BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
2.1 Landasan Teori
Sebagai acuan berfikir secara ilmiah untuk pemecahan permasalahan, pada landasan teori ini dimuat beberapa pendapat dari pakar, pengertian pendidikan
jasmani, hakikat pendidikan jasmani, tujuan pendidikan jasmani, ciri-ciri pendidikan jasmani, fungsi pendidikan jasmani, pendekatan model pembelajaran,
permainan tradisional, teori bermain, fungsi bermain, karakteristik permainan gobak sodor, karakteristik permainan gobak sodor dengan bola.
2.1.1 Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan atau digunakan
untuk membentuk manusia secara utuh atau menyeluruh baik jasmani maupun rohani sehingga nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat terwujud.
2.1.1.1 Hakikat Pendidikan Jasmani
Manusia merupakan makhluk hidup yang terdiri dari jasmani dan rohani yang merupakan satu kesatuan tidak dapat dipisahkan. Jika ada salah satu unsur
tersebut terganggu maka akan berdampak terhadap unsur lainnya. Maka dari itu harus ada keseimbangan antara unsure-unsur yang berhubungan dengan jasmani
maupun rohani sehingga dapat melaksanakan segala aktivitas dengan maksimal dan sesuai dengan yang ingin dicapai.
7
T. Cholik Muthohir yang dikutip oleh Cahyo Yuwono 2008:10 mengatakan bahwa kesegaran jasmani pada hakikatnya merupakan kondisi yang
mencerminkan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dengan produktif tanpa mengalami kelelahan berarti. Kesegaran jasmani tidak hanya mencakup
ranah fisik, tetapi juga mental, social, dan emosional sehingga merupakan
kesegaran atau kebugaran total total fitness. 2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Jasmani
Tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani mencakup pengembangan individu secara menyeluruh. Artinya, cakupan pendidikan jasmani
semata-mata pada aspek jasmani saja, akan tetapi juga aspek mental, dan sosial. Cakupan pendidikan jasmani adalah sebagai berikut :
1 Perkembangan fisik, yaitu berhubungan dengan kemampuan melakukan
aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh. 2
Perkembangan gerak, yaitu berhubungan dengan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan mendekati sempurna.
3 Perkembangan mental, yaitu berhubungan dengan kemampuan berfikir dan
menginterpresentasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani kedalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya
pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukannya.
4 Perkembangan sosial, yaitu berhubungan dengan kemampuan siswa dalam
menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat Adang Suherman, 2000:22-23 .
2.1.1.3 Fungsi Pendidikan Jasmani