Dampak Memperbesar Alat Vital Pria

60 Ada kemungkinan alat-alat atau bahan-bahan untuk memperbesar alat vital pria di buat dari bahan yang tidak higenis dan berkualitas. Bahan yang seperti ini dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan yang serius. Bukan hanya iritasi, kanker pun dapat muncul akibat pengaruh bahan berbahaya yang digunakan untuk memperbesar alat vital pria. 46 Tidak hanya dampak negativ saja dari adanya metode-metode pembesaran alat vital. Berikut ini manfaat yang Anda dapatkan dari memperbesar alat vital pria: 47 a. Mampu mengendalikan ejakulasi, sehingga bisa membuat pasangan Anda mendapatkan orgasme berkali-kali multi orgasme. b. Mampu menyemprotkan sperma dengan kuat, sehingga mengejutkan istri anda ketika mencapai klimaks, sehingga kualitas seksual suami istri meningkat. c. Mempunyai gairah yang selalu menggelora dan stamina yang prima. d. Mampu bertahan selama yang diinginkan wanita di atas ranjang. 46 Rob Miller, ‘’Simple Techniques For The Everyday Guy dalam http:www.supplementcritique.com diakses pada 16 Juli 2016. 47 Program Rahasia ‘’Obat Pembesar Penis’’dalam http:sekls-Obat-Pembesar-Penis-Minyak-Lintah- Asli-Lintah-Oil-Jual-Obat-Pembesar-Penis-Minyak-Lintah-Asli-Terbukti-Sangat-Ampuh- Memperbesar-dan-Memperpanjang-Penis-Serta-Menjadikannya-Kuat-dan-Tahan-Lama.htm diakses pada 17 Juli 2016. 61 e. Memiliki alat vital atau penis yang lebih besar, panjag, keras, dan berotot. f. Mampu mempertahankan gerakan dongkrak naik turun yang kuat merangsang pasangan cepas orgasme dan ketagihan. g. Performace anda jadi lebih meyakinkan karena lebih percaya diri dan jadi idola setiap wanita. h. Kalau sudah demikian, dijamin pasti istri pasangan anda akan terkejut dan terkagum-kagum dan pasti dia akan ketagihan lagi-lagi dan lagi. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 62

BAB IV ANALISIS PEMBESARAN ALAT VITAL PRIA SEBAGAI UPAYA

MENGHARMONISKAN RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF MASLAḤAH AL-MURSALAH Teori fikih yang terbesar di seluruh penjuru dunia merupakan suatu produk buah pikir dari beberapa ulama ahli usul fikih klasik ditambah dengan beberapa ulama fikih yang turut andil dan merumuskannya, sehingga menjadi satu kesatuan ilmu yang saling berkesinambungan satu sama lain. Berbicara terkait ilmu usul fikih tentu membutuhkan kajian yang serius dan bersifat koheren serta komprehensif agar produk yang dihasilkan tersebut terlihat kualitasnya dan bisa dijadikan pedoman sebagai sumber hukum dan metode dalam menemukan serta menggalli hukum istinbāt} la-aḥkām dengan tujuan hukum Islam menjadi lebih bisa menjawab tantangan zaman serta dengan perubahan-perubahan baik dari unsur terkecil tentang fikih, usul fikih hingga sampai penggalian suatu hukum. Permasalahan yang komplek dan beragam macamnya tidak hanya datang dari sistem pemerintahan yang mulai goyah dan kehilangan jati dirinya, akan tetapi permasalahan juga bisa timbul dari akar parsial digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id hukum Islam maupun cabang dari hukum Islam itu sendiri. Sehingga meresahkan bagi pemeluk agama Islam secara keseluruhan dengan intensitas permasalahan yang menyangkut kehidupan jangka menengah dan jangka panjang, misalnya dalam permasalahan pernikahan yang berkaitan dengan kepuasan seksual. Pemuasan kebutuhan seks merupakan suatu hal yang wajib hukumnya dilakukan oleh seorang suami. Hal ini berhubungan dengan menambah keharmonisan hubungan dalam berkeluarga. Ibnu Qudamah berkata: “Berhubungan seks wajib bagi suami jika tidak ada uzur”. 1 Maksud dari Ibnu Qudamah tersebut adalah bahwasanya wajib bagi seorang suami untuk memuaskan istrinya untuk karena ini hak istri atas suami. Sebagaimana diketahui bahwa wanita teramat tersiksa bilamana hak ini hubungan seks tidak terpenuhi karena pada umumnya fitrah wanita sangat besar nafsunya, sebagaimana penjelasan Imam Qurtuby bahwa perbandingan syahwat wanita adalah sembilan banding satu. 2 Perkara wajib ini adalah sebuah langkah pencegahan akan fitnah kerusakan, karena tingkat keimanan antara wanita dengan wanita lainnya berbeda dan berbeda pula tingkat gairah seksnya. Dimana sebuah perkara yang dzalim bila sang suami tidak bersedia menggauli istrinya tanpa sebab yang jelas, sedang kedaliman itu adalah haram hukumnya. 1 Muhammad Fahmi Hidayat “ Hukum Menggauli Istri. Bolehkah Suami Menolak Ajakan Istri? http:as-syubhat.blogspot.co.id20129hukum-menggauli-istri-bolehkah-suami.html diakses pada 17 Juli 2016. 2 Ibid. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Wajib disini adalah bila perkara ini tiada ditunaikan, maka akan mendatangkan dosa atas pelanggaran syarak dalam hak dan kewajiban dalam pernikahan. Dan hendaknya seorang istri menuntut haknya dan sumi menuruti tuntutan istrinya atas haknya dan menjalankan kewajiban selaku suami. Oleh sebab itu, seorang suami dibebankan kewajiban untuk menyenggamai istrinya yang dimana bila ia tidak menggauli istrinya maka ia juga dikenai dosa atas kelalaian kewajibannya dan kedzalimannya. Dan tidak istri saja yang terkena ancaman dosa bila tidak bersedia berhubungan seks. Keduanya sumai dan istri saling berkewajiban untuk melakukan hubungan seks. Karena dalam masalah pernikahan keduanya memiliki suatu hak antara satu dengan lainnya dan satu kewajiban antara satu dengan yang lainnya. Allah Swt. berfirman ☞ ✌ Dan para wanita mempunya hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma ´ruf QS. Albaqarah: 228 3 Imam Ghazali berpendapat, sebaiknya seorang suami menyenggamai istrinya empat hari sekali. Ini semua merupakan suatu langkah dalam menenangkan istri karena ini merupakan suatu kewajiban. 4 Ibnu Taymiyyah menyatakan : “Seorang suami harus memberi nafkah 3 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 5. 4 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Jilid 7, Bandung:Al-Ma’arif, 1997, 123. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id batin kepada istrinya secara makruf. Sebab itu termasuk kebutuhannya yang paling utama; melebihi kebutuhannya terhadap makan. Nafkah batin yang wajib dipenuhi oleh suami menurut sabagian ulama adalah paling empat bulan sekali. Sementara pandangan lain sesuai dengan kebutuhan istri dan kemampuan suami untuk memenuhinya.” Imam Ahmad berpendapat: “Hubungan badan dengan istri wajib, sekalipun demikian, kewajiban suami adalah menjaga hak istri yaitu digauli. Hendaknya suami bersikap sedang dalam berpuasa dan shalat malam agar mampu melaksanakan hubungan wajib dengan istri. 5 Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Aththusi disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “A pabila seorang diantara kamu menggauli istrinya, janganlah menghinggapinya seperti burung yang bertengger sebentar lalu pergi”. 6 Dalam riwayat lain disebutkan “Janganlah kamu menggauli istri sebagaimana unta atau keledai, tetapi hendaklah bercumbu dan bercengkerama terlebih dahulu.” 7 Maka disini sangat jelas bahwa bercumbu atau merayu agar pasangan berhasrat adalah perintah syarak yang tidak tercela. Karena pada umumnya sang pengajak berhasrat sedangkan yang diajak belum 5 Andi, “Hadis dan Ayat-ayat Alqur’an Tentang Pernikahan ”http:andi.web.id202hadits-dan- ayat-al-qur’an-tentang-pernikahan.html diakses pada 17 Juli 2016. 6 Muhammad Faiz Almat, 1100 Hadits Terpilih: Sinar Ajaran Muhammad, Jakarta: Gema Insani, 2005, 158. 7 Ibid. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tentu berhasrat, maka dari itulah bagi pihak yang tidak ada hasrat harus dibangkitkan hasratnya agar menghindari kedaliman. Sungguh suatu yang tidak nyaman bilamana bersenggama salah satu pihak ada yang kurang berhasrat. Perkara ini berlaku bagi istri atas suami dan begitu pula sebaliknya. Dan bilamana sang istri mengajak sang suami atas hasrat istrinya, namun disatu sisi sang suami kurang berhasrat, ini suatu keharusan bagi sang istri untuk meembangkitkan hasrat sang suami, baik dengan memakai pakaian ketat, mencumbui atau merayu dan ini adalah perkara makruf. Begitu pula suami jika hendak mendatangi istrinya. Tidak hanya hal-hal diatas yang menjadikan hubungan seks menjadi meningkat, namun yang paling penting dalam berhubungan mencapai kepuasan seks adalah ukuran alat vital pria. Alat vital yang sangat kecil merupakan maslah bagi kaum pria dimana yang bersangkutan merasa rendah diri, kurang percaya diri dan perasaan ketakutan bila tidak dapat memuaskan pasangan. Banyak fakta yeng memepengaruhi psikologis seorang pria, dimana penis dihubungkan dengan kejantanan maskulin, seperti patung-patung, gambar-gambar yang melambangkan laki-laki dengan penis yang besar, demikian pula pornograpi baik film, website, majalah sehingga seorang laki-laki mempunyai anggapan yang over estimate mengenai rata-rata ukuran penis dan under estimate terhadap ukuran penisnya sendiri. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Pembesran alat vital tidak hanya sebagai pemuas pencapaian seks, namun adanya pembesaran alat vital pria dapat menjadikan hubungan seks sebagai salah satu bentuk komunikasi antara suami dan istri. Dapat dikatakan, seks merupakan komunikasi yang paling intim antara suami dan istri. Jadi, seorang suami jangan hanya memperlakukan seks sebagai pemuas nafsu dan kebutuhan biologis semata. Untuk memperoleh seks yang berkualitas, seorang suami harus mempunyai kondisi tubuh yang prima dan sehat. Sebagai seorang suami, salah satu hal paling penting yang berkaitan dengan seks adalah kondisi alat kelaminnya. Banyak kasus dimana seorang pria atau suami merasa tidak dapat memuaskan pasangan mereka, karena ukuran alat vital mereka yang pendek atau kecil. Memnag, hal ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi performa seks seorang suami. Pada umumnya, para suami atau pria yang memiliki maslah dengan ini menggunakan beberapa cara untuk mengatasinya. Salah satunya adalah dengan dengan cara melakukan pembesaran alat vital. Banyak tawaran-tawaran yang menawarkan jasa untuk memperbesar alat vital pria, baik itu dengan menggunakan obat yang dikonsumsi ataupun dengan cara terapi fisik. Pada Fatawa Syabakah Islamiyah No.63096 terdapat suatu kaidah yang membolehkan melakukan pembesran alat vital pria, yang berbunyi: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ✍ , , . . Bahwa memperbaiki bentu penis atau menambah panjang ukurannya, jika tidak dilakukan dengan tindakan operasi, namun sebatas mengkonsumsi obat-obatan atau semacamnya maka termasuk bentuk menambahkan yang tidak diiringi campur tangan manusia. Karena itu hukumnya boleh, selama tidak menimbulkan bahaya lainnya. 8 Sedangkan menurut Fatwa Islam No.101567 bagi yang mengeluhkan alat vitalnya yang lebih kecil dari ukuran normal umumnya, sehingga mempengaruhi keharmonisan keluarga, dibolehkan untuk menggunakan obat yang membantu memperbesar alat vitalnya. Jika mendapat rekomendasi dari dokter ahli terkait dan tidak membahayakan dirinya, misalkan dokter atau tenaga medis lainnya. Maka dibolehkan bagi sang suami untuk menggunakan bahan tertentu. Artinya seorang suami diperbolehkan membungkus organ vitalnya dengan alat kontrasepsi, misalnya kondom. JIkalau hal tersebut bisa untuk meningkatkan kepuasan istri, maka perbuatan suami tersebut di bolehkan dan disahkan. 8 Ammi Nur Baits”Obat untuk Memperbesar Penis” dalam http:konsultasisyariah.com15907- jukum-menggunakan-obat-untuk-memperbesar -penis.html dikakses pada 16 Juli 2016. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 69

BAB V Penutup

A. Kesimpulan

Setelah mengamati dan meneliti tentang Analisis Maslah} at Mursalah Terhadap Pembesaran Alat Vital Pria sebagai Upaya Mengahrmoniskan Rumah Tangga, maka penuyusun dapat menyimpulkan bahwa: 1. Pembesaran alat vital pria merupakan suatu cara yang dilakukan oleh para pria guna merubah ukuran alat vital mereka, baik dari segi diameter maupun panjang. Untuk memperoleh perubahan terhadap alat vital tersebut, terdapat beberapa cara yakni melalui obat-obatan, suntik, olahraga, dan atau yang lainnya. 2. Pembesaran alat vital pria yang berlandaskan teori maslahat mursalah yang digunakan untuk mengharmoniskan hubungan dalam berumah tangga hukumnya boleh dan sah. Hal ini dikarenakan tujuan teori maslahat mursalah adalah untuk kesejahteraan manusia dan demi kemaslahatan bersama.

B. Saran

Penuyusn sangat berharap, agar penelitian ini dapat memperkaya khazanah keilmuan, khususnya di bidang kajian ilmu fikih digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id terhadap problematika kontemporer yang berbasis IPTEK dan berbekal IMTAQ. Dengan demikian, kritikan terhadap semua organisasi masyarakat dan lembaga yang kurang sependapat dengan penelitian ini supaya bias menyesuaikan diri dan mengambil intisari serta kemaslahatannya untuk dijadikan bahan analisa dan pertimbangan dalam menghadapi problematika hukum yang lain. Penyususn sadar diri, tiada mahkota nana menawan yang tak layu. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 7 ✎ DAFTAR PUSTAKA Ahmad At-Tilmisa ni , Abi Abdillah Muhammad bin. Miftah A l-W usul. Beiru : Muassasah Al-Rayyan, 2003. Al Ami di , Sayfudin Abi Hasan. A l-A hkam fi usul al-A hkam, juz 3. Riyad: Muassasah Al-Habibi, 1972. Al-Ghazali. Tentang Perkawinan Sakinah, alih Bahasa Kholila Marhijanto, dikutip dari buku Rahmat Sudirman, Konstruksi Seksualitas Islam. Yogyakarta: Media Pressindo, 1999. Al-Ghazali, Muhammad bin Muhammad. A l-Mustashfa juz 1. Beirut: Dar Al- Fikr, 2013. Al-Jauziyah, Imam Ibnul Qayyim. Raudhatul Muhibbin W a Nuzhatul Musytaqin. Jakarta: Qisthi Press, 2011. -------, A l-Jawabul Kafi cet I. sukoharjo: Al-Qowam, 2013. Al-Jizani, Muhammad bin Husain bin Hasan. Mu’a lim Us} ul A l-Fiqh. Riya d: Dar Ibnu Al-Jauzi, 2008 Al-Jurjani, ‘Ali bin Muhammad. Kiatb al-Ta’rif. Jidda h: al-Haramayn, t.t. Al-Mat, Muhammad Faiz. 1100 Hadits Terpilih: Sinar A jaran Muhammad. Jakarta : Gema Insani, 2005. Al-Munawar, Said Agil Husin. Membangun Metedologi Ushul Fiqh. Jakarta : PT. Ciputat Press, 2014 Al-Qurtubi, Abi Abdillah Muhammad. A l-Jami ’ Li A hka m A l-Qur’an , juz X I. Beirut : Muassasah al-Risalah, 2006 Al-Shaukani, Muhammad bin ‘Ali. Irshad al-Fuhul Ila Tahqiq A l-Haq min ‘Ilmi A l-Ushul, jilid 2. Beirut : Da r Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, 1999 Al-Shatibi, Abi Isha q. A l-Muwafaqat. Dar al-Bab al-Halabi II, Mesir, t.t. Al-Syafi’I, Ahmad Muhammad. Us}ul al-Fiqh A l-Islami. Kairo: Muassasah Thaqawaf Al-Islamiyyah, 1983. Arifin, Miftahul. Ushul fiqh Kaidah-Kaidah Penerapan Hukum Islam. Surabaya : Citra Media, 1997. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006. Asmawi. Perbandingan Ushul Fiqh. Jakarta: Penerbit Amzah, 2011. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ✏ As-Subki, Ali Yusuf. Fiqh Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam. Jakarta : Amzah, 2010. Azwar, Syaifudin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996. Baits, Ammi Nur. “Hukum Menggunakan Obat Untuk Memperbesar Penis” dalam http:konsultasisyariah.com1957-hukum-menggunakan-obat- untuk-memperbesar-penis.html diakses pada 17 Juli 2016 Basri, Hasan. Merawat Cinta Kasih. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996. Dachlan, Ishando. Penile Granuloma By Liquid Silicone Injection. Yogyakarta: Surgery Department Faculty Of Medicine Gadjah Mada University, 2007. Effendi Dedi, “Hukum Memperbesar Alat Vital”, dalam http:seksislam.comhukum-memperbesar-penis-kelamin, diakses pada 15 Juli 2016 Eisenmen, R. Penis Size: Survey Of Female Perceptions Of Sexsual Satisfaction vol 1. BMC: W omen’s Health, 2001. Eardley, Kevan R. Wylie dan Ian. Penile Size And The Small Penis Syndrome vol 99, BJU International, 6. Juni 2007. Et al., Chi-Ying Li. Penile Suspensory Ligament Division For Penile A ugmentation: Indications A nd Result. London: Europen Association Of Urology, 2006. Et al., Frederick DA. Do Representation Of Male Masculinity Differ In Men’s And Women Magazine? Vol 2, Int J Res, 1 Maret, 2005 Et al., lever J. Does Size Matter? Men’s and Women’s Views On Penis Size Across The Lifespan. Psychol Men Masculinity, 7, 2006. Et al., M. Abdul Ghofar. Terjemah Tafsir Ibnu Katsir. Bogor : Pustaka Imam Syafii, 2004. Et al., Morrison TG. “ Corrolates of Genital Perception among Canadian Post- Secondary student” dalam http:www.ejhs.orgvolume8Genitalperceptions.html diakses pada 16 Juli 2016. Fak. Syariah IAIN Sunan Ampel. Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi. Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2015. Fatwa, Ach Fajrudin. Ushul Fiqh Dan Kaidah Fiqhiyah. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2013