NAMA RINI AULIA KELAS X MIA 4
NAMA : RINI AULIA
KELAS : X MIA 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya susun berdasarkan data dari hasil
praktikum yang saya lakukan beberapa waktu lalu dan berbagai sumber yang
saya dapatkan dan saya mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi
sebuah karya tulis ilmiah sederhana yang berbentuk makalah.
Larutan elektrolit ini adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Larutan elektrolit menghasilkan ion-ion yang dapat menghantarkan arus
listriknya. Kejadian seperti ini banyak dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau pun untuk
teman-teman yang akan melakukan praktikum dengan tema yang sama.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini sangat banyak
kekurangannya,karena pengetahuan saya yang kurang luas, oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat saya harapkan agar
kesalahan-kesalahan tersebut. Terima kasih.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
dapat memperbaiki
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Sifat Umum Larutan Dalam Air
B. Pengertian Elektrolit
C. Berbagai Jenis Larutan Elektrolit
D. Pembagian Larutan Elektrolit
E. Kekuatan Larutan Elektrolit
F. Sistem Pengelolahan Raw Material Pocari
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Larutan adalah campuran yang homogeny dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut, sedangkan zat ang jumlahnya
lebih banyak disebut pelarut. Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara
zat terlarut dan pelarutnya bersifat homogeny. Elektrolit merupakan suatu zat
yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Suatu larutan dapat dikatakan sebagai larutan
elektrolit jika zat tersebut mampu menghantarkan listrik. Sedangkan Larutan
non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik atau
atau semua zat bila dilarutkan dalam air tidak mengalami ionisasi dan
menghasilkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik serta dan
tidak menimbulkan gelembung gas (dalam eksperimen).
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari larutan karena
larutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Seperti halnya
dalam cairan tubuh. Cairan tubuh berkaitan erat dengan mineral yang terlarut di
dalamnya. Semua proses kehidupan berlangsung di dalam cairan tubuh. Tubuh
manusia dapat bertahan selama berminggu – minggu tanpa makan, tapi hanya
beberapa hari tanpa air. Hal itu karena air atau cairan tubuh merupakan bagian
utama tubuh yaitu 55% - 66% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari
bagian tubuh tanpa lemak. Kandungan air dalam tubuh relatif berbeda antar
manusia, bergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh
manusia juga mengandung elektrolit yang digunakan untuk mengatur
keseimbangan cairan tubuh. Pemeliharaan keseimbangan elektrolit dapat
dilakukan dengan menggunakan mineral dengan konsentrasi dalam batas – batas
normal. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro ( Na, Cl, Ca, K, Fosfor,
Mg, dan S) dan mineral mikro (Fe, Zn, I, dan Se).
Secara normal,tubuh mampu mempertahankan diri dari ketidak seimbangan
cairan dan elektrolit.Namun, ada kalanya tubuh tidak mampu mengatasinya.
Dalam keadaan ini elektrolit pertama yang hilang adalah natrium dan klorida,
karena keduanya merupakan elektrolit ekstraselular utama dalam tubuh.
aktivitas yang dilakukan sehari-hari akan menyebabkan tubuh kehilangan cairan
tubuh dan tubuh akan mengalami dehidrasi.Cairan–cairan tubuh yang hilang
dalah berupa ion–ion dalam tubuh.Hilangnya ion– ion dala tubuh akan membuat
terasa lemas dan tidak bertenaga. Untuk mengembalikan ion- ion yang hilang,
biasanya masyarakat meminum cairan isotonik.
Banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi cairan isotonik untuk
memulihkan cairan tubuh yang hilang membuat minuman isotonik ini menarik
untuk diteliti mengenai kandungan, manfaat dan bahaya yang ditimbulkan jika
mengkonsumsi secara berlebihan.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bagaimana sifat umum larutan dalam air
Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit
Bagaimana mekanisme hantaran arus listrik melalui larutan
Bagaimana kekuatan larutan elektrolit
Seperti apa pembagian elektrolit berdasarkan jenis larutan
Seperti apa pembagian larutan elektrolit berdasarkan kuat lemahnya suatu
larutan elektrolit
7. Apa yang di maksud dengan larutan nonelektrolit
8. Apa perbedaan elektrolit dengan non elektrolit
9. Bagaimana aplikasi larutan elektrolit dalam kehidupan
C. TUJUAN
1.
Untuk mengetahui sifat larutan dalam air
2.
Untuk mengetahui pengertian larutan elektrolit
3.
Untuk mengetahui mekanisme hantaran arus listrik melalui larutan
4.
Untuk mengetahui kekuatan larutan elektrolit
5.
Untuk mengetahui pembagian elektrolit berdasrkan jenis larutan
6.
Untuk mengetahui pembagian larutan elektrolit berdasrkan kuat lemahnya
suatu larutan elektrolit
7.
Untuk mengetahui pengertian larutan nonelektrolit
8.
Untuk mengetahui perbedaan antara elektrolit dengan non elektrolit
9.
Untuk mengetahui penerapan atau kegunaan larutan elektrolit dalam kehidupan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. SIFAT UMUM LARUTAN DALAM AIR
Banyak reaksi kimia dan hampir semua proses biologis berlangsung
dalam lingkungan berair. Oleh karena itu merupakan hal yang penting untuk
memahami sifat sifat berbagai zat yang berbeda dalam larutan dengan medium
air. Larutan adalah campuran yang homogeny dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut, sedangkan zat ang jumlahnya lebih
banyak disebut pelarut. Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara zat
terlarut dan pelarutnya bersifat homogen.
Larutan bisa berwujud gas (seperti udara) padat (paduan logam) atau
cair(misalnya air laut) Artinya tidak terdapat batas antar komponennya,
sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara zat pelarut (air) dan terlarutnya.
Beda halnya dengan air kopi, masih terdapat perbedaan antara keduanya,
walaupun secara kasat mata, airnya sudah berubah warna menjadi hitam. Hal ini
juga berlaku untuk campuran antara pasir dan air, untuk itu air kopi kita
menyebutnya sebagai larutan heterogen/campuran. Suatu larutan pada
umumnya didefinisikan sebagai suatu campuran homogen dua macam
komponen atau lebih dengan bermacam-macam konsentrasi.
Berdasarkan sifat daya hantar listriknya larutan dapat dibedakan menjadi
larutan yang dapat menghantarkan listrik (elektrolit) dan larutan yang tidak
dapat menghantarkan listrik (non elektrolit). Semua zat yang larut dalam air
termasuk kedalam salah satu dari dua golongan berikut elektrolit dan
nonelektrolit.
B. PENGERTIAN ELEKTROLIT
Elektrolit merupakan suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Suatu larutan
dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit jika zat tersebut mampu
menghantarkan listrik. Mengapa zat elektrolit dapat menghantarkan listrik? Ini
erat kaitannya dengan ion-ion yang dihasilkan oleh larutan elektrolit (baik
positif maupun negative). Suatu zat dapat menghantarkan listrik karena zat
tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan tersebut. ion-ion
inilah yang nantinya akan menjadi penghantar. Semakin banyak ion yang
dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut menghantarkan listrik.
Elektrolit umumnya ada sebagai solusi dari asam, basa atau garam. Selain
itu, beberapa gas dapat bertindak sebagai elektrolit pada kondisi suhu tinggi
atau tekanan rendah. Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran
beberapa polimer biologis (misalnya, DNA, polipeptida) dan sintetis (misalnya,
sulfonat polistirena), polielektrolit disebut, yang mengandung dibebankan
kelompok fungsional.
Larutan elektrolit biasanya terbentuk ketika sebuah garam ditempatkan
dalam pelarut seperti air dan memisahkan komponen individu karena interaksi
antara molekul pelarut termodinamika dan zat terlarut, dalam proses yang
disebut solvasi. Misalnya, ketika garam meja, NaCl, ditempatkan dalam air,
garam (solid) larut menjadi elemen-elemen komponen, menurut reaksi
disosiasi :
Persamaan ini menyatakan bahwa semua natrium klorida yang masuk
kedalam larutan akan menjadi ion – ion Na + dan Cl- , tidaka ada satupun unit
NaCl yang tidak terdisosiasi dalam larutan (disosiasi adalah penguraian
senyawa menjadi kationdan anion).
Air merupakan pelarut yang sangat efektif untuk senywa senyawa ionic.
Walaupun air merupakan molekul yang bermuatan netral, namun memiliki
ujung positif (atom H) dan ujung negative (atom O), atau “kutub” positif dan
negative, karena itulah air sering di anggap pelarut (polar). Ketika senyawa
ionic seperti natrium klorida larut dalam air, jaringan tiga dimensi dari ion –ion
dalam padatan akan rusak, dan ion ion Na + dan Cl- terpisahkan satu sama lain.
Dalam larutan, setiap ion Na+ di kelilingi oleh sejumlah molekul air yang
mengarahkan ujung negatife nya kea rah kation. Hal serupa terjadi pada ion Cl di kelilingi oleh molekul air yang ujung posifnya di arahkan pada anion. Proses
dimana ion di kelilingi oleh molekul air yang tersusun dalam keadaan tertentu di
sebut hidrasi (hydration).
C. MEKANISME HANTARAN LISTRIK MELALUI LARUTAN
Teori Ion Svante Arrhenius
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik, sedangkan
larutan nonelektrolit tidak? dan ternyata, pertanyaan tersebut merupakan
“pekerjaan rumah” bagi para ahli sekitar abad 19. “Larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak
bebas”. Arrhenius menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan
listrik karena mengandung ion – ion yang dapat bergerak bebas. Ion ion itulah
yang dapat menghantarkan arus listrik melalui larutan tersebut.
Missal pada larutan HCl (asam klorida) ; dalam larutan, HCl terurai menjadi ion
H+ dan ion Cl-. Reaksi ionisasi yang terjadi sebagai berikut
HCl (aq) → H + (aq) + Cl - (aq).
Ion ion H+ akan bergerak menuju katode, mengambil electron dan berubah
menjadi gas hydrogen
H+ (aq) + 2e- → H2 (g)
Sementara itu, ion ion Cl- akan bergerak menuju anode, melepas electron, dan
berubah menjadi gas klorin
Cl (aq) → + Cl - (g) + 2eJadi hantaran listrik melalui larutn HCl terjadi karena ion ion H mengambil electron dari katode, sedangka ion ion Cl- melepas electron di
anode. Dengan demikian, dapat di jelaskan bahwa arus listrik dalam larutan
merupakan aliran muatan (aliran ion – ion).
D. BERBAGAI JENIS LARUTAN ELEKTROLIT
Larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik? Terdapat berbagai jenis
larutan yang bisa menghantarkan listrik. Pembagian zat tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Berdasarkan jenis larutan
a. Larutan asam (zat yang melepas ion H+ jika dilarutkan dalam air), contohnya
adalah:
1. Asam klorida/asam lambung : HCl
2. Asam florida : HF
3. Asam sulfat/air aki : H2SO4
4. Asam asetat/cuka : CH3COOH
5. Asam sianida : HCN
6. Asam nitrat : HNO3
7. Asam posfat : H3PO4
8. Asam askorbat/Vit C
B. Larutan basa (zat yang melepas ion OH- jika dilarutkan dalam air),
contohnya adalah:
1.
hidroksida : KOH
2.
Barium hidroksida : Ba(OH)2
3.
Magnesium hidroksida : Mg(OH)2
4.
Aluminium hidroksida : Al(OH)3
5.
Besi (II) hidroksida : Fe(OH)2
6.
Besi (III) hidroksida : Fe(OH)3
7.
Amonium hirdoksida : NH4OH
C. Larutan garam (zat yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa),
contohnya adalah:
1.Natrium klorida/garam dapur : NaCl
2.Ammonium clorida : NH4Cl
3.Ammonium sulfat : (NH4)2SO4
4.Calcium diklorida : CaCl2
2. Berdasarkan jenis ikatan:
a.)Senyawa ion (senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion), contohnya adalah:
NaCl, CaCl2, AlCl3, MgF2, LiF (sebagian besar berasal dari garam)
b.)Senyawa kovalen polar (senyawa melalui ikatan kovalen yang bersifat polar/memiliki
perbedaan keelektronegatifan yang besar antar atom), contohnya adalah: HCl, NaOH, H 2SO4,
H3PO4, HNO3, Ba(OH)2 (berasal dari asam dan basa)
E. PEMBAGIAN LARUTAN ELEKTROLIT
Terdapat dua jenis larutan elektrolit, yaitu sebagai berikut :
1.Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
a. Menghasilkan banyak ion
b. Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali
c. Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna
d. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan
banyak lampu menyala
e. Penghantar listrik yang baik
f. Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1
g. Contohnya adalah: asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HClO4); basa
kuat (NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, LiOH), garam NaCl
2. Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
a. Menghasilkan sedikit ion
b. Molekul netral dalam larutan banyak
c. Terionisasi hanya sebagian kecil
d. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan
sedikit, lampu tidak menyala
e. Penghantar listrik yang buruk
f. Derajat ionisasi mendekati 0
g. Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut), basa
lemah [Al(OH)3, NH4OH, Mg(OH)2, Be(OH)2]; garam NH4CN
Secara garis besar perbedaan antara elektrolit kuat dengan elektrolit lemah
antara lain
No
1.
2.
3.
Larutan Elektrolit Kuat
a=1
Terionisasi Sempurna
Daya Hantar Listriknya Baik (Kuat)
Larutan Elektrolit Lemah
a=0
KELAS : X MIA 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya susun berdasarkan data dari hasil
praktikum yang saya lakukan beberapa waktu lalu dan berbagai sumber yang
saya dapatkan dan saya mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi
sebuah karya tulis ilmiah sederhana yang berbentuk makalah.
Larutan elektrolit ini adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Larutan elektrolit menghasilkan ion-ion yang dapat menghantarkan arus
listriknya. Kejadian seperti ini banyak dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau pun untuk
teman-teman yang akan melakukan praktikum dengan tema yang sama.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini sangat banyak
kekurangannya,karena pengetahuan saya yang kurang luas, oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat saya harapkan agar
kesalahan-kesalahan tersebut. Terima kasih.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
dapat memperbaiki
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Sifat Umum Larutan Dalam Air
B. Pengertian Elektrolit
C. Berbagai Jenis Larutan Elektrolit
D. Pembagian Larutan Elektrolit
E. Kekuatan Larutan Elektrolit
F. Sistem Pengelolahan Raw Material Pocari
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Larutan adalah campuran yang homogeny dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut, sedangkan zat ang jumlahnya
lebih banyak disebut pelarut. Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara
zat terlarut dan pelarutnya bersifat homogeny. Elektrolit merupakan suatu zat
yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Suatu larutan dapat dikatakan sebagai larutan
elektrolit jika zat tersebut mampu menghantarkan listrik. Sedangkan Larutan
non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik atau
atau semua zat bila dilarutkan dalam air tidak mengalami ionisasi dan
menghasilkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik serta dan
tidak menimbulkan gelembung gas (dalam eksperimen).
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari larutan karena
larutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Seperti halnya
dalam cairan tubuh. Cairan tubuh berkaitan erat dengan mineral yang terlarut di
dalamnya. Semua proses kehidupan berlangsung di dalam cairan tubuh. Tubuh
manusia dapat bertahan selama berminggu – minggu tanpa makan, tapi hanya
beberapa hari tanpa air. Hal itu karena air atau cairan tubuh merupakan bagian
utama tubuh yaitu 55% - 66% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari
bagian tubuh tanpa lemak. Kandungan air dalam tubuh relatif berbeda antar
manusia, bergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh
manusia juga mengandung elektrolit yang digunakan untuk mengatur
keseimbangan cairan tubuh. Pemeliharaan keseimbangan elektrolit dapat
dilakukan dengan menggunakan mineral dengan konsentrasi dalam batas – batas
normal. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro ( Na, Cl, Ca, K, Fosfor,
Mg, dan S) dan mineral mikro (Fe, Zn, I, dan Se).
Secara normal,tubuh mampu mempertahankan diri dari ketidak seimbangan
cairan dan elektrolit.Namun, ada kalanya tubuh tidak mampu mengatasinya.
Dalam keadaan ini elektrolit pertama yang hilang adalah natrium dan klorida,
karena keduanya merupakan elektrolit ekstraselular utama dalam tubuh.
aktivitas yang dilakukan sehari-hari akan menyebabkan tubuh kehilangan cairan
tubuh dan tubuh akan mengalami dehidrasi.Cairan–cairan tubuh yang hilang
dalah berupa ion–ion dalam tubuh.Hilangnya ion– ion dala tubuh akan membuat
terasa lemas dan tidak bertenaga. Untuk mengembalikan ion- ion yang hilang,
biasanya masyarakat meminum cairan isotonik.
Banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi cairan isotonik untuk
memulihkan cairan tubuh yang hilang membuat minuman isotonik ini menarik
untuk diteliti mengenai kandungan, manfaat dan bahaya yang ditimbulkan jika
mengkonsumsi secara berlebihan.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bagaimana sifat umum larutan dalam air
Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit
Bagaimana mekanisme hantaran arus listrik melalui larutan
Bagaimana kekuatan larutan elektrolit
Seperti apa pembagian elektrolit berdasarkan jenis larutan
Seperti apa pembagian larutan elektrolit berdasarkan kuat lemahnya suatu
larutan elektrolit
7. Apa yang di maksud dengan larutan nonelektrolit
8. Apa perbedaan elektrolit dengan non elektrolit
9. Bagaimana aplikasi larutan elektrolit dalam kehidupan
C. TUJUAN
1.
Untuk mengetahui sifat larutan dalam air
2.
Untuk mengetahui pengertian larutan elektrolit
3.
Untuk mengetahui mekanisme hantaran arus listrik melalui larutan
4.
Untuk mengetahui kekuatan larutan elektrolit
5.
Untuk mengetahui pembagian elektrolit berdasrkan jenis larutan
6.
Untuk mengetahui pembagian larutan elektrolit berdasrkan kuat lemahnya
suatu larutan elektrolit
7.
Untuk mengetahui pengertian larutan nonelektrolit
8.
Untuk mengetahui perbedaan antara elektrolit dengan non elektrolit
9.
Untuk mengetahui penerapan atau kegunaan larutan elektrolit dalam kehidupan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. SIFAT UMUM LARUTAN DALAM AIR
Banyak reaksi kimia dan hampir semua proses biologis berlangsung
dalam lingkungan berair. Oleh karena itu merupakan hal yang penting untuk
memahami sifat sifat berbagai zat yang berbeda dalam larutan dengan medium
air. Larutan adalah campuran yang homogeny dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut, sedangkan zat ang jumlahnya lebih
banyak disebut pelarut. Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara zat
terlarut dan pelarutnya bersifat homogen.
Larutan bisa berwujud gas (seperti udara) padat (paduan logam) atau
cair(misalnya air laut) Artinya tidak terdapat batas antar komponennya,
sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara zat pelarut (air) dan terlarutnya.
Beda halnya dengan air kopi, masih terdapat perbedaan antara keduanya,
walaupun secara kasat mata, airnya sudah berubah warna menjadi hitam. Hal ini
juga berlaku untuk campuran antara pasir dan air, untuk itu air kopi kita
menyebutnya sebagai larutan heterogen/campuran. Suatu larutan pada
umumnya didefinisikan sebagai suatu campuran homogen dua macam
komponen atau lebih dengan bermacam-macam konsentrasi.
Berdasarkan sifat daya hantar listriknya larutan dapat dibedakan menjadi
larutan yang dapat menghantarkan listrik (elektrolit) dan larutan yang tidak
dapat menghantarkan listrik (non elektrolit). Semua zat yang larut dalam air
termasuk kedalam salah satu dari dua golongan berikut elektrolit dan
nonelektrolit.
B. PENGERTIAN ELEKTROLIT
Elektrolit merupakan suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Suatu larutan
dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit jika zat tersebut mampu
menghantarkan listrik. Mengapa zat elektrolit dapat menghantarkan listrik? Ini
erat kaitannya dengan ion-ion yang dihasilkan oleh larutan elektrolit (baik
positif maupun negative). Suatu zat dapat menghantarkan listrik karena zat
tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan tersebut. ion-ion
inilah yang nantinya akan menjadi penghantar. Semakin banyak ion yang
dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut menghantarkan listrik.
Elektrolit umumnya ada sebagai solusi dari asam, basa atau garam. Selain
itu, beberapa gas dapat bertindak sebagai elektrolit pada kondisi suhu tinggi
atau tekanan rendah. Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran
beberapa polimer biologis (misalnya, DNA, polipeptida) dan sintetis (misalnya,
sulfonat polistirena), polielektrolit disebut, yang mengandung dibebankan
kelompok fungsional.
Larutan elektrolit biasanya terbentuk ketika sebuah garam ditempatkan
dalam pelarut seperti air dan memisahkan komponen individu karena interaksi
antara molekul pelarut termodinamika dan zat terlarut, dalam proses yang
disebut solvasi. Misalnya, ketika garam meja, NaCl, ditempatkan dalam air,
garam (solid) larut menjadi elemen-elemen komponen, menurut reaksi
disosiasi :
Persamaan ini menyatakan bahwa semua natrium klorida yang masuk
kedalam larutan akan menjadi ion – ion Na + dan Cl- , tidaka ada satupun unit
NaCl yang tidak terdisosiasi dalam larutan (disosiasi adalah penguraian
senyawa menjadi kationdan anion).
Air merupakan pelarut yang sangat efektif untuk senywa senyawa ionic.
Walaupun air merupakan molekul yang bermuatan netral, namun memiliki
ujung positif (atom H) dan ujung negative (atom O), atau “kutub” positif dan
negative, karena itulah air sering di anggap pelarut (polar). Ketika senyawa
ionic seperti natrium klorida larut dalam air, jaringan tiga dimensi dari ion –ion
dalam padatan akan rusak, dan ion ion Na + dan Cl- terpisahkan satu sama lain.
Dalam larutan, setiap ion Na+ di kelilingi oleh sejumlah molekul air yang
mengarahkan ujung negatife nya kea rah kation. Hal serupa terjadi pada ion Cl di kelilingi oleh molekul air yang ujung posifnya di arahkan pada anion. Proses
dimana ion di kelilingi oleh molekul air yang tersusun dalam keadaan tertentu di
sebut hidrasi (hydration).
C. MEKANISME HANTARAN LISTRIK MELALUI LARUTAN
Teori Ion Svante Arrhenius
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik, sedangkan
larutan nonelektrolit tidak? dan ternyata, pertanyaan tersebut merupakan
“pekerjaan rumah” bagi para ahli sekitar abad 19. “Larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak
bebas”. Arrhenius menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan
listrik karena mengandung ion – ion yang dapat bergerak bebas. Ion ion itulah
yang dapat menghantarkan arus listrik melalui larutan tersebut.
Missal pada larutan HCl (asam klorida) ; dalam larutan, HCl terurai menjadi ion
H+ dan ion Cl-. Reaksi ionisasi yang terjadi sebagai berikut
HCl (aq) → H + (aq) + Cl - (aq).
Ion ion H+ akan bergerak menuju katode, mengambil electron dan berubah
menjadi gas hydrogen
H+ (aq) + 2e- → H2 (g)
Sementara itu, ion ion Cl- akan bergerak menuju anode, melepas electron, dan
berubah menjadi gas klorin
Cl (aq) → + Cl - (g) + 2eJadi hantaran listrik melalui larutn HCl terjadi karena ion ion H mengambil electron dari katode, sedangka ion ion Cl- melepas electron di
anode. Dengan demikian, dapat di jelaskan bahwa arus listrik dalam larutan
merupakan aliran muatan (aliran ion – ion).
D. BERBAGAI JENIS LARUTAN ELEKTROLIT
Larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik? Terdapat berbagai jenis
larutan yang bisa menghantarkan listrik. Pembagian zat tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Berdasarkan jenis larutan
a. Larutan asam (zat yang melepas ion H+ jika dilarutkan dalam air), contohnya
adalah:
1. Asam klorida/asam lambung : HCl
2. Asam florida : HF
3. Asam sulfat/air aki : H2SO4
4. Asam asetat/cuka : CH3COOH
5. Asam sianida : HCN
6. Asam nitrat : HNO3
7. Asam posfat : H3PO4
8. Asam askorbat/Vit C
B. Larutan basa (zat yang melepas ion OH- jika dilarutkan dalam air),
contohnya adalah:
1.
hidroksida : KOH
2.
Barium hidroksida : Ba(OH)2
3.
Magnesium hidroksida : Mg(OH)2
4.
Aluminium hidroksida : Al(OH)3
5.
Besi (II) hidroksida : Fe(OH)2
6.
Besi (III) hidroksida : Fe(OH)3
7.
Amonium hirdoksida : NH4OH
C. Larutan garam (zat yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa),
contohnya adalah:
1.Natrium klorida/garam dapur : NaCl
2.Ammonium clorida : NH4Cl
3.Ammonium sulfat : (NH4)2SO4
4.Calcium diklorida : CaCl2
2. Berdasarkan jenis ikatan:
a.)Senyawa ion (senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion), contohnya adalah:
NaCl, CaCl2, AlCl3, MgF2, LiF (sebagian besar berasal dari garam)
b.)Senyawa kovalen polar (senyawa melalui ikatan kovalen yang bersifat polar/memiliki
perbedaan keelektronegatifan yang besar antar atom), contohnya adalah: HCl, NaOH, H 2SO4,
H3PO4, HNO3, Ba(OH)2 (berasal dari asam dan basa)
E. PEMBAGIAN LARUTAN ELEKTROLIT
Terdapat dua jenis larutan elektrolit, yaitu sebagai berikut :
1.Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
a. Menghasilkan banyak ion
b. Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali
c. Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna
d. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan
banyak lampu menyala
e. Penghantar listrik yang baik
f. Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1
g. Contohnya adalah: asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HClO4); basa
kuat (NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, LiOH), garam NaCl
2. Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
a. Menghasilkan sedikit ion
b. Molekul netral dalam larutan banyak
c. Terionisasi hanya sebagian kecil
d. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan
sedikit, lampu tidak menyala
e. Penghantar listrik yang buruk
f. Derajat ionisasi mendekati 0
g. Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut), basa
lemah [Al(OH)3, NH4OH, Mg(OH)2, Be(OH)2]; garam NH4CN
Secara garis besar perbedaan antara elektrolit kuat dengan elektrolit lemah
antara lain
No
1.
2.
3.
Larutan Elektrolit Kuat
a=1
Terionisasi Sempurna
Daya Hantar Listriknya Baik (Kuat)
Larutan Elektrolit Lemah
a=0