Analisis Kebutuhan Data Analisis Input

User: - Sistem menyediakan layanan kepada user untuk dapat melihat peta tiap lokasi dan juga peta Kota Pati yang menampilkan letak-letak lokasi. b. Kebutuhan Non Fungsional : Tahap ini menspesifikasikan ukuran kuantitatif yang akan dipenuhi oleh sistem, diantaranya keamanan, performansi, ketersediaan, dan aksesibilitas. Penjelasannya adalah sebagai berikut: - Keamanan : pengelolaan sistem hanya dapat diakses oleh administrator yang telah melakukan autentifikasi, sedangkan user dibatasi hak aksesnya hanya untuk melihat data yang ditampilkan. - Performansi : seberapa besar memori yang dibutuhkan pada perangkat ponsel untuk aplikasi tersebut. - Ketersediaan : ketersediaan peta digital dari Mobile Google Map dan tampilan aplikasi menggunakan J2ME sehingga dapat diakses oleh user.. - Aksesibilitas : SIG dapat diakses oleh sebanyak mungkin kalangan.

3.2.2 Analisis Kebutuhan Data

Mengidentifikasikan kebutuhan sistem perangkat lunak yang akan dibangun dan juga penyesuaian data yang tersedia di lapangan, yang diperoleh dari Pemerintahan Daerah Kabupaten Pati dan melakukan survey langsung ke lokasi. Kebutuhan informasi tersebut adalah informasi data lokasi tempat pelayanan umum sarana kesehatan, sarana keamanan, sarana pendidikan, dan lain - lain. Rujukan mengenai lokasi diperoleh dari website Pemerintahan Daerah Kabupaten Pati, data dari Pemerintahan Daerah setempat, serta melkaukan survey langsung ke lokasi.

3.2.3 Analisis Input

Merupakan penentuan masukan yang diperlukan sistem yang dibuat. Sistem yang dibuat diperlukan beberapa masukan antara lain berupa data lokasi dan data spasial sebuah peta. Data masukan yang digunakan pada SIG yang terpenting adalah peta digital. Peta digital nantinya akan digabungkan dengan informasi dari data yang lain dan akan dilakukan proses analisis untuk memberikan suatu output atau informasi. Data masukan pada SIG secara garis besar dibagi menjadi dua jenis, yaitu : - Spatial Data Data yang menggambarkan fitur-fitur dari lokasi geografis. Misalnya, titik, garis, polygon biasanya digunakan untuk menggambarkan fitur geografis seperti jalan, sungai, dan lain- lain. - Non Spatial Attribute Data Data yang menggambarkan informasi seperti nama jalan, salinitas dari sungai, komposisi tanah suatu dataran tertentu. Peta pada umumnya menggambarkan topografi suatu daerah ataupun batas-batas administratif suatu wilayah atau negara, juga dapat digunakan untuk menggambarkan distribusi keruangan spatial distribution yang disebut sebagai peta tematik thematic yaitu yang menampilkan keadaan geologi, geomorfologi, tanah, vegetasi atau sumber daya alam. Namun demikian, suatu peta juga dapat menggambarkan distribusi sosial ekonomi suatu masyarakat, seperti peta desa tertinggal, peta kependudukan, dan sebagainya. Peta yang digunakan dalam SIG adalah peta digital, peta digital dibuat dari peta konvensional yang kemudian diubah dengan alat bantu untuk dimasukkan ke dalam komputer dalam bentuk vector file. Alat bantu yang sering digunakan adalah digitizer, atau untuk lebih sederhananya menggunakan mouse. Hasil dari proses digitasi tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yaitu, titik point, garis line, kurva tertutup polygon yang ketiganya akan dihubungkan dengan basis data untuk menampung informasi tentang obyek tersebut. Pembangunan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut maka sistem membutuhkan: - Data atribut peta yang akan digunakan untuk memberikan informasi bagi pembaca peta contohnya nama daerah. File yang digunakan berupa file basis data. - Koordinat Peta Kota Pati untuk menentukan suatu lokasi pelayanan umum yang terdapat dalam Google Map. - Data alamat – alamat, nama jalan, dan tempat pelayanan umum yang terdapat di Kota Pati. Semua data tersebut nantinya akan diolah di dalam Mobile Google Map dan J2ME yang nantinya akan menghasilkan sebuah sistem informasi geografis berbasis mobile, yang akan memberikan sebuah informasi berkaitan dengan pelayanan umum di Kota Pati.

3.2.4 Analisis Alur Kerja Sistem