HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP DI KOTABUMI LAMPUNG UTARA (Studi Korelasi Pada Siswa SMP Kelas VII Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

Anggraini Agfar

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR PADA SISWA SMP DI KOTABUMI
LAMPUNG UTARA

Oleh
ANGGRAINI AGFAR

Hasil observasi di SMP N 1, SMP N 2 dan SMP N 10 Kotabumi, diketahui bahwa
prestasi belajar siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena guru tidak
memperhatikan gaya belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar IPA
siswa.
Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1, VII C SMP
Negeri 2, dan VII A SMP Negeri 10 Kotabumi yang dipilih berdasarkan teknik
purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa angket untuk mengukur
gaya belajar siswa, wawancara, dan tes untuk mengukur prestasi belajar siswa.
Teknik analisis instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas

instrumen. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji prasarat yaitu uji
linieritas, selanjutnya dengan uji korelasi bivariat (pearson correlation).

ii

Anggraini Agfar
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 6,31% (6 siswa) memiliki gaya
belajar visual, 64,21% (61 siswa ) memiliki gaya belajar auditorial, dan 29,48%
(28 siswa) memiliki gaya belajar kinestetik. Kegiatan Belajar Mengajar di SMP
Negeri Kotabumi masih cenderung menggunakan metode ceramah, padahal pada
materi ekosistem siswa bisa lebih meningkatkan prestasi belajar jika guru
menggunakan metode pengamatan. Hal tersebut terbukti pada hasil data prestasi
belajar siswa dengan gaya belajar kinestetik lebih tinggi.

Hasil analisis data menggunakan uji korelasi bivariat (pearson correlation) ada
hubungan antara gaya belajar dan prestasi belajar IPA siswa sebesar 0,472,
hubungan tersebut tergolong sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara gaya belajar yang dilakukan oleh siswa dengan prestasi belajar.

Kata kunci: Gaya belajar, Prestasi Belajar IPA


iii

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR PADA SISWA SMP DI KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
(Studi Korelasi Pada Siswa SMP Kelas VII
Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

(Skripsi)
Oleh
ANGGRAINI AGFAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014

RIWAYAT HIDUP


Penulis dilahirkan di Kotabumi Kabupaten Lampung Utara
pada 13 Agustus 1991, merupakan anak kedua dari empat
bersaudara.
Penulis mengawali pendidikan formal di SD Xaverius pada
tahun 1997-2003. Tahun 2003 penulis diterima di SMP
Xaverius Kotabumi yang diselesaikan tahun 2006. Tahun 2006 penulis diterima di
SMA Negeri 3 Kotabumi Lampung Utara yang diselesaikan tahun 2009. Pada
tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila
melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Penulis pernah menjadi anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Studi Seni
(UKMF KSS) Unila pada tahun 2009. Kemudian menjabat sebagai ketua divisi
Teater dan pada tahun 2010 menjabat sebagai Ketua Umum UKMF KSS FKIP
Unila. Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMPN 3
Sukadana Kecamatan Mataram Marga dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di
Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2012, dan penelitian pendidikan di SMPN
1, SMPN 2 dan SMPN 10 Kotabumi untuk meraih gelar sarjana pendidikan/ S.Pd.
pada tahun 2014.

PERSEMBAHAN


Dengan ketulusan hati, penulis mengucap puji syukur atas hidayah yang
diberikan Allah SWT
Solawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
Penulis mempersembahkan karya luar biasa ini sebagai tanda bakti dan kasih
cinta yang tulus serta mendalam kepada:
Abi dan Mami tercinta, yang telah mendidik dan membesarkan ku dengan
kesabaran dan limpahan kasih sayang, memberikan cinta sepanjang hayat
tanpa balasan, menyelipkan ku disetiap doa-doanya, menginspirasi disetiap
keluh ku, serta mengarahkan ku dalam segala hal.
Aying ku tersayang, Aryani Meisa, S.Pd, kedua adik ku Ardiansyah, A.Md
dan Ahmad Adjuwar Abung yang selalu memberikan semangat dan
menantikan keberhasilan penulis.
Para pendidik yang sangat kuhormati, yang telah memberi dan membagi
ilmu demi masa depan penulis.
Para sahabat dan teman-teman terkasih
Saudara ku sister brother, alumni dan anggota UKMF KSS Unila.
Kawan-kawan mahasiswa KKN PPL tercinta.
Pendidikan Biologi 2009 Universitas Lampung.
Almamater tercinta.


MOTO
Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak
kesabaran (yang kau jalani) yang akan membuatmu terpana
hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit.
(Ali bin Abi Thalib)

Hanya dengan gelombang buas dan ganas
yang mampu melahirkan
pelaut-pelaut tangguh.
(Ukmf Kss)

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR
DENGAN PRESTASI PADA SISWA SMP DI KOTABUMI, LAMPUNG
UTARA ”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Berti Yolida S.Pd., M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
sekaligus Pembimbing II yang senantiasa memberikan bimbingan dan
motivasi dengan sabar hingga skripsi ini dapat selesai;
4. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan, dukungan dan motivasi hingga skripsi ini dapat
selesai;
5. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed., dan Pramudiyanti S.Si., M.Si selaku
pembimbing I yang telah sabar membimbing dan memberi masukan yang
bermanfaat sehingga skripsi ini dapat selesai;

6. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan dan
motivasi yang sangat berharga;
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Bapak Drs. Arwin
Surbakti, M.Si, Bapak Median Agus P, S.Pd., M.Pd, Ibu Dra. Dewi Lengkana,
M.Sc, Ibu Neni Hasnundiah, S.Pd.,M.Si, Ibu Dina Maulina S.Pd., M.Si, dan
Ibu Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd, serta para pendidik di Unila pada

umumnya yang telah memberikan ilmu yang tak terhingga kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu guru di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 10 di
Kotabumi Lampung Utara. Ibu Rinawati, S.Pd Bio, Ibu Zaiwana S.Pd dan Ibu
Rinayati, S.Pd yang selalu memberikan arahan selama proses penelitian.
9. Teristimewa kepada kedua orangtua ku Juhardi dan Nurhanani yang selalu
memberikan doa demi keberhasilanku.
10. Kakak ku Aryani Meisa, S.Pd dan adik-adik ku Ardiansyah A.Md dan Ahmad
Adjuwar Abung, terima kasih untuk semangat dan doanya.
11. Para sahabat terkasih Yuni Istiani, S.Pd, Hutri Padma Da Silva, S.Pd, Ira
Rosita, S.Pd, Afif Firmansyah,S.Pd, Satria Putra, S.Pd, Nurul Oktaviani, J.S,
S.Pd, terima kasih atas kebersamaan dan canda tawa kita selama ini serta
dukungan disaat penulis terpuruk.
12. Keluarga besar UKMF KSS FKIP Unila, Bang Ahmad, Pakcik Rahmat, Mas
Lizar, Karlina, Heriyanto, Uti, Ria, Unge, Anida, Aswin, Virio, Iyut, Cincin
dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
dorongan mental dan kebersamaanya.
13. Teman-teman KKN dan PPL, Sagita, Meita, Octa, Harvin, Riki, Mbak Yeni,
dan teman-teman lainnya, terima kasih atas dukungannya.

xiii


14. Keluarga Besar Pendidikan Biologi, Sefti, Nia, Laela, Dila, Imron, Kiput,
Rizky, Rio, Bayu, Karyanti, Chintia dan yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, terima kasih atas canda tawa dan motivasinya selama ini.
15. Almamater tercinta ku, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
16. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca.
Amin.

Bandar Lampung, November 2014
Penulis

Anggraini Agfar

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii
I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Latar Belakang Masalah .......................................................................
Rumusan Masalah ................................................................................
Tujuan Penelitian .................................................................................
Kegunaan Penelitian .............................................................................
Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................
Kerangka Pikir ......................................................................................
Hipotesis................................................................................................

1

4
5
5
6
6
8

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Gaya Belajar .........................................................................................
B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Gaya Belajar ................................
C. Prestasi Belajar......................................................................................

9
13
14

III. METODE PENELITIAN
A.
B.
C.

D.
E.
F.
G.
H.

Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
Populasi dan Sampel ............................................................................
Desain Penelitian ..................................................................................
Faktor Yang di Teliti.............................................................................
Prosedur penelitian................................................................................
Teknik Pengumpulan Data ...................................................................
Teknik Analisis Instrumen ...................................................................
Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ....................................

22
22
23
23
23
24
26
28

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................
B. Pembahasan ..........................................................................................

32
38

V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..............................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

45
45

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Kisi-kisi Angket Gaya Belajar .............................................................
2. Angket Gaya Belajar ...........................................................................
3. Pengamatan Gaya Mengajar Guru .......................................................
4. Kisi-kisi Soal........................................................................................
5. Soal .....................................................................................................
6. Kunci Jawaban .....................................................................................
7. Rubrik penilaian...................................................................................
8. Uji Validitas Instrumen.........................................................................
9. Hasil Uji Coba Realibilitas Angket.......................................................
10. Hasil Penilaian Gaya Belajar siswa SMP N 1 Kotabumi......................
11. Hasil Penilaian Gaya Belajar siswa SMP N 2 Kotabumi......................
12. Hasil Penilaian Gaya Belajar siswa SMP N 10 Kotabumi....................
13. Hasil Rekapitulasi Prestasi belajar siswa ..............................................
14. Hasil Penilaian Gaya Belajar Visual .....................................................
15. Hasil Penilaian Gaya Belajar Auditorial ...............................................
16. Hasil Penilaian Gaya Belajar Kinestetik ...............................................
17. Uji Linieritas .........................................................................................
18. Uji Korelasi ...........................................................................................
19. Foto Hasil Penelitian ...........................................................................

xv

50
54
56
58
61
68
71
74
75
76
77
78
79
81
83
85
86
87
89

DAFTAR TABEL

Tabel
Halaman
1. Pengelompokkan Gaya Belajar Siswa SMP Negeri di Kotabumi ...... 28
2. Prestasi Belajar IPA siswa kelas VII SMP di Kotabumi .....................

29

3. Rata- rata Prestasi Belajar berdasarkan Gaya Belajar .........................

29

4. Tingkat hubungan berdasarkan interval korelasi .................................

30

5. Gaya Belajar siswa SMP Negeri di Kotabumi ....................................

32

6. Prestasi belajar siswa berdasarkan gaya belajar...................................

33

7. Rata-rata Prestasi belajar siswa berdasarkan gaya belajar ...................

33

8. Pendapat siswa mengenai gaya mengajar guru di kelas.......................

34

9. Pengamatan Gaya Mengajar Guru .......................................................

36

10. Hasil Uji Linieritas ...............................................................................

37

11. Hasil Uji Korelasi.................................................................................

37

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman
1. Kerangka Pikir ……............................................................................
7
2. Foto penelitian…………………………………………………………

89

1

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional/Sisdiknas pasal 2 (dalam Sardiman, 2012: 59)
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia, dengan arti yang lebih
mudah dipahami. Pendidikan tidak lain adalah upaya memuliakan
kemanusiaan manusia untuk mengisi dimensi kemanusiaan dengan orientasi
hakikat kemanusiaan melalui pengembangan pancadaya secara optimal dalam
rangka mewujudkan jati diri manusia sepenuhnya (Prayitno, 2009: 30).

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang diujikan di
Ujian Nasional sebagai standar kelulusan siswa dalam menempuh pendidikan
di tingkat SMP. Pelajaran IPA dapat membantu seseorang dalam mengenal

2

diri sendiri dan hubungannya dengan alam, mengenal lingkungan dan
hubungannya organisme lain, dan memahami gejala-gejala alam dalam
kehiupan sehari-hari. Pembelajaran IPA di sekolah sudah seharusnya menjadi
perhatian utama bagi seluruh komponen yang terlibat dalam pendidikan.
Pentingnya Belajar IPA tidak hanya berorientasi pada prestasi dan hasil
belajar saja sebagai indikator keberhasilan siswa dalam menempuh
pendidikan, tetapi perilaku siswa dalam menyikapi segala kekayaan alam
yang ada di Indonesia. Hasil belajar yang tinggi merupakan cita-cita setiap
pelaksana pendidikan, yang mana hasil belajar yang tinggi menjadi cerminan
kesuksesan penyelenggara pendidikan sekolah secara umum. Sekolah harus
menjadikan hasil belajar sebagai skala prioritas dalam setiap kebijakan, yaitu
dengan meningkatkan sumberdaya tenaga pengajar, sarana belajar serta
fasilitas yang menunjang hasil belajar siswa (Nonetisah, 2007:20).

Permasalahan yang ada di lapangan, diduga hasil belajar siswa pada SMP di
Kotabumi, Lampung Utara saat ini rendah diduga karena kurangnya
keterampilan guru dalam memfasilitasi siswa ketika mengajar dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga mempengaruhi perilaku belajar. Untuk menggali dan
menyadarkan gaya belajar siswa pada proses belajar hendaknya guru
merencanakan pembelajaran yang dapat mencakup keseluruhan gaya belajar
siswa.

Prestasi belajar siswa SMP kelas VII di Kotabumi saat ini masih rendah, hal
ini dibuktikan dari hasil observasi di SMP Negeri 2 Kotabumi, Lampung

3

Utara diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas VII yang
diperoleh dari Ulangan Harian IPA adalah 6,0 dan dari Ujian Tengah
Semester adalah 6,5. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar di kelas VII
adalah ≥7,0, hasil belajar tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan
belajar.

Hasil penelitian Maulina (2007: 40) mengenai kajian gaya belajar di SMPN 2
Bandar Lampung, 58% memiliki gaya belajar auditory, 29,16% memiliki
gaya belajar kinestetik dan 12,50% memiliki gaya belajar visual. Berdasarkan
perhitungan rata-rata nilai hasil belajar yang ditinjau dari gaya belajar siswa
maka gaya belajar auditory> kinestetik>visual dengan perbandingan nilai
66,66>58,29>56,00. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya belajar auditory
lebih dominan.

Berdasarkan hasil penelitian Qodriyah (2011: 43) menunjukkan bahwa gaya
belajar siswa kelas IV dalam keadaan baik yakni pada interval 64-70.
Sedangkan hasil belajar siswa dalam kedaan baik yakni pada interval 74-79,
dengan rata-rata 77,03. Berdasarkan perhitungan dalam analisis diketahui
bahwa kedua variabel yaitu gaya belajar dan hasil belajar sama-sama dalam
kategori baik. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap
pelajaran sudah pasti berbeda tingkatannya. Ada yang cepat, sedang, dan ada
pula yang lambat. Mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk
bisa memahami informasi atau pelajaran yang sama. Sebagian siswa lebih
suka ketika guru mereka mengajar dengan cara menuliskan materi di papan

4

tulis, dengan begitu mereka bisa membaca untuk kemudian mencoba
memahami materi lewat tulisan-tulisan tersebut. Tapi, sebagian lebih suka
mendengarkan untuk bisa memahami materi pelajaran. Sementara itu ada
siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan
pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran tersebut (Emirina, 2009:
23).

Ada beberapa hal yang menarik bagi peneliti, di dalam kelas ada siswa yang
lebih suka apabila pembelajaran dengan ditunjukkan gambar-gambar, ada
siswa yang sangat senang belajar dengan ceramah yaitu mendengarkan guru,
dan ada juga siswa yang senang belajar dengan bergerak atau tidak hanya
belajar dengan lama-lama duduk di bangku.

Seperti dijelaskan oleh DePorter dan Hernacki (2005), “Gaya belajar
merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, sekolah,
dan dalam situasi antar pribadi”. Dengan begitu gaya belajar akan
mempengaruhi seseorang dalam menyerap dan mengolah informasi sehingga
akan mempengaruhi prestasi yang di capai’.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu “ bagaimanakah hubungan antara gaya belajar dengan
prestasi belajar siswa SMP kelas VII di Kotabumi, Lampung Utara”.

5

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latarbelakang dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas,
maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya belajar
dengan prestasi belajar IPA siswa SMP kelas VII di Kotabumi, Lampung
Utara.

D. Kegunaan Penelitian

a. Bagi peneliti
Diharapkan setelah melakukan penelitian, peneliti lebih memahami
macam-macam gaya belajar dan ketika menjadi pengajar mampu
memfasilitasi siswa sesuai gaya belajar siswa masing-masing.
b. Bagi siswa
Siswa diharapkan dapat mengetahui gaya belajar apa yang sesuai dengan
kemampuan individu masing-masing, dan kemudian lebih mengeksplorasi
kemampuan diri dengan gaya belajarnya.
c. Bagi guru
Dengan diketahuinya gaya belajar siswa, guru mampu menggunakan
metode/ model terbaru agar siswa mampu menerima materi dengan
maksimal.
d. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Skripsi ini diharapkan mampu memperkaya pengetahuan dalam
meningkatkan metode pembelajaran dengan bermacam-macam gaya
belajar yang dimiliki oleh peserta didik.

6

E.

Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini untuk membatasi dan menghindari salah
persepsi terhadap masalah yang akan dibahas.
1.

Gaya Belajar adalah cara yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang
dalam proses pembelajaran agar ia mampu memahami sesuatu.

2.

Prestasi belajar yaitu hasil yang didapat dari proses belajar, berupa nilai 2
kali uji blok yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA.

3.

Penelitian ini dilakukan pada kelas VII.A SMP Negeri 1 Kotabumi,
VII.C SMP Negeri 2 Kotabumi, dan kelas VII.A SMP 10 Kotabumi.

F. Kerangka Pikir

Dalam menerima informasi, seseorang memiliki gaya yang berbeda. Gaya
belajar adalah gaya yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima
informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. Gaya belajar
dihubungkan dengan ilmu Neurofisiologi, yaitu cabang dari ilmu saraf, studi
tentang sistem saraf (termasuk mekanisme sistem saraf perifer, tulang
belakang dan otak) fungsi. Ilmu inifokus secara eksklusif pada sistem saraf.
Neurofisiologi adalah bagian ilmu fisiologi, yang mempelajari studi fungsi
sistem saraf. Ilmu ini berkaitan erat dengan neurobiologi, psikologi,
neurologi, aktivitas saraf tinggi, neuroanatomi, dan ilmu kognitif.

Pada dasarnya, setiap manusia mempunyai penginderaan untuk bunyi,
gambar, sentuhan ataupun cahaya. Otak seseorang dapat menerima suatu
stimulus dari luar,yang berupa suara, gambar atau bahkan juga berupa

7

sentuhan. Pada suatu kegiatan pembelajaran secara tidak langsung, siswa
akan menerima stimulus yang diberikan oleh guru. Kemudian stimulus
tersebut akan ditransfer ke otak, lalu mengalami potensial aksi, kemudian sel
akan memberikan signal ke sistem saraf pusat dan system saraf tersebut akan
melanjutkan signal tadi menuju ke efektor.

Gaya belajar (Learning style) yang dimiliki setiap individu berbeda, sesuai
dengan karakteristik atau ciri tersendiri sesuai dengan kepribadian yang di
miliki siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya
belajar siswa (X) terhadap prestasi belajar siswa (Y). Variabel-variabel dalam
penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
yaitu gaya belajar (X). Variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa (Y). Untuk
menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan terikat, dapat digambarkan
model teoritirsnya sebagai berikut:

X

R

Y

Keterangan:
X
: Gaya Belajar
Y
: Prestasi belajar IPA
R
: Hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

8

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka pikir di atas, maka dapat diajukan
hipotesis penelitian sebagai berikut :
Ho = Tidak terdapat hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar
pada siswa SMP kelas VII di Kotabumi, Lampung Utara.
H1= Terdapat hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar pada
siswa SMP kelas VII di Kotabumi, Lampung Utara.

9

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gaya Belajar

Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh
seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia
pendidikan, istilah gaya belajar mengacu khusus untuk penglihatan,
pendengaran, dan kinestetik. Gaya belajar visual menyangkut penglihatan dan
bayangan mental. Gaya belajar pendengaran menunjuk pada pendengaran dan
pembicaraan. Gaya belajar kinestetik menunjuk pada gerakan (Emirina,
2009).

Ada beberapa orang yang bisa mempelajari sesuatu kalau orang tersebut
memiliki kesempatan untuk bertanya atau menjawab pertanyaan. Ada orang
yang bisa belajar hanya jika duduk sendiri menghadapi buku dan membuat
catatan di buku, dan sebagainya. Jadi gaya belajar adalah suatu potensi atau
kecenderungan yang dimiliki seseorang dalam proses pembelajaran yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari orang itu. Berdasarkan jenis dan
karakteristiknya, gaya belajar dibedakan sebagai berikut: (Anonim, 2009 : 6).

10

1.

Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual (visual learning) menitikberatkan ketajaman
penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih
dahulu agar siswa paham. Ciri-ciri siswa yang memiliki gaya belajar
visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap
informasi secara visual sebelum siswa memahaminya. Siswa yang
memiliki gaya belajar visual, menangkap pelajaran lewat materi
bergambar. Selain itu,memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna,
disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah
artistik. Hanya saja siswa cenderung memiliki kendala untuk berdialog
secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit
mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah mengintepretasikan kata
atau ucapan (Emirina, 2009).

Beberapa ciri yang dimiliki siswa yang cenderung memiliki gaya
belajar visual, antara lain: selalu terlihat rapi, berbicara dengan cepat,
teliti, mementingkan penampilan (baik dalam hal pakaian maupun
presentasi), mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar,
pembaca yang cepat dan tekun, suka membaca daripada dibacakan,
suka mencoret-coret tanpa arti/ makna ketika sedang berbicara atau
mendengar, sering menjawab pertanyaan dengan singkat, seperti “ya”
dan “tidak”, lebih suka memperagakan daripada berbicara, lebih mudah
mengingat jika dibantu dengan gambar.

11

Menurut Furgon (2009) dalam buku berjudul “Karakteristik Belajar
Siswa”, secara sederhana guru dapat menyesuaikan cara mengajar
dengan gaya belajar siswa visual di antaranya: gunakan simbol-simbol
dalam memberikan konsep pada siswa, dorong siswa untuk menguatkan
konsepnya dengan menggnakan simbol/ warna, gunakan gambar
berwarna, grafik atau tabel sebagai media pembelajaran.

2.

Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar auditorial mempunyai kemampuan dalam hal menyerap
informasi dari pendengaran. Anak yang mempunyai gaya belajar
auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi atau
mendengarkan apa yang guru katakan (Shota, 2009). Adapun ciri-ciri
seseorang yang memiliki gaya belajar auditorial diantaranya: mudah
terganggu oleh keributan, menggerakkan bibir membaca dengan keras
dan mendengarkan, dapat mengulangi kembali dan menirukan nada,
merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat bercerita, berbicara dalam
irama yang terpola, biasanya pembicara yang fasih, belajar dengan
mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang
dilihat, suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu
panjang lebar, dan lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
(DePorter dan Hernacki, terjemah Alwiyah, 2009).

Secara sederhana kita dapat menyesuaikan cara mengajar kita dengan
gaya belajar siswa, di antaranya: Variasikan vokal saat memberikan

12

penjelasan, seperti intonasi, volume suara, ataupun kecepatannya,
gunakan pengulangan konsep yang sudah diberikan, ubahlah konsep ke
dalam bentuk irama/ lagu, dan selingi belajar dengan musik atau
mendengarkan materi lewat tape recorder.

3.

Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik merupakan aktivitas belajar dengan cara
bergerak, bekerja dan menyentuh. Pembelajar tipe ini mempunyai
keunikan dalam belajar selalu bergerak dan menyentuh. Siswa dengan
tipe gaya belajar ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena
keinginan mereka untuk beraktifitas dan eklorasi sangatlah kuat.

Ciri-ciri seseorang yang memiliki gaya belajar kinestetik di antaranya:
berbicara dengan perlahan, mudah terganggu dengan keributan, selalu
berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, belajar melalui praktik,
menghafal dengan cara berjalan dan melihat, menggunakan jari sebagai
petunjuk ketika membaca, banyak menggunakan isyarat tubuh,dan tidak
dapat duduk untuk waktu yang lama.

Secara sederhana kita dapat menyesuaikan cara mengajar kita dengan
gaya belajar siswa, diantaranya : gunakan selalu alat bantu saat
mengajar, agar timbul rasa ingin tahu siswa, saat membimbing secara
perseorangan biasakan berdiri/ duduk di samping siswa, buat aturan
main agar siswa boleh melakukan banyak gerk di dalam kelas,

13

peragakan konsep, sambil siswa memahami secara bertahap. Dan
biasakan berbicara kepada siswa secara pribadi saat di dalam kelas.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya Belajar

Gaya belajar yang digunakan merupakan kunci untuk mengembangkan
kinerja dalam belajar. Perlu disadari bagaimana orang yang satu dengan yang
lain menyerap dan menggali informasi, dan dapat menjadikan belajar dan
berkomunikasi lebih mudah dengan gaya sendiri.

Sebagian siswa dapat belajar paling baik dengan pencahayaan terang,
sedangkan sebagian siswa lain dengan pencahayaan yang suram. Ada siswa
yang belajar paling baik secara berkelompok, sedangkan yang lain memilih
belajar dengan adanya figur yang otoriter seperti gutu atau orangtua, yang
lain merasa bahwa bekerja sendirilah yang paling efektif bagi mereka.
Sebagian orang memerlukan musik sebagai iringan belajar, sedangkan yang
lain tidak dapat berkonsentrasi kecuali dalam keadaan sepi. Ada siswa yang
memerlukan lingkungan belajar yang teratur dan rapi, tetapi ada yang lebih
suka menggelar segala sesuatunya supaya dapat dilihat (Qodriyah, 2011: 27).

Ketika belajar siswa perlu berkonsentrasi dengan baik. Untuk bisa
berkonsentrasi dengan baik, perlu adanya lingkungan yang medukung belajar
siswa. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar
siswa, antara lain:

14

1. Suara
Tiap siswa mempunyai reaksi yang berbeda-beda terhadap suara, ada yang
menyukai belajar dengan mendengarkan musik lembut, keras, ataupun
menonton televisi. Ada juga yang menyukai belajar dalam suasana sepi
dan ada juga yang menyukai belajar dalam suasana ramai dalam
kelompok.

2. Pencahayaan
Pencahayaan merupakan faktor yang pengaruhnya kurang dirasakan
dibandingkan pengaruh suara.

3. Temperatur
Tiap siswa juga mempunyai selera yang berbeda-beda. Ada yang suka
tempat sejuk, ada juga yang lebih menyukai tempat yang hangat ketika
belajar.

4.

Desain belajar
Desain belajar ada dua macam, yaitu desaian belajar formal dan desai
belajar tidak formal. Desain formal contohnya belajar di meja dengan
alat-alatnya, sedangkan belajar tidak formal dengan belajar santai, duduk
di lantai ataupun sambil tiduran (Qodriyah, 2011: 29).

C. Prestasi Belajar

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam
memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam

15

belajar, maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui
prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas
belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang
dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu.

Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap
pengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku
manusia. Proses tersebut tidak akanterjadi apabila tidak ada suatu yang
mendorong pribadi yang bersangkutan. Prestasi belajar merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar
merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar.
Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak
kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan
pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut.
Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik
persamaan (Hamalik, 2001: 28).

Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “Prestasi belajar adalah
suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam
melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”.
Sedangkan menurut Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah:
“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:

16

kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang
memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga
kriteria tersebut”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar
merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,
menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses
belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat
keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan
dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses
belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan
evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau
rendahnya prestasi belajar siswa.

Mengenai definisi prestasi belajar ini, pakar pendidikan Tirtonegoro
mengemukakan pendapatnya. Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran
serta penilaian usaha belajar. Prestasi belajar merupakan penilaian usaha
kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau simbol yang
dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode
tertentu. Prestasi belajar merupakan penilaian pendidikan tentang kemajuan
siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut
pengetahuan atau kecakapan dan keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil
penilaian. Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah sebuah penilaian yang dilakukan oleh seorang guru

17

tentang kemajuan siswa dalam usaha belajarnya baik itu berupa pengetahuan,
kecakapan maupun keterampilan dan dinyatakan dalam bentuk angka, huruf
ataupun simbol dalam periode tertentu (Tirtonegoro 2001: 43).

Menurut Winkel (dalam Slameto, 2003: 68) prestasi belajar merupakan
penilaian hasil usaha belajar yang dinyatakan dalam lambang nilai. Prestasi
dapat diketahui setelah adanya usaha evaluasi dan penilaian dari seseorang.
Mengenai penilaian ini, terdapat tiga jenis aspek yang dapat dilakukan sebuah
penilaian sebagai prestasi belajar anak, yakni aspek kognitif, aspek afektif
dan aspek psikomotor. Dan berikut penjelasannya:

1. Aspek kognitif
Merupakan penguasaan pengetahuan yang menekankan pada mengenal
dan mengingat kembali bahan yang telah diajar, antara lain: pengetahuan,
komprehensif, analisis dan evaluasi.
2. Aspek afektif
Yakni askpek yang bersangkutan dengan sikap mental, perasaan dan
kesadaran siswa yang meliputi penerimaan, memberikan respon atau
jawaban dan penilaian.
3. Aspek psikomotor
Aspek psikomotor bersangkutan dengan keterampilan yang bersifat
konkret. Walaupun demikian hal itu pun tidak terlepas dari kegiatan
belajar yang bersifat mental (pengetahuan dan sikap). Hasil belajar aspek
ini merupakan tingkah laku nyata atau keterampilan sebagai hasil belajar.

18

Prestasi akademik atau prestasi belajar adalah proses belajar yang dialami
siswa dan menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman,
penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi (Slavin, 1994: 65). Ada banyak
faktor yang mempengaruhi prestasi akademik (Winkel, dalam Slameto,
2003), antara lain:

a. Faktor Internal (Faktor yang berasal dari dalam diri siswa)
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi tiga faktor,
yakni:

1. Faktor biologis (jasmaniah)
Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang
normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai
dengan lahir. Kondisi fisik normal itu terutama harus meliputi otak,
panca indera, dan anggota tubuh lainnya. Kedua, kondisi kesehatan
fisik, kondisi kesehatan fisik yang sehat dan segar dapat
mempengaruhi keberhasilan belajar, seperti kesehatan tubuh
terganggu dan faktor cacat tubuh.

2. Faktor psikologis
Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan adalah kondisi
mental yang mantap dan stabil. Faktor psikologis meliputi intelegensi
atau tingkat kecerdasan seseorang, kemauan dan bakat.

3. Faktor kelelahan, seperti kelelahan jasmani dan kelelahan rohani

19

b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa)

Faktor yang berasal dari luar diri siswa sendiri terdiri dari tiga faktor,
yakni:

1.

Faktor keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan
pertama dan utama dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang.
Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian
orangtua terhadap perkembangan proses belajar anak-anaknya, maka
akan mempengaruhi keberhasilan belajar. Selain itu relasi antar
hubungan anggota keluarga, suasana rumah dan kondisi keuangan
keluarga akan mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.

2.

Faktor lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan
keberhasilan belajar siswa, diantaranya mencakup metode mengajar
guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas
ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

3.

Faktor masyarakat
Faktor masyarakat merupakan faktor yang juga dapat menunjang
keberhasilan belajar. Masyarakat merupakan faktor yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadaannya dalam

20

masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar
diantaranya adalah: lembaga-lembaga pendidikan non formal, seperti
kursus bahasa asing, bimbingan belajar, pengajian dan lain-lain
(Nasution, 1996 : 34).

Berdasarkan penelitian Mansoer yang berjudul “Hubungan Kecerdasan
Emosional dengan prestasi belajar” disebutkan bahwa prestasi akademis
siswa ternyata dipengaruhi oleh salah satu atau beberapa hal berikut ini:

1. Kualitas dari pengalaman belajar (misalnya kurikulum, cara penyampaian
pelajaran dan hubungan dengan guru).
2. Kombinasi dari stress di rumah dan atau di sekolah.
3. Kurangnya dukungan terhadap keunikan atau ekspresi kreatif mereka,
termasuk sejauh mana mereka dapat mengekspresikan secara bebas
pendapat mereka.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa siswa menginginkan:
1. Keterlibatan yang lebih besar dalam pengembangan kurikulum dan proses
evaluasi.
2. Tidak terlalu menekankan pada keterampilan, tetapi lebih kepada hal-hal
yang bersifat autentik.
3. Lebih banyak variasi dalam olahraga, seni dan mata pelajaran lain.
4. Lebih banyak diskusi dan kerja kelompok.
5. Lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas.

21

6. Lebih banyak kesempatan untuk waktu luang selama hari sekolah
(misalnya: istirahat, rekreasi dan bersantai dengan teman atau sendiri).

Macam-macam jenis tes untuk mengukur suatu keberhasilan belajar. Menurut
Djiwandono (2002: 413) untuk mengukur hasil dan prestasi belajar ada lima
macam berdasarkan kriteria dimana tes itu akan diselenggarakan, yaitu tes
masuk, tes sumatif, tes formatif, prates, dan postes. Sudijono (2001: 71-72)
menyatakan bahwa tes formatif adalah tes hasil belajar yang berfungsi untuk
mengetahui sudah sejauh manakah peserta didik telah dibentuk. Formatif
berasal dari kata form yang berarti bentuk. Tes ini biasanya dilaksanakan
setiap kali subpokok bahasan berahir atau dapat diselesaikan. Sedangkan tes
sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan
program pengajaran selesai diberikan. Tes ini sering dikenal dengan Ulangan
Umum atau Ulangan Akhir Semester.

22

III.

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun
Pelajaran 2013-2014. Tempat Penelitian adalah SMP Negeri 1 Kotabumi,
SMP Negeri 2 Kotabumi dan SMP Negeri 10 Kotabumi.

B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotabumi,
kelas VII SMP Negeri 2 Kotabumi dan SMP Negeri 10 Kotabumi.

Sampel penelitian ini dilakukan dengan metode Purposive sampling. Sampel
ditentukan berdasarkan prestasi belajar siswa perkelas yang dinilai baik, atau
rata-rata di atas KKM. Hal tersebut dimaksudkan agar angket yang dibagikan
oleh peneliti kepada sampel dapat memperoleh hasil yang maksimal. Diduga
apabila prestasi belajar baik, maka siswa mampu menjawab point-point
angket. Berdasarkan data informasi yang diperoleh peniliti di SMP Negeri 1
kelas VII berjumlah 5 kelas dengan 262 siswa, SMP Negeri 2 Kotabumi 4
kelas dengan 198 siswa dan SMP Negeri 10 Kotabumi 5 kelas dengan 152
siswa.

23

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif
korelasi product moment. Desain deskriptif dilakukan dengan cara
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya yang bertujuan untuk
menggambarkan secara sistematik fakta dan karakteristik objek yang diteliti
tersebut secara tepat. Objek dalam penelitian ini adalah gaya belajar siswa.

D. Faktor Yang Diamati
Pada Penelitian ini faktor yang diamati adalah gaya belajar siswa dan prestasi
belajar siswa kelas VII berupa hasil nilai uji blok siswa pada materi pokok
ekosistem.

E. Prosedur Penelitian
Terdapat dua tahap yang dilaksanakan pada penelitian ini, yaitu prapenelitian
dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut
yaitu sebagai berikut.

1.

Tahap Persiapan
a.

Menyampaikan surat izin penelitian kepada Kepala Sekolah SMP
Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 10 Kotabumi.

b.

Menetapkan sampel dengan metode purpose sampling yaitu kelas
VII SMP Negeri 1, SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 10 Kotabumi.

c.

Mempersiapkan instrumen-instrumen yang diperlukan dalam
penelitian yaitu: kuesioner siswa, soal uji blok dan catatan lapangan.

24

2. Tahap Pelaksanaan
a.

Mengamati proses pembelajaran dan membuat catatan gaya
mengajar guru, metode dan media yang digunakan.

b.

Membagikan soal ulangan harian siswa, kemudian menugaskan
siswa mengerjakan soal tersebut dengan batas waktu yang telah
ditentukan.

c.

Membagikan materi kuisioner gaya belajar siswa kepada siswa
setelah proses pembelajaran berakhir. Materi kuesioner diisi sesuai
karakteristik masing-masing individu (instrument terlampir).

d.

Melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran dan beberapa
siswa.

e.

Mencatat hasil wawancara berupa catatan lapangan diperoleh dari
RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) dan beberapa
pertanyaan.

F.

Teknik Pengumpulan Data
Jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.

Tes
Pada penelitian ini menggunakan tes tertulis, yaitu berupa sejumlah
pertanyaan essai dan menjodohkan mengenai materi Ekosistem.
Testersebut digunakan sebagai data untuk melihat hubungan antara gaya
belajar siswa dengan prestasi belajar IPA siswa.

25

2.

Kuesioner (angket)
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang gaya belajar yaitu
dengan menggunakan angket yang dikembangkan oleh penulis dan telah
diuji ahli dan diberikan secara langsung kepada sampel. Skala disusun
dalam skala Likert dengan menggunakan empat alternatif jawaban yaitu
sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3.

Observasi
Observasi digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peneliti
melakukan pengamatan proses pembelajaran di dalam kelas, seperti cara
guru mengajar di dalam kelas, media pembelajaran yang digunakan, dan
kegiatan yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung serta mengamati keadaan lingkungan sekolah.

4.

Dokumentasi
Dalam penelitian, fungsi data yang berasal dari dokumentasi lebih
banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data
primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara di SMP Negeri
1 Kotabumi, SMP Negeri 2 Kotabumi dan SMP Negeri 10 Kotabumi,
Lampung Utara.

5.

Interview (Wawancara)
Wawancara dilakukan secara terbuka atau wawancara tidak terstruktur
digunakan dalam penelitian pendahuluan. Pada penelitian pendahuluan,

26

peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau
permasalahan yang ada pada obyek, wawancara dilakukan kepada guru
mata pelajaran. Lalu pada saat penelitian lanjutan, peneliti kembali
melakukan wawancara terhadap siswa di SMP N 1 Kotabumi, SMP N 2
Kotabumi dan SMP N 10 Kotabumi.

G.

Teknik Analisis Instrumen
Sebelum diberikan kepada sampel yang sebenarnya, terlebih dahulu
melakukan uji ahli pada instrument, setelah itu diujicobakan pada populasi
untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas.

1.

Uji Validitas Instrumen
Validitas merupakan kecermatan atau ketepatan suatu instrument dalam
mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen dimaksud adalah angket
gaya belajar siswa. Peneliti menggunakan program SPSS 17. Untuk
menghitung validitas instrumen. Secara manual dapat dilihat pada rumus
berikut.

=

(
(

) (
(

) )(

)(

)
(

) )

Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi yang menyatakan validitas
X = Skor butiran soal
Y = Skor total
N = Banyak data (Priyatno, 2010: 90-91)

27

Setelah dilakukan uji validitas bahwa 25 soal valid untuk angket gaya
belajar siswa.

2.

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas diukur dengan perhitungan harga reliabilitas menurut
pendapat Arikunto (2008: 109) bahwa perhitungan reliabilitas
menggunakan rumus alpha yaitu:
=

Keterangan :
r11
∑ i2
i

= reliabilitas yang dicari
= Jumlah varians skor tiap –tiap item
= Varians total
= Banyaknya item angket

2

n

Dimana :
=

/

dan

=

(

)²/

Keterangan :
X i2 = Kuadrat skor total
X i = skor total
N
= Banyaknya responden

Untuk mengubah skor angket menjadi nilai digunakan rumus :
N=
Keterangan :
N
= Nilai yang diperoleh siswa
S
= Skor yang diperoleh siswa
S max = Skor maksimun

28

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1.

Deskripsi data
Data yang diperoleh dideskripsikan berdasarkan kategori teratur. Data
gaya belajar diperoleh dari penyebaran angket, sedangkan data prestasi
belajar diperoleh dari nilai uji blok siswa. Selanjutnya menggolongkan
tingkatan gaya belajar siswa berdasarkan gaya belajar yang dimiliki daan
prestasi belajar menurut kategori teratur dengan menentukan kategori
interval.
Tabel 1. Gaya Belajar Belajar Siswa SMP Negeri di Kotabumi
No

Gaya belajar

1.

Visual

2.

Auditorial

3.

Kinestetik

Jumlah siswa

Persentase (%)

Data prestasi belajar diperoleh berdasarkan kriteria penilaian prestasi
belajar yaitu:

29

Tabel 2. Prestasi belajar IPA siswa kelas VII SMP di Kotabumi
Gaya
Belajar
Visual

Rentang Nilai

Frekuensi

%

81-100
61-80
41-60
21-40
0-20
Auditorial
81-100
61-80
41-60
21-40
0-20
Kinestetik
81-100
61-80
41-60
21-40
0-20
Keterangan: n=jumlah siswa

Setelah didapatkan hasil gaya belajar dan data prestasi belajar, maka data
disatukan dalam bentuk tabel rata-rata prestasi belajar berdasarkan gaya
belajar.
Tabel. 3 Rata-rata prestasi belajar berdasarkan gaya belajar
Gaya belajar

Jumlah siswa

Rata-rata prestasi
belajar

Visual
Auditorial
Kinestetik

2.

Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini
biasanya digunakan untuk prasarat dalam analisis korelasi atau regresi

30

linier. Uji ini menggunaan SPSS 17. Dua variabel dinyatakan linier jika
signifikansi kurang dari 0.05.

3.

Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS
17.0 dengan Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson
Product Moment. Penelitian ini terdiri atas dua korelasi sederhana
(hubungan antara satu variabel independen dengan satu atau lebih
variabel dependen). Koefisien korelasi untuk populasi diberi symbol ρ
(rho) dan untuk sampel diberi symbol r dan untuk korelasi ganda diberi
symbol R.
Rumus Pearson Product Moment:

=

(

) (
(

)

)(

)
(

)

Keterangan :
X = variabel pertama
Y = variabel kedua
N = Jumlah data

Tabel 4. Tingkat hubungan berdasarkan interval korelasi
Interval Koofisien

Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0799
0,80 – 1,000

Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat

31

Tingkat hubungan yang ditunjukkan oleh rumus Pearson Product
Moment tersebut secara langsung dan meyakinkan berlaku untuk sampel
yang diambil. Untuk menentukan signifikansi hubungan, yaitu apakah
hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu
diuji dengan memakai uji-t sebagai berikut:
=
Keterangan:
r = koofisien korelasi sederhana
n = jumlah data atau kasus
Kedua rumus tersebut diterapkan untuk menguji masing-masing
variabel bebas, yaitu gaya belajar (X) terhadap variabel terikat, yaitu
Prestasi Belajar (Y).

45

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan yaitu
terdapat hubungan antara gaya belajar dengan prestasi belajar siswa dengan
kriteria sedang dengan nilai korelasi 0,472.

B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar
IPA siswa adalah sebagai berikut.
1. Siswa sebaiknya dapat mengenali gaya belajar yang dimilikinya dengan
mengenali konsep diri terkait dengan kesulitan belajar yang dialami.
Karena dengan mengenali gaya belajar sendiri siswa mampu menentukan
bagaimana atau seperti apa cara belajar yang optimal bagi dirinya.
2. Guru hendaknya memperhatikan gaya belajar siswa yang berbeda-beda
pada saat proses belajar mengajar. Karena hal tersebut dapat membantu
serta memudahkan guru dalam menentukan metode pengajaran yang tepat
serta penyampaian materi yang dapat diterima oleh siswa. Sehingga siswa
dengan gaya belajar yang berbeda-beda juga dapat dengan mudah
menerima dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

46

3. Sekolah hendaknya juga memperhatikan faktor-faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa, baik yang sifatnya intern maupun
ekstern.

47

DAFTAR PUSTAKA

Andriansyah. 2010. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS. UIN
Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Anonim. 2006. Gaya Belajar Efektif. Http ://www.gayabelajarefektif.net/newlearningstyle.html2. Diakses tanggal 20 September 2013.
Alwiyah, Abdurrahman. 2005. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan. Kaifa. Bandung
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara.
Jakarta.
Darsono, Max. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Djaali. 2008. Belajar dan Hasil Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta
Djiwandono, S.2002. Psikologi Pendidikan. PT Grasindo. Jakarta.
Emirina. 2009. Gaya Belajar Pada Anak. Jakarta:
(http

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 9 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 15 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN ICT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 5 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 67

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 14 72

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP DI KOTABUMI LAMPUNG UTARA (Studi Korelasi Pada Siswa SMP Kelas VII Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 18 52

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 17 87

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 32 89

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 10 45

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Batu Ketulis Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 57

PENGARUH ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 3 53