53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Geografis Kota Semarang
Kota Semarang merupakan daerah administrasi yang terdiri dari 16 wilayah kecamatan dengan 177 kelurahan dan
merupakan Pusat Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kota Semarang terletak pada 6
o
51 - 7
o
10 LS Lintang Selatan dan 109
o
50 - 110
o
35 BT Bujur Timur.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Kendal, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Demak, dan sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa.
Pada umumnya topografis Kota Semarang bergelombang dengan ketinggian antara 0,75 m sampai
dengan 348 m dpl. Keadaan ini membagi Kota Semarang menjadi 2 daerah, yaitu Semarang Atas yang merupakan
dataran tinggi dan Semarang Bawah yang merupakan dataran rendah.
Topografi yang demikian menyebabkan daerah Semarang bawah rawan terjadi banjir karena
pengaruh rob dari Laut Jawa dan limpahan air dari daerah atas.
54
Iklim Kota Semarang masuk dalam kategori tropis lembab Humids Tropios dan Heternik dengan ciri-ciri banyak
mengandung air dan kelembabannya relatif tinggi.
Jumlah Penduduk Kota Semarang pada tahun 2006 data terbaru dari BPS sebesar 1.434.025 jiwa. Dengan jumlah
tersebut Kota Semarang termasuk 5 besar KabupatenKota yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Jawa Tengah.
Jumlah penduduk pada tahun 2006 tersebut terdiri dari 711.761 penduduk laki-laki dan 722.264 penduduk
perempuan. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Semarang Selatan sebesar 14.470 orang per
km
2
, sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Mijen sebesar 786 orang per km
2
. Jumlah usia produktif cukup besar, mencapai 69.30 dari jumlah penduduk. Ini
menunjukkan potensi tenaga kerja dan segi kuantitas amat besar, sehingga kebutuhan tenaga kerja bagi mereka yang
tertarik menanamkan investasinya di sini tidak menjadi masalah lagi. Belum lagi penduduk dari daerah hinterlandnya.
Sementara itu jika kita lihat mata pencaharian penduduk tersebut tersebar pada pegawai negeri, sektor industri, ABRI,
petani, buruh tani, pengusaha, pedagang, angkutan dan selebihnya pensiunan.
55
Sarana pendidikan di wilayah kota Semarang meliputi 523 Taman Kanak – Kanak, 734 Sekolah Dasar, 170 Sekolah
Menengah Tingkat Pertama, 128 Sekolah Menengah Umum, dan 38 Perguruan Tinggi Soegadi, 1994 : 213.
Dari keadan penduduk yang demikian, jika dihubungkan dengan sarana pendidikan menunjukkan bahwa
masyarakat Kota Semarang pada dasarnya mempunyai kesadaran yang tinggi akan arti pentingnya pendidikan, baik
pendidikan yang bersifat normal maupun non formal, sehingga tidak mengherankan apabila dewasa ini masyarakat Kotamadia
Semarang sebagian besar mengeyam pendidikan.
2. Pendidikan Taman Kanak – Kanak di Semarang.