9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kajian tentang Geografi
a. Pengertian Geografi
Geografi berasal dari kata geos bumi dan graphein penggambaran, pencitraan. Secara harfiah Geografi berarti ilmu yang
mencitrakan atau menggambarkan tentang bumi. SEMLOK ahli Geografi di Semarang tahun 1988, telah merumuskan pengertian
geografi, yaitu “Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan
dan kewilayahan dalam konteks keruangan ” Suharyono dan Moh.
Amin, 1994: 15. b.
Konsep geografi Berdasarkan hasil seminar dan lokakarya di Semarang pada tahun
1988 dalam Suharyono dan Moch. Amien 1994:26-35 diungkapkan 10 konsep Geografi, namun hanya ada 4 konsep geografi yang terkait
dengan penelitian ini yaitu: 1
Konsep Lokasi Konsep lokasi terbagi atas dua bagian yaitu lokasi absolute dan
lokasi relatif. Lokasi absolute adalah lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut koordinat garis bujur dan garis lintang, sedangkan
lokasi relatif adalah lokasi yang didasarkan pada daerah sekitarnya. Konsep lokasi dalam penelitian ini adalah letak lokasi usahatani
tembakau yaitu di Desa Tieng. 2
Konsep Keterjangkauan Accessibility Keterjangkauan terkait dengan kondisi medan atau ada tidaknya
sarana angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai. Transportasi dan komunikasi sangat penting dalam usahatani tembakau sebagai
sarana penghubung antara petani dengan pasar dan mempermudah ruang gerak petani dalam proses produksi usahatani tembakau.
Desa Tieng merupakan daerah yang cukup baik dalam hal transportasi dan komunikasi, sehingga mempermudah ruang gerak
petani dalam
proses produksi
usahatani tembakau
dan mempermudah petani dalam memasarkan hasil usahatani
tembakau. 3
Konsep Morfologi Morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi
sebagai hasil pengangkatan atau penurunan suatu wilayah yang biasanya disertai dengan erosi dan sedimentasi. Bentuk permukaan
bumi sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam pertanian. Morfologi di daerah penelitian merupakan daerah dataran tinggi,
petani memanfaatkan lahan miring maupun lahan datar untuk menanam tembakau. Tembakau jenis rajangan dapat tumbuh baik
di daerah dataran tinggi.
4 Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan keruangan atau asosiasi menunjukkan derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain di
suatu tempat baik yang menyangkut alam atau kehidupan sosial. Keterkaitan keruangan dalam penelitian ini adalah adanya
dukungan lahan, tanah, dan iklim yang cocok yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk usahatani tembakau. Petani di Desa Tieng
dalam budidaya tanaman tembakau mempertimbangkan kondisi fisik seperti lahan, tanah, dan iklim yang akan mempengaruhi hasil
usahatani tembakau. c.
Pendekatan geografi Dalam mengkaji dan membahas suatu masalah dalam geografi
digunakan tiga pendekatan geografi yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologi, dan pendekatan kompleks wilayah Bintarto dan
Surastopo, 1998: 12-28. Namun pendekatan geografi yang terkait dengan penelitian ini yaitu:
1 Pendekatan Keruangan
Analisa keruangan mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat- sifat penting. Dalam analisa keruangan ini dapat dikumpulkan data
lokasi yang terdiri dari data titik point data dan data bidang areal data. Contoh data titik adalah data ketinggian tempat, data
sampel tanah, dan sebagainya. Contoh data bidang adalah luas daerah pertanian di daerah penelitian.
2 Pendekatan Ekologi
Pendekatan ekologi adalah studi mengenai interaksi antara organisme
hidup dengan
lingkungan. Seseorang
dalam mempelajari ekologi harus mempelajari organisme hidup seperti
manusia, hewan, dan tumbuhan, serta lingkungannya seperti litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Manusia merupakan salah satu
komponen dalam organisme hidup yang penting dalam proses interaksi,
misalnya bagaimana
manusia mengolah
dan memanfaatkan hasil alam serta lingkungannya melalui kegiatan
pertanian.Masyarakat di Desa Tieng memanfaatkan alam sekitarnya untuk melakukan usahatani tembakau.
2. Geografi pertanian