Metode dan Perancangan Sistem

3 merupakan sistem informasi manual, yaitu seluruh proses pengelolahan data sekaligus penyajian informasinya dilakukan oleh manusia. Mulai dari mencatat, menyimpan, menghitung, membandingkan dan sampai pada membuat laporan, dilakukan oleh beberapa orang. Namun tidak sedikit organisasi-organisasi yang saat ini telah mengimplementasikan suatu sistem informasi yang telah terkomputerisasi sehingga manusia yang terlibat dengan sistem tersebut cukup dengan menginputkan data-data yang ada, kemudian menekan tombol proses, maka sistem yang ada pada komputer tersebut akan melakukan proses penyimpanan, pengelompokan, perhitungan, bahkan sampai pada penyajian informasi berupa laporan atau diagram[5]. Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang menciptakan aplikasi untuk digunakan pada bermacam peranti mobile . Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance , konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia[6]. Unity3d adalah sebuah software yang digunakan untuk membuat game atau aplikasi interaktif yang mendukung multiple platform . Unity3d Menggunakan bahasa pemrograman javascript, C, dan Boo[7]. Vuforia adalah software platform untuk Android dan IOS yang memungkinkan aplikasi melihat gambar-gambar dari target database device atau cloud [8] . Fitur yang tersedia dalam Vuforia yaitu Image Targets , Multi Targets , Cylinder Targets , Word Targets , Frame Markers , Virtual Buttons [9]. Augmented Reality AR merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk melihat dunia maya dan dunia nyata dalam waktu yang sama. Benda maya digabungkan dengan dunia nyata, sehingga AR tidak menggantikan sepenuhnya pemandangan dunia nyata dengan pemandangan dunia maya. Idealnya pemandangan tersebut akan muncul seolah-olah benda-benda maya berdampingan dengan benda pada dunia nyata dalam suatu ruangan yang sama[10]. Text Recognition merupakan salah satu fitur yang dimiliki SDK Vuforia, Text Recognition memungkinkan pengembang untuk menciptakan aplikasi yang dapat mendeteksi dan melacak teks. Teks yang dideteksi oleh kamera akan dicocokkan dengan word list yang telah didefinisikan[11].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Tahapan penelitian dalam modifikasi text recognition pada augmented reality dalam perancangan sistem informaasi tanaman terbagi dalam lima tahapan, yaitu 1 Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data, 2 Perancangan sistem, 3 Perancangan aplikasi, 4 Implementasi dan Pengujian sistem, serta Analisis Hasil Pengujian, 5 Penulisan laporan hasil penelitian. Alur tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. 4 Gambar 1 Tahapan Penelitian [12] Tahap pertama adalah analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan analisis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi ini. Pada tahap ini diperoleh hasil dari wawancara yaitu belum adanya sistem informasi yang dapat menyampaikan informasi tentang tanaman obat secara lengkap. Berdasarkan hasil tersebut maka diperlukan sistem informasi yang mampu menyampaikan informasi-informasi yang dibutuhkan tentang tanaman obat. Untuk kebutuhan data yang digunakan bersumber dari Taman Djamoe Indonesia, buku, dan situs internet. Tahap kedua adalah perancangan sistem yang meliputi perancangan proses menggunakan diagram Unified Modelling Language UML, yaitu perancangan Use Case Diagram , Activity Diagram, Sequence Diagram , serta Class Diagram . Perancangan arsitektur dari sistem yang dibangun yaitu perancangan proses Augmented Reality, proses inisialisasi word list, dan proses perbarui data dari server. Serta perancangan antarmuka yang berfungsi sebagai penghubung interaksi antara pengguna dengan sistem. Tahap ketiga adalah perancangan aplikasi yaitu membuat aplikasi sesuai kebutuhan sistem berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan, yaitu penerapan proses Augmented Reality tersebut berserta fitur-fitur aplikasi. Tahap keempat adalah implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, yaitu mengimplementasikan aplikasi yang sudah dibuat kemudian dilakukan pengujian, selanjutnya melakukan analisis untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan. Tahap kelima adalah penulisan laporan hasil penelitian, yaitu mendokumentasikan proses penelitian yang sudah dilakukan dari tahap awal hingga akhir ke dalam tulisan, yang akan menjadi laporan hasil penelitian. Dalam merancang dan mengimplementasikan aplikasi sistem informasi tanaman diperlukan suatu rancangan sistem terlebih dahulu untuk memberikan gambaran pada pengguna aplikasi. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah metode prototyping. Metode prototyping memiliki tiga proses. Proses dalam metode prototyping ditunjukkan pada Gambar 2. 5 Gambar 2 Metode Prototyping[13] Metode Prototyping diawali dengan pengumpulan kebutuhan listen to customer . Dalam perancangan sistem informasi tanaman ini perlu dilakukan pengumpulan kebutuhan pengguna dengan identifikasi kebutuhan sistem serta kebutuhan data-data, data-data yang diperlukan sistem yaitu data-data tentang keterangan tanaman obat, klasifikasi tanaman obat, manfaat tanaman obat, cara pengolahan tanaman obat, serta cara budidaya tanaman obat untuk dimasukkan kedalam aplikasi. Setelah pengumpulan data, akan dilakukan perancangan sistem buildrevise mock-up , dengan membuat use case diagram , class diagram , activity diagram . Serta membuat mock-up sebagai gambaran dari tampilan, setelah itu sistem akan dibangun menggunakan software Unity3D, Vuforia SDK, dan Android SDK. Setelah perancangan sistem akan dilakukan tahap evaluasi sistem customer test-drives mock-up . Dalam tahap ini pengguna akan mengevaluasi kerja sistem, apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Apabila aplikasi belum sesuai dengan kebutuhan, maka akan dilakukan perbaikan. Apabila aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka proses selesai. Pada prototype pertama aplikasi dirancang langsung membuka halaman kamera untuk mendeteksi word targets dan menampilkan detail informasi tentang tanaman. Setelah dilakukan pengujian aplikasi, hasil yang diperoleh dari prototype pertama adalah : 1 Halaman kamera sudah dapat mendeteksi word targets dengan benar. 2 Halaman detail dapat ditampilkan sesuai dengan nama tanaman dari word targets yang terdeteksi. 3 Desain tombol Next dan Previous pada halaman detail terlalu kecil. 4 Desain background dan warna huruf kurang menarik. 5 Diperlukan halaman menu utama sebelum masuk ke halaman kamera. Pada prototype kedua aplikasi telah diperbaiki sesuai hasil pengujian prototype pertama. Setelah dilakukan pengujian aplikasi, hasil yang diperoleh dari prototype kedua adalah : 1 Desain serta ukuran tombol Next dan Previous sudah sesuai. 2 Desain background dan warna huruf sudah menarik. 3 Tersedia halaman menu utama. 4 Saat pindah dari halaman menu utama ke halaman kamera membutuhkan waktu lima detik untuk proses inisialisasi word list dan kamera, sehingga dibutuhkan progress bar guna memberikan informasi bahwa aplikasi sedang melakukan inisialisasi sehingga pengguna tidak beranggapan terjadi error pada aplikasi . 5 Diperlukan desain yang proporsional ketika dijalankan pada device dengan resolusi layar yang berbeda. 6 Pada prototype ketiga aplikasi telah diperbaiki sesuai hasil pengujian dari prototype kedua. Hasil prototype ketiga adalah : 1 Terdapat progress bar sebagai informasi bahwa aplikasi sedang melakukan inisialisasi. 2 Desain aplikasi sudah proporsional pada beberapa device dengan resolusi layar yang berbeda yaitu reolusi layar 320x480 pixel, 600x1024 pixel, dan 1024x768 pixel. 3 Diperlukan fitur untuk memperbarui data agar bersifat dinamis. 4 Diperlukan aplikasi tambahan untuk manipulasi data pada server. 5 Diperlukan penyimpanan data pada server. Pada prototype keempat aplikasi telah diperbaiki sesuai hasil pengujian pada prototype ketiga. Hasil prototype keempat adalah : 1 Tersedia fitur untuk memperbarui data secara dinamis. 2 Tersedia aplikasi untuk manipulasi data pada server menggunakan bahasa pemrograman php. 3 Penyimpanan data pada server menggunakan database MySQL. Sistem dirancang dengan menggunakan UML Unified Modeling Language , yaitu metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek[14]. UML dapat digunakan untuk merancang suatu konsep dalam pembuatan software . Dalam pembuatan aplikasi sistem informasi tanaman menggunakan Use case diagram, Activity diagram, Sequence Diagram dan Class diagram. Use case diagram adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan aktor [15]. Use case diagram dari aplikasi menunjukkan bahwa pengguna harus membuka halaman kamera pada menu mulai untuk dapat membuka halaman detail. Pada halaman detail terdapat perluasan fungsi yaitu pengguna dapat melakukan ambil foto, membuka informasi selanjutnya, dan membuka informasi sebelumnya. Pengguna juga dapat membuka halaman petunjuk penggunaan aplikasi, halaman tentang aplikasi, serta dapat melakukan perbaruan data dari server. Use case pada perancangan aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Use Case Diagram Sequence diagram menggambarkan urutan dari sebuah aksi dan memberikan respon untuk menghasilkan sebuah output tertentu. Sequence diagram pada perancangan ini dimulai dari pengguna mengarahkan kamera pada objek teks, kemudian sistem akan memeriksa word list dan melakukan pengecekan pada database, apabila teks terdeteksi cocok dengan database maka sistem akan Tampilkan Detail Navigasi Informasi Selanjutnya Navigasi Informasi Sebelumnya Ambil Foto extend extend extend Menu Petunjuk Menu Tentang Menu Mulai Perbarui Data Pengguna include 7 menampilkan teks terdeteksi dan dapat ditampilkan informasi detail. Sequence diagram pada peracangan aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Sequence Diagram Activity diagram adalah salah satu cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case [16]. Activity diagram menjelaskan langkah atau urutan aktifitas dalam sebuah proses. A ctivity diagram pengguna dalam perancangan aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Activity diagram : Pengguna : Pengguna : Menu : Menu : Sistem : Sistem : Data : Data Mengarahkan kamera pada word targets Memeriksa WordList Memuat database sesuai Text terdeteksi Data berhasil dimuat Menampilkan Text terdeteksi Menampilkan semua datadari database 8 Pengguna memilih Tombol Mulai maka sistem akan melakukan inisialisasi word list setelah itu akan menampilkan halaman kamera yang diarahkan pada objek teks. Setelah teks terdeteksi sesuai dengan word list , sistem akan mencocokkan teks dengan database , apabila teks ada pada database maka akan muncul Tombol Tampilkan Detail yang digunakan untuk membuka halaman detail. Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas di dalam sistem. Class diagram pada perancangan aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 6. Terdapat class yang disediakan oleh SDK Vuforia, yaitu class QCARUnity, CameraDeviceImpl, Tracker, TextTracker, QCARBehavior, TextRecoBehavior. Class TextRecobehavior digunakan untuk inisialisasi word list dan konfigurasi aplikasi. Class Tracker digunakan untuk proses pelcakan word targets . Class TextEventHandler digunakan untuk aksi ketika word targets telah terdeteksi. Gambar 6 Class Diagram Tahapan proses Augmented Reality pada aplikasi terdapat beberapa tahapan. Tahapan proses Augmented Reality yang pertama adalah deklarasi dan inisialisasi, pada tahap ini yang dilakukan adalah mendeklarasikan dan menginisialisasikan semua class yang digunakan pada aplikasi. Tahap kedua adalah konfigurasi layar kamera, yaitu memanggil class yang berfungsi untuk mengaktifkan fungsi kamera pada mobile phone dan mengatur halaman kamera. Tahap yang ketiga adalah inisialisasi word list, yaitu melakukan inisialisasi data word list yang diambil dari database lokal SQLite. Tahap yang keempat adalah deteksi marker, yaitu objek yang dideteksi oleh kamera akan dikembalikan dalam bentuk teks. Tahap kelima adalah cek word list dan database, yaitu mencocokkan teks yang telah terdeteksi dengan daftar word list yang telah didefinisikan, apabila teks tersebut cocok dengan daftar yang ada di word list maka teks akan digunakan sebagai parameter untuk mengambil data detail dari database . Tahap yang terakhir adalah tampilkan informasi, yaitu sistem akan menampilkan informasi sesuai detail data yang diambil dari database . Tahapan proses Augmented Reality dapat dilihat pada Gambar 7. 9 Gambar 7 Tahapan Proses Augmented Reality Tahapan proses inisialisasi word list pada aplikasi terdiri dari beberapa tahap. Tahap inisialisasi word list yang pertama adalah memuat semua data default word list yang dimiliki engine. Tahap yang kedua adalah memuat data tambahan word list yang biasanya dimuat dari file berekstensi .lst di direktori StreamingAssets. Karena file yang berada di direktori StreamingAssets sifatnya read-only, maka data tambahan word list juga sifatnya statis, oleh karena dibutuhkan cara lain agar datanya bersifat dinamis, yaitu dengan cara memuat data tambahan word list yang diambil dari database lokal, sehingga ketika database lokal dilakukan perbaruan data, maka data tambahan word list juga akan berubah menyesuaikan isi dari database lokal tersebut. Tahap yang terakhir adalah filter data, karena default word list harus tetap dimuat, sedangkan words yang ada didalamnya tidak diperlukan oleh aplikasi, maka dilakukan proses filter words tujuannya agar aplikasi mengabaikan word targets yang tidak diperlukan, sehingga aplikasi hanya akan mendeteksi word targets yang ada pada word list sesuai yang dibutuhkan oleh aplikasi. Tahapan proses inisialisasi word list dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Tahapan Proses Inisialisasi Word List Tahapan proses perbarui data yang pertama adalah aplikasi mobile melakukan request pada web service . Selanjutnya web service akan menproses permintaan dari aplikasi mobile dan mengakses database server. Kemudian web service akan mengembalikan data dalam bentuk JSON. Setelah JSON diterima oleh aplikasi mobile, maka akan diambil value dari setiap node untuk dimasukkan ke dalam database lokal, sebelum value JSON dimasukkan ke dalam database lokal, semua isi database lokal dihapus terlebih dahulu, agar tidak ada redundansi data. Proses perbarui data dapat dilihat pada Gambar 9. 10 Gambar 9 Proses Perbarui Data

4. Hasil dan Pembahasan