Intensitas Distribusi atau banyaknya perantara

28 atau langganan, penyebaran secara geografis dan metode penjualan yang berbeda- beda, 2 Ciri-ciri produk yaitu cepat dan tidak rusak, produk yang tidak terstandarisasi, nilainya tinggi, tidak tahan lama, memerlukan jasa-jasa instalasi dan pelayanan, 3 Sifat perantara adalah kekuatan maupun kelemahan perantara dan kemampuan untuk melakukan fungsi-fungsi promosi, negosiasi, penyimpangan dan lain-lain, 4 Sifat pesaing yaitu melihat perantara yang dipergunakan oleh pesaing, 5 Sifat produsen yang diukur berdasarkan beberapa hal yaitu kekutangan finansial, ukuran produsen, kemampuan dan kejujuran produsen. 6 Sifat lingkungan yaitu kondisi perekonomian dan legalitas atau perlindungan-perlindungan hukum. Gambar 2.1 Saluran Pemasaran secara umum Sumber: Laksana, Fajar. 2008. Manajemen pemasaran pendekatan praktis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

2.2.2 Intensitas Distribusi atau banyaknya perantara

Intensitas distribusi terdiri dari: 1. Distribusi intensif Intensive Distribution, yaitu cara penyaluran dengan menggunakan sebanyak mungkin poutlet toko-toko, dan biasanya dilaksanakan oleh produsen yang menghasilkan barang-barang Produsen Konsumen Produsen Produsen Konsumen Produsen Grosir Pengecer Konsumen Produsen Grosir Pengecer Konsumen 29 convenience. Seperti: rokok, korek api, teh, kopi, dan lain-lain. Barang ini harus mempunyai guna tempat place utility. 2. Distribusi Selektif Selective Distribution, yaitu cara penyaluran dengan menggunakan lebih dari satu perantara untuk suatu daerah penjualan dan lebih selektif. Biasanya berlaku untuk penyaluran barang-barang yang memerlukan pelayanan khusus speciality goods. Pemilihan terhadap penyalur dapat dilakukan dengan pertimbangan: a Pertimbangan modal yang dimiliki oleh para penyalur, b Letak toko yang strategis, c Cukup atau tidaknya jumlah karyawannya, d Pengalaman penyalur dalam memasarkan barang tersebut. Misal alat fhotografi dan lain-lain. 3. Distribusi eksklusif exclusive distribution, yaitu cara penyaluran dengan menggunakan satu outlet saja atau dalam jumlah tertentu. Maksudnya agar perantara tidak saling bersaing. Dalam bidang pertanian tata niaga merupakan keragaan aktivitas bisnis yang mengarahkan aliran barang dari petani kepada konsumen. Pemasaran produk pertanian terdapat unsur pokok kegiatan pemasaran yakni produk, harga dan distribusi yang dimana satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik serta memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka unsur tadi perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen Rahayu, 2009. 30 Gambar 2.2 Saluran distribusi secara khusus Sumber: Jurnal yang ditulis Sudi Mardianto, Yana Supriatna dan Nur Khoriyah Agustin Ada 5 alur distribusi, yaitu: 1. Pengecer Retailer adalah usaha bisnis yang menjual barang-barang ke konsumen rumah tanggauntuk digunakan secara nonbisnis. Istilah lain pengecer:dealer, penyalur. 2. Perantara pedagang besar Wholesaler adalah suatu perusahaan yang pertama- tama usaha dalam bidang perdagangan besar. Sedangkan agen dan makelar PETANI Penebas Pedagang Penampung Kilang Penggilingan Padi Pedagang Pengumpul KUD DologBulog Pedagang Besar Pasar IndukKota TokoKios Pengecer KONSUMEN 31 merupakan pedagang besar juga akan tetapi tidak mengoper hak milik atas barang-barang yang mereka perdagangkan. Disisi lain grosir adalah meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa kepada mereka yang membeli untuk dijual kembali atau untuk dibisniskan, sehingga grosir sama dengan pedagang besar. 3. Makelar dan agen adalah tidak memiliki barang dan mereka hanya menjalankan beberapa fungsi, yaitu memudahkan pembelian dan penjualan. 4. Cabang pengecer serta produsen yaitu menjual dengan partai besar yang lebih banyak dilakukan oleh para penjual atau pembeli sendiri ketimbang melalui para grosir bebas. 5. Grosir Serba Aneka yaitu jenis khusus yang terdapat dalam beberapa sektor pertanian.

2.3 Peranan Sektor Pertanian Dalam Pembangunan Ekonomi