11
benar terjadi tetapi tidak di anggap suci dan tidak terlalu lampau. Sebaliknya, dongeng adalah cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh
empunya cerita dan dongeng tidak terkait oleh waktu dan tempat. Dongeng diceritakan untuk hiburan, walaupun banyak juga dongeng yang melukiskan
kebenaran, berisi ajaran moral bahkan sindiran Agus Ds, 2008, hl 11-12.
II.5.1 Jenis-jenis Dongeng
Anti Aarne dan Stith Thompson Danadjaja, 2007:86 telah membagi jenis- jenis dongeng ke dalam empat golongan. Keempat golongan tersebut adalah
sebagai berikut: Dongeng binatang
Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi oleh binatang peliharaan atau binatang liar. Binatang-binatang dalam cerita jenis ini dapat berbicara
dan berakal budi seperti manusia. Di negara Eropa binatang sering menjadi tokoh rubah, di Amerika itu kelici dan di Indonesia itu kancil dan di Filipina
itu adalah kera biasanya semua tokoh biasanya mempunyai sifat cerdik, licik dan jenaka.
Dongeng biasa Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya
adalah kisah suka duka seseorang. Misalnya dongeng Ande-ande lumut, Joko kendil, Joko tarub, Sangkuriang, serta Bawang merah dan Bawang putih.
Lelucon dan anekdot Lelucon dan anekdot adalah dongeng yang dapat menimbulkan tawa bagi
yang mendengarnya maupun yang menceritakannya. Meski demikian, bagi masyarakat atau orang yang menjadi sasaran, dongeng itu dapat menimbulkan
rasa sakit hati.
12
Dongeng berumus Dongeng yang strukturnya terdiri dari pengulangan. Dongeng-dongeng
berumus mempunyai beberapa sub bentuk, yakni: dongeng bertimbun banyak, dongeng untuk mempermainkan orang, dongeng yang tidak
mempunyai akhir Agus Ds, 2008, hl 11-12
Sedangakan stewig Nurgiyantoro:2005:201 membagi jenis dongeng dilihat dari waktu kemunculannya yaitu dongeng klasik dan dongeng modern. Dongeng
klasik adalah cerita dongeng yang telah muncul sejak zaman dahulu yang telah mewarisi secara turun temurun lewat tradisi lisan. Sedangakan dongeng modern
adalah cerita dongeng yang sengaja ditulis untuk maksud bercerita dan agar tulisannya itu dibaca oleh orang lain. Jadi dongeng modern secara jelas ditunjukan
pengarang, penerbit, dan tahun. Berdasarkan jenis dongeng tersebut, kumpulan dongeng Charles Perrault ini dapat dikategorikan kedalam dongeng klasik dan
modern. Dikatakan sebagai dongeng klasik karena tidak mengarang dongeng- dongeng peri. Dongeng tersebut sudah ada sejak jaman dulu dan diwariskan
turun-temurun secar lisan dari generasi ke generasi. Akan tetapi, dalam waktu yang sama, Perrault membuat dongeng peri kedalam sebuah sastra. Dia
memberikan sentuhan pada dongengnya yang berupa nilai-nilai moral berupa sajak yang tentu saja tidak ada dalam dongeng yang bersumber dari rakyat. Tidak
hanya itu saja, Perraulth menulis dongeng sebagai sindiri atau gambaran kehidupan masyarakat pada masanya.
II.5.2 Moral dalam Dongeng