Pengkajian asuhan keperawatan tb paru

F. Penatalaksanaan

Dalam pengobatan TB paru dibagi 2 bagian : 1. Jangka pendek. Dengan tata cara pengobatan : setiap hari dengan jangka waktu 1 – 3 bulan. o Streptomisin inj 750 mg. o Pas 10 mg. o Ethambutol 1000 mg. o Isoniazid 400 mg. Kemudian dilanjutkan dengan jangka panjang, tata cara pengobatannya adalah setiap 2 x seminggu, selama 13 – 18 bulan, tetapi setelah perkembangan pengobatan ditemukan terapi. Therapi TB paru dapat dilakkukan dengan minum obat saja, obat yang diberikan dengan jenis : o INH. o Rifampicin. o Ethambutol. Dengan fase selama 2 x seminggu, dengan lama pengobatan kesembuhan menjadi 6-9 bulan. 2. Dengan menggunakan obat program TB paru kombipack bila ditemukan dalam pemeriksan sputum BTA + dengan kombinasi obat : o Rifampicin. o Isoniazid INH. o Ethambutol. o Pyridoxin B6. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TUBERKULOSIS PARU TB PARU

A. Pengkajian

1. Aktivitas istirahat. Gejala : o Kelelahan umum dan kelemahan. o Nafas pendek karena bekerja. o Kesulitan tidur pada malam atau demam pada malam hari, menggigil dan atau berkeringat. o Mimpi buruk. Tanda : o Takhikardi, tachipnoe, dispnoe pada kerja. o Kelelahan otot, nyeri dan sesak pada tahap lanjut. 2. Integritas Ego. Gejala : o Adanya faktor stres lama. o Masalah keuanagan, rumah. o Perasaan tak berdaya tak ada harapan. o Populasi budaya. Tanda : o Menyangkal. khususnya selama tahap dini. o Ancietas, ketakutan, mudah tersinggung. 3. Makanan cairan. Gejala : o Anorexia. o Tidak dapat mencerna makanan. o Penurunan BB. Tanda : o Turgor kulit buruk. o Kehilangan lemak subkutan pada otot. 4. Nyeri kenyamanan. Gejala : o Nyeri dada meningkat karena batuk berulang. Tanda : o Berhati-hati pada area yang sakit. o Perilaku distraksi, gelisah. 5. Pernafasan. Gejala : o Batuk produktif atau tidak produktif. o Nafas pendek. o Riwayat tuberkulosis terpajan pada individu terinjeksi. Tanda : o Peningkatan frekuensi nafas. o Pengembangan pernafasan tak simetris. o Perkusi dan penurunan fremitus vokal, bunyi nafas menurun tak secara bilateral atau unilateral effusi pleura pneomothorax bunyi nafas tubuler dan atau bisikan pektoral diatas lesi luas, krekels tercatat diatas apeks paru selam inspirasi cepat setelah batuk pendek krekels – posttusic. o Karakteristik sputum ; hijau purulen, mukoid kuning atau bercampur darah. o Deviasi trakeal penyebaran bronkogenik . o Tak perhatian, mudah terangsang yang nyata, perubahan mental tahap lanjut . 6. Keamanan. Gejala : o Adanya kondisi penekana imun, contoh ; AIDS, kanker, tes HIV positif + Tanda : o Demam rendah atau sakit panas akut. 7. Interaksi sosial. Gejala : o Perasaan isolasi penolakan karena penyakit menular. o Perubahan pola biasa dalam tangguang jaawab perubahan kapasitas fisik untuk melaksankan peran. 8. Penyuluhan pembelajaran. Gejala : o Riwayat keluarga TB. o Ketidakmampuan umum status kesehatan buruk. o Gagal untuk membaik kambuhnya TB. o Tidak berpartisipasi dalam therapy.

B. Diagnosa keperawatan Yang Muncul