2.1.3.4. Ragam Seni Berbicara
Menurut Tarigan 2015: 25 secara garis besar, berbicara speaking dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu berbicara di muka umum pada
masyarakat dan berbicara pada konferensi. Pembagian tersebut dijelaskan dalam gambar dibawah:
Gambar 2.1. Ragam Seni Berbicara
Berbicara speaking
Berbicara di muka umum public speaking
Berbicara untuk
melaporkan informative speaking
Berbicara pada konferensi conference speaking
Berbicara secara
kekeluargaan fellowship speaking
Berbicara untuk
meyakinkan persuasive speaking
Berbicara untuk
merundingkan deliberative speaking
Diskusi kelompok group discussion
Prosedur Parlementer parlementary
prosedure
Debat
Kelompok pembuat kebijaksanaan
policy making
groups Komite
Resmi formal
Simposium Diskusi
panel Konferensi
Tidak Resmi informal
Kelompok studi study grups
2.1.3.5. Menyampaikan Laporan
Tarigan 2015: 30 menjelaskan bahwa berbicara untuk melaporkan, untuk memberikan informasi, atau dalam bahasa Inggris disebut
informative speaking dilaksanakan jika seseorang berkeinginan untuk: 1.
Memberi atau menanamkan pengetahuan; 2.
Menetapkan atau menentukan hubungan-hubungan antara benda- benda;
3. Menerangkan atau menjelaskan sesuatu proses;
4. Menginterpretasikan atau menafsirkan sesuatu persetujuan ataupun
menguraikan sesuatu tulisan. Pembicaraan-pembicaraan yang bersifat informatif menyandarkan
diri pada lima sumber utama, yaitu: 1.
Pengalaman-pengalaman yang harus dihubung-hubungkan seperti perjalanan, petualangan, dan cerita romannovel;
2. Proses-proses yang harus dijelaskan, seperti pembuatan sebuah buku,
mencampur pigmen-pigmen untuk membuat warna-warna, merekam, serta memotret bunyi.
3. Tulisan-tulisan yang harus dijelaskandipahami, seperti artimakna
konstitusi, dan falsafah Plato. 4.
Ide-ide atau gagasan yang harus disingkapkan, seperti makna estetika. 5.
Instruksi-instruksi atau pengajaran-pengajaran yang
harus digambarkan dan diragakan, seperti: bagaimana bermain catur, dan
bagaimana cara membuat kapal.
Dalam menyampaikan pembicaraan terdapat empat metode yang dapat digunakan, metode tersebut dipilih sesuai dengan maksud dan tujuan
pembicaraan, kesempatan, pendengar, ataupun waktu untuk persiapan penyajian. Keempat metode penyampaian tersebut dikenal dengan Catur
Cara Saji Wicara Empat cara penyampaian berbicara.
Gambar 2.2 Catur Cara Saji Wicara
2.1.3.6. Penilaian Berbicara