Hasil Penelitian yang Relevan Kerangka Berfikir

44 Seseorang yang memiliki kompetensi tertentu bukan hanya mengetahui, tetapi juga dapat memahami dan menghayati bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari-hari. Dari definisi tersebut kompetensi dapat diartikan sebagai kecakapan yang merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam bertindak dan berfikir sehingga dapat melakukan perilaku- perilaku kognitif, afektif dan psikomotor dengan sebaik-baiknya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan sebagai bahan pembanding dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Utami 2004 yang berjudul “Konsumsi Makanan Dan Minuman Instan Dan Status Gizi Remaja Putri Di Rumah Pondokan, Dusun Sagan, Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman’’ menunjukan bahwa pengetahuan makanan dan minuman instan remaja putri di rumah pondokan Dusun Sagan termasuk dalam katagori sedang. 2. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Lusianan Wulansari 1999 yang berjudul ‘’Kontribusi Mie Instan Terhadap Kecukupan Gizi Mahasiswa Universitas Indonesia Jakarta’’ menunjukan bahwa mie instan memberikan kontribusi energi yang cukup bagi tubuh. 3. Artikel yang disusun oleh Unda Sarkin 2007 yang berjudul ‘’Perilaku Konsumsi Mie Instan Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana Kupang Yang Tinggal Di Kost Wilayah Naikoten’’ menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan gizi yang baik. 45 Seluruh responden bersikap positif terhadap konsumsi mie instan, 44 responden mengkonsumsi mie instan maksimal 1 kali dalam seminggu, 66 responden mengkonsumsi 1 bungkus mie instan dalam setiap kali makan. Berdasarkan penelitian yang relevan di atas dapat disimpulkan bahwa sejauh ini pengetahuan tentang makanan dan minuman instan sudah dalam kategori sedang, tetapi masih kurangnya kontribusi makanan dan minuman instan untuk kecukupan kebutuhan gizi bagi tubuh. dan hal ini menjadi alasan mendasar peneliti untuk mengkaji lebih dalam pada perilaku konsumsi makanan dan minuman instan.

C. Kerangka Berfikir

Makanan dan minuman instan kian digemari oleh berbagai kalangan. Makanan dan minuman instan merupakan suatu alternatife makan dan minum bagi siswa tetapi di balik kelebihannya makanan dan minuman instan memiliki kekurangan yakni kurang memenuhi gizi bagi tubuh, dapat mengangu kesehatan apabila terlalu sering dikonsumsi, dan mengandung bahan tambahan makanan serta pengawet. Dalam teori Bloom domain perilaku dikembangkan menjadi tiga meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan. Setiap domain perilaku tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor baik dari dalam maupun dari luar. Faktor dari dalam meliputi tingkat kecerdasanl, tingkat emosional, dan jenis kelamin. Sedangkan faktor dari luar meliputi lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Faktor dari dalam atau faktor internal yang digunakan pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan yang dimiliki responden. Tingkat pengetahuan yang 46 dimaksud adalah pengetahuan mengenai makanan dan minuman instan. Untuk faktor dari luar atau eksternal adalah tingkat pendidikan, uang saku responden. Pada domain pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Objek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengenai konsumsi makanan dan minuman instan. Setelah seseorang mengetahui, maka dalam tahap selanjutnya orang tersebut akan menunjukan sikap. Sikap adalah respon tertutup dari seseorang terhadap objek. Sikap yang dimiliki oleh tiap orang memiliki perbedaan yang disebabkan oleh faktor – faktor tersebut sehingga sikap yang dimiliki seseorang akan dipengaruhi oleh faktor baik dari dalam maupun dari luar. Dan sikap yang dimiliki oleh orang tersebut kemudian diwujudkan melalui tindakan mengkonsumsi makanan dan minuman instan. Apabila tindakan ini berlangsung secara terus menerus akan membentuk sebuah perilaku konsumsi makanan dan minuman instan pada siswa kelas XI SMK Negeri 6 Yogyakarta sebagai responden dalam penelitian ini. 47 Gambar 1. Kerangka Berfikir Keterangan : = Variabel yang diteliti = Variabel yang tidak diteliti Ekonomi dan Politik PENGETAHUAN TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN INSTAN SIKAP TERHADAP PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN INSTAN TINDAKAN MENGKONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN INSTAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN KONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN INSTAN SISWA KELAS XI JASA MAKANAN DAN MINUMAN INSTAN Kelebihan Kekurangan 1. Mudah pengolahannya 2. Hemat waktu 3. Mudah ditemukandidapat 4. Banyak macam dan pilihan 1. Kurang memenuhi gizi bagi tubuh 2. Mengandung bahan tambahan makanan 3. Dapat menyebabkan gangguan kesehatan dalam jangka panjang PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN INSTAN FAKTOR EKSTERNAL Lingkungan Fisik FAKTOR INTERNAL Tingkat Kecerdasan Sosial dan Budaya Jenis kelamin Tingkat emosional 48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, jenis penelitian ini adalah penelitian survey, yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang akurat tentang perilaku konsumsi makanan dan minuman instan pada siswa kelas XI SMK Negeri 6 Yogyakarta . Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan angket kuesioner sebagai alat pengumpulan data, salah satu kegunaan dari penelitian survey untuk maksud deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan pada variabel mandiri, maksudnya tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain Sugiyono, 2005:6. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian, penelitian ini bermaksud menemukan gejala-gejala atau data yang dapat digunakan untuk mengetahui pendapat siswa kelas XI SMK N 6 Yogyakarta tentang Penelitian Perilaku Konsumsi Pada Makanan Dan Minuman Instan Peserta Siswa Kelas IX Program Keahlian Jasa Boga di SMK N 6 Yogyakarta. Dalam penelitian ini terdapat variabel tunggal. Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitianSuharsimi Arikunto,2002. Sedangkan menurut Sugiyono 2005:2, variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Adapun variabel yang dimaksud dalam