Menilai Peluang Membuka Usaha Baru

70

2.14 Menilai Peluang Membuka Usaha Baru

Kadang-kadang seseorang yang ingin membuka usaha baru didorong oleh rasa optimis berlebihan. Untuk menetralisir rasa optimis berlebihan tersebut, perlu dilakukan evaluasi. Ada tiga komponen utama yang harus diteliti untuk membuka usaha baru yaitu seperti dinyatakan oleh Bygreve dalam Alma 2010: 14 : There are three crucial components for a successful new business: the opportunity, the entrepreneur and the management team and and the resources needed to start the company and make it grow. Ketiga komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.3 Three driving forces Gambar diatas diperlihatkan betapa banyaknya ketidakpastian dalam membuka usaha baru, yaitu ketidakpastian antara wirausahan yang memiliki ide mandirikan usaha baru dengan peluang yang ia harapkan kemudian Uncertainty Uncertainy Uncertainty Uncertainty Fits Gaps Entrepreneur Opportunit y Resources 71 antara wirausahaan, peluang dengan sumber daya yang tersedia, baik sumber daya manusia maupun sumber daya yang tersedia, baik sumber daya manusia maupun sumber daya non manusia. Oleh sebab itu, perlu disusun suatu gambaran fits dan gifs, bagaimana menggambarkan kesenjangan yang terjadi dan kesesuaian yang mungkin dibuat, dan memanfaatkan peluang yang tampak oleh pengambil inisiatif. Inilah yang disebut dengan bisnis plan, dimana digambarkan ketiga komponen utama tersebut dipadukan menjadi suatu perencanaan strategis yang sempurna. Menurut Georges Doriot dalam Alma 2010:15 seseorang penanaman modal menyatakan : Always consider investing in a grade A man with a grade B idea. Never invest in a grade B man with a grade A idea. Dalam hal ini, Doriot menekankan bahwa yang penting adalah segi manusianya bukan idenya, karena ide itu akan dilaksanakan oleh orang yang bersangkutan, yang akan menentukan keberhasilan usaha dikelak kemudian hari. Akan baik lagi bila ide yang baik tadi dilaksanakan oleh orang memiliki kemampuan yang tinggi pula. Sebab ide itu harus dikembangkan dan diimplementasi, dioperasionalkan di lapangan. Jadi, ini adalah hal penting yang akan membangun dan mengembangkan suatu bisnis. Jadi dalam hal ini bukan hanya mengandalkan pada nasib baik. Nasib baik itu memang juga ada, akan datangnya nasib baik itu bukan mendadak kebetulan, akan tetapi merupakan titik temu, yang dikatakan oleh Bygrave 1994:11 So in enterpreneurship, just like any other profession, 72 luck is where preparation and opportunity meet. Dalam hal ini ada titik temu antara persiapan yang baik dengan peluang yang tersedia.

2.15 Mitos dalam Kewirausahaan