SESSI II : INFORMASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BARU BERKAITAN DENGAN DUNIA USAHA
III. Pengetahuan Mengenai Peraturan Perundang-undangan yang Baru oleh Bapak Hariyadi Sukamdani
1. Dalam sesi ini membahas mengenai hal-hal yang telah dilakukan Dewan Pengurus Kadin Indonesia.
2. Tugas Sekretariat Kadin di seluruh Provinsi adalah mensosialisasikan hal-hal yang telah dilakukan Kadin.
I. Perpajakan
3. UU No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan merupakan salah satu contoh perjuangan Kadin Indonesia dalam mengupayakan
pensejajaran antara pelaku usaha sebagai Pembayar Pajak Wajib Pajak dengan negara sebagai Pemungut Pajak.
4. Contoh bentuk kesetaraan adalah adanya sanksi bagi Pembayar Pajak dan Pemungut Pajak jika tidak dapat melaksanakan kewajibannya.
5. Saat ini Kadin Indonesia sedang mengawali finalisasi RUU Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan.
6. Daftar masalah RUU Pajak Penghasilan sudah disampaikan kepada DPR. Draft RUU Pajak Penghasilan pada dasarnya sudah hampir tidak
ada masalah, hanya saja mengenai tarif Pajak Badan dengan Pajak Perseorangan yang sedang dibahas. Pihak Kadin Indonesia mengusulkan
Pajak Badan 30 dan Pajak Perseorangan 25.
7. RUU Pajak Penghasilan termasuk kontroversial karena Pajak Penghasilan di Indonesia adalah 10. Sementara negara-negara lain
sudah menggunakan pajak Progresif. 8. Perhitungan di RUU Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai
merugikan karena SPT Pajak sudah dipatok dengan membagi rata 12 sehingga perusahaan dalam kondisi baik atau buruk tetap sama
perhitungan pembagiannya. Sehingga jika disimulasikan, di pembukuan untung namun di kas bon mengalami kerugian.
II. Ketenagakerjaan
9. Rendahnya tingkat partisipasi pengusaha dalam menanggapi wacana- wacana berkaitan dengan dunia usaha, misalnya upah tenaga kerja.
Pemicu yang 3 tiga kali naik pada tahun 2000. 10. Paling pokok permasalahan adalah mengenai pesangon yang kategorinya
ada 14 jenis. Salah satu jenisnya adalah pesangon karena pensiun. 11. UU No. 13 tahun 2003 yang mengatur mengenai Ketenagakerjaan dapat
merugikan pengusaha karena banyaknya komponen pesangon yang harus dipenuhi, yaitu sebanyak 14 jenis. Sementara di negara-negara lain
tidak secara penuh ditanggung perusahaan namun juga ditanggung oleh pihak tenaga kerja.
III. Penanaman Modal