b. Interpretasi, yaitu menghubungkan, membandingkan dan menguraikandata serta mendeskripsikan data dalam bentuk uraian, untuk kemudian diterik kesimpulan.
c. Sistematisasi yaitu, mensistematiskan data dengan menyusun data menurut urutan masing-masing dari hasil penelitian yang telah sesuai dengan permasalahan.
3.5 Analisis Data
Data yang telah diolah kemudian dianalisis secara kualitatif dengan mendeskripsikan data yang dihasilkan dari penelitian di lapangan kedalam bentuk penjelasan secara
sistematis sehingga memiliki arti dan memperoleh kesimpulan. Dari hasil analisis tersebut dapat didimpulkan secara induktif yaitu cara berfikir dalam mengambil suatu
kesimpulan terhadap permasalahan yang dibahas secara umum kemudian didasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, bahwa:
1. Terhadap Pelaksanaan pengaturan Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta berdasarkan Peraturan daerah Nomor 1 Tahun 2012, dilihat dari segi substansi
Peraturan daerah tersebut sudah lebih baik dibandingan dengan Peraturan daerah sebelumnya yakni Peraturan daerah Nomor 6 Tahun 1999, karena
dengan perda yang baru ini memungkinkan semua instansi atau dinas-dinas yang terkait didalam nya dapat berkoordinasi selama didalamnya memiliki
potensi hijau dan juga luasan RTH didalamnya diperbanyak dari yang hanya 13 di Perda Nomor 6 Tahun 1999 menjadi 30 di Perda Nomor 1 Tahun
2012. Dalam hal pelaksanaannya Peraturan daerah Nomor 1 Tahun 2012 ini belum sesuai dengan yang telah diatur, karena dalam pelaksanaannya Jakarta
hanya mampu menyediaakan 18 RTH dari luas wilayah kotanya yang terdiri dari taman kota, taman pemakaman dan vertical gardening sehingga belum
tercapai angka 30 yang sudah ditargetkan didalam Undang-Undang maupun Peraturan Daerah DKI Jakarta.
2. Terhadap kendala-kendala atau faktor-faktor yang menjadi hambatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada saat ini guna mengoptimalkan kegiatan
Penataan Ruang khususnya dibidang Ruang Terbuka hijau diantaranya adalah: kurangnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya Ruang Terbuka Hijau,
Keterbatasan lahan, harga jual tanah yang mahal, pemerintah hanya mampu membeli sesuai harga NJOP, dan tumpang tindihnya dinas-dinas terkait yang
mengurusi Ruang Terbuka Hijau karena ketidak jelasan tugas pokoknya. Beberapa hal diatas merupakan alasan mengapa belum optimalnya Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dalam mengatur Ruang Terbuka Hijau di Jakarta secara optimal.
5.2 Saran
Sebagai upaya untuk mengoptimalkan kegiatan Penataan Ruang khususnya dalam hal Ruang Terbuka Hijau maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD harus
menempatkan masalah RTH sebagai salah satu isu yang penting dalam pembahasan anggaran dan program pembangunan yang berkelanjutan di Jakarta. Prioritas
anggaran program pengembangan RTH harus setara dengan program Transportasi Masal dan Kanal Banjir Timur, agar kota Jakarta tidak terjadi bencana lingkungan,
kemacetan, dan banjir. Untuk itu perlu didukung Pemerintah, Pemerintah Daerah, DPRD, dan Masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
A.
Literatur
Adisasmita, H.R. 2012. Analisis tata ruang pembangunan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. 2011. Buku Saku Info Taman dan Makam Intraktif. Jakarta: Gendistudio.
Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. 2009. Jakarta menuju RTH 30 , Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta.
Jakarta: Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Hasni, 2008. Hukum Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah Dalam konteks
UUPA-UUPR-UUPLH. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Joga, Nirwono, Ismaun Iwan. 2011. RTH 30 Resolusi kota Hijau. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama. Joga, Nirwono. 2013. Gerakan Kota Hijau. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. Kurnia, Dianandari. 2005. Persoalan Hukum Kebijakan Perencanaan dan
Penataan Ruang. Jakarta: Tesis Universitas Indonesia. Maleong, L.J., 2005. Metode Penelitian Sosial: Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Ridwan, Juniarso. 2013. Hukum tata ruang dalam konsep kebijakan otonomi
daerah. Bandung: PT Nuansa Cendikia. Soekanto, Soerjono. 1985. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Taufik, M. Mohammad. 2006. Aspek-aspek Hukum Lingkungan. Jakarta: PT Indeks.