119
pelajaran itu terkadang belum kita olah sebagai bahan untuk mengambil keputusan penting dalam praktik hidup kita. Kita memang sudah
tercerahkan oleh problem, tetapi pencerahan itu sifatnya masih dalam bentuk suasana batin.
4 Skala tiga 3: kita sudah mampu menarik pelajaran penting dari
problem itu dan menggunakannya sebagai alat penting untuk mengambil keputusan yang dapat kita jalankan dalam kehidupan kita.
5 Skala empat 4: kita sudah menjadikan pelajaran itu sebagai bahan
keputusan yang dapat kita jalankan dan juga sudah belajar mengantisipasi munculnya problem yang berpotensi. Kita sudah belajar
memahami apa yang harus kita lakukan dan apa yang harus kita hindari.
2.27 Kerangka Berfikir
Wirausaha merupakan orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa baru, dengan menciptakan
bentuk organisasi baru, atau mengolah bahan baku baru. Sedangkan menurut Bygrave 1996:2 Entrepreneur is the person who
perseivees an opportunity and creates an organization to pursue it. Seorang wirausaha ialah orang yang melihat peluang lalu membuat suatu organisasi
untuk memanfaatkan peluang tersebut. Dalam berwirausaha tentunya tidak semudah yang kita pikirkan, pada
tahun 1997 Indonesia telah mengalami krisis multidimensi, dan angka pengangguran relatif tinggi, sementara angka kemiskinan juga tidak kunjung
menurun secara signifikan.
120
Situasi seperti ini semua pihak ditantang untuk mengatasi permasalahan semacam ini. Salah satu alternatif yang paling popular adalah
mengembangkan sikap dan perilaku kewirausahaan masyarakat. Percepatan pembangunan yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengejar
ketertinggalannya akibat krisis ekonomi dan moneter yang dialami oleh bangsa Indonesia terus dilakukan. Salah satu usaha yang dilakukan oleh
pemerintah adalah memberikan ruang gerak yang proporsional kepada para pengusaha kecil dan menengah UKM sekaligus memberdayakannya.
Salah satu UKM itu yakni Usaha Kelom Geulis yang ada di Desa Setiawargi Kota Tasikmalaya, usaha ini ternyata bisa mendobrak sistem
ekonomi yang ada di kota Tasikmalaya dan meminimalisir pengangguran yang ada di kota Tasikmalaya pada umumnya dan Desa Setiawargi pada
khususnya, makin banyaknya minat akan kelom geulis ini baik dari dalam kota, luar kota bahkan mancanegara membuat makin pesatnya usaha kelom
geulis di kota Tasikmalaya. Maka dengan adanya peluang kerja yang bagus ini usaha kelom geulis
mempunyai peranan yang berarti bagi masyarakat Kota Tasikmaya dan Desa Setiawargi lebih spesifiknya.
Berdasarkan deskripsi tersebut dapat dirumuskan kerangka berpikir dalam gambar 2.6 sebagai berikut:
121
Gambar 2.6 Kerangka Berpikir Penelitian Peran Usaha Kelom
Geulis Kurang
Motivasi Kurang
Modal Pemasaran
Pengalaman Kreativitas
Inovasi Ada Motivasi
Berwirausaha Faktor
pendukung
Faktor penghambat
1.Kemandirian 2.Semangat Kerja
3.Bekerja Keras 4.Senang Bekerja
5. peluang pekerjaan baru
122
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian