1.2 Analisis Model
Tahapan analisis kebutuhan digunakan untuk mengetahui dan menterjemahkan semua permasalahan serta kebutuhan
perangkat lunak dan kebutuhan sistem yang dibangun. Oleh karena itu, dalam tahapan ini dilakukan proses pengumpulan data-data
untuk sistem. Secara garis besar, analisis sistem meliputi analisis kebutuhan sistem, analisis alur kerja sistem, dan analisis kebutuhan
hardware dan software. 1.2.1
Analisis Kebutuhan Model
Analisis kebutuhan sistem merupakan proses identifikasi dan evaluasi permasalahan-permasalahan yang ada, sehingga nantinya
sistem yang dibangun sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Sistem yang akan dibangun memerlukan masukan berupa data luas
wilayah kabupaten, curah hujan, suhu dan data Jawa Tengah dalam angka pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Sistem harus
dapat memenuhi kebutuhan untuk: 1.
Memberikan informasi tentang hasil analisis iklim pada tiap kabupaten di Jawa Tengah pada tahun 2007 sampai dengan
tahun 2011.
2. Dapat melihat indikator apa saja yang berpengaruh, dan
seberapa besar pengaruhnya.
3. Menggambarkan pengaruh persebaran iklim yang ada terhadap
iklim di
wilayah sekitarnya
dan melihat
persebaran
penggolongannya.
4. Menampilkan hasil iklim pada tiap kabupaten apakah kabupaten
tersebut memiliki iklim Af, Am atau Aw di Jawa Tengah pada
tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
1.2.2 Analisis Alur Kerja Model
Berikut adalah alur kerja sistem yang ditempuh dalam sistem yang dibuat :
1. Pengguna memasukkan data curah hujan, suhu dan luas wilayah
kedalam excel yang berformat .csv yang akan digunakan sebagai database.
2. Pengguna memasukkan data suhu rata – rata dalam tiap tahun
gunanya untuk mengetahui apakah kabupaten tersebut memiliki iklim A, B, C, D atau E variabel tersebut digunakan untuk
menyatakan tipe utama dari iklim menurut suhu rata – rata pertahun dari tiap kabupaten di provinsi Jawa Tengah, curah
hujan minimum perbulan dari tiap kabupaten di Jawa Tengah untuk menentukan f, m, w atau pengaruh hujan terhadap tipe
iklim utama, jika tingkat curah hujan minimum besar maka kabupaten akan digolongkan sebagai kabupaten beriklim Af, jika
curah hujan minimum lebih besar dari presipitasi yang ada maka kabupaten akan digolongkan sebagai kabupaten beriklim Am,
jika curah hujan lebih kecil dari presipitasi yang ada maka kabupaten tersebuat akan digolongkan sebagai kabupaten yang
memiliki iklim Aw. Lalu selain itu, pengguna juga harus memasukkan data luas wilayah pada masing – masing
kabupaten, tiap kabupaten akan dibandingkan dengan kabupaten – kabupaten lain yang bersinggungan jika kabupaten –
kabupaten yang bersinggungan tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap kabupaten tersebut maka iklim pada kabupaten
tersebut akan berubah, semua itu dimasukkan ke dalam suatu tabel.
3. Pengguna memasukkan data tabel tersebut ke dalam fungsi
yang akan dihitung dalam program R. Dari fungsi - fungsi tersebut dapat dilihat fungsi polygon thiessen, neighbour list,
fungsi untuk mencari iklim koppen, fungsi untuk mendapatkan pengaruh iklim dari suatu kabupaten dari iklim kabupaten di
wilayah sekitar, dan fungsi fungsi pendukung analisis lainnya seperti tingkat korelasi antar variabel, fungsi yang melihat
pengelompokan sebenarnya.
1.2.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak dan Perangkat
Keras
Berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras yang digunakan pengguna untuk merancang dan perangkat lunak yang
digunakan pengguna untuk membangun sistem Spesifikasi perangkat keras
yang digunakan dalam merancang adalah:
• Intel Core I5
• RAM 2 GB
• Harddisk 500 GB
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem: •
Windows 7 •
R 2.15.0
1.3 Perbandingan Dengan Penelitian Sebelumnya