2. Derived credibility Kredibilitas yang diperoleh komunikator pada saat proses komunikasi
berlangsung. Kredibilitas ini diuji ketika proses penyampaian pesan sedang berlangsung yaitu ketika program-program Radio Bass Fm mulai disiarkan.
3. Terminal credibility
Kredibilitas yang diperoleh komunikator setelah pendengar atau pembaca mengikuti ulasannya. Kredibilitas ini muncul ketika proses
komunikasi telah berlangsung yaitu pada saat siaran radio Bass Fm selesai disiarkan dan pendengar telah selesai mendengarkan program-program dari
radio Bass fm. cangara 2007:93
Ketiga bentuk kredibilitas inilah yang akan peneliti kaji dalam penelitian tentang kredibilitas Radio Bass Fm yang bernuansa Islami.
Sehingga nantinya peneliti akan dapat menggambarkan seberapa kredibilitaskah Radio Bass Fm ini.
2.4 Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek,peristiwa,atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi
ialah memberikan makna pada stimuli inderawi Rakhmat,2004:51. Sensasi adalah
bagian dari persepsi,walaupun begitu menafsirkan makna indrawi tidak hanya melibatkan sensasi,tetapi atensi,ekspektasi,motivasi dan memoriRakhmat, 2004:51.
Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan situasional. Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa
yang kita sebut sebagai faktor personalRakhmat, 2004:51. Yang menentukan persepsi bukan jenis dan bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan
respon pada stimuli. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi adalah faktor sosio budaya juga berpengaruh besar dan langsung atas makna-makna yang kita
bangun dalam persepsi kita, faktor tersebut adalah sistem kepercayaan, nilai, dan sikap.
Sebuah radio, misalnya, bahwa sebuah radio yang memegang teguh suatu paham seperti radio bass fm yang menganut paham radio yang bernuansa islami ini
maka dibutuhkan pendapat atau persepsi masyarakat agar persepsi radio bass fm bahwa radio ini bernuansa islami sama seperti persepsi masyarakat barulah bisa
disebut radio bass fm ini merupakan radio yang memiliki kredibilitas.
2.5 Teori SOR
Teori S-O-R merupakan singkatan dari teori Stimulus-Organism-Response. Teori ini semula berasal dari Psikologi, namun kemudian menjadi teori komunikasi
karena objek model dari Psikologi dan Ilmu Komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi,
dan konasi. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi- reaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal,
simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap
stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan Effendy, 1999:254. Jadi unsur-unsur
dalam model ini adalah ; a. Stimulus S = Pesan
b. Organism O = Respondenkomunikan c. Response R = Efek Effendy, 2005: 254
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah “how”, bukan “what” atau “why”. Dalam proses perubahan sikap, tampak bahwa sikap yang
dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Hovland, Janis, dan Kelley mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada
tiga variabel penting yaitu : a. Perhatian
b. Pengertian c. Penerimaan
Gambar 1 Model S-O-R
Effendy, 1999: 254-255 Bagan diatas menujukkan bahwa perubahan sikap tergantung pada proses
yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan
berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya, komunikan mengerti, setelah komunikan mengolahnya dan
menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. 2.6 Khalayak Aktif dan Khalayak Pasif
Kekuatan media massa yang besar dalam mempengaruhi khalayak salah satunya adalah program program yang ditawarkan dari pemilik media massa kepada
masyarakat. Melalui program acara yang ada, media massa khususnya radio mencoba mempengaruhi khalayak yang mendengarkan. Khalayak merupakan target audiens
Stimulus Organism
: -perhatian
-pengertian -penerimaan
Response
yang potensial bagi sebuah program. Sehingga memungkinkan produsen media secara efektif menyampaikan pesan dan pasti tujuan akhirnya adalah meraup
keuntungan atau profit. Menurut John B. Thompson, 2004:330 media massa seringkali beranggapan
bahwa audiensnya pemirsakonsumen pasif, yaitu terdiri dari kumpulan orang yang sama undiffirentiated, anggapan ini menyembunyikan kenyataan bahwa pesan yang
ditransmisikan industri media diterima individu tertentu yang berada dalam konteks sosial-historikal tertentu pula. Individu tersebut menghadapi pesan media dengan
tingkatan konsentrasi yang berbeda, secara aktif menginterpretasikan dan berusaha memahami isi pesan serta mengaitkannya dengan aspek kehidupannya yang lain.
Lebih dari sekedar melihat individu itu sebagai bagian dari massa yang pasif dan sama, kita akan membuka kemungkinan bahwa penerimaan pesan media merupakan
sesuatu yang aktif Thompson, 2004. Konsep Khalayak pasif adalah suatu kelompok orang patuh yang bila diberi
pesan yang kuat, menerima dan menyerap pesan apa saja yang disampaikan oleh media massa. Khalayak demikian dapat dimanipulasi untuk membeli produk apa saja
yang diiklankan secara nasional, khalayak ini dianggap terdiri dari orang-orang yang tidak berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya, orang-orang yang tidak dilihat
sebagai hidup dalam suatu konteks sosial tertentu Tubbs-Moss, 2005:209.
Namun dewasa ini menurut Schramm dan Robert 1971 dalam Tubbs-Moss, 2005 masyarakat semakin dianggap sebagai khalayak aktif, dan melukiskan
pandangan tersebut sebagai berikut : Suatu khalayak yang aktif mencari apa yang mereka inginkan, menolak
lebih banyak isi media daripada menerimanya, berinteraksi dengan anggota-anggota kelompok yang mereka masuki dan dengan isi media
yang mereka terima, dan sering menguji pesan media massa dengan membicarakannya dengan orang-orang lain atau membandingkannya
dengan isi media lainnya. Frank A. Biocca
dalam artikelnya yang berjudul „Opposing conceptions of the audience: the active and passive hemispheres of communication theory
‟ 1998 memberikan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh khalayak aktif. Pertama,
khalayak aktif dianggap selektif ketika mengkonsumsi media yang akan digunakan. Kedua, utilitarianisme utilitarianism, audience dianggap aktif apabila ketika
mengkonsumsi suatu media selalu dilatarbelakangi kepentingan dan tujuan. Mereka mengkonsumsi media untuk memenuhi kepentingan serta kebutuhan yang mereka
miliki. Karakteristik yang ketiga adalah intensionalitas intentionality, yaitu menggunakan secara sengaja. Audiens aktif ketika mengkonsumsi suatu media tidak
hanya „sekedar‟ menonton saja, tetapi dalam setiap aktifitas menonton yang mereka lakukan selalu dilakukan secara sengaja. Keempat, keikutsertaan involvement, yaitu
alasan yang selalu menyertai ketika mereka mengkonsumsi media. Kelima, khalayak
aktif dianggap sebagai khalayak yang tidak mudah terpengaruh dan tidak mudah dibujuk oleh rayuan media Stephen W Littlejohn, 2001: 333. Dengan melihat
karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa khalayak aktif adalah khalayak yang sudah dewasa atau matang dalam memilih dan mengkonsumsi media massa. Mereka
dapat memisahkanmembedakan antara realita dengan konstruksi media. Pada dasarnya khalayak aktif merupakan khalayak yang berpendidikan dan terpelajar.
2.7 Peneliti Pendahulu