Viskositas Pulp Kristalinitas dengan FT-IR Sifat Kekuatan Pulp

3.3.7 Viskositas Pulp

Sebanyak 2 g pulp BKT masukkan dalam botol kecil dan ditambahkan 12,50 ml air destilata kemudian dikocok selama 30 detik dan ditambahkan 12,50 ml larutan cuprietilendiamin CED. Adukan pulp diaduk dengan menggunakan stirer selama 15 menit dengan kecepatan putar 400 rpm. Perhitungan viskositas didasarkan pada persamaan : V= Ctd, dimana V adalah viskositas CED pada 25,0 o C, mPa.s cp, C adalah konstanta viskositas dari kalibrasi, t adalah efflux time s dan d adalah density pulp gcm 3

3.3.8 Kristalinitas dengan FT-IR

kristalinitas pulp dalam penelitian ini ditentukan dengan metode FT-IR. Sampel dipersiapkan menggunakan teknik potasium bromida untuk sampel padatan Wistara, 1998. Dalam persiapan sampel, pulp ditumbuk dan ditambahkan potasium bromida dengan nisbah pulp dan pottasium bromida adalah 1:40. Campuran kemudian ditempatkan dalam pellet dan divakum. Kemudian sampel dipadatkan dengan tekanan 8000 psi selama 3 menit. Pellet yang terbentuk disimpan ke dalam desikator sebelum dianalisisa dengan FT-IR model Tensor 37 dengan kisaran spektrum 7500-370 cm -1 . Penentuan indeks kristalinitas adalah berdasarkan intensitas pita infra merah pada panjang gelombang 670, 893, 1370, 1429, dan 2900 cm -1 . Nisbah panjang gelombang 1370670, 14292900, dan 1429900 dapat menunjukkan indeks kristalinitas Wistara, 1998.

3.3.9 Sifat Kekuatan Pulp

Sifat kekuatan pulp yang diuji adalah kekuatan sobek, kekuatan tarik, dan kekuatan retak masing-masing berdasarkan pada standar TAPPI T 220 sp-96, TAPPI T 494 om-88, dan TAPPI T 403 om-91. Persiapan sampel kekuatan sobek dipotong dengan ukuran panjang 53 mm dan lebar 63,0 + 0,15 mm. Persiapan sampel kekuatan tarik berukuran panjang 180 mm dan lebar 25,4 + 1 mm. Persiapan sampel kekuatan retak berukuran 62 x 62 mm. Masing-masing kekuatan sobek, tarik dan retak diukur dengan menggunakan tearing tester, tesile tester dan bursting tester .

3.3.10 Analisis Visual Permukaan Serat dengan Menggunakan SEM