Syarat Penggunaan Problem Based Learning Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning

proklamasi.Pada materi ini terdapat pembahasan mengenai perbedaan pendapat antara kaum tua dan kaum muda tentang pelaksanaan kemerdekaan hingga diasingkannya presiden Soekarno-Hatta. Hal inilah yang harus dicari solusinya oleh siswa, kenapa kaum muda bersikukuh untuk menyegerakan kemerdekaan hingga mengasingkan Soekarno-Hatta, dan alasan apakah yang menjadikan Soekarno menunda pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Dengan mencari solusi atas masalah tersebut, pembelajaran berbasis masalah memberikan kesempatan pada siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapi, tujuannya adalah agar siswa mampu berpikir kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah Sanjaya, 2011:216.

3. Syarat Penggunaan Problem Based Learning

Adapun syarat pemilihan bahan pelajaran dalam pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut Sanjaya, 2011:216: a. Bahan pelajaran harus mengandung isu-isu yang mengandung konflik conflict issue yang bisa bersumber dari berita, rekaman video, dan yang lainnya. b. Bahan yang dipilih adalah bahan yang bersifat familiar dengan siswa, sehingga setiap siswa dapat mengikutinya dengan baik. c. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang berhubungan dnegan kepentingan orang banyak universal, sehingga terasa manfaatnya. d. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku. e. Bahan yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa perlu untuk mempelajarinya.

4. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning

Trianto 2011:71 menyebutkan bahwa pengajarkan berdasarkan masalah terdiri dari lima langkahutama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan satu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Kelima langkah tersebut dijelaskan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Tahap pertama: Orientasi siswa pada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah. 2 Tahap dua: Mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan masalah tersebut. 3 Tahap tiga: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. 4 Tahap empat: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. 5 Tahap lima: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Sedangkan sintak operasional problem based learning menurut Huda 2011:272 mencakup: 1 Pertama-tama siswa disajikan suatu masalah 2 Siswa mendiskusikan msalah dalam tutorial problem based learning dalam sebuah kelompok kecil. Mereka mengklarifikasi fakta-fakta suatu kasus kemudian mengidentifikasi sebuah masalah. Mereka membrainstorming gagasan-gagasannya dengan berpijak pada pengetahuan sebelumnya. Kemudian, mereka mengidentifikasi apa yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan masalah serta apa yang mereka tidak ketahui. Mereka menelaah masalah tersebut. Mereka juga mendesain suatu rencana tindakan untuk menggarap masalah. 3 Siswa terlibat dalam studi independen untuk menyelesaikan masalah diluar bimbingan guru. Hal ini bisa mencakup: perpustakaan, database, website, masyarakat, dan observasi. 4 Siswa kembali pada tutorial problem based learning, lalu saling sharing informasi, melalui peer teaching atau cooperative learning atas masalah tertentu. 5 Siswa menyajikan solusi atas masalah. 6 Siswa mereviewapa yang mereka pelajari selama proses pengajaran selama ini. Semua yang berpartisipasi dalam proses tersebut terlibat dalam review pribadi, review berpasangan, dan review berdasarkan bimbingan guru, sekaligus melakukan refleksi atas kontribusinya terhadap proses tersebut. Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa operasionalisasi dari problem based learning adalah sebagai berikut: 1 Penyajian Masalah Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih 2 Pengorganisasian Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut menetapkan topik, tugas, jadwal, dll. 3 Pengumpulan data Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah 4 Penyajian hasil karya Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya 5 Evaluasi Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

5. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning