Nama Sultan Biagi Putra Kelas XII MIA 1

Nama
Kelas
Tugas

: Sultan Biagi Putra
: XII MIA 1
: Biologi

1. Jelaskan perbedaan pertumbuhan kecambah secara epigeal dan
hipogeal. Beserta medol gambar.
2. Jelaskan pengertian meristem sekunder dan primer.
3. Jelaskan pertumbuhan primer dan sekunder.
Jawab :

1. Perbedaan pertumbuhan kecambah epigeal dan
hypogeal.
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Perkecambahan epigeal merupakan perkecambahan yang ditandai dengan
bagian hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke
atas permukaan tanah. Kotiledon sebagai cadangan energi akan melakukan
proses pembelahan dengan sangat cepat untuk membentuk daun agar dapat

melakukan proses fotosintesis. Misalnya pada perkecambahan kacang hijau
(Phaseolus radiates).
b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Perkecambahan hipogeal merupakan perkecambahan yang ditandai
dengan terbentuknya plumulayang menembus kulit biji dan muncul ke
permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di dalam tanah
(hipokotil tetap berada di dalam tanah). Contoh: perkecambahan kacang
kapri (Pisum sativum).

2. Pengertian Meristem Sekunder dan Primer.

Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari
pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang
dan ujung
akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan
batang dan akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.


Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari
jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan
meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem
skunder yaitu kambium.

4.Pertumbuhan Primer dan Sekunder
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian yang aktif
membelah dan tumbuh, yang disebut jaringan meristem. Pada jaringan meristem
terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang.

1) Titik tumbuh akar
Titik tumbuh akar adalah bagian pada jaringan meristem yang memiliki
tudung akar (kaliptra). Tudung akar berperan untuk menembus tanah. Pada daerah
titik tumbuh ini terdapat jaringan meristem yang aktif berfungsi sebagai cadangan
makanan untuk membantu proses pemanjangan akar.
Berdasarkan struktur jaringan meristem sel penyusun akar tumbuhan, titik
tumbuh akar digolongkan menjadi daerah pembelahan sel, daerah pemanjangan

sel, dan daerah diferensiasi. Daerah pembelahan terdapat pada bagian ujung akar
yang sel-selnya membelah secara cepat. Pada daerah pemanjangan, sel mengalami
pemanjangan dan mengalami proses diferensiasi di dalam strukturnya. Ada bagian
yang dibentuk menjadi protoderm, meristem dasar, dan prokambium. Protoderm
adalah jaringan yang akan menjadi epidermis. Meristem dasar adalah bagian
yang dibentuk untuk menjadi jaringan dasar. Prokambium adalah jaringan yang
dibentuk untuk menjadi stele. Pada daerah diferensiasi, proses organogenesis telah
berjalan sempurna sehingga lapisan epidermis telah berdiferensiasi dengan jelas
dan memiliki bulu-bulu akar. Bulu-bulu akar berperan untuk menyerap mineralmineral dari dalam tanah. Oleh karena proses diferensiasi pertama kali terjadi di
daerah tersebut, daerah diferensiasi disebut jaringan primer. Pertumbuhan akan
menyebabkan terjadinya pemanjangan pada sel-sel akar.
2) Titik tumbuh batang
Titik tumbuh batang adalah jaringan meristem pada batang yang berfungsi
untuk tumbuhnya batang. Titik tumbuh batang dapat diamati pada tumbuhan yang
memiliki tunas berupa kuncup. Jaringan meristem yang membelah membentuk

massa berbentuk kubah. Apabila daun muncul dari kuncup tunas disebut
primordia. Tunas samping yang dibentuk akan menjadi cabang batang.
Batang juga memiliki daerah pemanjangan sel. Pada daerah ini jaringan yang
dibentuk juga akan mengalami proses diferensiasi. Jaringan meristem batang dibagi

menjadi meristem embrional dan meristem kambium. Meristem embrional
ditemukan pada saat perkecambahan, sedangkan meristem kambium ditemukan
pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara
sempurna.

Pertumbuhan Sekunder
Setelah mengalami pertumbuhan primer, selanjutnya tumbuhan mengalami
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder akan mengakibatkan bertambah
besarnya diameter batang. Umumnya hanya tumbuhan berbiji terbuka
(gimnospermae) dan dikotil (berkeping dua) yang mengalami pertumbuhan
sekunder. Pada monokotil tidak terjadi pertumbuhan sekunder, kecuali pada
sebagian kelompok saja, seperti palem-paleman (Palmae). Pertumbuhan sekunder
dapat diamati pada setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Tahap pertambahan panjang akar dan batang disebut pertumbuhan primer. Pada
tahap berikutnya terlihat makin lama batang tumbuhan semakin besar, disebut
pertumbuhan sekunder.
Pada pertumbuhan sekunder, yang aktif membelah adalah sel-sel meristem
yang terdapat pada kambium. Kambium terletak di antara xilem dan floem.
Pembelahan terjadi secara radial, yaitu pembelahan sel yang terdapat di sekitar
xilem mengarah ke dalam dan sel-sel yang terdapat di bagian floem mengarah ke

luar. Bagian tersebut disebut jaringan meristem kambium. Akibat pertumbuhan
tersebut akan dibentuk xilem sekunder dan floem sekunder. Pertumbuhan jaringan
ini akan membentuk jaringan melingkar yang disebut lingkaran tahun.
Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sering tidak seimbang
dengan pertumbuhan kulit batang tumbuhan. Keadaan ini menyebabkan jaringan
epidermis dan korteks luar menjadi pecah-pecah dan rusak. Rusaknya jaringan ini
akan membahayakan jaringan di dalamnya. Tumbuhan mengatasi hal ini dengan
membentuk kambium gabus (felogen) atau jaringan gabus yang akan membentuk
felem ke arah luar dah feloderm ke arah dalam. Felem (lapisan gabus) merupakan
sel-sel mati, sedangkan feloderm (korteks sekunder) merupakan sel-sel hidup. Pada
beberapa tempat di jaringan gabus tersebut terdapat celah-celah gabus yang
disebut lentisel yang berfungsi sebagai tempat masuknya air dan udara ke dalam
sel-sel tumbuhan.