Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Ambarawa.

59  10 orang guru dari jumlah nara sumber sebanyak 16 orang guru mengatakan banwa Penelitian bukan merupakan suatu keharusan dan kewajiban bagi guru.

2. Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Ambarawa.

Ambarawa merupakan salah satu kecamatan yang merupakan bagian dari wilayah kabupaten Semarang. Di kecamatan Ambarawa terdapat lima Sekolah Menengah pertama negeri yaitu SMP Negeri 1 Ambarawa, SMP Negeri 2 Ambarawa, SMP Negeri 3 Ambarawa, SMP Negeri 4 Ambarawa, SMP Negeri 5 Ambarawa. Berikut ini adalah daftar sekolah beserta jumlah guru yang mengajar di SMP Negeri yang berada diambarawa. Tabel 4.3 Daftar Sekolah Beserta Jumlah Guru Di Sekolah Menengah Pertama Negeri Sekecamatan Ambarawa Ditinjau Dari Status Profesi Guru Tahun 20132014 No Nama satuan pendidikan Bersertifikat Belum bersertifikat Jumlah 1 SMP Negeri 1 Ambarawa 36 5 41 2 SMP Negeri 2 Ambarawa 38 7 45 3 SMP Negeri 3 Ambarawa 21 9 30 4 SMP Negeri 4 Ambarawa 18 7 25 5 SMP Negeri 5 ambarawa 16 7 23 Jumlah 129 35 164 Sumber: data sekolah Keterangan: Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari masing-masing sekolah yang berada di Ambarawa rata-rata guru sudah berstatus bersertifikat bersertifikasi.  SMP Negeri 1 Ambarawa 60 Jumlah guru yang mengajar mata pelajaran sebanyak 41 orang guru terdiri dari 36 guru yang sudah bersertifikasi dan 5 orang guru yang belum bersertifikasi.  SMP Negeri 2 Ambarawa Jumlah guru yang mengajar mata pelajaran sebanyak 45 orang guru, yang terdiri dari 38 oarang guru sudah bersertifikat dan 7 orang guru yang belum bersertifikasi.  SMP Negeri 3 Ambarawa Jumlah guru yang mengajar mata pelajaran sebanyak 30 orang guru, yang terdiri dari 21 orang guru sudah bersertifikat dan 9 orang guru belum bersertifikasi.  SMP Negeri 4 Ambarawa Jumlah guru yang mengajar mata pelajaran sebanyak 25 orang guru, terdiri dari 18 orang guru sudah bersertifikasi dan 7 oarang guru belum bersertifikasi.  SMP Negeri 5 Ambarawa Jumlah guru yang mengajar mata pelajaran sebanyak 23 orang gru, yang terdiri dari 16 orang guru sudah bersertikasi dan 7 orang guru belum bersertifikasi. Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Sertifikasi guru bertujuan untuk : 1 menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional, 61 2 meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, 3 meningkatkan kesejahteraan guru, 4 meningkatkan martabat guru; dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Sertifikasi guru diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru. Bentuk peningkatan kesejahteraan tersebut berupa pemberian tunjangan profesi bagi guru yang memiliki sertifikat pendidik. Tidak terkecuali guru-guru yang mengajar di SMP Negeri di Ambarawa yang sudah mendapatkan sertifikasi. Sertifikasi seharusnya dimanfaatkan dengan tujuan yang baik dengan melihat dari tujuan sertifikasi itu sendiri. Salah satunya adalah dengan meningkatkan proses dan hasil pembelajan. Seharusnya guru mampu meningkatkan tugas profesionalnya sebagai pendidik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran dikelas. Tetapi pada kenyataaanya guru-guru yang mengajar di Ambarawa banyak yang belum melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Tabel 4.4 Jumlah Guru Yang Sudah dan belum Melakukan Penelitian Tindakan Kelas di Ambarawa Tahun 2014 No Sekolah Sudah melakukan PTK Belum melakukan PTK Jumlah guru 1 SMP NEGERI 1 AMBARAWA 4 37 41 2 SMP NEGERI 2 AMBARAWA 5 40 45 3 SMP NEGERI 3 AMBARAWA 3 27 30 4 SMP NEGERI 4 AMBARAWA 1 24 25 5 SMP NEGERI 5 AMBARAWA 2 20 23 Sumber: hasil wawancara peneliti tanggal 29 maret-25 april 2014 62 Keterangan: Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dalam masing-masing sekolah sudah ada beberapa guru yang sudah melakukan Penelitian Tindakan Kelas.  SMP Negeri 1 Ambarawa Sebanyak 4 orang guru sudah pernah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dari jumlah guru yang mengajar sebanyak 41 orang guru dan sisanya sebanyak 37 orang guru belum pernah melakukan Penelitian Tindakan Kelas.  SMP Negeri 2 Ambarawa Sebanyak 5 orang guru sudah pernah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dari jumlah guru yang mengajar sebanyak 45 orang guru dan sisanya sebanyak 40 orang guru belum pernah melakukan Penelitian Tindakan Kelas.  SMP Negeri 3 Ambarawa Sebanyak 3 orang guru sudah pernah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dari jumlah guru yang mengajar sebanyak 30 orang guru dan sisanya sebanyak 38 orang guru belum pernah melakukan Penelitian Tindakan Kelas.  SMP Negeri 4 Ambarawa Sebanyak 1 orang guru sudah pernah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dari jumlah guru yang mengajar sebanyak 25 orang guru dan 63 sisanya sebanyak 24 orang guru belum pernah melakukan Penelitian Tindakan Kelas.  SMP Negeri 5 Ambarawa Sebanyak 2 orang guru sudah pernah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dari jumlah guru yang mengajar sebanyak 23 orang guru dan sisanya sebanyak 20 orang guru belum pernah melakukan Penelitian Tindakan Kelas. 3. Minat Guru Untuk Membuat Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Menegah Pertama Negeri di Ambarawa Minat sebagian guru Sekolah Menegah Pertama Negeri di Ambarawa yang belum membuat PTK dalam keinginannya untuk membuat penelitian tindakan kelas masih rendah. Hal ini seperti disampaikan guru yang belum membuat PTK yang mengajar disekolah pada saat wawancara bahwa mereka belum ada ketertarikan dan juga greget untuk melakukan sebuah penelitian. Guru yang belum membuat PTK di sekolah tersebut tidak ada ketertarikan untuk meneliti. Ketertarikan guru untuk membuat penelitian tindakan kelas merupakan hal utama yang menjadi dasar bagi guru untuk melaksanakan perbaikan dan solusi pemecah masalah yang terjadi di kelas dengan cara melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam memecahkan masalah guru tidak selalu harus menyelesaikannya dengan jalan melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Misalnya saja dengan melakukan remidial pada siswa yang mendapatkan nilai dibawah batas ketuntasan minimal yang ditetapkan guru. Remidial dirasakan guru lebih tepat dan tidak menghabiskan waktu yang lama. Selain itu biasanya ketika guru menghadapi masalah persoalan 64 yang di alami didalam kelas, berkonsultasi dengan teman kerjanya adalah salah satu cara untuk mencari solusi yang tepat. Penelitian tindakan kelas bagi guru di Sekolah Menengah Pertama ambarawa juga bukan merupakan satu-satunya solusi yang wajib dilakukan. Selain tidak adanya rasa ketertarikan terhadap suatu penelitian menyebabkan guru di Sekolah Menengah Pertama tidak mempunyai motivasi yang mendorongnya untuk wajib melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas menurut guru yang belum membuat Penelitian Tindakan Kelas merupakan hal yang sulit dilakukan guru karena diluar dari kebiasaannya mengajar dan mendidik di sekolah. Keinginan guru untuk meneliti membutuhkan dorongan dan kemauan yang kuat.. Malas meneliti, tidak paham dengan PTK menjadi penyebab tidak adanya minat sebagian guru yang belum membuat PTK di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Ambarawa enggan untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Selain itu juga belum adanya kejelasan tentang kewajiban guru harus melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu penyebab tidak adanya minat guru-guru di Sekolah Menengah pertama di Ambarawa belum membuat PTK.

4. Pemahaman Guru Mengenai Penelitian Tindakan Kelas Di Ambarawa

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Museum Palagan Ambarawa Sebagai Sumber Belajar Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas T1 152009016 BAB IV

0 6 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sejarah Perkembangan Sekolah Pendidikan Guru Mendut di Ambarawa Tahun 1961-1989 T1 152009003 BAB IV

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab Sebagian Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Ambarawa Belum Membuat Penelitian Tindakan Kelas

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab Sebagian Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Ambarawa Belum Membuat Penelitian Tindakan Kelas T1 162009069 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab Sebagian Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Ambarawa Belum Membuat Penelitian Tindakan Kelas T1 162009069 BAB II

4 130 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab Sebagian Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Ambarawa Belum Membuat Penelitian Tindakan Kelas T1 162009069 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab Sebagian Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Ambarawa Belum Membuat Penelitian Tindakan Kelas

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sejarah Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur Salatiga (1949-1975) T1 152009011 BAB IV

0 0 24

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah SMK Dr. Tjipto Ambarawa Tahun 20132017 T1 BAB IV

0 0 13

T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Website Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Boyolali T0 BAB IV

0 0 44