49
4. Melakukan Asesmen Terhadap
pusat-pusat pemantauan hutan dan
Ancaman pemberi peringatan khusus; Dinas
Kehutanan pada tingkat provinsi dan a.
melakukan asesmen terhadap kabupaten ; Polri, Polda, Polres dan
i n t e r a k s i a n c a m a n d a l a m Polsek setempat; Universitas-universitas
menentukan langkah solusinya bagi dan lembaga penelitian; korporasi yang
setiap wilayah atau masysrakat b.
konsultasi dengan seluruh komponen masyarakat agar informasi ancaman
selalu konprehensif dan mencakup pengetahuan historis termasuk di
d a l a m n y a t r a d i s i m a s y a r a k a t setempat, informasi lokal dan data
pada tingkat nasional
c. mengidentifikasi dan mengevaluasi
k e g i a t a n y a n g m e n i m b u l k a n ancaman
Tindakan
d. mengintegrasikan hasil asesmen
a n c a m a n k e d a l a m r e n c a n a
1. P e n e t a p a n M e k a n i s m e
manajemen perlindungan hutan pada Kelembagaan
tingkat lokal dan pencegahan kerusakan hutan.
a. menetapkan proses standar serta
peran dan tanggung jawab dari
5. Penyimpanan Informasi dan
semua organisasi yang membuat
Aksesnya dan melakukan pemantauan sesuai
dengan hukum dan peraturan yang a.
pembentukan ”perpustakaan” pusat berlaku
data base untuk menyimpan semua b.
membentuk protokol perjanjian antar informasi ancaman tindak perusakan
l e m b a g a u n t u k m e m a s t i k a n hutan dan kebakaran hutan
konsistensi pemantauan, saluran b.
k e t e r s e d i a a n d a t a a n c a m a n komunikasi, pembagian wewenang
perusakan hutan dan kebakaran dan tanggung jawab kepada instansi
hutan bagi pemerintah, masyarakat yang berbeda dalam menangani
umum dan masyasrakat internasional setiap kasus yang berbeda untuk
jika perlu memperoleh efisiensi dan efektifitas
c. P e n g e m b a n g a n r e n c a n a
yang saling menguntungkan di pemeliharaan untuk menjaga agar
antara bagian-bagian dari sistem data tetap mutakhir dan selalu
perlindungan hutan yang berbeda diperbaharui.
Elemen 2. Pemantauan Hutan Dari Ancaman
Kerusakan Dan Kebakaran
Tujuan : membentuk pemantauan hutan dari ancaman kerusakan dan kebakaran
hutan dan pencegahan yang efektif dengan dasar ilmiah dan teknologi yang
memadai.
Para Aktor : Badan Koordinasi Pemetaan dan Survey Nasional; Polisi hutan dan
bergerak di sektor kehutanan; pakar manajemen hutan; LSM di bidang
lingkungan dan kehutanan; pusat-pusat teknis nasional seperti Rencana Aksi
Strategis; lembaga internasional yang bergerak di bidang advokasi pengawasan
dan pelestarian hutan dan sumberdaya hayati seperti yang disebutkan dalam para
aktor pada elemen 1.
c. semua bagian dari sub sistem
pemantauan termasuk otoritas lokal mengerti, organisasi mana yang
b e r t a n g g u n g j a w a b a t a s pemantauan
d. protokol harus sudah dijalankan
dengan benar dalam menentukan tanggung jawab dan saluran
k o m u n i k a s i b a g i l a y a n a n pemantauan teknis
e. mekanisme kordinasi dari pusat
dijalankan dengan benar dalam menangani setiap kejadian tindak
perusakan dan kebakaran hutan
50
f. pengujian dan latihan pemantauan
dan mengevaluasi secara rutin dilakukan sekurang-kurangnya sekali
produk-produk operasional termasuk dalam setahun
performa kualitas data dan prosedur g.
pusat-pusat pemantauan dijaga oleh pemantauan.
staff sepanjang waktu 24 jam per hari, 7 hari sepekan
Elemen 3. P e n y e b a r l u a s a n I n f o r m a s i D a n
2. P e n g e m b a n g a n K a p a s i t a s