegangan DC yang didapatkan dari penyearah sinyal gambar. 122 | P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 9.1.Blok rangkaian A G C Sinyal penyearahan dari demodulator gambar, ditera tingkat sinkronisasinya dengan bantuan dari sinyal horisontal. Tegangan hasil peneraan tersebut digunakan untuk mengkontrol bias tingkat IF gambar dan penala. Pengontrolan tingkat penala dilakukan dengan sistem AGC tunda.

2. Prinsip kerja

Pengaturan penguatan otomatis AGC yang paling sederhana adalah dengan mendeteksi tingkat rata-rata sinyal gambar. 100 10 harga rata - rata 10 Umax U 100 harga rata - rata 10 Umax U Gambar 9.2. Pencapaian harga rata-rata sinyal gambar Pengaturan penguatan dengan harga rata-rata mempunyai kekurangan yaitu berubah terhadap sinyal pemodulasi dan kontras gambar juga dirubah. Prinsip ini sudah tidak dipakai lagi. Pengaturan yang lain ialah dengan tegangan pengontrol yang dihasilkan dari pendeteksian sinyal gambar pada saat ada pulsa sinkronisasi. Sistem ini disebut pengaturan penguatan otomatis terkunci Keyed AGC . P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i | 123 t t Ugambar Us Sinyal gambar Pulsa penyama horisontal Gambar 9.3. Prinsip pendeteksian sinyal gambar pada saat ada pulsa penyama Transformotor horisontal 0V BC 182 + - AA133 R1 R2 R3 R4 R5 R6 C1 C2 C3 Sinyal gambar Tegangan pengatur Gambar 9.4. Prinsip rangkaian pencapaian tegangan pengontrol Gambar 4 menunjukkan prinsip pencapaian tegangan pengontrol oleh rangkaian AGC terkunci. Transistor mendapatkan tegangan sumber dari transformator horisontal melalui kapasitor C1. Tegangan kolektor transistor berhimpit dengan pulsa penyama sinkronisasi horisontal dari sinyal gambar yang dikenakan pada basis. 124 | P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Gambar 9.5 Pengendalian transistor oleh sinyal gambar dan pulsa horisontal Arus kolektor hanya ada selama periode pulsa penyama horisontal dan besarnya tergantung pada besar sinyal gambar . Pada waktu tidak ada pulsa penyama horisontal, kapasitor C1 mengosongkan muatan melalui R4 dan R5 sehingga pada R5 timbul tegangan negatip yang sebanding dengan besar sinyal gambar. Melalui R6 dan C3 kemudian tegangan diratakan. Dioda AA 133 digunakan untuk melindungi transistor dari pulsa negatif yang besar dari tingkat horisontal. R3 digunakan untuk mengatur tegangan bias dari Transistor BC 182.

3. AGC tunda delayed AGC

Penala UHF VHF PELEMAH DIODA PIN TINGKAT DEPAN PENCAMPUR PENGUAT IF GAMBAR PENGUAT GAMBAR PENGATURAN AMBANG PENGATURAN PEMUNGUT AGC tertunda AGC Sinyal gambar Pulsa balik horisontal dari transformator horisontal Gambar 9.6. Blok rangkaian AGC tunda P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i | 125 Untuk pengaturan yang efisien, dikontrol pada tingkat IF dan penala. Untuk kualitas ganbar yang baik, sinyal antena harus jauh lebih besar dari tingkat desis yang diproduksi oleh tingkat IF. Jika sinyal antena yang rendah juga dikurangi dalam penala oleh AGC, dengan perbandingan Signal S Noise N akan menjadi sangat rendah pada tingkat IF, dan desis akan terlihat dalam gambar. Untuk menghindari hal ini, AGC dari penala ditunda sampai dicapai sinyal masukan antena tertentu. Pertama AGC hanya bekerja untuk tingkat IF. Gambar 9.7. Pengaturan tegangan secara langsung dan harga ambang.

4. Rangkaian Lengkap AGC tunda

BC 182 AA133 R1 1K R2 4K7 R3 120 R4 10K R5 22K R6 Tegangan BC 182 R7 -10V +12V BC212 BF198 R8 R9 R10 Tegangan pengatur langsung Tingkat ambang dari penguat gambar pengatur ambang pembalik pemungut 180 4K7 10K 2K7 47n 22uF 10uF 2K7 T3 10uF 100 1uF 25K 82K 68K T2 1K C2 50uF C1 47n +12V 10uF 2K7 IF Gambar Gambar 9.8. Rangkaian AGC tertunda 126 | P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi Rangkaian dengan BC 182 dan AA 133 adalah sama dengan didalam gambar 4. Sinyal AGC tersedia pada pembagi tegangan R4,R5. Tingkat IF pertama BF 198 dikontrol secara langsung melalui pembalik BC 182. Transistor BF 198 berfungsi sebagai rangkaian AGC tipe maju. Hal itu berarti , jika basis BC 182 menjadi lebih negatif amplitudo frekuensi tinggi lebih besar , basis dari BF 198 harus menjadi lebih positif agar arus kolektor mengalir lebih besar. R7 adalah untuk mengatur bias transistor BC 182. Untuk penala, AGC dihubungkan melalui BC 212 AGC negatip dihubungkan pada basis. Dari +12V, tegangan positif dihubungkan ke basis dan mengkompensasi tegangan negatif. Selama basis positif terhadap ground, transistor tidak aktif. Basis masih positif jika sinyal antena kecil. Jika sinyal antena naik, tegangan negatif tertentu pada basis sehingga transistor BC 212 menjadi aktif. Tegangan pemicu dapat ditetapkan dengan R9. AGC dihubung pada penala melalui emitor transistor BC 212. Sinyal antena yang lebih besar menjadikan tegangan emitor menjadi lebih negatif.

B. Penguat Gambar 1. Fungsi