4 Nilai, pemain yang telah berhasil melewati tingkatan pertama diberi nilai satu,
tingkatan dua mendapat nilai dua, dan jika dapat melewati tingkatan tiga akan mendapat nilai lima.
5 Wasit, dan pencatat nilai dalam permainan ini memiliki tugas masing-masing.
Tugas wasit memimpin jalannya pertandingan dan mengawasi gerakan siswa. Pencatat bertugas mencatat nilai yang diperoleh masin-masing regu.
6 Penentuan pemenang ditentukan berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh
setelah waktu yang ditentukan berakhir.
2.2 Kerangka Berfikir
Sesuai dengan kompetensi pendidikan jasmani yang diperlukan saat ini yang diperlukan adalah perlunya adanya suatu pengembangan model
pembelajaran penjas yang efektif, kreatif, dan menyenangkan, serta dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam bermain permainan
tradisional gobak sodor membutuhkan kelincahan dan keterampilan tertentu sehingga setiap anak memiliki kelincahan dan reaksi yang berbeda-beda.
Permainan gobak sodor biasanya dimainkan dilapangan yang rata sehingga anak merasa bosan dan kurang adanya tantangan. Maka dari itu perlu adanya suatu
pengembangan permainan tradisional gobak sodor dengan memanfaatkan lingkungan agar siswa lebih tertarik dan penuh antusias.
Pengembangan permainan tradisional gobak sodor harus diwujudkan karena akan mendukung berjalannya pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan. Oleh sebab itu dibuatlah suatu model pembelajaran permainan
tradisional gobak sodor dengan bola di lingkungan persawahan untuk membuat siswa aktif bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang menyenangkan pada
saat mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.
BAB III METODE PENGEMBANGAN
3.1. Model Pengembangan
Model pengembangan adalah pola dari sesuatu yang dibuat atau dihasilkan dan digunakan untuk mengembangkan suatu produk yang efektif dalam
pendidikan dan pembelajaran. Produk yang dihasilkan dapat berupa materi pembelajaran, media, dan strategi pembelajaran.
Penelitian pengembangan ini mengembangkan permainan tradisional gobak sodor yang disesuaikan dengan keadaan atau lingkungan sekolah yang
tersedia, serta dari jumlah pemain itu sendiri. Penelitian ini juga disesuaikan dengan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya sehingga tidak mengambil subjek
yang besar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian pengembangan modifikasi gobak sodor di lingkungan persawahan adalah sebagai berikut:
1 Melakukan penelitian pendahuluan dan mengumpulkan informasi.
Termasuk di dalamnya melakukan observasi lingkungan persawahan dan kajian pustaka.
2 Mengembangkan produk awal yang berupa peraturan permainan gobak
sodor dengan bola melalui pendekatan di lingkungan persawahan. 3
Evaluasi para ahli yang menggunakan satu ahli penjas dan dua ahli pembelajaran dengan kualifikasi masing-masing, serta uji coba keolmpok
kecil, dengan menggunakan kuesioner dan konsultasi serta evaluasi yang kemudian dianalisis.
28