Uji Coba Instrumen METODE PENELITIAN

Pengujian validitas konstruk dapat menggunakan pendapat para ahli. Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek- aspek yan akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, dan selanjutnya dikonsultasikan kepada para ahli minimal 3 orang. Berdasarkan pendapat para ahli, instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, dengan perbaikan, maupun harus dirombak seluruhnya. b Pengujian Validitas Isi Pengujian validitas isi dan validitas konstruksi dapat dibantu dengan menggunakan kisi- kisi instrumen. Selanjutnya adalah menguji validitas butir- butir instrumen, yang dilakukan dengan melakukan uji coba dan diananlisis dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total, atau dengan mencari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang memberikan jawaban tinggi dan jawaban rendah Sugiyono, 2010: 353. c Pengujian Validitas eksternal Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan untuk mencari kesamaan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta- fakta empiris yang terjadi di lapangan. Bila telah terdapat kesamaan antara kriteria dalam instrumen dengan fakta di lapangan, maka dapat dinyatakan instrumen mempunyai validitas eksternal yang tinggi Sugiyono, 2010: 353.

H. Teknik Analisis Deskriptif

Penelitian deskriptif hanya menjelaskan, memaparkan, dan menggambarkan secara objektif data yang diperoleh. Langkah analisis deskriptif dimulai dengan pencarian mean, median, modus, interval, dan distribusi kategorisasi. Berikut ini merupakan langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini adalah sebagai berikut: 1 Membuat tabel distribusi jawaban angket, 2 Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan, yaitu dengan menghitung jumlah nilai masing- masing butir pertanyaan. Tabel 4. Konversi Angka Jawaban Angka Tidak pernah 1 Jarang 2 Sering 3 selalu 4 Rumus yang digunakan adalah: Keterangan: : Skor butir : Kolom Centangan Jawaban : Angka kolom : Rata- rata skor butir : Jumlah skor butir

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN EFEKTIVITAS PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP KOMPETENSI SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 KOTA TERNATE.

2 6 56

PERAN INDUSTRI DALAM PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 6 SEMARANG.

10 105 132

RELEVANSI TUNTUTAN KOMPETENSI KEAHLIAN PATISERI TERHADAP KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI DI KOTA YOGYAKARTA.

1 21 254

RELEVANSI KOMPETENSI MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DENGAN AUTOCAD TERHADAP INTENSITAS PEKERJAAAN PADA PRAKTEK KERJA INDUSTRI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 2 PENGASIH.

0 0 182

RELEVANSI KOMPETENSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF PENGELASAN DI SMK N 1 SEDAYU DENGAN KOMPETENSI LAS DI INDUSTRI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 155

HUBUNGAN PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DI SMK MUHAMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 1 143

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KELOMPOK MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN DAN HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 SEYEGAN.

0 0 182

RELEVANSI ANTARA KOMPETENSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF DENGAN PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 172

RELEVANSI KURIKULUM SMK NEGERI 1 GODEAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (Studi Kesesuaian Standar Kompetensi pada Silabus Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran dengan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri).

0 0 221

RELEVANSI ANTARA KOMPETENSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF DENGAN PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MIGAS CEPU TAHUN AJARAN 2014/2015

0 0 11