2.3 Mineral
Sebagian  besar  bahan  makanan,  yaitu  sekitar  96    terdiri  dari  bahan organik  dan  air.  Sisanya  terdiri  dari  unsur-unsur  mineral.  Unsur  mineral  juga
dikenal  sebagai  zat  organik  atau  kadar  abu.  Dalam  proses  pembakaran,  bahan- bahan  organik  terbakar  tetapi  zat  anorganiknya  tidak,  karena  itulah  disebut  abu.
Sampai  sekarang  telah  diketahui  ada  empat  belas  unsur  mineral  yang  berbeda jenisnya diperlukan manusia agar memiliki kesehatan dan pertumbuhan yang baik
antara lain adalah natrium, klor, kalsium, magnesium, dan belerang. Unsur-unsur ini  terdapat  pada  tubuh  dalam  jumlah  yang  cukup  besar  dan  karenanya  disebut
unsur mineral makro. Sedangkan unsur mineral lain seperti besi, iodium, mangan, tembaga,  zink,  kobalt,  dan  fluor  hanya  terdapat  pada  tubuh  dalam  jumlah  yang
kecil  saja,  karena  itu  disebut  trace  element  atau  mineral  mikro.  Mineral  iodium dibutuhkan  sejumlah  100-
300  μg  per  hari  dan  sampai  dengan  satu  mg  per  hari mungkin dapat dikonsumsi dengan aman Winarno, 1997.
2.3.1 Natrium dan Klorida
Natrium dan klorida biasanya berhubungan sangat erat baik sebagai bahan makanan maupun fungsinya dalam tubuh. Sebagian besar natrium terdapat dalam
plasma  darah  dan  dalam  cairan  di  luar  sel  ekstraseluler,  beberapa  diantaranya terdapat ditulang. Jumlah natrium dalam badan manusia diperkirakan sekitar 100-
110 g. Dalam badan seperti halnya dalam makanan, sebagian natrium bergabung dengan  klorida  membentuk  garam  meja,  yaitu  natrium  klorida.  Konsumsi  garam
tiap  orang  per  hari  diperkirakan  sekitar  6 –  18  gr  NaCl.  Klorida  juga  banyak
terdapat  pada  plasma  darah,  serta  banyak  ditemukan  dalam  kelenjar  pencernaan lambung  sebagai  asam  klorida.  Ion-ion  klorida  mengaktifkan  enzim  amilase
Universitas Sumatera Utara
dalam  mulut  untuk  memecahkan  pati  yang  dikonsumsi.  Sebagai  bagian  terbesar dari  cairan  ekstraseluler,  natrium  dan  klorida  juga  membantu  mempertahankan
tekanan  osmotik,  disamping  juga  membantu  menjaga  keseimbangan  asam  dan basa.
2.3.2 Pengendalian Konsumsi Garam dan Sekresi
Garam  khususnya  garam  dapur  NaCl  merupakan  komponen  bahan makanan  yang  penting.  Konsumsi  NaCl  biasanya  lebih  banyak  diatur  oleh  rasa,
kebiasaan,  dan  tradisi  daripada  keperluan.  Di  beberapa  negara  maju,  dilakukan pengaturan konsumsi yang ketat agar konsumsi NaCl berada dibawah 1 g per hari,
angka  itu  kira-kira  memenuhi  kebutuhan  minimal  untuk  seorang  dewasa  dengan keaktifan normal pada daerah subtropis.
Makanan  yang  mengandung  kurang  dari  0,3    natrium  akan  terasa hambar sehingga kurang disukai. Konsumsi natrium bervariasi terhadap suhu dan
daerah tempat tinggal, dengan kisaran dari 2 gram sampai sebanyak 10 gram per hari.  Pengaturan  konsentrasi  natrium,  cairan  badan,  dan  kandungan  natrium
dilakukan  melalui  ginjal.  Lebih  dari  8  kali  jumlah  kandungan  natrium  dalam badan  dan  250  kali  konsumsi  natrium  disaring  melalui  ginjal  setiap  hari.  Untuk
mempertahankan  keseimbangan  kira-kira  95,5    garam  natrium  klorida  yang telah tersaring disaring oleh tubuh Winarno, 1997.
2.4 Iodium