31
adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan
nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa
mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan
dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan. Model Web Enhanced Course menjadikan internet sebagai penyedia
sumber belajar yang dapat diakses secara online. Internet juga menjadi saran bagi peserta didik untuk meningkatkan komunikasi bagi semua warga sekolah. Model
ini meningkatkan meningkatkan pengajaran di ruang kelas karena terdapat pengayaan materi, baik yang berasal dari kegiatan tatap muka di kelas, maupen
yang ada di internet Darmawan, 2014: 8.
2.2.4 E-learning Sebagai Sumber Belajar
Bagaimanapun juga proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari keberaadan dan penggunaan sumber belajar. Dengan tersedianya dan
dimanfaatkannya sumber belajar secara tepat dan kontekstual akan mampu memperkaya proses belajar yang sedang berlangsung sehingga dengan tersedianya
sumber belajar yang memadai akan dapat melengkapi , memelihara, maupun memperkaya proses pembelajaran Darmawan, 2014 :5. Era globalisasi saat ini
merupakan salah satu dampak perkembangan dalam bidang Teknologi Informasi TI. Salah satu perkembangan teknologi informasi adalah teknologi jaringan
komputer dan internet. Teknologi teknologi jaringan komputer dan internet
32
mampu menghubungkan hampir semua komputer yang ada didunia sehingga bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Bentuk informasi yang dapat
ditukar dapat berupa data teks, gambar,gambar bergerak dan suara. Internet dalam penenlitian ini dikaitkan dengan media e-learning sebagai
sumber belajar. Menurut Darmawan 2014 :11-12 internet mempunyai potensi yang besar dalam e-learning, antara lain:
a. Internet bisa diakses pada saat-saat waktu ysng dikehendaki.
b. Peserta didik maupun pendidik bisa mengeluarkan pendapat secara
bebas mengenai materi ajar tanpa adanya hambatan psikologis. c.
Masyarakat umum dapat pula mengakses, mengoreksi dan mengendalikan aplikasi serta materi ajar.
Peran dari teknologi e-learning yang berbasis internet dalam pemanfaatannya untuk pendidikan dewasa ini sudah mulai bergeser peran dan
kedudukannya dari asalnya sebagai suatu sistem elektronik ke arah media penyalur pesan pembelajaran. E-learning berbasis internet dirasa sangat efektif
dalam pembelajaran terutama sebagai suatu sumber pembelajaran yang sangat luas serta tidak terbatas ruang dan waktu yang dapat membangkitkan minat
peserta didik untuk belajar. Internet menjadi sesuatu hal yang tidak asing lagi bagi para siswa pada jaman sekarang ini, bahkan internet bagi para siswa menjadi suatu
kebutuhan tersendiri yang digunakan untuk menggunakan media sosial seperti BBM, Facebook, Twitter, dll. Fenomena tersebut dapat menjadi sebuah peluang
bagi dunia pendidikan pada umumnya dan bagi para guru pada khususnya untuk
Comment [n14]: Dermawan Deny.2014. Pengembangan E-learning.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya Offset
33
dapat memanfaatkan internet sebagai media dalam mendukung pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan apa yang di ungkapkan oleh Darmawan, 2014: 8 yaitu
dalam internet terkandung sejumlah bahan ajar, sumber rujukan, foto, ilustrasi, peristiwa, animasi, hubungan antara konsep dan teori, koneksitas antarkata inti
tentang sebuah ilmu, dan bahkan upaya-upaya pengembangannya. Dalam bentuk peran yang demikian maka internet dapat difungsikan sebagai media pembelajaran
yang efektif apabila digunakan dengan semestinya, namun seiring perkembangan, internet kini banyak memuat konten-konten negatif yang buruk bagi moral siswa.
untuk itu dibutuhkan peran guru dan orang tua dalam pengawasan penggunaan internet supaya dapat bermanfaat dengan baik.
Berkaitan dengan proses pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan pembelajaran pun tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar, melainkan sangat
dipengaruhi oleh keaktifan peserta didik itu sendiri untuk menggali materi dari berbagai sumber belajar. Kurikulum yang diterapkan di SMK Bagimu Negeriku
Semarang adalah KTSP tahun 2006 yang mempertegas bahwa proses pembelajaran harus berpusat pada pembelajar. Pengajar bukan sebagai satu-
satunya sumber belajar atau sumber informasi, melainkan berperan sebagai fasilitator, dinamisator, dan motivator dalam pembelajaran. Selain sumber belajar
berupa perpustakaan yang tersedia di SMK Bagimu Negeriku Semarang, sekarang ini berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan keleluasaan
dalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet peserta didik dapat mengakses berbagai informasi dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan
dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya.
34
2.4 Kelase