Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut yang menjelaskan tentang sastra, penulis mengacu pada pendapat Abrams yang menyatakan bahwa karya sastra dipandang
sebagai ekspresi sastrawan, sebagai curahan perasaan, luapan perasaan, dan pikiran sastrawan yang bekerja dengan persepsi-persepsi, pikiran-pikiran atau
perasaan-perasaannya. Hal ini sesuai dengan pemikiran anak diusia remaja khususnya dijenjang Sekolah Menengah Atas.
B. Pengertian Novel
Novel merupakan pengungkapan dari fragmen kehidupan manusia dalam jangka yang lebih panjang dimana terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan
terjadinya perubahan jalan hidup antara para pelakunya Esten, 1978:12. Latar belakang sejarah, zaman, dan latar belakang kemasyarakatan punya pengaruh
yang besar dalam proses penciptaan, juga dalam penulisan novel Esten, 1978:40. Dilanjutkan lagi novel adalah semua karya sastra Indonesia asli, bukan saduran
yang berbentuk novel, ukuran untuk menentukan novel Indonesia selain keaslian bukan terjemahan atau saduran adalah pemakaian bahasa Indonesia sebagai
mediannya Esten, 1978:46.
Istilah novel berasal dari kata Latin novellus yang diturunkan pula dari kata novies yang berarti “baru” cerita yang baru muncul kemudian sesudah drama, puisi, dan
lain-lain Tarigan, 1991:164. Pengertian novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang
dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku KBBI 2007:788. Mendefinisikan novel sebagai suatu cerita dengan suatu alur yang cukup panjang
mengisi satu buku atau lebih, yang menggarap kehidupan pria atau wanita yang
bersifat imajinatif Tarigan, 1991:164. Sementara itu, menyatakan novel adalah penggambaran lingkungan kemasyarakatan serta jiwa tokoh yang hidup di suatu
masa pada suatu tempat Rampan, 1984:17.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa novel adalah salah satu bentuk karya sastra dalam bentuk cerita yang panjang dan isinya menggambarkan,
melukiskan, atau menceritakan berbagai kejadian atau peristiwa dalam kehidupan dengan menampilkan tokoh-tokoh; bersifat realistis atau diadaptasi dari
kenyataan; memiliki unsur-unsur yang lengkap, seperti tokoh dan penokohanperwatakan, tema, amanat, latar atau setting, alur atau plot, sudut
pandang point of view, dan gaya bahasa atau majas; serta mengandung nilai-nilai kehidupan. Sebagai sebuah karya sastra novel memiliki unsur-unsur yang
membangun, baik dari luar maupun dari dalam.
C. Unsur Novel