Teknik Analisis Data
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner
yang harus diganti karena dianggap tidak relevan. Pengujiannya dilakukan secara statistik, yang dapat
dilakukan secara manual atau dukungan komputer SPSS Umar, 2008; p.52.
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat
digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama Umar, 2008: p.54.
Selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dengan uji normalitas kolmogorov smirnov
dan persyaratan siginifikansi 0,05. Selanjutnya dilakukan uji multikolinearitas untuk mendeteksi ada
atau tidaknya multikolinearitas maka dilakukan dengan melihat nilai variance inflaction factor VIF
dan nilai tolerance. Nilai tolerance 0,1 sedangkan VIF 10 maka menunjukkan tidak adanya masalah
multikolinearitas.
Berikutnya dilakukan
uji heterokedastisitas Glejser dengan persyaratan nilai
signifikansi t 0,05. Selanjutnya dilakukan analisis statistik
deskriptif, menurut Sugiyono 2016, p. 147 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang
telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Analisis regresi linier berganda digunakan
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dimana variabel bebasnya meliputi
X1 dan X2. Sedangkan variabel terikatnya adalah Y.
Analisa korelasi
digunakan untuk
mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen. R
mengukur seberapa kuat hubungan antara variabel- variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. R-Square menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh dari variabel independen
yang terlibat di dalam model terhadap variabel dependen. Selanjutnya dilakukan Menurut Kuncoro
2011. Uji statistik F ingin menunjukkan bahwa Kompensasi dan Disiplin kerja yang ingin diteliti
mempunyai pengaruh secara bersama-sama pada Kinerja Karyawan
Dan dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap
variabel dependen,
apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di bawah ini merupakan hasil uji validitas dan reliabilitas yang memastikan bahwa angket
penelitian yang disebar telah valid dan reliabel sehingga data yang dihasilkan reliabel.
Tabel 3. Hasil uji validitas dan realibilitas
Poin r
Pearson r
tabel Alpha
Cronbachs Keterangan
X1.1 0,304
0,279 0,735
Valid Reliabel X1.2
0,507 0,279
Valid Reliabel X1.3
0,764 0,279
Valid Reliabel X1.4
0,652 0,279
Valid Reliabel X2.1
0,635 0,279
0,860 Valid Reliabel
X2.2 0,611
0,279 Valid Reliabel
X2.3 0,690
0,279 Valid Reliabel
X2.4 0,686
0,279 Valid Reliabel
X2.5 0,757
0,279 Valid Reliabel
X2.6 0,711
0,279 Valid Reliabel
X2.7 0,677
0,279 Valid Reliabel
X2.8 0,786
0,279 Valid Reliabel
X2.9 0,689
0,279 Valid Reliabel
Y1.1 0,715
0,279 0,810
Valid Reliabel Y1.2
0,669 0,279
Valid Reliabel Y1.3
0,426 0,279
Valid Reliabel Y1.4
0,663 0,279
Valid Reliabel
Dari hasil uji validitas dan uji realibilitas yang terdapat pada tabel 1, masing-masing indikator
menunjukan angka koefisien korelasi yang berada diatas nilai r tabel 0,279 serta nilai signifikansi
masing-masing indikator yang tidak melebihi 0,05. Sehingga semua data dinyatakan valid, dan pada uji
reliabilitas bahwa data yang diperoleh reliabel dengan hasil
alpha cronbach’s masing-masing variabel memenuhi kententuan. Kompensasix
1
sebesar 0,735 0,6 dan disiplin kerjax
2
sebesar 0,860 0,6 serta kinerja karyawany
1
sebesar 0,810 0,6. Selanjutnya adalah hasil pengujian asumsi
klasik yang dilakukan pada penelitian ini dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4. Uji Normalitas
Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Nilai Signifikansi
Signifikansi 0,200
0,05
Hasil nilai signifikansi menunjukan 0,200 0,05 dari hasil ini menunjukkan bahwa penelitian
telah berdistribusi secara normal. Selanjutnya dilakukan uji multikolinearitas yang digunakan
untuk melihat apakah terjadi multikolinearitas dengan nilai VIF dan nilai tolerance. Nilai
tolerance 0,1 sedangkan VIF 10 maka menunjukkan
tidak adanya
masalah multikolinearitas.
Tabel 5. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas Variabel
Nilai Tolerance Nilai VIF
X1 0,953
1,050 X2
0,953 1,050
Selanjutnya dilakukan
uji heteroskedastisitas glejser, hasil yang menunjukan
nilai t 0,05 maka dapat dikatakan tidak ada heteroskedastisitas.
Hasil pengujian
heterokedastisitas sebagai berikut :
Tabel 6. Uji Heteroskedasitisitas
Uji Heteroskedasitisitas Glejser Variabel
Nilai Signifikansi Signifikansi
X1 0,063
0,05 X2
0,093 0,05
Dapat dilihat jika nilai signifikansi yang dihasilkan variabel X
1
dan X
2
masing-masing berada diatas nilai 0,05 dan dalam penelitian ini dapat
dikatakan tidak terdapat heterokedastisitas. Selanjutnya dilakukan analisis statistik
deskriptif pada profil responden yakni karyawan PT. Modern Widya Tehnical Cabang Jayapura dengan
profil sebagai berikut:
Tabel 7. Analisis Deskriptif Profil Responden
Profil Frekuensi
Persentase Jenis
Kelamin Laki-laki
25 50
Perempuan 25
50 Lama
Bekerja 1
– 6 tahun 12
24 6
– 12 tahun 14
28 12
– 18 tahun 17
34 18tahun
7 14
Pendidikan SMP
1 2
SMA 19
38 Diploma
6 12
Sarjana 24
48
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan PT. Modern Widya
Tehnical Cabang Jayapura adalah karyawan laki-laki dan perempuan sama, yaitu dengan frekuensi
sebanyak 25 orang 50. Dilihat dari segi lama bekerja, dapat diketahui bahwa sebagian besar
karyawan PT. Modern Widya Tehnical berusia antara 12-18 tahun, yaitu sebanyak 17 orang 34.
Dari segi pendidikan diketahui bahwa sebagian besar karyawan PT. Modern Widya Tehnical memiliki
pendidikan yaitu Sarjana, yaitu sebanyak 24 orang 48.
�� � �� � � = 5 −
= Berdasarkan rumus diatas maka penilaian atas
setiap indikator dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 1. Kategori interval Mean
No Interval Kelas
Kategori 1
1,00 2,33 Rendah
2 2, 34 ≥ 3,66
Sedang 3
3,67 ≥ 5,00 Tinggi
Berikut ini adalah hasil jawaban responden atau karyawan PT. Modern Widya Tehnical terhadap
variabel kompensasi. Tabel 8. Analisis Deskriptif Jawaban Responden
Pertanyaan Rata-rata
Std. Deviasi X1.1
Saya menerima gaji secara teratur setiap
bulan 4.90
0.303 X1.2
Saya menerima gaji sesuai dengan
pekerjaan 4.58
0.538 X1.3
Saya menerima upah berdasarkan
jam kerja. 4.54
0.613 X1.4
Saya menerima insentif bonus
sesuai dengan prestasi kerja.
4.78 0.418
Kompensasi 4.7
Tabel 8 menunjukkan bahwa secara keseluruhan, rata-rata jawaban pada variabel
Kompensasi yaitu sebesar 4.7, hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa setuju dengan pernyataan
dalam kuesioner kompensasai tersebut. Artinya perusahaan sudah melakukan kewajiban untuk
memberikan kompensasi sesuai dengan standar perusahaan, dengan persepsi tertinggi mengenai
Kompensasi y
aitu terletak pada “Saya menerima insentifbonus sesuai dengan prestasi kerja
”, yaitu ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebesar 4.78 pada
indikator X1.4, sedangkan persepsi terendah mengenai Kompensasi dirasakan karyawan terletak
pada “Saya menerima upah berdasarkan jam kerja”, yaitu ditunjukkan dengan rata-rata sebesar 4.54 pada
indikator X1.3. Standar deviasi menunjukkan keragaman
data jawaban
di masing-masing
indikator. Diketahui bahwa standar deviasi terendah yaitu sebesar 0.303 pada indikator X1.1. Hal ini
menunjukkan bahwa pernyataan “Saya menerima upah berdasarkan jam kerja
” dipersepsikan paling homogen atau sama jika dibandingkan dengan
persepsi pada indikator yang lain. Selanjutnya adalah hasil analisis deskriptif
jawaban responden pada variabel disiplin kerja. Tabel 9 Analisis Deskriptif Jawaban Responden
Pertanyaan Rata-rata
Std. Deviasi
X2.1 Saya selalu masuk kantor
tepat waktu sesuai dengan jam yang sudah
ditentukan perusahaan. 4.00
0.857
X2.2 Saya pulang kantor
sesuai dengan jam yang di tentukan perusahaan.
3.90 0.735
X2.3 Saya melakukan tugas
dan tanggung jawab yang diberikan dengan baik
4.30 0.647
X2.4 Saya bertanggung jawab
terhadap kesalahan yang dilakukan.
4.26 0.664
X2.5 Saya tidak pernah
melalaikan prosedur kerja
3.88 0.824
X2.6 Saya selalu mengikuti
pedoman kerja yang ditetapkan perusahaan
4.00 0.606
X2.7 Saya melakukan
pekerjaan secara hati-hati saat menggunakan segala
peralatan atau perlengkapan kantor.
4.18 0.596
X2.8 Saya bertindak sopan
terhadap atasan 4.28
0.640
X2.9 Saya bertindak sopan
terhadap sesama rekan kerja.
4.18 0.661
Disiplin Kerja 4.10
Dilihat dari table 9 Rata-rata secara keseluruhan mengenai Disiplin Kerja sebesar 4.10,
hal ini menunjukan bahwa karyawan merasa setuju dengan pernyataan dalam kuesioner disiplin kerja
tersebut. Artinya karyawan dalam perusahaan sudah menjalankan disiplin kerja yang sudah ditetapkan
perusahaan, dengan persepsi tertinggi mengenai
Disiplin Kerja yaitu terletak pada “Saya bertindak sopan terhadap atasan”, yaitu ditunjukkan dengan
nilai rata-rata sebesar 4.28 pada indikator X2.8, sedangkan persepsi terendah mengenai Disiplin
Kerja dirasakan karyawan terletak pada “Saya tidak pernah melalaikan prosedur kerja”, yaitu ditunjukkan
dengan rata-rata sebesar 3.88 pada indikator X2.5. Diketahui bahwa standar deviasi terendah yaitu
sebesar 0.596 pada indikator X2.7. Hal ini
menunjukkan bahwa pernyataan “Saya tidak perna melalaikan prosedur kerja
” dipersepsikan paling homogen atau sama jika dibandingkan dengan
persepsi pada indikator yang lain. Berikutnya adalah hasil analisis statistik
deskriptif jawaban responden pada variabel kinerja karyawan.
Tabel 10 Analisis Deskriptif Jawaban Responden
Pertanyaan Rata-rata
Std. Deviasi Y1.1
Karyawan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan
3.76 0.822
job desk yang sudah ditentukan
Y1.2 Karyawan dapat
menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang sudah
ditentukan. 3.58
0.810
Y1.3 Karyawan melakukan
pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada
kesalahan. 3.58
0.673
Y1.4 Karyawan bertanggung
jawab atas pekerjaan yang diberikan.
3.80 0.881
Kinerja Karyawan 3.68
Dilihat dari tabel 10 menunjukkan bahwa secara keseluruhan, rata-rata jawaban pada variabel
Kinerja Karyawan yaitu sebesar 3.68, hal ini menunjukan bahwa karyawan merasa setuju dengan
pernyataan dalam kuesioner kinerja karyawan tersebut. Artinya karyawan telah menjalankan tugas
dan tanggung jawab dengan baik untuk mencapai kinerja yang diinginkan, dengan persepsi tertinggi
mengenai kinerja
yaitu terletak pada “Karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan
”, yaitu ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebesar 3.80
pada indikator Y1.4, sedangkan persepsi terendah mengenai kinerja terletak pada “Karyawan dapat
menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang sudah ditentukan
” dan “Karyawan melakukan pekerjaan dengan akurat atau tidak ada kesalahan”, yaitu
ditunjukkan dengan rata-rata sebesar 3.58 pada indikator Y1.2 dan Y1.3. Diketahui bahwa standar
deviasi terendah yaitu sebesar 0.673 pada indikator Y1.3. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan
“Karyawan melakukan pekerjaan dengan akurat atau tidak ada kesalahan
” dipersepsikan paling homogen atau sama jika dibandingkan dengan persepsi pada
indikator yang lain
.
Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas yakni
kompensasi dan disiplin kerja terhadap variabel terikat kinerja karyawan.
Tabel 11 Hasil analisis regresi linear berganda
Model Unstandarized Coefficients
B Std. Error
Constant a 2.813
4.822 KompensasiX
1
b 0.668
0.252 Disiplin kerja X
2
c -0.018
0.065
Pada tabel 11 dapat dilihat pada kolom B nilai constant a sebesar 2.813 serta nilai
kompensasi X
1
b sebesar 0.668 dan disiplin kerja X
2
c sebesar -0.018. Dengan data tersebut disusun model regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 2,813 + 0,668 X
1
+ 0,018 X
2
Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda tersebut, maka dapat di jelaskan sebagai
berikut: 1.
Nilai 2,813 adalah kontanta yang menunjukkan rendahnya kinerja karyawan,
apabila kompensasi dan disiplin kerja tidak berpengaruh.
2. Koefisien regresi variabel kompensasi
sebesar 0,668,
koefisien tersebut
menyatakan bahwa
setiap terjadi
peningkatan kompensasi, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,668.
3. Koefisien regresi variabel disiplin kerja
sebesar 0,018,
koefisien tersebut
menyatakan bahwa
setiap terjadi
peningkatan disiplin kerja, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,018.
Berikut adalah koefesien determinasi R Square yang dihasilkan regresi:
Tabel 12 Nilai R Square
R Square Persentase
0.132 13,2
Pada tabel 12 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R Square yang dihasilkan
sebesar 0.132, menunjukkan bahwa variabel Kompensasi dan Disiplin Kerja dapat mempengaruhi
Kinerja Karyawan di PT. Modern Widya Tehnical Cabang Jayapura sebesar 13.2, sedangkan sisanya
yaitu sebesar 86.8 dipengaruhi oleh variabel- variabel yang lain selain variabel Kompensasi dan
Disiplin Kerja.
Uji t dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel independet terhadap dependent.
Dalam penelitian ini uji t ini dilakukan untuk mengetahui apakah kompensasi dan disiplin kerja
secara parsial berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan.
Tabel 13 Hasil uji T
Variabel t hitung
Nilai sig sig
X
1
2.656 0,011
0,05 X
2
-.276 0,784
0,05
Jika dilihat dari tabel 13 diatas pengujian pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan
menghasilkan t hitung sebesar 2.656 dengan nilai signifikansi sebesar 0.011 yang nilainya kurang dari
0.05 α=5. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Kompensasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT.Modern
Widya Tehnical Cabang Jayapura. Hasil ini mendukung hipotesis pertama penelitian yang
menduga terdapat pengaruh secara parsial dari variabel Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan di
PT. Modern Widya Tehnical Cabang Jayapura. Nilai t hitung yang dihasilkan pada pengujian pengaruh
Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan adalah sebesar -.276 dengan nilai signifikansi sebesar 0.784
yang nilainya kurang dari 0.05
α=5, sehingga dapat disimpulkan bahwa Disiplin Kerja secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Modern Widya Tehnical
Cabang Jayapura.. Uji F ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen secara serentak atau bersamaan terhadap variabel dependen dalam
penelitian ini untuk mengetahui apakah variabel kompensasi dan disiplin kerja memiliki pengaruh
terhadap variabel kinerja karyawan.
Tabel 14 Hasil uji F
Variabel F hitung
Nilai sig sig
X
1
dan X
2
terhadap Y
1
3,574 0,036
0,05
Jika dilihat dari tabel 14 dapat diketahui bahwa uji F menghasilkan F hitung sebesar 3,574
dengan nilai signifikansi sebesar 0.036 yang nilainya kurang dari 0.05
α=5. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa Kompensasi dan Disiplin Kerja
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Modern Widya Tehnical
Cabang Jayapura. Hasil ini mendukung hipotesis ketiga dari penelitian.
Penelitian ini
mengenai variabel
kompensasi terhadap kinerja karyawan, diperoleh hasil variabel kompensasi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan. Temuan ini di dukung oleh teori Hasibuan 2000 mengatakan, apabila
kompensasi yang diberikan tepat makan kinerja karyawan akan semakin baik sebaliknya jika
kompensasi yang diberikan tidak tepat maka kinerjanya akan semakin buruk. Kajian empiris yang
turut mendukung temuan penelitian ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Damayanti 2013
yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Karena dengan kompensasi yang tinggi, maka kinerja karyawan akan meningkat.
Dari Penjelasan sebelumnya diketahui bahwa variabel disiplin kerja tidak mempunyai
pengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini di ketahui bahwa nilai signifikasi disiplin kerja lebih
besar dari 0,05. Sehingga kesimpulannya adalah variabel disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap terhadap kinerja karyawan PT Modern Widya Tehnical.
Kompensasi merupakan motivator terbaik dari sisi karyawan untuk menghargai suatu
kedisiplinan. Menurut Bedelan dan Zammuto 1991, Kompensasi yang kurang akan
menimbulkan ketidakpuasan kerja yang berdampak pada
penurunnya daya
tarik pekerjaan,
ketidakpuasan ini akhirnya menimbulkan stres pada karyawan dan menurunkan kinerja. Semakin baik
disiplin karyawan, maka semakin tinggi pula prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin
karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik
mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan
kepadanya. Dengan begitu apabila pemberian
kompensasi dan disiplin kerja dari karyawan tinggi, maka kinerja dari karyawan juga tinggi, dan
sebaliknya jika pemberian kompensasi dan disiplin kerja karyawan rendah maka kinerja karyawan juga
rendah.
Berdasarkan peneliti
terdahulu yang
dilakukan Putu Agus, I Wayan, Ni nyoman 2016 menyatakan
kompensasi dan
disiplin kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya kalau mau meningkatkan kinerja karyawan,
maka pihak-pihak harus memperhatikan kompensasi dan disiplin kerja karyawan.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan