Kerangka Berpikir PENGEMBANGAN ENTERACNIC MEDIA OF BIOLOGYDI SMPLB B (TUNARUNGU)

16 penggunaan teknologi berbasis visual interaktif sangat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan sikap aktif maupun verbal siswa.

2.3 Kerangka Berpikir

Implementasi atau perwujudan pendidikan yang berkualitas dapat dilihat dari bagaimana proses pembelajaran berlangsung, dimana terdapat tiga unsur utama yaitu guru, siswa dan fasilitas penunjang pembelajaran, hal ini pula yang berhak didapatkan oleh peserta didik atau siswa dengan kebutuhan khusus, dalam hal ini yaitu anak tunarungu. Namun, kurangnya ketersediaan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak tunarungu menjadikan kurang optimalnya proses pembelajaran dan berdampak pada hasil belajar. Pengembangan Enteracnic Media of Biology sebagai salah satu inovasi media pembelajaran yang menyesuaikan kebutuhan anak tunarungu sehingga dapat digunakan pada proses pembelajaran anak berkebutuhan khusus tunarungu. Langkah pengembangan Enteracnic Media of Biology merupakan modifikasi penelitian pengembangan atau Research and Development pre-posttest design dari Sugiyono 2010. Tahapan yang dilakukan setelah menemukan potensi serta masalah adalah mendesain produk dengan menyusun garis besar isi media GBIM. Naskah GBIM selanjutnya dikonsultasikan ke Ahli Media untuk diberi masukan serta disetujui desain produknya. Setelah GBIM di setujui desainnya oleh Ahli Media, dilakukan pembuatan media menggunakan program Flash serta dimasukkan beberapa video SIBI sebagai penunjangan penyampaian 17 materi. Kemudian produk Enteracnic Media of Biology yang telah dibuat, selanjutnya divalidasi oleh Ahli Materi dan Ahli Media. Produk Enteracnic Media of Biology yang telah divalidasi di ujicobakan secara terbatas pada siswa tunarungu SMP Widya Bhakti. Siswa tunarungu tersebut menilai keterpakaian Enteracnic Media of Biology menggunakan angket. Angket penilaian siswa tersebut digunakan sebagai acuan untuk revisi produk, untuk selanjutkan dapat digunakan ujicoba skala besar. Berdasarkan hasil angket penilaian siswa dilakukan revisi produk untuk selanjutnya di ujicobakan skala besar di dua sekolah, yaitu SMPLB Negeri Kota Semarang dan SMPLB Swadaya Semarang. Ujicoba skala besar dilakukan untuk mengetahui keterpakaian produk Enteracnic Media of Biology dan efektivitas penggunaan produk terhadap hasil belajar siswa tunarungu. Instrumen yang digunakan pada ujicoba skala besar adalah soal posttest dan angket tanggapan siswa. Produk Enteracnic Media of Biology dikatakan valid secara logis apabila mendapatkan skor minimal 2,33 dari Ahli Materi dan Media. Enteracnic Media of Biology dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar apabila hasil N Gain minimal sedang hingga tinggi atau dengan skor minimal 0,3. Selain itu, produk Enteracnic Media of Biology dinyatakan tepat guna apabila mendapatkan skor minimal 10 dari hasil angket tanggapan siswa. Maka diharapkan dengan dikembangkannya media pembelajaran interaktif berbasis video-visual dengan sistem bahasa isyarat Bahasa Indonesia dan penggunaan media pembelajaran ini dalam proses pembelajaran dapat 18 meningkatkan hasil belajar serta memotivasi siswa tunarungu untuk berperan aktif selama proses pembelajaran berjalan.Berdasarkan masalah diatas maka dapat dibuat kerangka berpikir penelitian yang ditunjukkan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Pendidikan yang berkualitas tergantung pada guru, siswa dan fasilitas penunjang pembelajaran Salah satu fasilitas penunjang pembelajaran pembelajaran adalah media pembelajaran. Media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa yaitu media pembelajaran interaktif berbasis video- visual dengan sistem isyarat bahasa Indonesia Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba Skala Kecil Revisi Produk Enteracnic Media of Biology valid digunakan sebagai alat bantu mengajar guru dengan siswa tunarungu P en ge m b an gan E n te rac n ic M ed ia of B iol ogy Produksi Massal Revisi Produk Ujicoba Skala Besar Desain Produk Efektifnya hasil belajar siswa setelah menggunakan Enteracnic Media of Biology berdasarkan uji N-Gain sebesar minimal 0,3 Produksi Massal 19

2.4 Pertanyaan Penelitian