5
kooperatif. Metode ini adalah konsep pembelajaran yang membantu guru memanfaatkan kelompok–kelompok kecil siswa yang bekerja bersama untuk
mencapai sasaran belajar, dan memungkinkan siswa memaksimalkan proses belajar satu sama lain.
Menurut Selvin 1997 dalam Ibrahim dewasa ini pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pendekatan pembelajaran motivasional yang diyakini
mampu membawa pengaruh terhadap hasil belajar dengan interaksi kooperatif akan memungkinkan siswa menjadi sumber belajar bagi sesamanya, dan siswa
akan merasa lebih mudah belajar dari guru serta dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan belajar.
11
Adapun ciri–ciri pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim adalah :
1. Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok
secara kooperatif.
2. Kelompok dibentuk dari siswa–siswa yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah.
3. Jika dalam kelas terhadap siswa–siswa yang terdiri dari beberapa ras,
suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka di upayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula.
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada
perorangan.
11
Qodoriah, Upaya penigkatan motivasi dan hasil belajar biologi melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD pada SMU Wahid Hasim Malang, tesis tidak diterbitkan, Malang : Program
sarjana, hal 6.
6
Metode kooperatif model T.A.I Team Assited Individualzation atau Team Accelarateal Instruction. Pembelajaran kooperatif tipe T.A.I ini
dikembangkan alih Slavin, metode kooperatif model T.A.I mengkombinasikan keunggulan pembelajaran koopertif dan pembelajaran
individual.
12
Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah. Ciri khas pada tipe TAI ini adalah
setiap siswa secara individual belajar matematika pembelajaran yang sudah dipersipakan oleh guru. Hasil belajar individual di bawa ke kelompok–
kelompok untuk di diskusikan dan saling di bahasa oleh anggota kelompok dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan sebagai
tanggung jawab bersama. Karena SDN II Ketanon Tulungagung ini adalah salah satu sekolah negeri
dari 3 sekolah negeri yang ada di Desa Ketanon dan letak geografis yang mudah di jangkau maka peneliti tertarik untuk mengambil penelitian di SDN II Ketanon
Tulungagung. Selain itu, SDN II Ketanon tergolong bagus dibandingkan sekolah negeri yang lain yang berada di Desa Ketanon serta didukung letak sekolah yang
sangat strategis dimana terletak di pinggir jalan alternatif menuju kota Tulungagung sehingga siswa mudah untuk mencari fasilitas belajar yang di
butuhkan mereka . Menurut salah satu siswa cara belajar matematika di SDN II Ketanon enak, gurunya juga disiplin, dan belajarnya pun bervariasi, terkadang
belajar secara berkelompok,terkadang belajar diluar kelas,ditambah pula dengan
12
Slavin, Cooperative Learning,Theory,Research and practice 2rd Education, hal 2.
7
fasilitas ruang kelas yang baru saja di rehap sehingga mereka merasa nyaman dan betah.
13
Dari harapan dan realitas di atas jelas bahwa kegiatan belajar mengajar matematika yang saat ini perlu diadakan perubahan untuk membuat proses belajar
mengajar matematika tidak berjalan monoton.dengan demikian dari berbagai
masalah di atas penulis tertarik untuk meneliti apakah ada “PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TAI Team
Assisted Individualization TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA SDN II KETANON TULUNGAGUNG”.
B. Identifikasi Masalah