STUDI TINGKAT KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROGRAM KEBUN BIBIT RAKYAT ( KBR ) TAHUN 2010 DI KECAMATAN KALIPARE KABUPATEN MALANG
TUDI TINGKAT KEBERHAILAN PELAKANAAN PROGRAM KEBUN BIBIT RAKYAT ( KBR ) TAHUN 2010
DI KECAMATAN KALIPARE KABUPATEN MALANG
KRIPI
leh :
BAYU HADI APUTRO NIM 05740013
PROGRAM TUDI KEHUTANAN JURUAN KEHUTANAN
FAKULTA PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERITA MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG 2012
(2)
TUDI TINGKAT KEBERHAILAN PELAKANAAN
PROGRAM KEBUN BIBIT RAKYAT ( KBR ) TAHUN 2010
DI KECAMATAN KALIPARE KABUPATEN MALANG
KRIPI
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Kehutanan
LEH
BAYU HADI SAPUTR 05740013
PROGRAM TUDI KEHUTANAN
JURUAN KEHUTANAN
FAKULTA PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERITA MUHAMMADIYAH MALANG
(3)
LEMBAR PERETUJUAN PEMBIBING KRIPI
Judul : Studi Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan ProgramKebun Bibit Rakyat ( KBR ) Tahun 2010 di Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang
Nama : Bayu Hadi Saputro
Nim : 05740013
Jurusan/Prog. Studi : Kehutanan/Kehutanan
Skripsi oleh Bayu Hadi Saputro ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Malang,………. Malang, ……….
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. Nugroho Tri Waskitho, MP Ir. Moch. Chanan, MP
NIP. 196412131990081001 NIP. 105.8909.0105
Menyetujui dan Mengesahkan, Ketua Jurusan
Tatag Muttaqin, .Hut. M.c NIP. 105.0907.0473
(4)
LEMBAR PENGEAHAN
Judul : Studi Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan Program Kebun Bibit Rakyat ( KBR ) Tahun 2010 di Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang
Nama : Bayu Hadi Saputro
Nim : 05740013
Jurusan/Prog. Studi : Kehutanan/Kehutanan
Skripsi oleh Bayu Hadi Saputro ini telah dipertahankan di depan dewan penguji
pada tanggal 11 Agustus 2012
Dewan Penguji
(Dr. Ir. Nugroho Tri Waskitho, MP) Penguji I (Ir. Moch. Chanan, MP) Penguji II NIP. 196412131990081001 NIP. 105.8909.0105
(Drs. Amir Syarifudin, MP) Penguji III (Ir. Nandang Rahayu, MP) Penguji IV NIP. 195804101990031001 NIP. 131.930.058
Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan Ketua Jurusan
Dr. Ir. Damat, MP Tatag Muttaqin, .Hut. M.c
(5)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan sekalian alam yang selalu memberikan karunia, rahmat dan hidayah-Nya kepada seluruh umat-Nya di muka bumi selaku Khlifah dimuka bumi. Tak lupa sholawat dan salam selalu terucap kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita keluar dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yang diridhoi Allah SWT.
Atas ridho-Nya skripsi ini dapat diselesaikan oleh peneliti yang mana hasil penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan strata satu (S-1) pada Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini juga peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, tidak lain meraka yang saya hormati :
1. Bapak dan Ibu serta kakak-kakak ku tercinta yang tidak pernah lelah, serta berhenti memberikan doa dan supportnya, baik itu secara moril maupun materiil sehingga terselesaikan penulisan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. Nugroho Tri Waskitho, MP. selaku pembimbing skripsi utama yang telah memberikan saran, arahan dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
(6)
3. Bapak Ir. Moch. Chanan, MP. selaku pembimbing skripsi pendamping yang telah memberikan saran, arahan yang tak henti-hentinya dan masukan-masukannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Bapak staf pengajar di Fakultas Pertanian – Peternakan Juusan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
5. Kelompok Tani Jati Lestari dan Tekad yang sedia meluangkan waktu untuk peneliti.
6. Semua pihak yang memberikan motivasi dan bantuannya baik moril maupun materiil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis sudah berupaya untuk menyelesaikan skripsi ini dengan hasil sebaik-baiknya, tetapi tentu masih terdapat beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itulah, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Penulis berharap semoga penelitian ini tentunya dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan khususnya dibidang kehutanan.
Malang, 10 Juli 2012
(7)
DAFTAR II
Halaman
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR II ... iii
DAFTAR TABEL... v
DAFTAR LAMPIRAN... vii
I. PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 2
1.3 Tujuan Peneletian... 3
1.4 Hipotesis Penelitian... 3
1.5 Manfaat Penelitian... 3
II. TINJAUAN PUTAKA... 5
2.1 Diskripsi Umum Program Kebun Bibit Rakyat... 5
2.2 Alur Kegiatan Program Kebun Bibit Rakyat... 8
2.3 Pelaksanaan Program Kebun Bibit Rakyat di Kabupaten Malang... 14
2.4 Penilaian Kinerja... 18
III. METODE PENELITIAN... 20
3.1 Lokasi dan Lama Penelitian... 20
3.2 Bahan dan Alat Penelitian... 20
3.3 Subjek Penelitian... 20
3.4 Metode Penelitian... 20
3.5 Teknik Penambilan Contoh... 21
3.6 Teknik Pengumpulan Data... 21
3.7 Variabel Pengamatan... 21
(8)
3.9 Analisis Data... 25
IV. HAIL DAN PEMBAHAAN... 26
4.1 Kondisi Umum Kecamatan Kalipare... 26
4.2 Kondisi Topografi... 26
4.3 Kondisi Demografi... 27
4.4 Wilayah Pelaksanaan Kebun Bibit Rakyat..……… 27
4.5 Kinerja Kegiatan Perencanaan... 29
4.6 Kinerja Kegiatan Pelaksanaan... 30
4.7 Kinerja Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian... 32
4.8 Hasil Kinerja Kelompok Kebun Bibit Rakyat... 33
V. KEIMPULAN DAN ARAN... 39
5.1 Kesimpulan... 39
5.2 Saran... 39
DAFTAR PUTAKA LAMPIRAN
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Produksi Kayu Rakyat Kabupaten Malang Tahun 2009-2012... 16
3.1 Parameter Penilaian Kinerja Perencanaan... 22
3.2 Parameter Penilaian Kinerja Pelaksanaan... 23
3.3 Parameter Penilaian Kinerja Pengawasan dan Pengendalian... 23
3.4 Interval Penilaian Kinerja... 25
4.1 Hasil Skoring Kinerja Perencanaan Kebun Bibit Rakyat... 29
4.2 Hasil Skoring Kinerja Pelaksanaan Kebun Bibit Rakyat... 31
4.3 Hasil Skoring Kinerja Pengawasan dan Pengendalian Kebun Bibit Rakyat... 32
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Responden ……… 43
2. Struktur rganisasi Kelompok Tani TEKAT ... 44
3. Struktur rganisasi Kelompok Tani JATILESTARI ... 45
4. RUKK Kelompok Tani TEKAT……….. 46
5. RUKK Kelompok Tani JATILESTARI ……….. 48
6. Hasil Quisioner Kelompok Tani TEKAT ……….... 51
7. Hasil Quisioner Kelompok Tani JATILESTARI ………. 53
8. Tholly Shet kegiatan KBR Kelompok Tani TEKAT ………... 55
9. Tholly Shet kegiatan KBR Kelompok Tani JATILESTARI ………... 56
(11)
DAFTAR PUTAKA
Al Afgani, Rony. 2011. ebun Bibit Rakyat (BR) Penyelamat ehidupan Manusia (http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/).
mbarwati, Sri D.. 2002. Managing Productive Performance ppraisal: Sebuah Upaya Menjawab Kebutuhan Penilaian Kinerja Karyawan Yang Bebas KKN. Jurnal Siasat Bisnis Edisi No. 7 vol. 1.
nonymous. 2008. Memori Serah Terima Jabatan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Malang. Malang: Tim Dinas Kehutanan Kabupaten Malang. ---. 2009. Hutan Kritis Di Kabupaten Malang Tinggal 15 Ha
(http://kominfo.jatimprov.go.id/).
---. 2010. erusakan Hutan (deforestasi) di Indonesia. (http://alamendah.wordpress.com).
---. 2010a. Lampiran Peraturan Menteri ehutanan Republik Indonesia Nomor: P. 24/Menhut-II/2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan ebun Bibit Rakyat (www.dephut.go.id/files/P24_2010.pdf).
---. 2010b. Rp 1,5 M untuk Benahi Lahan ritis (http://www.surabayapost.co.id/).
---. 2011. ebun Bibit Rakyat (http://bp4k.bogorkab.go.id).
---. 2011a. Lampiran Peraturan Menteri ehutanan Republik Indonesia Nomor: P.23/Menhut-II/2011 Tentang Pedoman Teknis ebun Bibit Rakyat (www.dephut.go.id/files/P23_2011_1.pdf).
---. 2011b. Prosedur ebun Bibit Rakyat Dipermudah (http://www.kompas.com).
---. 2011c. Ringkasan Eksekutif egiatan ebun Bibit Rakyat (http://sekarwangisuksesabadi.blogspot.com/).
Dwiyanto, Agus. 2002. “Budaya Paternalisme dalam Birokrasi Pelayanan Publik”, Policy Brief, Center for Population and Policy Studies, UGM,Yogyakarta.
(12)
Hadi, S. 1989. Metode Research. Yogyakarta: Paramita.
Kiswandi, rudy. 2009. “Analisis kinerja pengelolaan bagian kearsipan Padakan wilbadan pertanahan nasional Provinsi jawa tengah”, program pasca sarjana UNDIP. Semarang.
Septivirawan, Anies. 2010. abupaten Malang Terima 37 ebun Bibit Rakyat (http://www.kompasiana.com/posts/type/raport/).
Singarimbun. 1982. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
(13)
A 1 PENDAHULUAN
1.1. L
atar elakang
Kondisi kerusakan hutan dan lahan di Indonesia saat ini telah menjadi keprihatinan banyak pihak baik secara nasional maupun internasional. Kawasan hutan dan lahan yang mengalami kerusakan lebih dari 43 juta hektar, dengan laju deforestasi sebesar ,6 juta sampai 2 juta ha per tahun. Kerusakan hutan dan lahan tersebut telah mengakibatkan bencana alam yang besar, bahkan pada akhir-akhir ini kecenderungannya semakin meningkat, khususnya banjir, tanah longsor dan kekeringan. Bencana tersebut telah menimbulkan kerugian nasional yang besar berupa kerusakan infrastruktur, berbagai asset pembangunan serta terganggunya tata kehidupan masyarakat (Anonymous, 200).
Upaya menanam di lahan kritis atau lahan kosong dan lahan tidak produktif dengan jenis tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna merupakan salah satu upaya pemulihan kondisi kerusakan lingkungan khususnya wilayah hutan. Dengan penanaman diwilayah lahan kritis diharapkan mampu menanggulangi terjadinya bencana yang diakibatkan oleh kerusakan hutan.Akan tetapi upaya tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa dibarengi dengan usaha penyediaan bibit tanaman yang berkualitas dan jumlah yang cukup.
Dalam upaya penyediaan bibit dalam jumlah yang cukup dan berkualitas baik, guna mendukung pelaksanaan program rehabilitasi lahan, maka diperlukan
(14)
2
pembibitan tanaman hutan dan tanaman serbaguna (MPTS) yang lebih baik. Oleh karena itu pemerintah melakukan upaya pemenuhan bibit yang berkualitas dan jumlah yang cukup melalui program Kebun Bibit Rakyat (KBR).
Kebun Bibit Rakyat (KBR) merupakan Program Kementerian Kehutanan yang memiliki maksud dan tujuan yang sangat bagus untuk memperbaiki lahan yang rusak dan lahan yang kritis. Selain itu program KBR ini diharapkan memberikan manfaat ekomomis yang lebih baik untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (Anonymous, 20).
Kebun Bibit Rakyat merupakan fasilitasi pemerintah dalam penyediaan bibit tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna (MPTS) yang prosesnya dibuat secara swakelola oleh kelompok tani. Bibit hasil Kebun Bibit Rakyat digunakan untuk merehabilitasi dan menanam di lahan kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif di wilayahnya.
Keberhasilan program KBR sangat ditentukan oleh kinerja dari kelompok pengelola. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.24/Menhut-II/200 disebutkan bahwa kinerja kelompok pengelola mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian.
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kinerja dari kelompok pengelola yang sangat menentukan tingkat keberhasilan program KBR di lapangan, penelitian ini dilakukan.
1.2. I
(15)
3
Sejauh mana tingkat kinerja pengelolaan program Kebun Bibit Rakyat di Kabupaten Malang khususnya Kecamatan Kalipare berdasarkan indikator keberhasilan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian program Kebun Bibit Rakyat
1.3. T
ujuan
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan program Kebun Bibit Rakyat tahun 200 di Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang berdasarkan indikator keberhasilan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian program Kebun Bibit Rakyat.
1.4. H
ipotesis
Tingkat kinerja pengelola program Kebun Bibit Rakyat di Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang tinggi berdasarkan indikator perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian program Kebun Bibit Rakyat.
1.5. M
anfaat
Dari serangkaian penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi semua pihak, diantaranya adalah sebagai berikut:
(16)
4 () Manfaat ilmiah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
(2) Manfaat praktis
Untuk menambah wawasan peneliti dalam memahami Kebun Bibit Rakyat, metode dan pelaksanaannya.
Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang terkait mengenai tingkat keberhasilan pelaksanaan programKebun Bibit Rakyat dan dapat digunakan sebagai dasar pada pelaksanaan selanjutnya.
(1)
DAFTAR PUTAKA
Al Afgani, Rony. 2011. ebun Bibit Rakyat (BR) Penyelamat ehidupan Manusia (http://www.kompasiana.com/posts/type/opinion/).
mbarwati, Sri D.. 2002. Managing Productive Performance ppraisal: Sebuah Upaya Menjawab Kebutuhan Penilaian Kinerja Karyawan Yang Bebas KKN. Jurnal Siasat Bisnis Edisi No. 7 vol. 1.
nonymous. 2008. Memori Serah Terima Jabatan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Malang. Malang: Tim Dinas Kehutanan Kabupaten Malang. ---. 2009. Hutan Kritis Di Kabupaten Malang Tinggal 15 Ha
(http://kominfo.jatimprov.go.id/).
---. 2010. erusakan Hutan (deforestasi) di Indonesia. (http://alamendah.wordpress.com).
---. 2010a. Lampiran Peraturan Menteri ehutanan Republik Indonesia Nomor: P. 24/Menhut-II/2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan ebun Bibit Rakyat (www.dephut.go.id/files/P24_2010.pdf).
---. 2010b. Rp 1,5 M untuk Benahi Lahan ritis (http://www.surabayapost.co.id/).
---. 2011. ebun Bibit Rakyat (http://bp4k.bogorkab.go.id).
---. 2011a. Lampiran Peraturan Menteri ehutanan Republik Indonesia Nomor: P.23/Menhut-II/2011 Tentang Pedoman Teknis ebun Bibit Rakyat (www.dephut.go.id/files/P23_2011_1.pdf).
---. 2011b. Prosedur ebun Bibit Rakyat Dipermudah (http://www.kompas.com).
---. 2011c. Ringkasan Eksekutif egiatan ebun Bibit Rakyat (http://sekarwangisuksesabadi.blogspot.com/).
Dwiyanto, Agus. 2002. “Budaya Paternalisme dalam Birokrasi Pelayanan Publik”, Policy Brief, Center for Population and Policy Studies, UGM,Yogyakarta.
(2)
Hadi, S. 1989. Metode Research. Yogyakarta: Paramita.
Kiswandi, rudy. 2009. “Analisis kinerja pengelolaan bagian kearsipan Padakan wilbadan pertanahan nasional Provinsi jawa tengah”, program pasca sarjana UNDIP. Semarang.
Septivirawan, Anies. 2010. abupaten Malang Terima 37 ebun Bibit Rakyat (http://www.kompasiana.com/posts/type/raport/).
Singarimbun. 1982. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
(3)
A 1 PENDAHULUAN
1.1. L
atar elakang
Kondisi kerusakan hutan dan lahan di Indonesia saat ini telah menjadi keprihatinan banyak pihak baik secara nasional maupun internasional. Kawasan hutan dan lahan yang mengalami kerusakan lebih dari 43 juta hektar, dengan laju deforestasi sebesar ,6 juta sampai 2 juta ha per tahun. Kerusakan hutan dan lahan tersebut telah mengakibatkan bencana alam yang besar, bahkan pada akhir-akhir ini kecenderungannya semakin meningkat, khususnya banjir, tanah longsor dan kekeringan. Bencana tersebut telah menimbulkan kerugian nasional yang besar berupa kerusakan infrastruktur, berbagai asset pembangunan serta terganggunya tata kehidupan masyarakat (Anonymous, 200).
Upaya menanam di lahan kritis atau lahan kosong dan lahan tidak produktif dengan jenis tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna merupakan salah satu upaya pemulihan kondisi kerusakan lingkungan khususnya wilayah hutan. Dengan penanaman diwilayah lahan kritis diharapkan mampu menanggulangi terjadinya bencana yang diakibatkan oleh kerusakan hutan.Akan tetapi upaya tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa dibarengi dengan usaha penyediaan bibit tanaman yang berkualitas dan jumlah yang cukup.
Dalam upaya penyediaan bibit dalam jumlah yang cukup dan berkualitas baik, guna mendukung pelaksanaan program rehabilitasi lahan, maka diperlukan
(4)
pembibitan tanaman hutan dan tanaman serbaguna (MPTS) yang lebih baik. Oleh karena itu pemerintah melakukan upaya pemenuhan bibit yang berkualitas dan jumlah yang cukup melalui program Kebun Bibit Rakyat (KBR).
Kebun Bibit Rakyat (KBR) merupakan Program Kementerian Kehutanan yang memiliki maksud dan tujuan yang sangat bagus untuk memperbaiki lahan yang rusak dan lahan yang kritis. Selain itu program KBR ini diharapkan memberikan manfaat ekomomis yang lebih baik untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (Anonymous, 20).
Kebun Bibit Rakyat merupakan fasilitasi pemerintah dalam penyediaan bibit tanaman hutan dan jenis tanaman serbaguna (MPTS) yang prosesnya dibuat secara swakelola oleh kelompok tani. Bibit hasil Kebun Bibit Rakyat digunakan untuk merehabilitasi dan menanam di lahan kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif di wilayahnya.
Keberhasilan program KBR sangat ditentukan oleh kinerja dari kelompok pengelola. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.24/Menhut-II/200 disebutkan bahwa kinerja kelompok pengelola mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian.
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kinerja dari kelompok pengelola yang sangat menentukan tingkat keberhasilan program KBR di lapangan, penelitian ini dilakukan.
1.2. I
(5)
3
Sejauh mana tingkat kinerja pengelolaan program Kebun Bibit Rakyat di Kabupaten Malang khususnya Kecamatan Kalipare berdasarkan indikator keberhasilan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian program Kebun Bibit Rakyat
1.3. T
ujuan
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan program Kebun Bibit Rakyat tahun 200 di Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang berdasarkan indikator keberhasilan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian program Kebun Bibit Rakyat.
1.4. H
ipotesis
Tingkat kinerja pengelola program Kebun Bibit Rakyat di Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang tinggi berdasarkan indikator perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian program Kebun Bibit Rakyat.
1.5. M
anfaat
Dari serangkaian penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi semua pihak, diantaranya adalah sebagai berikut:
(6)
() Manfaat ilmiah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
(2) Manfaat praktis
Untuk menambah wawasan peneliti dalam memahami Kebun Bibit Rakyat, metode dan pelaksanaannya.
Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang terkait mengenai tingkat keberhasilan pelaksanaan programKebun Bibit Rakyat dan dapat digunakan sebagai dasar pada pelaksanaan selanjutnya.