1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan akan bimbingan sangat dipengaruhi oleh faktor: filosofis, psikologis, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, demokratisasi dalam
pendidikan, dan perluasaan program pendidikan. Latar belakang folosofis berkaitan dengan pandangan tentang hakekat tetang manusia. Salah satu filsafat yang
berpengaruh besar terhadap timbulnya semangat memberikan bimbingan adalah filsafat humanisme. Aliran ini berpandangan bahwa manusia memiliki potensi untuk
dapat dikembangankan seoptimal mungkin, termasuk anak berkebutuhan khusus yang belajar bersama di kelas reguler.
Bahwa dalam pelaksanaan pendidikan inklusif perlu keseriusan guru bimbingan dan atau guru pembimbing khusus dan pihak lain yang terlibat didalamnya
untuk mengatasi permsalahan yang dihadapi anak berkebutuhan khusus dalam berbagai aspek disekolah yaitu latar belakang psikologis berkkaitan erat dengan
proses perkembangan manusia yang sifatnya unik, berbeda dari individu lain dalam perkembangannya. Implikasi dari keragaman ini ialah bahwa individu memiliki
kebebasan dan kemerdekaan untuk memilih dan mengembangkan diri sesuai dengan keunikan dan potensi masing-masing tanpa menimbulkan konflik dengan
lingkungannya. Dari sisi keunikan dan keragaman individu bimbingan diperlukan untuk membantu setiap individu mencapai perkembangan yang sehat didalam
lingkungannya. Kehidupan sosial budaya suatu masyarakat adalah sistem terbuka yang selalu
berinteraksi dengan sistem lain. Diharapkan anak berkebutuhan khusus dapat berinteraksi aktif dengan lingkungannya.
Akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, kesempatan kerja berkembang dengan cepat pula, sehingga para siswa memerlukan
bantuan dari pembimbing untuk menyesuaikan minat dan kemampuannya terhadap kesempatan dunia kerja yang selalu berubah dan meluas.
2 Sistem pemerintahan yang semakin demokratis berdampak positif terhadap
seluruh aspek kehidupan. Kesempatan yang sama bagi semua orang untuk memperoleh pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi, sekolah-sekolah
menampung siswa dari berbagai asal usul dan latar belakang kehidupan yang berbeda. Keadaan ini menimbulkan masalah yang dihadapi seseorang yang terlibat dalam
kelompok campuran. Dalam keadaan semacam ini pelayanan bimbingan merupakan salah satu cara untuk menanggulangi masalah tersebut.
Perluasaan program pendidikan memberikan kesempatan kepada siswa berkebutuhan khusus untuk mencapai tingkat pendidikan setinggi mungkin sesuai
dengan kemampuannya. Arah ini menimbulkan kebutuhan akan bimbingan yaitu dalam memilih kelanjutan sekolah baggi anak berkebutuhan khusus yang paling tepat,
serta menilai kemampuan siswa yang bersangkutan, memungkinkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kondisi tersebut membutuhkan bimbingan
untuk menanggulanginya secara sistematis.
B. DASAR